Pagi yang cerah sinar matahari masuk ke sela-sela jendela membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya dan langsung ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Setelah beberapa saat akhirnya dia pun siap dengan pakaian sekolahnya.
"Cantik juga gue ya" Ucapnya berbinar melihat dirinya di cermin.
"Ada gak yaa yang suka sama gue? Tanya Nana pada dirinya sendiri. Iyap, gadis itu adalah Nana.
" YA ADA LAH GUE KAN CANTIK CETAR MEMBAHANA GINI" Teriaknya heboh sambil melompat ria.
"Gue gak kebayang kalo ada yang rebutin gue, ahhh rasanya anjim banget" Ucapnya tertawa dan pergi menuju ruang makan.
Tap tap tap
Nana langsung duduk ditempat duduknya dan seperti biasa mereka hanya diam di meja makan. Semakin lama hubungan keluarga mereka menjauh tak ada canda tawa seperti dulu setelah sikap Nana yang berubah 180°, daddy dan mommy mereka sekarang menjadi gila kerja tak pernah memperhatikan anak-anak mereka lagi. Kalo ditanya dimana Bagas (putra pertama keluarga Nelson kalo kalian lupa), dia jarang di rumah bahkan tidak pulang dia lebih memilih tinggal di apartemennya daripada di rumah mereka.
Sedangkan twins B mereka selalu ke markas geng AK bahkan sering menginap di sana, aghh rasanya keluarga mereka terpecah belah dan terasa lebih sunyi seperti tak berpenghuni. Sedangkan Nana hanya acuh terhadap keluarganya seperti mereka yang pernah mengacuhkannya, sekarang mereka tak pernah memukul atau menampar Nana lagi meskipun ada sedikit cekcok Nana dan keluarganya.
Nana yang selesai makan pun kini hendak berangkat ke sekolahnya. Selang beberapa menit akhirnya dia sampai tanpa ada hambatan.
Saat ingin berjalan ke kelas tanpa sengaja dia berpapasan dengan Aris. Aris pun berjalan di samping Nana dengan senyum tipis di bibir nya.
"Pagi Na" Panggil Aris tersenyum tipis.
"Pagi juga Aris" Jawabnya sambil tersenyum.
"Ayo bareng ke kelas" Ucapnya.
"Ayo" Ucap Nana.
Mereka pun berjalan berdampingan dan di tengah perjalanan mereka berpapasan juga dengan Angga, tak sengaja Nana melihat tatapan yang tajam yang mengarah pada nya dan Aris. Tapi Nana tidak memperdulikan nya dengan seolah-olah dia tidak melihat tatapan itu.
"Angga, tangan lo kenapa diperban gitu?" Tanya Nana datang melihat tangannya Angga.
"Hmm, gak apa-apa" Ucapnya singkat dan menatap tajam Aris sedangkan Aris dia hanya tersenyum tipis yang kesannya mengejek.
"Hemm, iya deh ayo bareng kita" Ajak Nana tapi Angga malah berjalan meninggalkan mereka, Nana melihat itu hanya menaikan bahunya acuh dan berjalan bersama Aris menuju kelas mereka.
Beberapa menit kemudian bell masuk pun berbunyi.
Kring kring kring
Mereka pun masuk ke kelas dan beberapa menit kemudian bucin (bu Cinta) datang dengan senyuman manisnya.
"Selamat pageh anak-anak" teriaknya dengan tersenyum lebar.
"Pageh bucin" Ucap mereka serentak, bu Cinta tak marah karena ibu guru yang satu ini sama recehnya dengan murid gobloknya itu.
"Sebelum kita memulai pelajaran, ibu ada informasi mengenai satu bulan lagi kita akan mengadakan acara yang setiap tahun kita selenggarakan maka dari itu untuk membentuk suatu pemerintah yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan, awokawok" Ucap Bucin tertawa sedangkan mereka menatap bucin congo padahal mereka mendengarkan informasi tersebut dengan serius tapi bucin malah bercanda pas diakhir. Memang receh ibu guru satu ini.
"Ibu mah gitu padahal lagi serius malah ditinggalin" Ucap Andre, ini nih korban ghosting.
"Itu nasib kamu karena jelek" Ucap bucin mengejek sedangkan Andre memanyunkan bibirnya tak terima.
"Andre jangan gitu bibirnya, ibu jadi ngeri" Ucap bucin bergedik ngeri dan itu membuat mereka semua tertawa melihat Andre yang ternodai ralat ternistakan.
"Huwaa, bucin jahat" Ucap Andre dramatis.
"Liat tampang ibu ndre" Ucap Bucin dan Andre pun dengan polosnya menurut.
"Ada liat wajah ibu kek peduli atau kasihan?" tanyanya lagi dan Andre pun dengan polosnya menggelengkan.
"Gak bu" ucap Andre polos.
" Tu tau, sorry modelan lo gak usah dipeduliin apalagi dikasihanin" Ucap bucin gaul dan Andre menatap congo tak percaya padahal mah si Andre ganteng kok.
"Ibuk mah gitu" protes Andre.
"Udah kita skip aja tentang si Andre beban keluarga itu" Ucap bucin santai dan Andre hanya bisa tertunduk lesu karna dinistakan oleh guru nya sendiri.
"Ibu lanjutkan yaa, berhubungan dengan acara itu kita akan mengadakan lomba selama 3 hari yaitu berpuisi, drama, basket, volly dan makan kerupuk" Ucap bucin dengan nyeleneh diakhir ngomong 'makan kerupuk'
"Ibu kira 17an pake acara makan kerupuk segala, yang bener aja buk" Protes Nana.
"Bener tu buk" Ucap mereka yang lain.
"Bercanda ya ellah, sampek protes gitu herman ibuk sama kalian dikit-dikit protes" Gerutu bucin.
"Heran buk bukan herman kalo Herman mah bapaknya Nisa" ucap Bima memperbaiki.
"Kok bapak gue di bawa sih, keselek biji salak nanti bapak gue" ucap Nisa kesal.
"Ngeri banget kalo keselek" ucap Doni membayangkan nya.
"Bisa-bisa mati dong" kata Bucin tertawa ngakak.
"Ini guru apa pelawak sih " Batin Nana.
"Ini guru atau apa sih" Batin Rara.
"Aneh ni guru" batin Key, Raka, Aris dkk.
"Udah deh gak mood lagi ibuk ketawa, jadi yang terakhir ada lomba nyanyi terserah kalian mau buat band, duo, trio macan atau solo kagak peduli gue yang penting kalian nyanyi. Gimana seneng kan kalian, seneng lah masak enggak" Ucap bucin girang sedangkan mereka hanya bisa membatin atas tingkah gurunya yang absurd.
"Ini guru kita atau bukan sih" Batin para murid.
"Kek nya Bucin ini bukan guru deh" bisik Rara ke Nana.
"Hooh, mungkin mantan pelawak yang gagal casting kali yaa" Julid Nana sambil tertawa.
"Mungkin sih" ucap Rara tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments