Terlihat baby Al terus menangis digendongan Sandra, membuat mereka semua kebingungan, bahkan baby Al seperti memberontak didalam gendongan wanita itu, entah dapat keberanian dari mana tiba-tiba Kay mendekati bayi yang masih menangis dalam gendongan bosnya itu, lalu mendekatkan tangannya seperti orang yang hendak menggengdong.
'' Halo sayang nya tante yang ganteng, mau tente gendong gk? yuk sini sayang.'' ucap Kay, sambil meraih baby Al dari gendongan Sandra, wanita itu pun tak mempermasalahkannya, asalkan anak nya itu bisa diam, dia akan melakukannya. Dan benar saja, baru beberapa saat Kay menggendong baby Al, bayi itu langsung diam perlahan sungguh ajaib memang.
'' Waah, anak kalian langsung diam saat digendong nona ini,'' ucap bu Dewi, entah kenapa, Kay merasakan nyeri di dada nya saat mendengar ucapan bu Dewi untuk pasangan tersebut.
'' Maaf nama kamu siapa? kamu pegawai yang baru tiga bulan kerja disini kan?'' tanya Sandra
'' Iya buk, saya temannya Seli, nama saya Mikayla.'' jawab Kay, Sandra mengangguk paham
'' Baiklah nak Kayla, sebaiknya kamu duduk saja dulu disini, sepertinya bayi itu sangat menyukai kamu.'' ucap bu Dewi sambil terus memperhatikan cucunya yang sedang mendusel-duselkan wajahnya didada Kay, wanita paruh baya itu tersenyum melihatnya.
'' Baiklah Seli, kamu boleh kembali bekerja, untuk saat ini teman kamu ini akan menjaga anak saya sebentar.'' jelas Sandra
'' Baik bu.'' jawab Seli, setelah itu ia langsung keluar dari ruangan tersebut.
'' Maaf bu, kalian silahkan teruskan saja acara makannya, biar saya yang jaga bayi bu Sandra.''' ucap Kay
'' Kamu yakin?
'' Iya bu, silahkan diteruskan makannya.'' ucap Kay lagi
'' Baiklah kalau begitu.'' sambung nya dan mereka pun kembali melanjutkan makan siang yang sempat tertunda tadi
Kay merasa bayi yang berada dalam gendongannya tersebut selalu menyundul buah dadanya.'' Kamu kenapa sayang? kamu haus ya?'' tanya Kay pelan, seperti mengerti bayi itupun langsung merengek dalam gendongannya.
'' Ada apa nak Kayla? apa dia rewel lagi??'' tanya bu Dewi
'' Saya rasa dia memang haus bu,'' jawab Kay sambil memggendongnya dengan berdiri, untuk menenangkan bayi tersebut, Wildan memperhatikan itu, dalam diam ia tersenyum.
Sementara Kay, merasa sedikit nyeri dibagian dada nya, sepertinya ini waktunya ia memompa asi miliknya, tapi bagai mana mungkin, disini sedang banyak orang, saat ini dirinya pun sedang menggendong seorang bayi.
Bagai mana ini rasanya dada ku sakit sekali, apa sebaiknya aku kasih saja asiku pada bayi ini, tapi bagai mana caranya,masa ia aku memberikannya didepan mereka, kalau mereka tanya macam-macam aku harus jawab apa?
Batin Kay serba salah, tanpa ia sadari asi nya sudah merembes keluar kemeja yang ia gunakan, dan itu disadari oleh bu Dewi, ia dapat melihat semuanya, bagai mana pun bu Dewi adalah seorang ibu, dan tentunya pernah melahirkan, ia juga lebih banyak pengalaman, jelas ia tau air apa yang keluar dari kemeja gadis itu.
'' Kalian teruskan aja makannya, biar mama lihat baby Al dulu, sepertinya dia memang haus deh.'' ucap bu Dewi
'' Kalau gitu biar mama dan kayla bawa Al keluar dulu ya?
'' Loh mah kok dibawa keluar? nanti kalau Al nya semangkin nangis gimana?'' tanya Sandra khawatir.
'' Udah tenang saja, mama cuma sebentar kok.'' jawab bu Dewi
'' Ayo Kayla!" ajaknya yang diangguki oleh gadis itu.
Bu Dewi membawa Kay keruangan Sandra.'' Kayla saya mau bertanya sama kamu, tapi saya mau kamu menjawabnya dengan jujur.'' ucap wanita paruh baya tersebut yang terlihat serius, membuat Kay bertanya-tanya.
'' Sebenarnya ada apa bu?'' tanya Kay penasaran.
'' Kayla apa kamu sudah memiliki bayi? Maaf, maksud saya apa kah kamu sudah menikah dan memiliki bayi?'' tanya bu Dewi langsung, membuat nafas Kay terasa tercekat mendengarnya, bagai mana bisa bu Dewi yang baru pertama kali bertemu dengannya bisa bertanya seperti itu, apa dia tau jika dirinya memiliki asi, pikir Kay.
Duuh akhirnya pertanyaan ini datang juga menghampiriku, apa yang harus aku jawab pada bu Dewi, apa jika aku terus terang dia akan percaya, sepertinya tidak mungkin deh, terus aku harus jawab apa dong.
Batin Kay merasa bingung.
Bu Dewi melihat kebingungan diwajah gadis itu.'' Baiklah Kayla saya tidak akan menuntut jawaban dari mu, karna itu hak mu ingin menjawab atau tidak, tapi saya hanya ingin memastikan, apa benar kamu memiliki asi?'' tanya bu Dewi lagi, Kay sempat terkejut dengan pertanyaan bu Dewi dari mana dia tau pikirnya.
'' Saya melihat kemeja kamu basah, dan saya pikir itu karna asi kamu yang terus keluar.'' ucap bu Dewi menjawab kebingungan Kay
Terlihat gadis itu melihat kemeja miliknya yang ternyata memang sudah basah.
Astaga, kenapa aku gk menyadarinya.
Batin Kay, ia memang merasakan sakit dibagian pa*yu*da*ra nya namun Kay tak sadar jika asinya sudah merembes keluar.
'' Sebaiknya cepat kamu keluarkan asi itu,'' ucap bu Dewi
'' I-iya bu, tapi saya harus mengambil pompa asi terlebih dahulu.'' ucap Kay sambil menunduk karna merasa sedikit malu mengataknnya.
'' Pompa asi?'' tanya bu Dewi sambil mengerutkan alisnya.
'' Iya bu, saya selalu membawanya setiap saya kerja.'' jelas Kay, bu Dewi mengangguk paham, sepertinya ia tak ingin terlalu bayak bertanya lagi, sekarang cucunya harus mendapatkan asi untuk saat ini pikirnya, dan tentu saja asi tersebut berasal dari gadis yang ada didepannya, tapi bu Dewi tidak tau apakah asi Kay cocok untuk cucunya itu atau tidak.
'' Kalau kamu malu, kamu masuk saja diruangan itu, disana ada kamar kok.'' sambung bu Dewi saat melihat sepertinya ada keraguan dimata gadis itu.
Kay tersenyum canggung, mana mungkin ia masuk kedalam kamar tersebut, itu kan kamar pribadi nya bu Sandra pikir Kay.
Ya kali bu aku menyusui didalam ruangan itu, mana berani aku, kenapa coba bukan ibu saja yang keluar dari sini, biar aku bisa memberikan asiku untuk cucu ibu ini
Gerutu Kay dalam hati, sedangkan bu Dewi terlihat tak perduli, dia dengan santainya duduk sambil menyapu sekitar ruangan Sandra dengan matanya, tak ada yabg berubah, semuanya masih tetap sana saat terakhir dia datang satu minggu yang lalu.
Bu Dewi mengalihkan pandangannya saat mendengar suara tangis cucunya, membuat Kay langsung gelabakan.
'' Kayla kenapa masih disini? sana bawa Al kekamar itu.'' ucap bu Dewi sambil menunjuk kamar yang tak jauh dari mereka duduk.
'' Gk usah bu biar disini saja.'' jawabnya, gadis itu membalikan tubuhnya membelakangi bu Dewi, rasanya gadis itu sedikit malu jika sampai wanita paruh baya yang ada disampingnya sampai melihat pa*yu*da*ra nya, perlahan Kay mulai membuka kancing kemeja bagian atasnya, setelah tiga kancing itu terbuka, Kay mulai mengarahkan wajah baby Al dibagian dada sebelah kanan, Kay pun mulai mengeluarkan gundukan daging tersebut dari cup nya yang sudah basah, rasanya sangat nyeri, tak ingin membuang waktu, lalu Kay pun langsung mengarahkannya pada baby Al, membuat pu*ti*ng berwarna merah muda tersebut langsung menempel dibibir mungil baby Al, seolah mengerti bayi tersebut langsung membuka mulutnya dan menghisap cairan berwarna putih tersebut.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
Kayla memang wanita pilihan.
cerita mu bagus banget Thor....
lanjut kk
2023-06-05
0
YuliaMile
tp di dunia nyata pun ada loh yg seperti ini bisa cari aja di google,kalo gak salah efek hormon juga,di dunia medis juga ada loh tp emang langka juga sih ...
2023-04-15
0
fandha
kalo seharusnya kan di lap dlu pakai lap dg air hangat..payu.... nya..paling ga di lap sama tissu..biar di bersih kn dlu dr bekas2 asi yg keluar
2023-02-27
1