Di dalam kamar, Raga sedang menghela napas dan merebahkan dirinya di ranjang yang berukuran king size. Raga masih tidak bisa menjauhkan pikiran nya dari Nanda, lekuk tubuh yang indah dan suara sexsy nya yang bisa meluluhkan hati para kaum pria.
"Sungguh Nanda kau membuat ku gila, kau harus menanggung jawabkan semua itu." Raga memejamkan matanya untuk beristirahat dan masuk ke dunia mimpi, namun bayangan Nanda berkelana dengan bebas bermunculan di pikiran nya sehingga membuat Raga membuka sepasang mata indah yang bewarna coklat itu.
Sungguh Keadaan seperti ini lah membuat Raga sangat benci kepada dirinya sendiri, ia yang lemah akan wanita. Tapi mau bagaimana lagi Moon Godes telah menyiapkan setiap werwolf seorang mate.
Raga bangun dari ranjangnya dan mulai masuk ke dalam kamar mandi untuk menjernihkan pikiran tentang Nanda mate cantiknya itu.
Selang beberapa menit Raga keluar dari kamar mandi dan memakai baju lalu duduk di sofa. "Nan tunggu aku." Dengan seringaian di wajah sang alpha yang tidak dimengerti oleh siapa pun.
"Hei Alpha bodoh sudah ku bilang sebelumnya cari secepat nya mate kita sebelum keduluan orang dan kau malah tak menghiraukan nya malah bermain dengan para wanita yang tak jelas itu," ucap wolf nya Raga yaitu Nathan.
"Hei serigala tidak tau diri lebih baik kau bantu aku memikirkan solusi nya bukan hanya bisa mengumpat tak jelas saja." Sungguh Raga saat ini merasa tidak mood dan plus ditambah lagi dengan kelakuan Nathan yang menambah pusing kepala Raga.
"Itu salah mu yang tidak mau ambil tau saat setiap kali ku peringatkan. Seharusnya saat ini mate kecilku sudah berada di sampingku mendampingi manjadi alpha," ucap Nathan dengan nada yang menggeram.
"Sudah lah aku akan menemuinya sekarang juga."
"Hei dasar bodoh dia pasti akan ketakutan melihat mu yang datang malam-malam menemuinya tanpa alasan yang jelas." Raga tidak memperdulika perkataan Nathan ia langsung memutuskan sambungannya secara sepihak.
Raga segera menuju ke lemari pakaian nya untuk mengganti pakaian tidur nya
_____________
Sedangkan di dalam kamar seorang suami sedang marah dengan istrinya, ia cemburu melihat istrinya itu pulang dengan pria lain, mana sang pria itu tampan lagi. Sungguh memikirkan itu membuatnya sangat marah.
Sedangkan sang istri menunduk pasrah mendengar amukan suami tercinta nya atas kelakuan bodoh yang ia lakukan yaitu mau mau saja dia diantar oleh seorang pria tanpa memikirkan resiko ke depan nya.
"Sayang aku tadi tidak bermaksud pulang dengan lelaki itu."
"Sudah ku bilang kau tak boleh berdekatan dengan lelaki lain selain ayah dan suami mu ini!!!"
"Tidak sayang aku bisa jelasin!"
"Jelasin apa, jelasin kalau kamu mau pergi dari aku?? Asal kamu tau Nanda itu takkan ku biarkan walau kau selangkah saja pergi dari ku, dan aku pastikan kamu takan bisa berjalan selama seminggu!!" ancam Vino dengan amarah yang memuncak dan penuh seringaian saat mengucapkan kalimat yang terakhir sehingga Nanda yang mendengar nya sangat ngeri. Ia tau maksud dari ancaman suami tercintanya itu.
"Iya sayang aku tahu, maafkan aku. Aku tadi di tengah perjalanan pulang ban mobilnya bocor di depan super market jadi aku menunggu taksi yang sudah aku pesan di situ, tiba-tiba aku dapat notif bahwa mobil yang aku pesan tidak bisa jemput katanya ada urusan mendadak, setelah itu aku cari lagi di aplikasi taksi yang baru tapi tetap tak menemukan taksi. Ya udah aku nunggu taksi lewat aja tapi juga tidak ada yang lewat, kalaupun ada pasti taksinya selalu udah ada penumpangnya. Singkat cerita akhirnya aku telpon kamu tapi tidak diangkat-angkat, Yasudah aku pasrah saja dan malah tiba- tiba ada orang datang menghampiri aku dan menawarkan untuk mengantarkan aku pulang karena kasian liat aku lagi hamil, yah aku ikut aja karena hari juga semakin gelap," jelas Nanda kepada Vino bahwa ia tidak bermaksud untuk selingkuh dengan orang itu.
Vino yang sudah mengedar ceritanya pun lalu memeluk Nanda dengan erat dan mengecup kepala nanda dengan sayang, setelah itu ia mengambil handphone nya di saku jas kerjanya.
"Maaf kan aku sayang! Hp ku sedang mati. Sekali lagi maaf kan aku sayang udah menuduh kamu tanpa mau mendengarkan penjelasan kamu dulu," lirih Vino dengan penyesalan telah menuduh yang tidak-tidak kepada istri mungilnya ini.
"Tidak apa-apa sayang aku udah maafin kamu, jadi tida usah minta maaf lagi."
"Makasih ya sayang." Vino mengecup bibir mungil Nanda singkat. Perlakuan Vino yang secara tiba-tiba membuat wajah Nanda memerah seperti tomat. "Kau manis saat blusshing dear!"
Nanda yang mendengar itu langsung mencubit perut Vino. "AWWW, kamu ini sudah berani rupanya dengan ku, mau bermain-main dengan ku heh," seringaian di wajah Vino membuat Nanda merasa ngeri dan juga senang. Saat Vino ingin membalas perlakuan Nanda, Nanda terlebih dahulu menghindar sambil berlari keluar kamar.
Dan terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam rumah keluarga Relaxa.
Nanda berhenti di ruang makan dan duduk di kursi yang telah disediakan di rumah ini, kemudian Nanda memperhatikan apa saja masakan yang akan ia santap bersama sang suami tercinta pada malam ini.
Tiba-tiba ada sebuah lengan kekar yang sedang merangkul nanda dari belakang. Tanpa ia menoleh pun Nanda tahu siapa yang melakukan itu padanya. "Vino jangan seperti ini aku susah bergerak."
Namun perkataan Nanda tak diindahkan sama sekali oleh Vino, ia tetap saja memeluk istri nya. "Memang kenapa sayang kamu tidak suka??"
"Bukan begitu maksud ku sayang, aku susah bergerak dan nafas, kamu mau aku mati ya???" tanya Nanda dengan nada penuh kecurigaan dan ia langsung menoleh ke arah suaminya dan menyipitkan mata nya ke arah mata Vino.
"Yah tidak lah sayang kan aku cinta sama kamu, tidak mungkin aku membunuh kamu."
"Jadi lepaskan sekarang tangan mu."
Vino pun melepaskan tangan nya dari tubuh mungil sang istri dan mendudukkan dirinya di samping Nanda, "kamu mau makan apa sayang??" tanya Nanda ramah.
"Ayam bakar itu saja sepertinya enak!" Nanda mengambilkan makanan yang diinginkan suaminya itu.
Dan mereka makan dalam keadaan yang harmonis tanpa ada gangguan apa-pun.
________
Di dalam kamar keluarga Relaxa yang mana tuan nya sedang tidur tanpa mereka sadari seseorang masuk ke dalam kamar mereka dan seseorang itu adalah Raga yang sedang di mabuk rindu, "aku sangat merindukan mu sayang!" ucap Raga lalu mengecup puncak kepala Nanda dan juga bibirnya yang sekarang berganti menjadi lum...atan dan lalu dari bibir itu turun ke leher Nanda dan meninggalkan bekas di sana tanpa Nanda sadari.
Nanda langsung terjaga dengan ulah Raga. Ia langsung membuka matanya perlahan-lahan karena ia merasa ada orang yang menciumi dirinya. Dan pemandangan selanjut nya sungguh membuat Nanda terkejut dan mata Nanda terbelalak.
_____________
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments