Bab 7. Terbuai Cinta Sesaat

Matahari mulai masuk melalui celah jendela. Bara yang tengah tertidur di lantai perlahan mengerjapkan matanya saat sinar mentari menerpa wajahnya. Pria itu membuka mata, melihat sekelilingnya yang kacau.

Bara bangkit dari pembaringannya. Kondisi kamarnya sangatlah kacau, serta terdapat pecahan beberapa botol yang ia lempar kemarin masih berserakan. Bara menatap jam digital yang ada di atas meja nakas, telah menunjukan pukul 06:30.

Bara mencoba bangkit, sisa mabuk semalam masih sedikit membuatnya limbung. Tak lama kemudian, Bara menatap sesuatu yang sangat menyakitkan, menembus permukaan kulit telapak kakinya.

Pria itu pun memeriksa kakinya yang terkena serpihan beling. "Sial!" umpat Bara yang langsung mencabut beling tersebut dari kakinya. Alhasil, kaki Bara pun mengeluarkan banyak darah.

Pria tersebut sedikit terseok, lalu kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Membersihkan tubuh, sekaligus lukanya meskipun sangat perih.

Sementara di waktu yang bersamaan, Rosa membereskan tempat tidurnya, lalu kemudian membuka tirai yang menutupi jendela tersebut, membiarkan cahaya masuk ke dalam kamarnya.

Gadis itu pun bersiap-siap menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah sepuluh menit berada di dalam kamar mandi yang sempit itu, Rosa keluar dengan wajah yang lebih segar.

"Apakah aku harus pergi ke kantor hari ini?" gumamnya bertanya-tanya.

"Ya, sebaiknya hari ini aku pergi ke kantor. Lagi pula, sekalian membujuk Bara, memastikan supaya dia tidak marah lagi kepadaku," ucap Rosa yang memilih untuk memaksakan diri pergi ke kantor.

Gadis itu mengambil salah satu baju yang ada di lemari, memoles wajahnya dengan sedikit bedak, lalu kemudian keluar dari kamar tersebut.

....

Bara sedang berada di meja makan. Pria tersebut tengah menyantap sarapan yang dimasak langsung oleh koki yang bekerja di dapur.

Saat melihat Rosa yang sedang berjalan ke arahnya, pria tersebut langsung mengerutkan kening. Ia melihat Rosa yang saat itu sudah bersiap hendak pergi ke kantor. Gadis tersebut mengembangkan senyumnya, menyapa Bara.

"Selamat pagi, Suamiku." Rosa seakan melupakan ucapan yang Bara tekankan padanya semalam. Mendengar panggilan dari istrinya itu, membuat Bara langsung kehilangan napsu makannya. Pria tersebut langsung meletakkan alat makannya, menyeka mulutnya dengan tissu dan sedikit menghempaskan tissu kotor tersebut ke dalam makanannya.

Rosa langsung tersentak kaget saat melihat ekspresi Bara yang masih menatapnya penuh kebencian, tatapannya seakan ingin mencabik-cabik daging gadis tersebut hingga menjadi potongan kecil.

"Apa yang kamu lakukan!" tukas Bara dengan mata yang menatap nyalang.

"A-aku, ...."

"Suami? Ck! Apakah kamu idiot? Atau kamu tuli? Bukankah sudah ku katakan semalam jika berada di dalam rumah, kamu bukanlah istriku melainkan babu di rumah ini!" sarkas Bara.

"Lantas, ada apa dengan penampilan ini? Memangnya kamu mau kemana?" tanya Bara.

"A-aku ingin berangkat ke kantor," timpal Rosa yang terbata-bata. Gadis itu meremas jemarinya dan tak berani menatap mata Bara yang seakan menusuknya.

"Ke kantor? Siapa yang suruh kamu ke kantor? Mulai saat ini, aku tidak sudi melihatmu berada di kantor. Kamu adalah babu, dan kamu harus membersihkan rumah ini sampai benar-benar bersih tanpa ada debu yang tersisa!" tukas Bara.

Pandangan Rosa kembali menyendu, bagaimana tidak? Suaminya berkata dengan lantang, jika ia menikahinya hanya karena ingin menjadikan dirinya babu. Lalu, kenapa dia bersikap manis dan mengatakan bahwa Rosa adalah wanita yang ia cintai? Ternyata Rosa hanya masuk ke dalam cinta dengan bualan semata. Lalu bagaimana dengan nanti? Akankah Bara berubah dan bisa mencintainya?

Rosa hanya tertunduk lesu, gadis itu kembali ke kamarnya, lalu kemudian meletakkan tas kerja yang melekat di bahunya. Dadanya terasa sesak, matanya memanas karena masih teringat jelas ucapan Bara tentang dirinya yang hanya menjadikan wanita itu seorang babu saja. Jika begitu, mengapa Bara harus menjanjikannya dengan sebuah pernikahan? Toh, Bara bisa saja memintanya secara langsung tanpa harus ber embel-embel menyatakan cinta, tetapi ujung-ujungnya malah menyakiti.

Rosa mengganti bajunya dengan baju santai biasa. Gadis itu mulai mengambil sapu dan peralatan dapur lainnya. Membersihkan seluruh rumah tersebut seperti ucapan suami, ralat! Tuannya! Karena pria itu tidak ingin dianggap suami. Pernikahan ini hanya sebatas mencari babu, bukan istri.

Rosa menatap Bara yang baru saja masuk ke dalam mobilnya. Pria itu memarahinya sedari semalam tanpa ada rasa penyesalan sedikit pun. Dan bahkan, sempat terbesit di benak Rosa, apakah Bara memang sudah merencanakan semuanya? Membuat dirinya seperti ini hanya untuk ia siksa? Lantas ... Apa salah Rosa hingga dia melakukan semuanya jika memang semua ini memang di sengaja?

Mata Rosa kembali memanas setiap kali memikirkannya. Entah mengapa Bara sekejam ini pada dirinya. Rosa ingin tahu, kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga harus mendapatkan hukuman yang sepilu ini.

Rumah yang besar, akan tetapi hanya ada koki di bagian pendapuran, tidak ada pelayan di bagian bersih-bersih sama sekali, dan di sini sudah jelas jika Bara memang sengaja melakukan semuanya.

Peluh mengucur di kening Rosa, napas yang tersengal karena rasa sedih yang mendalam sekaligus lelah karena membersihkan rumah sebesar ini hanya sendirian. Gadis itu duduk di tangga sembari memeluk gagang sapu. Sementara pikirannya melalang buana.

Apakah tidak ada kehidupan yang manis sedikit pun tersisa untuknya? Cukup pedih masa kecil yang ia lewati penuh luka dan air mata, hidup sebatang kara dan tinggal dengan seorang ibu tiri yang selalu menyiksanya. Apakah kehidupannya setelah pernikahan akan terus seperti ini, mendapatkan siksaan dari sang suami? Akankah ada sorot mata Bara kembali menatapnya dengan lembut? Bisakah suaminya benar-benar mencintainya dengan tulus?

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

IG: Ayasakaryn24

IG: Ayasakaryn24

lupa hapus ss outline, untung nggak rame yang baca😆

2022-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!