Hari yang dinantikan pun telah tiba. Aula gedung dipenuhi oleh banyak orang penting mengingat kedudukan Bara adalah pewaris tunggal Dirgantara Grup. Pria itu tampak rapi dengan balutan tuxedo berwarna putih. Terlihat lebih tampan di hari besarnya itu.
Matanya menatap ke sana dan kemari dari atas. Melihat tamu-tamu yang mulai berdatangan dan memenuhi aula gedung yang akan menjadi tempat resepsi pernikahannya dengan gadis yang akan ia bawa menuju neraka yang ia ciptakan nantinya.
Sementara di waktu yang bersamaan, Rosaline tengah dirias oleh tangan-tangan perias yang handal, mampu membuat gadis itu terlihat sangat cantik bak seorang bidadari yang turun dari khayangan.
Dengan balutan gaun pernikahan yang mewah. Gaun mahal bertabur swarovski membuat penampilan gadis sederhana tersebut terlihat begitu cantik dan mempesona.
Rosa melihat dirinya dari pantulan cermin. Ia sempat tak mengenali dirinya sendiri saat menatap benda tersebut.
"Benarkah ini aku? Kalian benar-benar hebat, mengubahku dengan tangan-tangan ajaib kalian," ujar Rosa terpukau dengan penampilannya saat ini.
"Anda memang cantik, Nona." Perias itu menimpali seraya menyunggingkan senyumnya.
"Kalau begitu, saya permisi dulu."
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, perias itu pun pamit undur diri. Sementara Rosa, masih melihat wajahnya dari pantulan cermin. Ia terpukau dan bahkan tidak menyangka, jika gadis cantik yang ada di dalam cermin tersebut adalah dirinya.
"Bara pasti sangat tampan. Penampilan biasa-biasa saja dia sudah terlihat menawan, apalagi dengan balutan tuxedo, argghhh ... aku takut hidungku akan berdarah karena terpana melihat calon suamiku sendiri, yang beberapa menit ke depan akan sah menjadi suamiku," gumam Rosa tersipu malu.
Gadis itu benar-benar merasa amat dicintai. Bahkan, ia merasa di sekelilingnya tumbuh bunga-bunga cinta yang tengah bermekaran, mengelilingi dirinya dan juga Bara.
Ia juga merasa tak menyangka, bisa menikah dengan pria tampan bak pangeran di negeri dongeng. Rosa merasa dirinya seperti Cinderella dalam dunia nyata. Di nikahi oleh pria kaya dan lepas dari belenggu ibu serta kakak tirinya.
"Terima kasih, Tuhan. Telah menghadirkan Bara dalam kehidupanku. Aku berharap setelah ini, kami akan mengecap manisnya sebuah hidup berumah tangga, memiliki seorang putra dan putri yang cantik. Oh, sungguh! Membayangkannya saja membuatku merasa bahagia," gumam Rosa yang masih sibuk menatap dirinya di cermin. Wajah gadis itu langsung memerah ketika membayangkan hal yang tidak-tidak dan membuatnya tersipu malu.
Di pernikahan tersebut, Rosa hanya sendiri tanpa di dampingi oleh keluarga. Gadis itu hanya memiliki Tina dan Gea yang merupakan keluarganya, akan tetapi Tina dan Gea beralasan pergi ke luar kota dan tak dapat menghadiri pesta pernikahan Rosa.
Meskipun begitu, Rosa juga tak ambil pusing. Toh, mereka juga terkadang bersikap baik ketika ada maunya saja. Jadi, tidak heran kalau memang Tina dan Gea memilih berhalangan hadir.
Tak lama kemudian, seorang pria yang berumur sekitar setengah abad datang menghampirinya. Pria itu tampak tersenyum, lalu kemudian beralih menatap kalung yang dikenakan oleh Rosa.
"Apa kamu sudah siap, Nak?" tanya Amran seraya menarik kedua sudut bibirnya.
Rosa menganggukkan kepalanya, menandakan bahwa dirinya sudah siap untuk melangsungkan akad yang akan disaksikan oleh banyak orang.
Amran mengajak menantunya itu keluar dari sebuah ruangan. Sementara Bara sudah berhadapan dengan penghulu.
Saat Rosa berjalan menghampiri Bara, semua orang berdecak kagum melihat Rosa yang sangat cantik. Bahkan, beberapa tamu undangan mengatakan mereka adalah pasangan serasi, dimana Bara yang sangat tampan disandingkan dengan si cantik Rosaline.
Bara juga ikut terpana saat sang istri melangkah mendekat ke arahnya. Wajah cantik Rosa, membuat Bara kehilangan setengah kesadarannya. Ia tak berkedip, memandangi istrinya yang teramat cantik.
Pandangan Bara kembali menatap liontin yang dikenakan oleh Rosa, membawa Bara kembali ke dunianya, bahwa gadis itu, tak patut untuk ia cintai nantinya. Namun, Bara masih mengulas senyum menatap Rosa, seakan ia ikut berbahagia akan pernikahan yang berlandaskan dengan sebuah pembalasan dendam saja.
Rosa duduk di sebelah Bara. Penghulu pun mulai menanyai kesiapan kedua mempelai untuk mengucapkan janji suci yang disaksikan langsung oleh banyak orang. Bara dengan lantang mengucapkan janji tersebut, akan tetapi tak dipungkiri bahwa tangannya bergetar, sedikit merasa gugup saat bersisian dengan Rosaline.
Semua saksi berkata 'Sah' tanda mereka sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Bara mengambil cincin, lalu menyematkan benda tersebut di jari manis lentik milik Rosa, wanita yang sudah sah menjadi istrinya.
Begitu pula dengan Rosa, gadis itu menyematkan cincin ke jari manis Bara, pria yang sudah menjadi suaminya saat ini. Seperti pasangan menikah yang lainnya, Rosa mencium punggung tangan Bara dan Bara mencium kening Rosa.
Setelah selesai melangsungkan akad, acara pun dilanjutkan dengan resepsi. Dimana Bara dan Rosa duduk di singgasananya, bersanding bak raja dan ratu sehari.
"Hari ini aku bahagia sekali. Terima kasih, Suamiku." Rosa berkata pada Bara dengan ucapan terima kasih yang begitu tulus. Sementara Bara hanya tersenyum tipis membalas ucapan Rosa.
"Aku izinkan kamu berbahagia sementara, karena setelah ini kamu akan merasakan penderitaan yang teramat menyakitkan. Aku ingin kamu juga merasakan kepedihan yang di alami oleh ibuku dulu," batin Bara yang sudah bertekad bulat, mengambil keputusan untuk membenci Rosa dan membuat istrinya menderita.
Bara masih memasang topengnya, memperlihatkan wajah bahagianya di depan banyak orang. Sesekali Rosa tampak menggenggam tangannya, Bara pun hanya pasrah karena saat ini mereka berada di depan banyak orang. Meskipun tangannya tak Sudi di genggam oleh wanita yang tak lain adalah anak dari selingkuhan ayahnya, akan tetapi Bara tetap berusaha semaksimal mungkin berperan sebagai pria yang teramat mencintai istrinya, hanya dalam hitungan jam saja!
Acara pun telah usai, mobil pengantin tersebut melaju menuju ke rumah Bara, yang nantinya hanya akan ditinggali oleh pria itu dan juga sang istri. Saat di perjalanan, Rosa tak henti-hentinya tersenyum sembari menggamit lengan Bara. Gadis tersebut bersandar di bahu suaminya.
"Aku merasa bahwa hari ini seakan terasa seperti mimpi. Bara, kita sudah resmi menikah," ujar Rosa seraya mengangkat cincin yang tersemat di jari manisnya.
"Mungkin bisa jadi ini adalah mimpi. Setelah ini kamu harus terbangun dari tidurmu," celetuk Bara yang seolah memberikan kode peringatan pada Rosa.
Namun, Rosa tak menyadarinya. Gadis itu sibuk memeluk lengan Bara dan bermanja-manja di bahu suaminya.
Tak lama kemudian, mobil tersebut tiba di tempat tujuan. Bara mulai bersikap acuh. Pria tersebut turun dari mobil dan berjalan lebih dulu menuju ke kamarnya.
Sementara Rosa, ia hanya mengekor pada Bara sembari berdecak kagum melihat rumah mewah milik Bara. "Apakah kita akan tinggal di sini?" tanya Rosa.
Bara mengacuhkannya. Pria tersebut sudah lebih dulu masuk ke dalam kamarnya.
"Bara, tunggu aku!" seru Rosa yang merasa langkahnya tertinggal jauh dari sang suami.
Setibanya di kamar, Rosa mendengar suara air jatuh dari kamar mandi. Bara tengah bersiap-siap menyambut malam pertamanya, membuat wajah Rosa bersemu merah.
Rosa memilih menunggu Bara dan duduk di sisi ranjang yang berukuran king size tersebut. Tak lama kemudian, terdengar suara langkah menghampiri dirinya. Rosa pun mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
Ia melihat Bara semakin mendekat, lalu kemudian membelai wajah Rosa. Gadis itu sudah siap menyambut malam pertamanya dengan sang suami. Ia memejamkan matanya, napas Bara pun terasa panas menerpa wajah cantiknya. Namun, tak lama kemudian, belaian tangan yang lembut itu berubah menjadi cengkraman yang amat menyakitkan bagi Rosa, membuat Rosa langsung membuka matanya.
"Bukankah aku sudah menyuruhmu bangun dari mimpi indahmu. Jika kamu berharap aku akan menjamahmu, maka kamu salah besar. Bagiku, kamu adalah sebuah kotoran yang menjijikkan!" cecar Bara yang masih mencengkeram kuat rahang istrinya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ratri Pambayun
balas dendam Bara dimulai.. tapi Bara, kamu mungkin salah orang sayang😭😭
2022-11-23
1