TIGA BELAS

Nana dkk (termasuk kesepuluh pemuda tadi) tengah berjalan menuju kantin dan mereka jadi pusat perhatian bagaimana tidak N&R berada di depan dan kesepuluh pemuda itu dibelakang, kesannya itu seperti bodyguard yang menjaga sang putri. Mereka pun duduk di kursi pojok yang kosong.

"Ehemm ehemm" Deheman Nana yang besiap-siap sedangkan Raka, Aris dkk mengerut binggung.

"MANG UJANG, SEPERTI BIASA PESEN BAKSO SAMA TEH JERUK BUAT NANA DAN RARA" Teriak Nana sedangkan yang lain menutup mulut ralat telinganya mendengar suara cempreng Nana.

"OKE NENG NANA" Teriak mang ujang.

"Kalian mau juga?" Tanya Nana dan dibalas anggukan polos dari mereka.

" EH MANG, TAMBAH 10 LAGI JADI SEMUANYA 12" Teriak nya lagi.

"SIP ATUH NENG" Jawabnya.

"Nana suaranya kayak toa" Cemberut Bambam.

"Iya, cempreng banget tu suara, bikin sakit telinga gue aja" Ucap Apra kesal dan Nana hanya nyengir.

"Yaa, maap" Ucapnya.

"Oke, lu pada kenalin ini sahabat lucknut gue, namanya Rania Ananda Putri Adtmaja, kalian bisa panggil dia Rara" Ucap Nana memperkenalkan sahabatnya, Rara pun menyodorkan tangannya kepada mereka dan mereka menyebutkan namanya satu persatu.

Setelah beberapa saat akhirnya makanan pun datang.

"Ini neng makanannya" Ucap mang ujang.

"Terimakasih mang" Ucap Nana tersenyum dan hendak membayar tapi dicegah oleh Raka dan Aris.

"Biar gue aja" Ucap Raka dan Aris serentak.

"Ini mang" Ucap mereka dan mang ujang kebingungan karna diberi banyak uang.

"Udah mang, ambil aja semuanya mayan rezeki" Ucapnya tertawa kecil dan mang ujang pun mengangguk senang.

"Terimakasih den" Ucapnya dan pergi dari mereka.

Hening, mereka pun memakan makanannya dan datanglah Alex dkk.

"Nana, boleh gak kita duduk disini?" Tanya Sisil yang datang bersama Alex dkk, sedangkan mereka hanya diam.

" Kalo cewek gue nanya tu dijawab" Ucap Alex marah dan Nana hanya memutar matanya dengan malas.

"Lo gak liat gue makan dengan tenang disini, ck penganggu" Ucap Nana sedangkan yang lainnya hanya nyimak.

"Maaf na hiks hiks" Ucapnya menangis.

"Lo bisa gak sih gak usah nangis, cengeng banget jadi orang" Ucap Rara geram.

"Apa maksud lo ngomong gitu ke Sisil dia kan mau duduk bareng kalian" Ucap Bima marah.

"Gak liat kami rame gini masi aja mau gabung, lo itu mau cari masalah ya Sil jijik gue liat lo" Ucap Rara menunjuk Sisil.

"Ke napa sih kalian gak suka sama aku hiks hiks" Ucapnya menangis tersedu-sedu.

"Karna kalah saing kalik" Celetuk Bima melihat Nana.

"Gue kalah saing?" Ucap Nana menunjuk dirinya.

"Buwhahahha, ngakak anjir" Ucap Nana tertawa keras.

"Gue gak akan kalah saing dengan cewek murahan ini" Ucapnya dingin menunjuk Sisil sedangkan Sisil mengepalkan tanyanya.

"Lo yang murahan Nana" Ucap Leo.

"Sisil yang murahan bukan sahabat gue" Ucap Rara marah.

Saat hendak menampar Rara, tangan Leo ditahan oleh Daren.

"Banci lo mau nampar cewek" Ucapnya dingin.

"LO- " Ucap Leo terpotong oleh omongan Alex

"Kalian dibayar apa sama cewek seperti mereka? Tubuh mereka" Ucap Alex tertawa remeh, sedangkan Nana pun berdiri

Plakkkk

Suara tamparan mengenai Alex, siapa pelakunya? tentu saja Nana.

"Huwa, sakitttt banget" Ucap Rara dramatis meledek Alex sedangkan yang lain tertawa mendengar keluhan Rara dan Alex jangan ditanya lagi mengelap marah, malu dan sakit bercampur aduk.

"Lo pikir gue murahan, cewe lo noh yang murahan" Ucap Nana dingin.

"Lo dulu kan ngejer-ngejer Alex, apa gak murahan lo" Desis Danis.

"Gue dulu murahan hanya karna satu cowok, dan gue sadar dulu itu gue bodoh bahkan gue jijik liat diri gue sendiri tapi Sisil lebih murahan karna tubuhnya udah di cicipi oleh om-om" Ucapnya sinis.

"Tau apa lo tentang Sisil?" Tanya Bryan marah.

" Gue lebih tau daripada kalian semua" Ucap Nana sedangkan Sisil pucat pasi.

"Lihatlah dia kok pucat, sakit ya atau.... " Ucap Rara menjeda ucapannya.

"Ketahuan kalik" Celetuk Nana.

"Hiks hiks kalian jahat" Ucap Sisil menangis.

"Hooh, gue memang jahat" Ucap Nana santai.

"Pergi kalian rusak mood gue liat muka menjijikan kalian" Ucapnya lagi.

"NANA" Teriak Brayen yang geram.

"Apa lo?" Tanyanya tajam.

" LO LEBIH MENJIJIKAN" Teriak Brayen menggebu-gebu.

"Gue gak peduli tuh" Ucapnya santai.

"Jaga sopan santun mu Nana" Desis Bryan.

"Liat Ra, dia suruh gue sopan modelan kayak mereka" Ucap Nana remeh sambil melihat mereka.

"Gue mau ngakak tapi ini lagi serius" Ucapnya menahan tawa.

"Rara, jangan ikut campur" Ucap Leo yang tadi diam.

"Gue gak peduli, gue mau membela sahabat gue" Ucapnya menatap tajam Leo.

"RA-" Ucapan Leo terpotong oleh Nana.

"Kalian menjijikan" Ucap Nana menarik tangan Rara untuk meninggalkan mereka.

Kalo ditanya dimana Angga dan Chandra, mereka ada tugas disuruh kepseknya jadi dia gak sama Alex dan yang lain.

"Kamu semakin menarik baby"

"Menarik sekali"

"Menarik"

"Mine"

Batin beberapa orang diantara mereka.

👣👣👣👣

N&R berjalan menuju kelas dan mood mereka hancur banget.

"Kesel banget gue digituin" Gerutu Rara.

"Pengen gue cincang tu mereka apalagi si ppb bikin kesel setengah mati gue" Ucapnya lagi.

"Tu abang-abang kita gak belain lagi, gila si itu abang kandung apa abang tiri tapi abang tiri gak parah banget kek mereka" Celetuk Nana.

"Gue rasanya mau bunuh mereka semua deh" Ucap Rara dengan jiwa psycho nya meronta-ronta.

"Kita akan balas mereka dengan main cantik Rara" Ucap Nana menyeringai.

"Ahh, aku tidak sabar lagi" Ucap Rara tersenyum berbinar-binar.

Mereka pun berjalan menuju kelas dan

Brakkk

Pintu ditendang oleh dua orang gadis absurd.

"Anjer"

"Bapakmu joget"

"Ayam pake sepatu"

"Bapakmu hamil"

Begitulah kira-kira ceplosan mereka, Sedangkan N&R masuk dengan watadosnya dan mereka hanya mengumpat didalam hati.

"Woy, bapak siapa yang hamil tadi?" Tanya Nana tertawa mendengar ceplosan mereka.

" Noh, bapaknya si Jamal" Ucap Doni menunjuk Kemal sedangkan kemal yang tak terima hanya menatap tajam.

"Mata Kemal setajam silet di RCTI" Ucap Andre tertawa melihat Kemal.

"**** you" Ucap Kemal mengacungkan jari tengahnya sedangkan mereka mengabaikan acungan Kemal dan itu membuatnya kesal.

"Papan masuk gak?" Tanya Nana sedangkan yang lain mengerut binggung.

"Papan apa na?" Tanya Mira.

" Aiss kalian ini, si papan pak Panji tolol" Ucap Nana sedangkan yang lain melotot kearah Nana yang seenak jidat bilang 'tolol' orang.

"Lo yang si gaje, kita kan gak tau" Gerutu Nisa.

"Kalian aja yang goblok" Ucap Nana santai.

"Lama-lama lo nyebelin yaa na" Ucap Mira memanyunkan bibirnya.

"Mir, stop jangan lo majuin tu bibir ngeri gue" Canda Nana dan yang lain hanya tertawa mendengarnya.

"NANA" Teriak Mira kesal sedangkan Nana hanya tertawa melihat wajah kesalnya Mira.

Terpopuler

Comments

Dini Tokitou ^_^

Dini Tokitou ^_^

hai kak, aku pembaca pindahan dari apk sebelah

2022-11-23

2

Rasmini Sagala

Rasmini Sagala

Sisil tukang nangis

2022-11-22

1

Rasmini Sagala

Rasmini Sagala

kapan ke sifat nya Sisil ke bongkar ka

2022-11-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!