Saat ini Kay sedang berada didalam kamar, untuk mengganti pakaian nya, wajahnya terlihat tak semangat, ia sedikit ragu dengan keputusan yang diambilnya.
Kenapa aku harus menyetujui saran nya itu? Semua karna ibu sih untuk apa berkata seperti itu tadi.
Batin Kay, beberapa menit yang lalu Kay memutuskan untuk menyetujui saran dari ibu nya untuk memberikan asi secara langsung pada baby Al, karna Wildan pun terus memohon padanya, sambil membawa-bawa nama bayi nya, tentu Kay tidak tega mendengarnya, apa lagi saat Wildan mengatakan jika bayi nya itu pasti akan menangis tanpa henti jika tak meminum asi miliknya, mendengar itu Kay semangkin merasa bersalah, dan akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran itu, ia tak tau keputusannya ini benar atau tidak, namun yang pasti, sebelum Kay menyusui bayi tersebut, Kay ingin memeriksakannya dulu pada dokter, apakah asinya layak atau tidak dikonsumsi oleh baby Al.
Setelah selesai berganti pakian, Kay langsung mengambil tas selempang miliknya lalu keluar dari kamarnya.
'' Sudah siap?'' tanya Wildan sambil menatap lekat wajah Kay, meskipun wajahnya sedikit pucat, namun tak mengurangi kadar kecantikannya. Kay hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
'' Buk aku pergi dulu ya?
'' Iya bu saya bawa dulu anak ibu kerumah, nanti sore saya akan mengantarkannya pulang.'' sambung Wildan
'' Iya hati-hati dijalan.'' jawab bu Sri.
Mereka seperti pasangan kekasih saja, andai saja nak Wildan belum menikah pasti aku sangat senang jika melihat mereka bersama.
Batin bu Sri
Saat ini Kay dan Wildan sedang dalam perjalanan, rencananya saat ini mereka akan menuju rumah sakit terdekat untuk mengecek kesehatan Kay, dan juga mengetahui apakah asinya layak atau tidak dikonsumsi oleh bayi dengan keadaannya yang kurang sehat. Sepanjang perjalanan Kay terus melihat keluar jendela, melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi, serta kendaraan yang lalu lalang, namun beda halnya dengan laki-laki yang ada disebelahnya, Wildan selalu mencuri pandang pada gadis yang berada disebelahnya, sebenarnya Kay bukannya tidak menyadarinya, namun ia memilih diam dari pada nantinya adu mulut pasti laki-laki itu tak akan mengakuinya pikir Kay.
Kini mobil yang mereka tumpangi sudah sampai diparkiran rumah sakit, setelah turun keduanya pun langsumg masuk kedalam gedung bertingkat tiga itu.
Beruntung tak banyak pasien hari ini, hingga mereka tidak lama mengantri disana.
'' Dengan ibu Mikayla.'' panggil seorang suster.
'' Iya itu saya sus.'' jawabnya
'' Baik bu silahkan masuk!" ucap suster tersebut, entah kenapa Wildan juga bangkit dari duduknya dan mengekor dibelakang Kay.
Nih orang ngapain juga ikut? apa dia takut jika nantinya gue bohongin dia tentang hasilnya?
Gumam batin Kay
Keduanya masuk kedalam ruangan tersebut, dokter itu terdenyum dan mempersilahkan keduanya untuk duduk.
'' Apa keluhannya pak? bu?'' tanya dokter tersebut.
Sebelum menjawab, Kay melirik pada Wildan yang saat itu terlihat cuek, lalu pandangan gadis itu beralih pada dokter yang berada didepannya
'' Begini dok, saya mau memeriksakan kesehatan tubuh saya, dan saya juga ingin bertanya apa saat demam boleh menyusui bayi?'' ucapnya pelan, sungguh gadis itu sangat malu mengatakannya didepan Wildan, ia sudah seperti seorang istri yang tengah memeriksakan kesehatannya bersama sang suami.
'' Baiklah sebaiknya ibu kita periksa dulu ya? silahkan berbaring disana bu.'' ucap dokter tersebut, Kay pun langsung bangkit dari duduknya, dan melangkah menuju tempat yang dimaksud oleh dokter itu.
Beberapa saat kemudian Kay sudah selesai diperiksa oleh dokter, kini gadis itu sudah kembali duduk dikursinya, tepatnya disamping Wildan.
'' Begini bu, pak, berdasarkan hasil pemeriksaan saya, ibu Mikayla boleh menyusui, justru kalau tidak segera dikeluarkan asinya, maka akan membuat istri bapak semangkin merasakan sakit ditubuhnya, saran saya sebaiknya bapak juga ikut membantu untuk mengeluarkan asi milik istri bapak itu,, tentunya kalian tau maksud perkataan saya kan? sebab salah satu yang membuat tubuh bu Mikayla sakit mungkin karna ia selalu telat untuk memberikan asi kepada anak kalian, atau sering terlambat memompa asi, hingga terkadang rasa nyeri lebih cepat datang, '' ucap dokter tersebut.
Mendengar kata demi kata yang dokter itu ucapkan membuat kedua nya mematung, mereka seakan masih mencerna ucapan doktet tersebut, namun entah kenapa mereka tidak langsung berniat meluruskan kesalah pahaman ini, terlebih Wildan, ia seolah ingin semua yang dokter itu pikirkan menjadi kenyataan, namun berbeda halnya dengan Kay, tiba-tiba saja gadis itu teringat jika laki-laki yang bersamanya saat ini memiliki istri, bahkan sudah memiliki bayi jadi Kay harus meluruskan semua kesalah pahaman ini.
Maksud dokter itu apaan sih, masa iya asi ku juga dinikmati sama laki-laki ini, yang benar saja?
Batin Kay, membayangkannya saja membuat bulu kuduk Kay berdiri, ia sempat melirik kearah Wildan, gadis itu menangkap senyum menyeringai diwajahnya, membuat Kay langsung bergidik ngeri.
'' Maaf dok sepertinya dokter salah paham kami bukanlah pasangan suami istri dok.'' ucap Kay membuat dokter itu langsung terkejut.
'' Benarkah? oh maaf kan saya bu, pak, saya pikir kalian adalah pasangan suami istri, habisnya kalian ini nampak begitu serasi.'' sambung dokter yang bernama tag Sari tersebut.
'' Iya dok gpp.'' jawab Kay sambil tersenyum canggung, Kay kembali melirik pada laki-laki yang ada disampingnya, sepertinya pria itu sama sekali tak berniat menjelaskan apapun pada dokter tersebut, membuat Kay menggerutu dalam hati
Sial*an banget sih nih orang, maksudnya apa coba diam aja, bukannya menjelaskan sama dokter, dia malah sibuk main ponsel,
Batinnya kesal.
Setelah keluar dari rumah sakit tersebut, keduanya kembali melanjutkan perjalanannya menuju kediaman keluarga Wildan.
Sudah lima menit mereka berada didalam mobil, Kay melirik Wildan yang sepertinya sama sekali tak ingin membahas masalah dirumah sakit tadi, bahkan meminta maaf saja tidak, membuat Kay semangkin geram, merasa tidak tahan akhirnya gadis itu pun langsung membuka suara.'' Tadi kenapa anda tidak menjelaskan pada dokter tersebut jika kita bukan lah pasangan suami istri?'' tanya Kay sambil melirik sinis pada laki-laki tampan itu. Dulu Kay memang mengagumi sosok lelaki berjambang tersebut, namun setelah tau sifatnya yang sangat menyebalkan, membuat gadis itu menarik kembali rasa kagumnya pada sosok tersebut.
'' Buat apa? bukannya kamu sudah menjelaskan semuanya tadi? jadi buat apa lagi saya menjelaskan kalimat yang sama pada doktet itu.'' jawab Wildan santai.
Iihh dasar laki-laki nyebelin, aku heran, kenapa bu Sandra bisa memiliki suami macam orang ini, benar-benar bikin kesal.
Batin Kay, sementara Wildan yang terlihat masih fokus menyetir, mencoba melirik kearah gadis yang tengah terlihat kesal itu sambil tersenyum. Sudah dua puluh menit berlalu, tak satu pun dari keduanya mengeluarkan suara setelah percakapan mereka tadi, hingga akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai didepan rumah kediaman Wildan.
'' Turunlah, kita sudah sampai.'' ucap Wildan membuyarkan lamunan gadis itu.
Setelah keluar dari mobil, Wildan melangkah menuju rumah yang diikuti Kay dibelakangnya.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
cuma bisa senyum² g tau mau komen apa 😁🤦
2023-06-06
0
Candra Woods
ntar lagi wildan dapat jatah kayak baby al duh senengnya tapi harus di halalin dulu dan jelaskan statusnya👍👍👍👍
2022-12-04
1
ririn
tetp semangt upnya thor.....kay terus terang aja biar semua tidak salah paham
2022-12-04
0