Happy Reading🐾
Pagi yang cerah seorang gadis tengah ber siap-siap karena hari ini adalah kepulangannya. Setelah beberapa menit berkemas mereka melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah barunya.
Nana berserta bi Inah tengah berdiri di sebuah mansion megah bernuansa gold, melihat itu sang gadis terkagum-kagum melihat mansion sebesar itu.
...(Anggap aja kek digambar)...
Waw, ini rumah apa istana yak besar banget, akhirnya gue kaya juga"ucap Caca a.k.a Nana dengan girang.
"Ayo non, kita masuk" Ucap bi Inah dan Nana hanya mengangguk-angguk kepalanya dengan semangat.
Mereka memasuki mansion tersebut dan tak henti-hentinya Caca terkagum-kagum melihat interiornya.
"Bi" Panggil Caca.
"Iya non" Jawabnya.
"Kamar saya dimana yaa bi? Tanyanya.
" Kamar nona ada di lantai 2" Ucapnya.
"Owh, saya ke kamar dulu ya bi, terimakasih" Ucapnya sambil berjalan.
"Iya non" Ucapnya.
Kalo nanya orang tua dan yang lainnya kemana? Jawabannya belum pulang karena 2 hari lagi baru mereka akan pulang.
Sesampainya di depan pintu yang bertuliskan "queen Nana" Caca pun masuk dan melihat kamar tersebut dan interiornya yang indah bernuansa gold sehingga tampak cantik dan elegant. Nana pun langsung merebahkan badannya di kasur queen size nya.
Brukkk
"Nyaman nya, gini nih kalo udah kaya tu enak rumah mewah,nyaman dan nggak perlu kerja lagi deh" Gumam Caca.
"Owh iya, gue belum liat muka gue mending liat dulu deh, cantik nggak yaa" Ucap Caca yang langsung menuju kamar mandi.
"Gilak, ini mukak apa jamet di perempatan" Ucap Nana yang menggelengkan kepalanya.
"Make up nya kek tante-tante dong" Ucap Nana dan langsung menghapus make up nya.
"Wahhh, gini kan mantep muka gue jadi unyuk-unyuk dan gemesin" Ucap Caca yang berbinar memperhatikan wajah barunya setelah menghapus make up menor nya itu.
"Mending potong poninya dikit kali yaa biar kaya baby face gitu" Ucapnya lagi.
"Nah kan cantik banget gue, ahli potong rambut gue gak ilang-ilang rupanya" Ucap Caca yang sudah memotong poninya.
"Buka salon sabi kali yak" ucap Caca terkikik geli.
"Gue istirahat dulu deh cape juga ni badan" Menolongnya sendiri.
Tok tok tok
"Non, ayo makan dulu non" Ucap bi inah.
"Iya bi, sebentar bi Nana mau cuci muka dulu" Ucapnya sedikit teriak.
Mendengar itu pun bi Inah terkejut biasanya sang majikan akan memarahinya. Tak lama kemudian sang empuh membukakan pintu nya dan terlihat lah gadis cantik dengan wajah tersenyum manis, lagi dan lagi bi Inah yang melihatnya pun terkejut dengan perubahan yang drastis.
" Hay bi, ayo makan" ajaknya seakan tersadar bi inah pun mengajak Nana ke bawah ruang makan.
"Haah, iya non ayo" Ucapnya yang tersadar akan keterkejutannya.
Nana pun makan dengan kesendirian dan keheningan, setelah selesai Nana kembali ke kamarnya.
2 hari kemudian
Hari ini adalah hari kepulangan keluarga Nana dan itu membuat Nana agak sedikit takut. Tak lama kemudian pintu terbuka dan tampak lah dua orang paruh baya yang berbeda gender dan tiga orang pemuda tampan.
"Akhirnya kita sampai ke rumah juga " Ucap wanita paruh baya dengan senyuman senangnya.
"Uhh, badanku sakit semua ni" Ucap seorang pemuda berambut pirang.
"Hey kalian bawa barang-barang yang ada di mobil" Perintah pria paruh baya tersebut.
"Baik tuan" Ucap pengawalnya.
"Bi Inah" Teriak wanita paruh baya.
"Iya nyonya" Ucap bi inah dengan tergesa-gesa.
"Dimana Nana bi? Tanyanya.
" Nona Nana sedang istirahat nyonya"ucapnya.
"Owh, baiklah bi" Ucapnya lagi.
Pada malam hari semua orang telah berkumpul di meja makan sedangkan di sisi lain, seorang gadis baru saja terbangun dari tidurnya, dia adalah Caca a.k.a Nana. Karena sudah terkumpul nyawanya dia pun pergi ke kamar mandi dan ber siap-siap untuk makan malam.
" Pake apa nih, di lemari bajunya kurang bahan semua lagi" Gerutu Nana yang sedang memilih pakaiannya.
Setelah sekian lama memilih akhirnya Nana menemukan kaos oversize berwarna putih. Nana tampak cantik mengenakan pakaian itu. Setelah itu dia pun pergi di ruang makan dan terlihat ada daddy, mommy serta abangnya yang sudah duluan ke ruangan tersebut.
Tap tap tap
Nana yang sedang menuruni tangga menjadi pusat perhatian bagaimana tidak dengan gaya rambut yang baru serta kaos yang kebesaran membuatnya lucu dan gemesin seperti anak kecil. Mereka melihat Nana dengan penampilan tersebut tertengun. Nana pun acuh terhadap padangan mereka dan hanya langsung duduk tanpa menyapa.
"Hmmm" Deheman Nana membuat mereka tersadar dan langsung memakan makanannya dengan diam tanpa sepatah kata pun sekali-kali mereka melihat Nana, Nana pun hanya diam walaupun tau sedang diperhatikan. Setelah selesai Nana berjalan menuju kamarnya tanpa menyapa mereka tapi....
"Tidak ada sopan santun" Cibir Bryan kepada Nana.
"Kaya ada yang ngomong tapi nggak ada wujudnya" Ucap Nana yang pura-pura bergedik ngeri. Sontak membuat Bryan memerah menahan marah.
"Kau beraninya tidak sopan dengan keluarga mu" Ucap Bryan dengan emosi.
"Ahh, keluarga yaa? Ucap Nana dengan mangut-mangut.
" Iya, kami ini keluargamu Nana" Brayen yang menjawab.
"Hei, keluarga apa meninggalkan anaknya yang sedang sekarat? Ucap Nana dengan remeh dan tentu membuat mereka terdiam.
"Aku hampir mati karena kecelakaan dan kalian sibuk dengan liburan kalian masing-masing hanya bi Inah yang menjagaku di rumah sakit, apa kalian tau? Yang sakit itu bukan hanya fisikku tapi juga batin ku yang sakit karena kalian,sedikit saja kalian memperhatikan aku sedikit saja, Tapi apa nggak ada. Aku bermanja dan membully itu cuma mau mendapatkan perhatian kalian tapi apa yang aku dapat, kali malah memarahiku, mengacuhkan ku bahkan main tangan pada aku. Seharusnya aku mendapatkan kasih sayang kalian karena aku anak perempuan satu-satunya tapi kalian tak memberikan padaku, aku capek terus-terusan membuat kalian perhatian denganku. Apakah ini yang dinamakan keluarga?" Ucap Nana panjang lebar dengan datar dan mereka hanya terdiam.
"Maaf" Ucapnya dengan Bagas tapi Nana langsung pergi meninggalkan mereka yang sedang memikirkan apa yang diucapkan Nana. Terbesit di hati mereka rasa bersalah kepada Nana.
Pagi hari yang cerah seorang gadis tengah ber siap-siap hendak ke sekolah. Ya gadis itu adalah Nadia Amanda Queen Nelson dia sedang memilih seragam untuk bersekolah sambil menggerutu kesal karena pakaiannya yang kurang bahan.
"Cih, Nana Nana pakaian lo gini amat bikin orang kesel aja" Gurutu Caca.
"Hufh, bisa telat nih gara-gara nyari pakaian ni" Ucapnya.
"Gak ada pilihan lain, daripada telat nih gue mending gue pakek aja nih seragam" Gerutu Nana sambil melihat ngeri seragam itu.
"Santai, cuma sementara gue pakek ni seragam abis pulang sekolah langsung ke Mall bareng Dira" GumamnyaGumamnya tersenyum senang.
Setelah bersiap-siap Nana pun langsung berjalan menuju lantai bawah. Dengan langkah tegas dan suara sepatu yang menggema, keluarganya yang sedang makan pun langsung menoleh ke arah tangga tersebut. Mereka tertegun melihat penampilan Nana yang terkesan cantik dengan make up yang natural.
"Cantik" batin mereka.
Nana hanya menatap datar semua yang ada di meja makan dan langsung duduk untuk memakan makanannya dan mereka hanya diam karena ucapan yang di katakan malam itu masih terngiang-ngiang di benak mereka.
"Saya sudah selesai, saya berangkat" Ucapnya.
"Apa perlu daddy antar ke sekolah" Ucap daddy Tian.
"Tidak perlu" Ucap Nana
"Hufh, baiklah" Ucapnya menghela nafas.
"Kami juga berangkat mom, dad" Ucap Brayen dan Bryan
"Mom, dad Bagas berangkat kuliah" Ucap abang pertama Nana.
Nana pun berjalan meninggalkan mereka.
"MANG UDIN SIAPKAN MOBIL NANA MAU BERANGKAT SEKOLAH" Teriak Nana dan membuat orang terkejut dengan suara Nana yang melebihi toa.
"Aa iyaa non" Ucap mang udin yang datang mendekati nona nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Elsa Devika
masih mantau thor🤭
2023-12-08
1