Setelah mengucapkan salam keduanya langsung masuk kedalam rumah.
'' Sepi sekali, pada kemana semua orang?'' gumam Wildan yang masih dapat terdengar oleh Kay. Tak lama muncul lah bu Dewi dari dalam kamarnya.
'' Loh Kayla kamu disini?'' tanya bu Dewi sedikit terkejut, pasalnya ia sama sekali tak mengatakan pada Sandra, untuk memintanya, dan menyuruh Kay datang kerumah, karna yang bu Dewi pikir saat ini Kay sedang bekerja disana. Kini tatapan bu Dewi beralih pada putra sulungnya, Wildan yang paham, langsung menyuruh sang ibu dan Kay duduk terlebih dahulu, setelah itu ia baru menceritakan semuanya.
'' Sebenarnya ada apa ini Wildan? apa yang mau kamu katakan sama mama? dan apa hubungannya dengan Kayla?'' tanya bu Dewi yang sudah terbiasa menyebut nama Kay dengan panggilan Kayla, namun gadis itu sama sekali tak mempermasalahkannya.
''Sebenarnya Kay ini adalah ibu asi yang selama ini menyumbangkan asinya untuk putraku bu.'' jelas Wildan, membuat bu Dewi terlihat terkejut hingga membuat mulutnya terbuka, untung dengan cepat ia menutupnya dengan tangan, jika tidak mungkin lalat atau serangga lainnya bisa saja masuk kedalam mulutnya yang terbuka lebar itu.
'' Benarkah semua itu? astaga tidak bisa ibu percaya, kebetulan yang sangat sempurna.'' ucap bu Dewi membuat kedua orang tersebut mengerutkan kening tak paham maksud dari ucapan wanita paruh baya yang ada disamping mereka.
'' Maksud ibu apa?'' tanya Wildan
'' Ah tidak apa-apa, lupakan saja, ngomong-ngomong dari mana kamu tau kalau nak Kayla ini ibu asi nya baby Al selama ini?'' tanya bu Dewi lagi mengalihkan pembicaraan.
'' Ibu lupa? tadi pagi kan aku kerumahnya bu Sri untuk mengambil asi untuk putraku dan ternyata Kay yang membukakan pintunya,'' jawabnya
'' Oh jadi dari situ ya kamu tau kalau nak Kayla ini ternyata adalah ibu asi dari anak kamu?'' sambung bu Dewi yang diangguki oleh Wildan.
'' Terus setelah kamu tau jika nak Kayla ini ibu asinya, lantas kamu langsung membawanya kerumah? begitu?'' ucap bu Dewi dengan kalimat godaan terhadap putranya itu, sedangkan Kay langsung menundukan wajahnya karna merasa malu atas ucapan bu Dewi
'' Astaga mama, kenapa berpikiran seperti itu? bukan begitu juga maksudnya ma.'' protes Wildan sambil melirik kearah Kay.
'' Begitu juga gk apa-apa kali Wil,'' bu Dewi semangkin menggoda putra bungsunya itu, membuat Kay menatap nya bingung.
Kenapa bu Dewi berkata seperti itu? Maksudnya apa coba, jelas-jelas pak Wildan ini mempunyai istri kenapa ibunya malah menggodanya seperti itu
Batin Kay tak habis pikir dengan pikiran wanita paruh baya itu.
'' Oya bu, dimana Sandra? apa dia sudah berangkat kerestoran?'' tanya Wildan mengalihkan pembicaraan, ia merasa malu jika ibunya itu terus-terusan menggodanya, apa lagi didepan gadis itu, pikirnya.
'' Iya, sudah beberapa menit yang lalu,'' jawab bu Dewi, Wildan mengangguk paham.
'' Yasudah kalau gitu aku berangkat kerja dulu, titip putraku ya mah?.'' ucap Wildan setelah melihat anggukan dari ibunya, pria itu langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun kepada gadis itu, dan entah kenapa malah membuat Kay merasa sedih.
'' Kamu kenapa? kok wajahnya murung begitu? apa kamu sedih karna ditinggalkan Wildan?'' tebak bu Dewi membuat Kay menjadi gelabakan.
'' Hah? e-engak kok bu, oya bu, mana baby Al, sejak tadi saya tidak melihatnya.'' tanya Kay, yang mencoba mengalihkan pembicaraan.
Bu Dewi tersenyum, lalu berkata.'' Dia masih tidur, kalau mau kamu naik saja kekamar atas.'' jelas bu Dewi
'' Kamar sendiri atau--
'' Iya kamar sendiri,'' jawab bu Dewi menjawab kekhawatiran gadis itu, ia tau jika baby Al satu kamar dengan papa nya mana mungkin Kay mau masuk pikirnya.
'' Oya nak, kamu hari ini gk masuk kerja?
'' Iya bu, kurang enak badan, makanya tadi saya juga gk pompa asi, karna takut asinya tidak sehat jika bayi-bayi mengkonsumsinya,'' jelas Kay
'' Oh itu sebabnya Wildan membawamu datang kesini, agar putranya minum dari sumbernya langsung.'' ucap bu Dewi
'' Iya bu, tapi bu Dewi jangan cemas, tadi dokter bilang asi saya masih aman kok jika dikonsumsi oleh baby Al, asal minumnya secara langsung.'' ucap Kay, sambil tersenyum canggung, sesunghuhnya gadis itu sangat malu mengatakannya.
'' Iya saya juga tau itu, oya Kay kamu tolong jaga Al sebentar bisa? soalnya saya mau kesupermarket depan gk lama kok.'' ucap bu Dewi
'' Iya bu, bisa kok.'' jawabnya
'' Yasudah kalau gitu saya tinggal dulu ya? kalau butuh apa-apa panggil saja mbok Surti dibelakang.'' sambung bu Dewi lagi, Kay hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah kepergian bu Dewi, Kay langsung naik kekamar yang ada dilantai dua, tiba-tiba saja ia menepuk jidatnya sendiri saat lupa menanyakan letak kamar cucunya itu.
'' Bodoh banget sih kamu Kay, kenapa gk tanya tadi, kalau gini kan kamu sendiri yang susah.'' gumamnya sambil menebak-nebak yang sebelah mana kamar baby Al tersebut, pasalnya Kay melihat ada tiga kamar disana.
'' Kira-kira yang mana ya kamar baby Al, duuh jadi bingung sendiri kan akhirnya.'' gumamnya lagi.
Kay melangkah mendekati satu pintu sebelah kanan, perlahan Kay memutar knop pintu, setelah pintu terbuka, gadis itu lebih melebarkan daun pintu tersebut agar ia bisa mengintip apakah itu kamar baby Al atau bukan.
'' Ini seperti kamar wanita deh, wangi parfumnya juga masih kecium.'' gumam Kay. Ia kembali menutup kamar tersebut karna Kay yakin jika itu bukanlah kamar baby Al, kemudian gadis cantik itu pun langsung melangkah menuju sisi kamar dibagian kiri, gadis itu kembali memutar knop pintunya, karna memang pintu-pintu dikamar itu tidak dikunci oleh sang pemiliknya, setelah pintu terbuka sedikit lebar, aroma parfum langsung menyeruak di indra penciuman Kay, dan ia yakin jika kamar tersebut adalah kamar laki-laki menyebalkan itu. Sejenak Kay memperhatikan isi dari kamar itu, sekilas tidak ada yang aneh sih, tapi dahinya berkerut saat menyadari jika diruangan tersebut tidak ada poto laki-laki itu bersama istrinya, atau pun meja rias wanita, sebab ia berpikir sebagai wanita pasti membutuhkan meja rias tersendiri untuk menyimpan alat-alat pribadinya seperti parfum, skincare, dan yang lainnya, sedangkan yang Kay lihat saat ini kebanyakan barang-barang pria, itupun hanya beberapa saja, tak ingin terlalu lama dan menebak-nebak yang menurutnya gk penting, Kay pun langsung memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut, namun saat berbalik tiba-tiba gadis itu dikagetkan dengan sosok laki-laki yang sejak tadi membuat hatinya kesal
'' Sedang apa kamu didalam kamar saya?? apa yang kamu lakukan hem? Apa kamu mencari sesuatu disini??'' pertanyaan beruntun keluar dari mulut pria tersebut, membuat Kay menelan ludahnya kasar saat melihat tatapan tajam dari lelaki pemilik kamar itu.
Tobe continued
Jangan lupa like and koment ya guys, biar otor lebih semangat lagi nulisnya..😘🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
sebentar lagi akan jadi kamar mu juga Kayla,sabar sudah diatur sama author 😅😅
2023-06-06
0
Rubyred
hii....nie org main marah aja kalau nanya itu satu satu kali
2022-12-05
0
Candra Woods
sebentar lagi kok akan jadi kamar kalian berdua kalo wildan mah senang2 wae ndak tau kaylanya😆😆😆😆
2022-12-04
0