Bab 8. Kedatangan Luna

Bara tiba di kantor. Agam yang mendapat informasi bahwa Bara akan datang hari ini, langsung menunggu atasannya itu di depan. Pria tersebut menunduk hormat, lalu mempersilakan Bara untuk berjalan terlebih dahulu.

Beberapa pegawai juga menyambut kedatangan Bara dengan menundukkan kepala. Tatapan mereka seakan menyiratkan sebuah keheranan. Seorang atasan yang baru saja menikah, langsung masuk bekerja. Apakah mereka tidak ingin berencana berbulan madu?

Bara mampu menangkap maksud dari tatapan tersebut. Namun, ia lebih memilih mengabaikannya, memperlihatkan wajah dinginnya serta tatapan tajam mata elangnya.

Saat Bara sudah memasuki lift. Pegawai yang tadi sempat berpapasan dengannya pun langsung berkerumun.

"Pak Bara datang ke kantor? Apakah dia tidak merencanakan untuk berbulan madu?" ujar pegawai 1.

"Entahlah. Lihat, Rosa tak datang bersamanya apakah mereka bertengkar?" sambung pegawai 2.

"Mana mungkin! Pak Bara memperlakukan wanita udik itu dengan sangat manis. Bisa saja Rosa tidak diizinkan lagi datang ke kantor karena Pak Bara ingin istrinya berdiam diri di rumah dan menjadi nyonya besar," celetuk pegawai 3.

"Kalian bisa berhenti membicarakannya? Yang kemarin, sempat menyinggung Rosa saja di pecat. Apakah kalian juga ingin di pecat?" tanya pegawai 4.

Ketiga wanita itu pun menggelengkan kepalanya mendengar ucapan tersebut.

"Kalau begitu, lebih baik kita lanjutkan pekerjaan kita. Jangan membuat bos marah hanya karena masalah yang tidak penting," ujar pegawai 4 tersebut yang berlalu dari ketiga orang yang sedari tadi hobi bergosip.

Ketiganya langsung bubar, dan kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing. Mereka masih membutuhkan pekerjaan, tidak mau dipecat hanya karena masalah sepele.

Bara masuk ke dalam ruangannya. Pria tersebut menduduki kursi kebesarannya dan mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa. Terdengar suara ketukan dari luar, membuat Bara pun mengalihkan pandangannya dari latar komputer.

"Masuk!"

Agam muncul dari balik pintu dengan membawa berkas yang ada di tangannya. "Ini dokumen proyek yang bapak minta," ucap Agam seraya menyerahkan map berwarna kuning tersebut.

Bara meraih map itu, memeriksa isi dari dokumen tersebut. "Apakah Pak Riyadi menyetujui pertemuan untuk membahas kerja sama?" tanya Bara yang tak mengalihkan pandangannya pada berkas yang ada di tangannya.

"Untuk sementara ini, Pak Riyadi belum bisa ditemui, Pak. Beliau tengah berada di luar negeri," ucap Agam.

Bara hanya menganggukkan kepala, lalu kemudian membubuhkan tanda tangan di atas dokumen itu, lalu kembali menyerahkannya pada Agam.

"Pencarian tentang wanita yang bapak minta, apakah harus dihentikan sementara?" tanya Agam.

"Iya. Hentikan saja dulu, lagi pula anaknya sudah ada di genggamanku." Bara menimpali.

"Baiklah kalau begitu, Pak. Saya permisi dulu." Agam meninggalkan ruangan Bara. Dan Bara pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

Di waktu yang bersamaan, seorang gadis cantik bertubuh tinggi semampai tengah berjalan di lobi. Beberapa pegawai sudah mengetahui, jika gadis itu adalah Luna, kekasih Bara.

Kedatangan Luna kembali menjadi gempar. Enam bulan terakhir ini, gadis tersebut memang tak lagi terlihat. Namun, setelah Bara menikah, ia menginjakkan kakinya di perusahaan Bara lagi, membuat gosip baru tentang hal itu.

Luna melepaskan kaca mata hitamnya. Tidak aneh, gadis itu memang selalu berpenampilan sedikit nyentrik karena sebuah tuntutan pekerjaan. Profesinya seorang model, membuat siapa yang melihatnya pun kagum dengan lekukan tubuh serta wajah cantiknya.

Setibanya di depan ruangan Bara, Agam langsung mencegat Luna. Tidak memperbolehkan gadis tersebut masuk karena memang Bara sedang tidak ingin diganggu.

"Minggir!" tukas Luna dengan penuh penekanan.

"Maafkan saya, Nona. Tapi, Pak Bara tidak bisa diganggu untuk saat ini," ujar Agam.

"Saya kekasihnya. Kamu tidak perlu melarang saya!" Luna kekeuh memaksa untuk tetap menerobos masuk. Membuat Agam pun dengan sigap menghalangi jalan gadis tersebut.

"Ish! Minggir!" Luna mendorong tubuh Agam. Namun, karena kekuatan pria tersebut lebih besar dari pada kekuatan yang dimiliki oleh Luna, membuat Agam tak bergeser sedikit pun.

"Saya minta tolong atas kerja samanya, Nona."

Bugghhh ...

Luna pun mengambil jalan pintas dengan menendang tulang kering Agam, membuat pria tersebut memegangi kakinya karena kesakitan.

"Pegawai rendahan sepertimu tidak berhak melarang ku bertemu dengan Bara!" cecar gadis tersebut yang langsung membuka pintu ruangan Bara.

Terlihat saat itu Bara tengah memijat keningnya. Kedatangan Luna secara tiba-tiba membuat Bara sedikit terkejut.

"Marahi asisten bodohmu itu yang mencoba untuk menghalangiku masuk," ujar Luna menunjuk ke arah Agam.

"Memang aku yang menyuruhnya," timpal Bara dengan nada yang datar.

Bara mengalihkan pandangannya pada Agam, " Biarkan dia di sini, lanjutkanlah pekerjaan mu!"

"Baik, Pak." Agam pun keluar dari ruangan tersebut, membiarkan keduanya berada di dalam.

"Untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Bara datar, tanpa ekspresi.

"Sayang, kenapa kamu seperti tidak merindukanku. Sudah enam bulan lamanya kita tidak bertatap wajah seperti ini. Mengapa sambutan kedatanganku memperlihatkan wajah dinginmu ini?" tanya Luna.

Bara tak menanggapi ucapan kekasihnya. Membuat Luna pun langsung mengutarakan maksud dan tujuannya.

"Sayang." Luna menghampiri Bara, merangkul pria tersebut dari belakang.

"Aku tidak ingin berpisah darimu. Seperti yang kamu bilang sebelumnya, bukan? Aku tetaplah menjadi wanitamu meskipun kamu telah menikah. Dan aku bersedia asalkan kita tetap terus bersama," ujar Luna yang sedikit menggelitik rahang tegas Bara, mencoba menggoda kekasihnya itu.

Bara diam, ia memikirkan ucapan yang memang pernah ia katakan sebelumnya. "Benar, aku harus tetap mempertahankan Luna, dengan begitu, aku bisa membuat Rosa benar-benar menderita dan merasakan bagaimana rasa sakitnya perselingkuhan," batin Bara.

"Baiklah, kita akan tetap menjalin hubungan. Tapi, ku mohon untuk saat ini kamu jangan dulu menggangguku karena aku benar-benar sibuk," ujar Bara yang langsung menggiring Luna menuju ke pintu keluar.

Bara kembali menutup pintunya setelah berhasil membuat Luna keluar dari ruangannya. Luna tersenyum penuh kemenangan memandangi pintu yang telah tertutup.

"Setidaknya Bara masih ingin mempertahankan ku. Itu berarti ada kesempatan bagiku untuk merebut Bara kembali," gumam Luna.

.....

Malam harinya, Bara melihat jam yang menunjukkan pukul 10 malam. Pria itu memang sengaja menyibukkan dirinya, karena ia tak ingin menatap wajah istrinya yang membuat suasana hatinya sedikit kalut.

Setibanya di rumah, Bara memarkirkan mobilnya. Ia melihat Rosa yang saat itu tengah tertidur di meja teras berbantalkan lengannya sendiri.

Bara mendekati Rosa, melihat gadis tersebut dengan seksama. Entah mengapa, di sisi lain ia merasa kasihan pada gadis tersebut. Mata yang sayu itu tertutup rapat, serta dengkuran halus terdengar begitu jelas.

Tangan Bara tanpa sengaja terulur hendak menyibak anak rambut yang menutupi wajah cantik istrinya. Namun, setan di dalam dirinya dengan cepat mempengaruhinya. Seakan berbisik, bahwa gadis itu tidak pantas dilakukan dengan baik. Dia adalah anak dari selingkuhan ayahnya, yang seharusnya ia siksa dan ia benci.

Dengan cepat, Bara menarik tangannya kembali. Tatapan rasa iba tersebut langsung berubah menjadi tatapan kebencian yang tak berujung.

"Mati saja kamu jika ingin mati!" ucap Bara pelan, dan memilih meninggalkan Rosa sendirian di luar. Bara langsung menutup pintu rumahnya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

semoga ada keadilan buat roda buatllah s bara manyasal dan Rosa jngn terlalu bodohhhh mending kabur dari pada tersiksa

2022-12-28

0

Ratri Pambayun

Ratri Pambayun

Bara, aku tahu apa yg kamu rasakan. tp Rosa tidak ada hubungannya dengan semua yg kau alami. kalian disini sama" korban. so sad

2022-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!