HAPPY READING
"Lo pikir dengan dengan berubah penampilan gue akan suka sama lo, nggak akan na, jijik tau ngak" Ucapnya lagi sinis.
"Gue suka dengan modelan lo, hahaha najis tau dulu gue kelilipan gajah kali yaa makanya gue suka sama lo tapi sekarang gajahnya nggak ada lagi makanya udah terbuka ni mata" Ucap Nana sinis dan membuat mereka terkejut karena Nana menjawab perkataan Alex.
"Lo nggak liat daripada Nana makan lagian nggak mungkin Nana nginjek kakinya Sisil jarak tempat mereka jauh lo pikir kaki Nana elastis" Penjelasan Rara membuat Alex bungkam.
"Selain bucin lo juga bodoh ya Al, ck cinta memang membuat orang buta juga bodoh" Ucap Nana remeh dan Alex menatap tajam Nana.
"Kalo bukan lo siapa lagi? Lo yang selalu bully Sisil" Ujar Alex.
"Bohong kali tu Sisil" Celetuk Mira.
"Karena kepanasan liat Nana dan Rara makanya dia caper" Ujar Nisa yang sendari tadi diam.
"Maksud lo apa ngomong gitu?" Ucap Alex menatap tajam Mira dan Nisa.
" A ku ng gak bohong kok hiks hiks" Ucap Sisil gugup sedangkan Nana dan Rara menatap jengah drama yang dilakukan Sisil.
"Kenapa lo gugup Sisil, udah ketahuan ya" Ucap Nana mengejek.
"Nana aku ngak bohong kok, pasti kamu masi marah ya karna Alex milih aku daripada kamu aku minta maaf Nana hiks hiks" Ujar Sisil sedih.
"Kamu ngak perlu minta maaf, kamu lebih pantas daripada dia" Ucap Alex lembut sedangkan Nana dan Rara mau muntah liat mereka.
"Di mana-mana lo yang gak pantas buat gue, udah kasar gak tau diri lagi, cih" Ucap Nana sinis.
"Sok ganteng padahal mah b aja" ejek Rara.
"Sialan" Ucap Alex dengan menahan amarah.
"Cih, walaupun penampilan kalian berubah tetap aja sikap kalian minus" Julid Bima.
"Cowok kok mulutnya kek cewek, malu ama burung" ucap Rara.
"Lo nantangin gue?" tanya Bima menantang.
"Lo mau coba?" tanya Nana tersenyum lebar dan itu tampak menyeramkan.
"Lo pikir gue gak berani hanya karna lo cewe? Lol big mistake" Ucap Bima mengejek.
"Woah, lo pikir gue takut sama lo kagak kali" ucap Nana tertawa.
"Belum tau dia na" ucap Rara terkekeh geli.
"Rumah sakit atau kuburan?" Ucap Nana dengan nada mengejek.
"Apaan sih lo Na" decak Bryan.
"Idih, ikut campur lo" ucap Nana sinis.
"Drama yang menjijikan" Gumam Angga yang hanya di dengar oleh Chandra.
"Sisil Sisil dan Sisil drama lo itu bener-bener menjijikan" Ucap Rara.
"RARA KAU__" ucap Leo terpotong.
"Don't interfere my brother, hmm no no no he isn't my brother (jangan ikut campur bang, emmm tidak tidak tidak, dia bukan abangku). Ucap Rara dan Leo mendengar pun terdiam karna merasakan sesak setelah Rara mengatakan itu.
"Remember Alex, I don't love you anymore and I now hate you and for you my kesayangan don't play with me, If you are brave then you will know the consequences" Ucap Nana menyeringai. (ingat Alex, aku tidak mencintaimu lagi dan aku sekarang membencimu dan untuk mu kesayangan ku jangan bermain-main denganku, jika kamu berani maka kamu akan tau akibatnya).
Sedangkan Sisil menegang tapi dia berusaha menutupinya dan Alex hanya terdiam.
"Hiks aku minta maaf na hiks" Ucapnya melanjutkan aktingnya.
"Idih, jijik" Ucap Nana.
"Nana, jaga ucapan lo" Ucap Bryan yang membuka suara.
"Ck ck ck, seharusnya lo belain adik lo bukan sisil yang jelas-jelas hanya orang luar" Ucap Rara sinis.
"Adik? Ahh lo typo Ra, gue bukan adik dia" Ucap Nana memanyunkan bibirnya sambil menunjuk Bryan sedangkan bryan hanya terdiam.
"Imut banget adek gue" Batin kembar tanpa sadar.
"Imut" Batin Alex.
" Kamu sangat mengemaskan honey" Ucap seseorang.
"Apa maksud lo Na, kita ini abang lo" Ujar Brayen.
"Hais, sejak kapan lo nganggap gue adik lo? kalo iya gue adek lo seharusnya lo ga diem di saat gue di pojokin begini dan kalo iya abang gue kenapa lo gak pernah ngasi perhatian lo ke gue, kenapa lo gak pernah negur gue kalo gue bully orang? Kenapa waktu gue dihina, lo nggak belain gue? Dimana kalian waktu gue kecelakaan dan amnesia? Gue itu hanya butuh perhatian dari kalian tapi apa haa? Kalian malah menjauh dan membenci gue. Kalo aja kalian tegur "Nana ngak boleh bully orang, ngak baik!!!" Nana jangan berpakaian kek gitu, itu ngak sopan!!!" cuma kata-kata itu yang gue pengen denger tapi kalian malah jijik melihat gue. Apa pantas kalian gue anggap abang? APA PANTAS HAA??" ucap Nana sambil meneteskan air mata.
"Kadang gue berpikir, apa Nana ini adik kandung kalian apa enggak, pantas aja Nana memilih pergi" ucap Nana yang tak habis pikir oleh sikap mereka dan langsung pergi meninggalkan mereka yang terdiam tak mengerti ucapan Nana sedangkan Rara ingin mengejar Nana tapi sebelum itu
"Cih, kalian menuduh tanpa bukti kalian memang bodoh, jika suatu hari nanti kebenaran terungkapkan mungkin kata maaf tak akan berguna lagi" Ucap Rara sambil berjalan meninggalkan mereka yang masih terdiam.
"Maafin abang dek" Batin si kembar menatap Nana sendu.
"Rasain lo Na" Batin Sisil senang.
"Kenapa sesakit ini?" Batin Alex.
"Penyesalan selalu datang diakhir" Ucap Angga datar dan mereka hanya diam.
"Kalo di awal mah pendaftaran dong" sahut seorang siswi dengan tertawa remeh dan di sorak oleh siswa dan siswi di kantin.
"Cabut" Ucap Alex dingin dan membawa Sisil yang terdiam, sedangkan yang lain hanya bisa terdiam malu dan langsung pergi meninggalkan kantin.
Sedangkan Nana dan Rara tengah duduk di taman belakang sekolah, ya setelah kejadian itu Nana menuju ke sana.
Di taman belakang sekolah
Dua orang gadis tengah duduk dengan satu gadis lain yang sedang mengeluarkan air mata. Jika di perhatikan lebih pasti orang tau kalo gadis itu hanya berpura-pura.
"Akting yang luar biasa" Ucap Rara bertepuk tangan.
"Jangan meremehkan gue Ra" Ucapnya menyeringai.
"Akting juga bagian keahlianku" Ucapnya lagi.
Flashback on
^^^Anda^^^
^^^Ra, besok akan ada^^^
^^^pertunjukkan yang bagus.^^^
Bestie lucknut
Ikuti alurnya
(Read)
Membaca itu Nana menyeringai.
Flashback off
"Ga sia-sia gue punya sahabat kek lo" Ucap Rara berbinar bahagia.
"Sebenernya gue malas mau ngakuin lo itu sebagai sahabat" Ucap Nana dengan malas.
"Idih, harusnya lo beruntung punya sahabat yang pinter kek gue"
"Iya deh si paling pinter" Ucap Nana dengan nada mengejek.
"Sangat menyenangkan bukan?" Tanya Nana.
"Sangat, kira-kira apa jadi nya ketika kebenarannya terungkap yaa? ahh gue gak sabar buat ngehancurin dia dan juga mereka" Ucap Rara tersenyum miring.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments