Bab 2. Perangkap

Bara tengah berada di rooftop. Pria tersebut menyesap kopi yang ada di tangannya. Terdengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Bara hanya melirik sejenak tanpa menoleh ke belakang.

“Tuan, saya telah menemukan titik terang dari pencarian tentang wanita yang kemarin,” ujar Agam.

“Wanita itu memiliki dua anak, yang salah satunya merupakan salah satu pegawai di kantor ini,” lanjut Agam.

Mendengar hal tersebut, membuat Bara mengerutkan keningnya. Pria itu pun berbalik menatap sang asisten dengan seksama.

“Siapa?” tanya Bara.

“Namanya Rosaline, wanita ini baru sekitar dua minggu bekerja di bagian administrasi keuangan,” timpal Agam.

Bara mencerna ucapan sang asisten. Ia pun melangkahkan kakinya pergi dari rooftop menuju ke lantai bagian administrasi keuangan. Ia menatap satu persatu pegawai yang bekerja di tempat tersebut.

“Mana dia?” tanya Bara kepada sang asisten yang berada di belakangnya.

“Wanita yang ada di sudut sana,” timpal Bara yang hanya menunjuknya dengan sedikit memajukan bibirnya sekitar dua centi.

Bara mengikuti arah pandang asistennya itu. Matanya tertuju pada sosok gadis sederhana berparas cantik yang memiliki tubuh tinggi dengan rambut panjang yang diikat pony tail.

“Benarkah dia anak wanita itu?” tanya Bara memastikan.

“Benar, Tuan. Saya mendapatkan informasi ini dari sumber yang terpercaya,” timpal Agam meyakinkan Bara.

Bara kembali melihat ke arah wanita itu sejenak. Ia pun memilih untuk pergi meninggalkan ruangan administrasi, dan berjalan menuju ke ruangannya.

Pria tersebut mendudukkan dirinya di kursi. Ia mengetuk-ngetukkan jemarinya, berpikir langkah apa yang akan ia ambil selanjutnya.

“Sekarang aku sudah menemukan anak dari wanita itu. Ku rasa, aku bisa membalaskan dendamku melalui anaknya,” gumam Bara sembari mengembangkan senyum liciknya.

Bara mengambil ponselnya, lalu kemudian menelepon orang suruhannya. “Bisakah kamu melakukan sesuatu untukku?” tanya Bara saat seorang tersebut menerima panggilannya.

“Melakukan apa, Bos?” tanya orang dari seberang telepon.

Bara pun menjelaskan semuanya sembari sesekali mengembangkan senyum iblisnya.

....

Keesokan harinya, wanita bernama Rosaline, yang merupakan salah satu putri selingkuhan Amran. Wanita berparas cantik dengan penampilan yang sederhana itu mengembangkan senyumnya sembari melihat pantulan dirinya di depan cermin.

Saat Rosa hendak keluar dari kamarnya, tiba-tiba dua orang wanita berbeda generasi pun menerobos masuk ke dalam kamar tersebut.

“Ibu, Kak Gea,” gumam Rosa melihat kedua orang tersebut secara bergantian.

Wanita paruh baya tersebut tersenyum melihat Rosa, sedangkan wanita yang usianya tak jauh dari Rosa menatap dirinya sembari mendengkus kesal.

“Rosa, ibu mempunyai sesuatu yang ingin ibu berikan untukmu,” ujar Tina sembari memperlihatkan benda yang ada di tangannya.

Rosa terkejut, ia melihat kalung dengan liontin yang cantik. “Ini kan kalung kesayangan ibu,” gumam Rosa menatap kalung indah itu dengan takjub.

“Iya, ini kalung kesayangan ibu. Maka dari itu, ibu minta kamu menjaga kalung ini. Jangan sampai di lepas,” ujar Tina membantu memasangkan kalung tersebut pada putrinya.

“Apakah kamu senang mendapatkannya?” ketus Gea.

“Bu, berikan saja pada Kak Gea, dia menyukai kalung ini,” ujar Rosa.

“Tidak, ini untukmu saja. Gea, ibu akan memberikanmu hadiah yang lainnya. Biarkan adikmu yang memiliki kalung ini,” ucap Tina yang mencoba memberi pengertian pada putri sulungnya.

“Terserah ibu saja!” ketus Gea yang kemudian pergi dari hadapan keduanya.

Tina menatap Rosa sembari mengulas senyumnya. “Kamu mau berangkat? Hati-hati di jalan ya, Nak.”

Seketika rasa hangat menjalar di seluruh tubuhnya mendengar ucapan dari Tina yang biasanya memperlakukan dirinya dengan kasar. Rosa menganggukkan kepalanya, lalu kemudian berpamitan kepada ibunya.

Sepeninggal Rosa, Tina langsung menghampiri Gea. Wanita paruh baya itu menatap nanar ke arah putrinya.

“Dasar bodoh! Sudah ibu katakan kalau kalung itu pembawa sial. Kenapa kamu masih saja ingin memilikinya!” ketus Tina pada Gea.

“Bukankah ibu sangat menyukai kalung itu? Kenapa ibu berkata demikian?” tanya Gea.

“Karena kalung itu nantinya akan membawa kesialan untuk keluarga kita. Lihat saja nanti.”

Saat itu, Rosa berjalan kaki menuju ke tempat kerjanya. Wanita tersebut memilih berjalan kaki dari pada menaiki taksi demi menghemat uang sakunya.

“Mataharinya sangat terik,” gumam Rosa sembari mendongakkan wajahnya menatap ke langit.

Tiba-tiba saja, ada seorang pria yang menarik tas Rosa. Gadis itu terkejut, ia panik sembari berteriak meminta tolong. Namun, tak ada satu pun orang yang mendengar teriakannya karena suasana di tempat tersebut masih sepi.

“Tolong ... ada pencuri!” seru Rosa mencoba mengejar pria yang mengambil tasnya tadi.

Namun, usahanya sia-sia karena Rosa tiba-tiba saja terjatuh. Wanita itu meringis kesakitan, melihat lututnya yang tergores dan mengeluarkan darah.

Seorang pria tampan datang menghampiri Rosa. Wanita itu masih berteriak untuk minta tolong menangkap pencuri tadi. Pria itu pun langsung berlari mengejar si pencuri.

Ia menghajar pencuri tersebut, lalu kemudian merebut kembali tasnya. Rosa terpana, melihat pria yang memiliki wajah tampan serta tubuh yang proporsional. Di mata Rosa, pria tersebut bak seorang pangeran berkuda putih yang ada di dongeng.

“Apakah kamu tidak apa-apa?” tanya Bara.

“I-iya, aku tidak apa-apa.” Rosa menimpali ucapan Bara dengan menyunggingkan senyum manisnya.

Tak dipungkiri, jika Rosa memiliki wajah yang sempurna. Wajah yang bulat, hidung tinggi, serta bibirnya yang mungil, membuat Rosa terlihat cantik. Bara tak menyangkal bahwa gadis yang ada di hadapannya mampu membuat dirinya terpesona.

Namun, tatapan Bara beralih pada kalung yang dikenakan oleh gadis itu. Kalung yang pernah ia lihat beberapa tahun silam. Dimana kala itu, ayahnya memberikan kung tersebut pada wanita selingkuhannya.

“Ternyata benar, dia adalah putri dari wanita itu. Kalung ini ... dan liontin ini, aku sangat mengenalnya,” ujar Bara dalam hati.

Mulanya ia terpesona pada wanita itu, setelah melihat kalung yang dipakai oleh Rosa, membuat Bara semakin ingin membalaskan dendamnya melalui gadis yang ada di hadapannya.

“Bisakah aku meminta tasku?” tanya Rosa dengan sangat berhati-hati.

Bara langsung menormalkan kembali ekspresinya. Ia pun sadar bahwa dirinya masih memegang tas gadis yang ada di hadapannya. Pria itu langsung menyerahkan tas tersebut kepada pemiliknya.

“Terima kasih,” ujar Rosa sembari menundukkan pandangannya. Ia tak berani menatap wajah pria yang ada di hadapannya itu, karena semakin ia menatapnya, maka semakin berdegup kencang jantungnya.

“Kalau begitu, saya permisi dulu,” ucap Rosa kembali melanjutkan langkah kakinya. Gadis itu meringis karena menahan rasa sakit di lututnya.

“Apakah kamu ingin ikut denganku?” tawar Bara.

“Tidak usah,” ujar Rosa mencoba untuk menolak karena merasa tak enak hati.

“Kamu akan pergi ke Dirgantara Group?” tanya Bara lagi.

“Ba-bagaimana kamu mengetahuinya?”

“Aku juga bekerja di sana. Ayolah ikut denganku, lagi pula kakimu tidak bisa berjalan cepat karena terluka,” ujar Bara yang terkesan sedikit memaksa.

Perampokan itu, merupakan salah satu dari akal bulusnya. Ia ingin mendekatkan diri pada Rosa, dengan cara membuat wanita tersebut jatuh hati padanya.

Bara sangat pandai dalam berakting, ia menggunakan topengnya saat berhadapan dengan Rosa. Bara dapat melihat bahwa Rosa merupakan gadis yang lugu. Tentu saja cara jitu yang dilakukan Bara akan membuahkan hasil.

Tak lama kemudian, Rosa pun menyetujui ajakan dari Bara. Wanita itu berjalan mendekat ke arah Bara. Bara tersenyum, ia membuka pintu dan mempersilakan musuhnya itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

“Kamu telah masuk ke dalam perangkapku,” batin Bara tersenyum licik.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Ratri Pambayun

Ratri Pambayun

jangan bilang Gea yg anak kandung si Ular

2022-11-16

1

🍁K3yk3y🍁

🍁K3yk3y🍁

Awal dari cinta ya benci

2022-11-16

1

Ani Ponianingsih

Ani Ponianingsih

Bagus ceritanya thor...

2022-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!