Transmigrasi Dua Gadis Absurd
Happy Reading
"Capek banget, kapan aku jadi kaya biar bisa beli apapun" Keluhan seorang gadis yang sedang tiduran dengan posisi miring kepala kebawah pinggir lantai dan kaki diatas kasur.
"Ngeluh terus lu ca, heran gue sama lu" Decak seorang gadis cantik berambut hitam kepirangan dan duduk dipinggir kasur.
Caca Aulia Putri gadis cantik, baik dan cerdas tapi kelakuannya malu-maluin. Caca kalo berpakaian nggak ada anggun-anggunnya, bicara asal ceplos, dan pencinta para cogan, makanya kalo ngomong dengan cogan tuh manisnya melebihi gula.
Dira Amelia adalah seorang gadis cantik, baik dan cerdas dan ya dia sahabatnya Caca dan tinggal bersama Caca, dan sifatnya 11 12 dengan Caca. mereka itu hidup sebatang kara jadi mereka memutuskan untuk tinggal bersama supaya " hemat pengeluaran ygy" Kata si Dira.
"Tuhan, kapan gue kaya? " Teriaknya kaya orang gila.
"Daripada lo nggak jelas dan teriak kaya orang gila gini, mending kita jalan-jalan aja" Ucap Dira yang jengah akan kelakuan sang sahabat dan mendapatkan anggukan antusias dari Caca.
"Dari tadi kek ngajak gue jalan kan gue pengen cuci mata" Ucap Caca dengan berbinar-binar.
"Cuci mata teros, tapi enak juga sih lihat cogan lewat" Ucap Dira sambil nyengir sedangkan Caca hanya menatap sinis sahabatnya itu.
"Cuss, kita siap-siap" Ucapnya dan mendapatkan dua jempol dari Caca.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka pergi dengan mengendarai motor. Dengan mata yang berbinar-binar Caca dan Dira berteriak-teriak memanggil satu persatu cogan yang lewat tanpa ada rasa malu.
"SAYANG, I LOP YU" Teriak Caca dengan mengedipkan matanya.
"DARLING, KAWININ AKU DONG" Teriak Dira tersenyum-senyum bak orang gila.
" Ngeri gue liat tu cewek" batin pemuda yang di panggil oleh Caca dan Dira.
"Dia yang teriak gue yang malu, anjir" batin cewe-cewe yang mendengar teriakan Caca dan Dira.
"Gilak, banyak banget cogannya" Teriak Caca dengan tanpa rasa malu.
"Wahh, nggak sia-sia gue aja lo jalan ca" Ucap Dira dengan berbinar-binar dengan semangat.
Karna terlalu bersemangat dan tidak memperhatikan jalan, tanpa disadari oleh mereka ada sebuah truk melaju dengan kencang dan terjadilah hal yang tak diinginkan.
Brakkkkkkk
Mereka terpental jauh dengan darah segar mengalir banyak dan mereka saling pandang dan tersenyum miris sebelum mata mereka mengelap.
"Gini banget hidup gue, belum juga kaya udah mati aja masi muda lagi. Koleksi cogan gue gimana nantinya kalo gue mati . Agrhhhhh Tuhan mengapa engkau tidak adil dengan hamba" Batin Caca mendramatis.
"Hah, gue nggak mau mati dulu mana masi muda lagi ahhh bangsat banget nih hidup belum ada pacar lagi, belum pernah uwu wuw an lagi dengan jodoh gue" Batin Dira yang jiwa jomblonya meronta-ronta.
Dan Mata mereka pun mengelap dan terdengar sama-sama orang menyelubungi kami.
Di sisi lain di sebuah Restoran
"Wah, kamu juga ada di sini Al" Ucap seorang gadis berpakaian ketat, make up menor sambil tersenyum manis dan membuat Alex berdecih tak suka begitupun yang lainnya.
"Sayang" ucap gadis itu dengan nada manja.
"Bisa nggak sih lo pergi dari hidup gue, nggak ganggu gue lagi, gue muak liat muka lo itu, tau gak? Lihat penampilan lo kayak ****** gini masih aja mau goda-goda gue, bukannya tergoda malah jijik liat lo ******" Ucap Alex yang sudah muak dengan kelakuan Nana dan yang lain hanya diam.
"Kenapa ngomong gitu ke aku si sayang" Ucap gadis itu yang masih mempertahankan senyumnya sambil memegang tangan sang pujaan hati.
"Najis gue di panggil sayang sama lo" ucap Alex dengan langsung menepis tangan Nana.
"Kenapa sih Al? sedikit aja kamu liat aku, AKU CINTA SAMA KAMU Al" Ucap Nana yang sudah memerah menahan tangisan.
"Ngaca dong gaya lo yang kaya tante girang itu ngak pantas buat Alex" Bukan Alex tapi sahabatnya Bima.
"AKU BERPENAMPILAN BEGINI DEMI KAMU AL, SUPAYA KAMU BISA MEMPERHATIKAN AKU DENGAN GAK TAU DIRI NYA SISIL MEREBUT KAMU DARI AKU" Teriak Nana dengan tangisannya.
Plakkkk
Suara tamparan begitu nyaring dan itu membuat ujung bibir Nana berdarah dan pelakunya adalah Alex yang notabenya seorang yang Nana cintai dan Nana hanya bisa melihatnya dengan tersenyum miris. Sedangkan kedua abangnya hanya menatap datar sang adik tanpa membela nya.
"INGAT BAIK-BAIK NANA, SISIL GAK PERNAH REBUT GUE TAPI LO YANG GAK TAU DIRI DEKETIN GUE UDAH DANDANAN KEK TANTE-TANTE GAK PANTAS LO SAMA GUE" Teriak Alex dengan nada mengejek
"INGAT AL KAMU AKAN NYESAL JIKA SEMUANYA SUDAH TERBONGKAR DAN JANGAN HARAP AKU KEMBALI MENCINTAIMU AL, AKU BENCI KALIAN" Ucap Nana sambil berlari meninggalkan semua orang yang terdiam.
Deggg
Kata-kata yang diucapkan Nana membuat Alex merasa sedikit bersalah tapi Alex menepis itu semua karena memang sudah seharusnya.
Sedangkan pengunjung lainnya hanya bisa diam melihat pertengkaran mereka karena mereka takut kalau sudah berurusan dengan keluarga Jonathan, keluarga yang di terkaya dan di takuti di kota tersebut.
Sedangkan dalam perjalanan pergi meninggalkan Alex dkk Nana yang sedang mengendarai mobil dengan keadaan yang kacau dan saat itu pula ada sebuah truk yang melaju ke arahnya dan....
Braakkkkkk
"Aaggrrhhhhhh" Teriak Nana yang menabrak pohon karena menghindari truk itu. Darah bercucuran di kepala nya sedangkan supir truk pergi meninggalkan Nana begitu saja karena supir truk tersebut merasa takut.
"Begitu miris hidup ku semoga kalian menyesal atas perlakuan kalian kepadaku, tunggu dan bersiap lah" Ucap Nana yang memejamkan matanya.
Orang-orang yang berlalu lalang pun kaget melihat peristiwa itu dan mereka segera menghubungi ambulans.
Di sisi lain pada malam harinya
"Dasar anak sialan" Teriak pria paruh baya kepada seorang gadis yang berkacamata.
"Kenapa kamu mendorongnya sialan?" Tanyanya lagi dengan menahan amarah.
"Mati saja kamu sana daripada selalu membuat kerusuhan " Teriak nya lagi kepada Rara.
"Rara gak dorong dia pa, ma, kak hiks hiks"
"Dia sendiri yang bilang ke kami kamu itu yang dorong dia" ucap mama Rara.
"Gak, bukan Rara yang dorong hiks hiks kenapa kalian tidak mempercayai ku dan kenapa kalian lebih memilih percaya anak pungut itu sedang aku lah anak kalian? " Tanya Rara yang terduduk dengan tangisan menyedihkan.
"Karena kamu itu bodoh Rara sangat berbanding terbalik dengan dia, kamu itu biang masalah" Teriak wanita paruh baya.
"Dan lo juga malu-maluin keluarga ini dengan penampilan kampungan lo itu" Ucap sang kakak.
"KALIAN JAHAT HIKSS, RARA BENCI KALIAN, RARA BENCI KALIAN" Teriak Rara sambil berlari menuju kamarnya.
Kedua orang tua dan kakaknya hanya acuh mendengar teriakan Rara meskipun ada sedikit rasa sakit mendengar Rara membenci mereka tapi mereka mementingkan ego nya masing-masing.
Di kamar Rara
"Hiks hiks kenapa kalian gak pernah percaya sama Rara, Rara nggak sanggup lagi, Rara capek, kalian selalu saja memarahi, memukul Rara, tanpa kalian mencari bukti dulu hiks hiks, kalian benar lebih baik Rara mati aja" Ucapnya sambil menelan semua pil penenang nya. Yaa, Rara selalu meminum obat penenang nya untuk menghilangkan rasa stressnya.
"Tuhan tolong buat mereka menyesal, Rara pergi dulu Rara benci kalian, Selamat ulang tahun Rara dan selamat tinggal dunia menyedihkan Rara" Ucapnya dalam hati dan akhirnya semuanya menjadi gelap.
Semuanya akan berbeda dengan raga yang sama tapi dengan kepribadian jiwa yang berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2024-11-23
0
Coretan Penaku
/Smile/
2023-10-11
0
Wanda Wanda i
mampir thor
2023-07-24
0