Prov Mikayla
Saat aku hendak berangkah kerja, tak sengaja aku melihat laki-laki itu lagi, laki-laki yang entah kenapa bisa membuat jantungku berdebar, aku terus memperhatikan nya yang saat itu sedang berada disebuah toko oleh-oleh, mungkin ia akan berkunjung ketempat kerabatnya begitulah yang aku pikirkan, hingga sebuah ojek datang menghampiriku, ya ojek langganan ku setiap aku berangkat kerja, sebenarnya aku masih ingin melihat nya, namun tak enak rasanya dengan tukang ojek yang masih setia menunggu didepanku, dan akhirnya dengan berat hati aku pun pergi meninggalkannya. Sesampainya ditempat kerja, aku bertemu dengan Rudi, aku mempercepat langkahku bermaksud menghindar dari nya, aku takut dia akan kembali bertanya tentang kemejaku yang basah, karna aku merasa ia sedang merasa aku menutupi sesuatu darinya, namun saat aku hendak melangkah masuk, tiba-tiba ia menarik tanganku dan mengatakan ingin bertanya sesuatu kepadaku, mam*pus pikirku, karna awalnya aku kira Rudi ingin minta penjelasan dariku seperti dugaanku tadi, ternyata aku salah, Rudi rupanya hanya ingin membicarakan tentang hubungan kami, tentang ungkapan perasaannya yang belum kujawab sampai sekarang, dan Rudi menuntut aku untuk menjawabnya hari ini, jujur aku bingung, kepalaku tiba-tiba terasa berdenyut, baru merasa lega karna masalah satu, ini timbul lagi masalah baru. Sejujurnya sih aku bukan tidak menyukai lelaki itu, tentu aku suka, dia tampan dewasa, dan sebenarnya hampir semua pegawai cewek yang bekerja direstoran menyukai Rudi, tapi sebenarnya aku masih ragu, apakah aku benar-benar suka karna cinta, atau hanya karna kekaguman saja, dan akhirnya aku pun mengutarakan semuanya tanpa ada yang ditutupi, dan Rudi paham maksudku, Rudi juga mengatakan ia ingin aku memberikannya kesempatan untuknya menjadi kekasihku, bahkan Rudi bilang jika setelah satu bulan aku tak bisa mencintainya, maka aku boleh memutuskan hubungan kami, dan kupikir tidak ada salahnya juga aku memberikan kesempatan untuknya, dan pada akhirnya aku pun menerima perasaan dari laki-laki tersebut.
Kami pun bekerja seperti biasa, hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul sebelas siang, para pelanggan pun terlihat mulai berdatangan untuk mengisi perut mereka, aku dan pegawai yang lainnya sibuk melayani mereka satu persatu, hingga saat itu aku melihat laki-laki itu lagi, ya laki-laki yang tadi pagi aku lihat disekitaran komplek rumahku, laki-laki yang sama sekali tidak aku ketahui namanya, sekarang dia berada tak jauh dariku, dengan seorang wanita paruh baya, dan seorang bayi mungil dalam gendongan wanita itu, aku masih berdiri memperhatikannya, hingga saat mataku melihat seorang wanita cantik menghampiri mereka, wanita itu tak lain adalah bosku sendiri, yaitu bu Sandra, aku melihat dia mencium pipi laki-laki itu, dan juga wanita paruh baya yang sedang menggendong seorang bayi, aku dapat mendengar semua yang mereka bicarakan dari tempatku berdiri, bu Sandra memanggilnya dengan sebutan mas, dia juga menyebut dirinya bunda pada bayi mungil itu, yang bisa kuartikan jika bu Sandra adalah ibu dari bayi tersebut, dan itu artinya jika laki-laki itu adalah suaminya, jujur, entah kenapa hatiku terasa sakit melihat kenyataan ini, padahal aku sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, begitupun sebaliknya.
Prov author
Terlihat Kay, Sila dan yang lainnya masih setia melayani pelanggan restoran yang datang silih berganti. Sedangkan Rudi dan juga pegawai cowok yang lainnya ditugaskan bagian angkat piring dan barang-barang yang masuk, seperti sayuran, daging dan yang lainnya.
'' Kay, yuk bantuin gue bawa makanan buat keluarganya bu Sandra.'' ucap Seli membuat Kay setetika langsung menatap kearahnya.
'' Yah nih anak malah bengong, ayo cepetan!" ucap Seli sambil menarik tangan sahabatnya itu.
'' Gue masih ada pekerjaan Sel, loe sama yang lain aja deh.'' tolak Kay, sejujurnya entah kenapa ia malas jika harus bertemu dengan lelaki itu, entahlah ia juga tidak tau alasannya, padahal tadi pagi rasanya Kay ingin setiap saat melihatnya, namun setelah tau jika lelaki itu adalah suami dari bos nya, Kay menjadi tak bersemangat, karna Kay berpikir jika Wildan adalah suami dari Sandra.
'' Yang lain masih sibuk Kay, emangnya kenapa sih? udah yuk ah,'' ajak Seli, dan mau tak mau Kay terpaksa harus mau.
Saat ini Sandra, Wildan, bu Dewi dan baby Al sedang berada disatu ruangan Vip mereka sengaja memilih tempat diruangan tersebut dengan alasan agar lebih tenang dan santai, karna jika berbaur dengan pengunjung yang lain, takut nya membuat baby Al tak nyaman karna ramainya pengunjung.
Seli dan Kay masuk kedalam ruangan tersebut, saat ini keduanya membawa makanan yang telah dipesan sebelumnya, baby Al yang tadinya anteng didalam kursi bayi tiba-tiba saja menangis, membuat semua yang ada disana menoleh kearahnya.
Hooeekk-hooeekkk
Baby Al menangis sambil tangannya seperti minta digendong, melihat itu Sandra langsung bangkit dari duduknya untuk menggendong bayi tersebut.
'' Ooh sayang anak bunda, kenapa nangis sayang, sini-sini sama bunda.'' ucap Sandra sambil menggendong baby Al, sedangkan Kay dan Seli kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat tertunda.
Terdengar baby Al masih menangis dan belum mau diam, meski pun Sandra sudah mencoba mengajaknya bermain, malah tangisannya semangkin kuat saat Seli dan Kay beranjak dari ruangan tersebut.
'' Sebenarnya kenapa anak kamu Wil, kok nangisnya gitu amat,'' ucap bu Dewi khawatir.
'' Aku gk tau mah, sandra kenapa dengan Al?'' tanya Wildan.
'' Aku juga gk tau mas, kenapa nangisnya tiba-tiba kenceng banget gini ya, sayang jangan nangis dong, kamu kenapa tiba-tiba nangis? apa nya yang sakit nak?'' Sandra mencoba mengajak bayi tersebut bicara, walaupun ia tau jika bayi tersebut tak kan mungkin menjawabnya.
'' Duuh gk tega rasanya gue dengerin bayi nya nangis terus.'' ucap Kay
'' Iya, kira-kira kenapa ya?'' sambung Seli, keduanya memang masih berada didalam ruangan tersebut, karna tak tega rasanya meninggalkan bayi yang tengah menangis itu.
'' Mungkin dia haus kali bu.'' ucap Kay tiba-tiba, membuat semua yang ada disana menatap kearahnya, termasuk Wildan, dari awal Kay masuk kedalam ruangan tersebut, Wildan selalu memperhatikan gadis itu, entah sadar atau tidak, Wildan selalu meliriknya disetiap kesempatan.
'' Haus? gimana ini mah? botol asinya mama bawa gk?'' tanya Sandra
'' Duuh, mama gk bawa lagi, lagian kan sebelum pergi udah minum, mama kira anak mu itu gk akan nangis lagi.'' ucap bu Dewi. Semenjak Maya istri Wildan pergi, Sandra lah sebagai pengganti nya, ia selalu menyayangi anak dari abang nya itu, ia sudah mrnganggapnya sebagai anak nya sendiri, bahkan banyak yang mengira jika Wildan dan Sandra adalah pasangan suami istri, bahkan direstoran tak ada yang tau jika hubungan mereka sebenarnya adalah kakak dan adik, hanya beberapa orang terdekat saja yang mengetahuinya, namun begitu, baik Wildan mau pun Sandra tak pernah ambil pusing tentang semua itu, terserah mereka mau berkomentar apa, kecuali jika ada yang bertanya tentang hubungan mereka barulah Sandra atau pun Wildan memberitahukannya, maka dari itu banyak yang salah paham, antar hubungan keduanya, yang ternyata adalah saudara kandung.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
seperti nya sudah ada ikatan batin antara baby Al sama kayla melalui ASI Kay.
Nex lanjut Thor,,,,,
2023-06-05
0