EMPAT BELAS

Tak terasa sebulan sudah berlalu, hari-hari yang dilewati Nana dan Rara KW dengan rasa suka dan duka. Ya keluarganya hanya acuh walaupun di hati mereka merasakan akan kehilangan tapi mereka lebih mementingkan ego sendiri. Masalah tentang Alex dkk makin menjadi-jadi walau lumayan rumit tapi mereka bisa menghadapinya sedangkan Raka, Aris dkk pun semakin dekat dengan N&R.

Dan sekarang Nana tengah berdiri didepan cermin.

"Kok berdarah? Tanya Nana yang melihat darah yang keluar dari hidungnya.

" Apa karna itu??" Monolognya sendiri dan dia hanya menghela nafas panjang dan langsung membersihkannya.

"Semuanya akan baik-baik aja" Batinnya memberi semangat.

Dia pun bersiap-siap untuk pergi sekolah.

Tap tap tap

Nana pun berjalan menuruni tangga dengan wajah datarnya tapi agak berbeda dengan bibirnya yang sedikit pucat, dia pun duduk dan makan dengan diam sedangkan mereka melihat hanya bisa menghela nafas.

"Apa dia sakit? " Batin mereka.

Setelah selesai dia pun pergi dan lagi-lagi mereka hanya menghela nafas.

Di sekolah

Nana yang berjalan menuju kelas dan langsung duduk sambil membenamkan kepalanya diatas tangannya. Sedangkan diluar kelas terdengar teriak-teriak tatkala ada lima orang murid baru.

"Kyaa murid baru"

"Most wanted bertambah"

"Tampan banget"

"Calon pacarku"

"Cool"

"Bisa-bisa tiap hari mimisan"

"Gak sia-sia gue sekolah disini"

Begitulah kira-kira teriakan mereka.

"Serasa jadi artis gue" Ucap Rafa narsis.

"Mereka itu muji gue secara kan gue paling ganteng disini" Ucap Restu mengibak rambutnya dan itu membuat para siswi teriak histeris.

"Gue yang paling ganteng disini bukan kalian" Ucap Ivan tersenyum menampakan lesung pipinya dan melambai-lambaikan tangan kearah para siswi, Lagi-lagi mereka terpekik histeris. Sedangkan Key dan Rey hanya acuh dan mengedarkan pandangannya mencari sesuatu tetapi sepertinya tidak ada.

"Cabut" Ucap Key dingin dan mereka hanya menurut saja.

Dan yaps, mereka adalah Key dkk masih ingat kan mereka itu geng Blood Month dan korban si dua buaya betina. Mereka pindah sekolah karna pujaan hati Key dan Rey, kalian pasti tau lah kan siapa.

Mereka pun menuju kepsek dan kebetulan Key dan Rey mendapat kelas XI IPS 2 dan si curut XI IPS 3.

"Yaa, kok kita gak sekelas sama dua kulkas sih" Ucap Restu lesu.

"Lebay" Ucap Rey dingin.

"Kok kalian gitu sih" Ucap Rafa sewot.

"Udah, cabut ke kelas" Ucap Key dingin.

"Iya deh" Ucap Ivan lesu.

Mereka pun berjalan menuju kelas masing-masing.

Di sisi lain

"NANA" Teriak Rara sedangkan Nana tidak bergerak dari posisinya.

"Nana" Panggilnya lagi dan berjalan mendekati Nana.

"Woy Nana, bangun dong" Ucapnya menggoyangkan tangan Nana.

"Apa?" Ucapnya melihat Rara sedangkan Rara menatap Nana dengan khawatir.

" Lo kenapa? Sakit? " Tanya Rara khawatir melihat bibir pucat Nana.

"Gak, gue belum makan" Ucapnya bohong dan nyengir.

"Kok lo belum makan sih, yuk lah kita ke kantin makan dulu" Ucap Rara dan diangguk oleh Nana.

"Iya ayo" Ucap Nana.

Mereka pun berjalan menuju kantin di saat di hendak keluar mereka berdua menabrak orang, karena kehilangan keseimbangan mereka pun terpejam saat hendak jatuh tetapi,

"Kok gak sakit" Batin mereka.

Dan mereka pun membuka mata dan masing-masing terdiam memandang mata dua pemuda tampan yang masing-masing menyelamatkan mereka. Seketika jantung mereka berdebar kencang.

"Apa selain itu, gue punya penyakit jantung juga" Batin Nana.

"Apa gue sakit jantung? Batin Rara.

" Ehemm " Deheman Andre menyadarkan mereka berempat dan cepat-cepat mereka berdiri dengan wajah yang memerah.

"Lucu" Batin mereka.

"Ma kasi" Ucap Nana gugup dan pemuda itu mengangguk.

"Kenapa wajahmu pucat? Apa kamu sakit?" Tanya dia khawatir.

"Gak, gue belum makan jadi wajah gue jadi pucat" Ucap Nana cepat.

"Ayo ra, kita ke kantin" Ucap Nana mengajak Rara.

"Ayo" Jawabannya menunduk karna wajahnya memerah dan mereka pun dengan cepat meninggalkan kedua pemuda tampan tadi.

N&R pun berjalan sampai ke arah kantin dan mereka berdua seakan lega karena telah jauh dari Key dan Rey, yaps pemuda tampan yang mereka tabrak adalah Key dan Rey. Jika diingat lagi rasanya agak aneh bagi N&R bagaimana tidak mereka tidak pernah seromantis itu walaupun tidak sengaja sih dan apalagi jantung mereka berdetak lebih cepat hanya mengingat itu keduanya jadi merona.

"Ahh tidak tidak" Ucap Nana menggeleng-geleng kepalanya.

"Lo kenapa na?" Tanya Rara heran.

" Gak papa kok"jawabnya kikuk.

"Iya deh, lo makan nasgor aja ya jangan bakso dulu" Ucap Rara dan di anggukan oleh Nana.

"Iya deh, nasgor aja" Ucapnya.

Rara pun pergi memesan makanan dan tinggal lah Nana sendiri yang duduk di sana. Tapi tiba-tiba ada dua orang pemuda yang datang menghampiri Nana.

"Ehem" Deheman salah satu pemuda itu dan Nana pun menoleh kearah pemuda itu dengan seketika dia diam salting dalem ati.

Pemuda itu pun langsung duduk disamping Nana dan mengelus-elus kepala Nana, tentu tindakan itu membuat Nana kaget dan juga merasa nyaman.

"Kenapa hmm? " Ucapnya lembut menatap wajah kaget Nana.

"Ga k pa pa kok" Ucapnya gugup.

"Kok gue gugup sih, malu ihh" Rutuk pada dirinya.

"Jangan gugup gitu Queen" Ucap Key lembut.

"Aggghhh, suaranya melemahkan jantung gue dan dia juga panggil gue apa tadi Queen?" Batinnya frustasi.

"Gak gugup kok" Ucapnya menunduk karna merona.

Mereka pun terdiam dan terdengar suara cempreng sahabatnya.

"MAKANAN DATANG" Teriaknya yang tak menyadari ada kedua pemuda tampan.

"Ehem" Deheman Rey menyadarkan Rara sedangkan Rara hanya tersenyum kikuk.

"Aduh ni mulut bikin malu aja" Batinnya.

"Ehh, kalian gak masuk ke kelas?" Tanya Rara mencari suasana.

" Gak" Jawab Rey singkat dan Rara hanya beroh ria.

"Ini Na makanan lo, lain kali itu makan biar gak sakit kaya gini" Nasehat Rara dan Nana hanya menganggukkan kepalanya.

"Makasih sahabat lucknut kuh" Ucapnya memajukan bibirnya dan Rara hanya tersenyum manis.

"Iya, dimakan gih" Ucapnya tersenyum.

"Sabar key" Batin key yang melihat bibir Nana.

"So beauty" Batin Rey.

N&R pun memakan makanannya.

"Kalian gak pesen makan?" Tanya Nana dan dijawab gelengan oleh mereka.

" Kamu makan aja yang banyak " Ucap Key sambil mengelap bibir Nana yang terkena nasi dan Nana menegang jantungnya berdegup kencang.

"Kalian uwu-uwu didepan jomblo gini kan gak baik" Gerutu Rara.

"Kamu mau seperti mereka hmm?" Tanya Rey lembut, mendengar suara lembut Rey ahh rasanya jantungnya mau meledak kek bom karena Rey yang biasanya dingin dan bicara singkat tapi, kenapa sekarang berbicara lembut.

"Gak kok gue becanda" Ucapnya tersenyum kikuk.

"Kalo mau ngomong aja" Ucapnya tersenyum tipis sambil memainkan rambut Rara sedangkan Rara salting donk dan spontan menganggukkan kepalanya.

"HUWAA, GAK KUAT LIAT SENYUM NYA" batinnya berteriak.

N&R pun makan dengan tenang ditemani cogan dong, jadi makanannya pun lebih nikmat karna mereka.

Disisi lain ada beberapa pasangan mata yang tengah menatap tajam dan mengepalkan tangannya.

"Bermain-main dengan milikku, hmm" Batin seseorang tersenyum miring.

"Dia milik gue" Batin beberapa orang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!