Prov Wildan
Nama ku Wildan Syahrendra, usiaku 27 tahun, diusia yang terbilang matang aku sudah memiliki seorang putra yang bernama Al syahrendra, aku adalah seorang CEO diperusahaan tempatku bekerja, lebih tepatnya perusahaan orangtuaku, setelah ayahku meninggal maka otomatis akulah yang meneruskannya, sebenarnya aku memiliki adik laki-laki namun ia sepertinya sama sekali tak berniat untuk ikut mengurus perusahan peninggalan orangtua kami itu, maka mau tak mau akulah yang harus mengurusnya sendiri. Aku juga memiliki adik perempuan dan seorang ibu yang selalu membantuku mengurus putra semata wayangku, karna mereka juga terlihat sangat menyayagi Alsyahrendra.
***
Sandra terbangun karna mendengar suara bayinya menangis, wanita muda itu melirik jam yang ada disamping nakas tempat tidurnya yang baru menunjuka pukul sebelas malam.'' Sayang kamu kenapa? kamu haus ya?, uuh cup cup cup,, Sandra mengambil baby Al dari box tempat tidurnya.
Mas Wil dimana ya? Sebaiknya aku cari diluar saja.'' gumamnya sambil melangkah menuju pintu kamar.
Baby Al terus menangis dengan kencang membuat seisi kamar langsung keluar untuk melihatnya.
'' Ada apa Sandra? kenapa Al sampai menangis sekuat itu? coba sini biar ibu gendong.'' ucap wanita paruh baya itu sambil mengambil baby Al dari gendongan bundanya.
'' Coba kamu bikinin susu formulanya, mungkin dia akan meminumnya, besok baru kita cari orang yang bisa mendonorkan asinya untuk baby Al.'' ucap bu Dewi ibunya sandra.
Tak lama Sandra datang dengan sebotol susu ditangannya lalu segera memberikannya pada bu Dewi.'' Ini mah, susunya, oya mama lihat mas Wil gk?
'' Kenapa? emangnya dia tidak ada dikamarnya?
Namun saat Sandra hendak menjawab terlihat laki-laki itu keluar dari ruang kerjanya.'' Ada apa? kenapa berkumpul semua disini?
'' Anak kamu nagis terus Wil, sepertinya besok kamu harus carikan asi untuk bayi mu ini, atau gk coba aja datang kepanti asuhan disana kan banyak bayi, ibu rasa pasti ada yang menyumbangkan asi disana, kamu bisa mencari informasi disana.'' ucap bu Dewi.
'' Baiklah besok akan coba saya cari.'' jawabnya sambil melirik pada anaknya yang masih berusia tujuh bulan itu, terlihat bayi mungil itu masih menangis kecil, menolak pada susu formula yang coba diberikan bu Dewi kemulutnya.
......................
Dikediaman Mikayla terlihat gadis muda itu baru saja keluar dari kamarnya sambil membawa kantongan plastik.'' Buk ini kantong asinya, nanti tolong ibu berikan pada ibu panti ya, semuanya ada tujuh botol,'' jelas Kay
'' Iya letakan saja dulu dimeja, nanti setelah ibu nyapu baru akan ibu berikan kepanti.'' jawab sang ibu.
Ditempat lain terlibat seorang lelaki tampan sedang mengendarai mobilnya menuju salah satu panti asuhan. Setelah mengendarai mobil selama dua puluh lima menit akhirnya ia pun sampai ditempat tujuan. Wildan turun dari mobilnya yang ia parkir dihalaman panti tersebut.laki-laki itu menatap papan bertuliskan panti asuhan KASIH IBU.
'' Benar ini tempat yang dimaksud Bisma.'' gumam Wildan, Bisma adalah sahabat Wildan, dia juga yang telah merekomendasikan panti asuhan tersebut, karna memang kakak perempuan Bisma mengadopsi anak dari panti tersebut yang memang tersedia asi disana.
Terlihat ibu panti keluar, tak sengaja matanya melihat sosoj lelaki yang kebetulan juga sedang melihat kearahnya. Ibu panti itu tersenyum sambil melangkah kearah Wildan.
'' Ada yang bisa saya bantu pak? Maaf, tapi saya perhatikan sepertinya sejak tadi bapak terus memperhatikan panti kami ini.'' ucap wanita paruh baya yang bernama bu Ningsih
'' Iya ibu benar, maksud kedatangan saya kesini sebenarnya ingin bertanya, apakah dipanti asuhan ini menyediakan ibu asi? maksud saya begini bu, saya punya bayi yang berumur 7 bulan dan dia tidak mah meminum susu formula yang kami belikan, ibu saya juga sudah mencoba membuatkan makanan pendamping asi lainnya seperti bubur, tapi dia juga tidak mau, saya ingin mencoba untuk memberikannya asi mungkin saja dia mau, apakah dipanti asuhan ini menyediakannya?'' tanya Wildan lagi
'' Ada sih, setiap pagi asa seorang ibu yang memberikan beberapa kantong asi untuk disumbangkan dipanti ini, kebetulan beliau juga sudah mengantarkannya tadi, sebaiknya anda masuk saja dulu, biar saya ambil susunya dulu.'' setelah mengatakan itu bu Ningsih langsung masuk kedalam,
'' Ini pak asinya saya berikan dua botol untuk bapak.'' ucap bu Ningsih.
'' Terimakasih banyak bu, dan ini sebagai tanda terimakasih dari saya untuk ibu.'' ucap Wildan sambil menyodorkan sebuah amplop putih.
'' Tidak usah pak, saya ikhlas membantu lagi pula asi ini juga sumbangan dari orang yang baik hati, tidak etis rasanya jika saya menjual nya.'' ucap bu Ningsing.
'' Oh begitu ya bu, maaf saya tidak bermaksud seperti itu tadi.'' Wildan merasa tidak enak.
'' Iya tidak apa-apa kok.'' jawab bu Ningsih
'' Baiklah bu sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk asi nya.
'' Iya pak mudah-mudahan cocok.'' jawab bu Ningsih
Wildan mengangguk,'' kalau begitu saya permisi dulu.'' ucapnya sambil berlalu dari panti tersebut.
'' Semoga saja putraku menyukai asi ini.'' gumamnya sambil melirik pada dua botol asi yang berada disamping tempat duduknya.
'' Gimana Wil, kamu udah dapatkan asi untuk baby Al,'' tanya bu Dewi begitu melihat Wildan masuk kedalam rumah.
'' Sudah ini asinya bu, mana anakku?'' tanya Wil
'' Sedang tidur, tadi maaf, tadi ibu sedikit memaksanya untuk minum susu formula walaupun ia tetap menangis dan menolaknya setidaknya ada sedikit yang tertelan olehnya.'' jelas bu Dewi
'' Iya gk apa-apa yang penting perutnya ada isinya bu, ini susunya sebaiknya ibu suruh mbok Surti menyimpannya didalam frezer nanti kalau Al haus tinggal dipanasin aja, aku pergi kekantor dulu.'' ucap Wil
'' Iya kamu hati-hati dijalan!"
'' Iya bu.
Setelah kepergian Wildan, bu Dewi langsung kembali kekamar Sandra untuk melihat keadaan baby Al, karna baru saja ia mendengar suara tangisan bayi tersebut.
'' Oalah cucu oma udah bangun ya, padahal baru aja tidur, bentar ya mbok Surti lagi panasin susu buat kamu.'' ucap bu Dewi sambil mengajak cucunya bicara.
'' Udah mbok? ini gk terlalu panas kan?''
'' Iya buk ini udah mbok tes panasnya cukup.'' jelas mbok Surti
'' Nah ini sayang susunya.'' bu Dewi memberikan asi tersebut tersebut pada baby Al. Awalnya baby Al menolak dengan mendorong lidahnya yang mungil keluar, namun bu Dewi tetap memaksa agar pen*til dodot tersebut masuk kedalam mulutnya.
'' Kamu coba dulu ya sayang oma, pasti kamu suka.'' ucapnya oada sang cucu.
Nyot-nyot-nyot
Terdengar suara bunyi asi tersebut di sedot dengan jencangnya oleh baby Al, hingga dalam beberapa detik asi tersebut tandas, mbok Surti dan bu Dewi sampai terpelongo melihatnya.
'' Waah ini memang benar-benar keajaiaban mbok, benar-benar cocok nih, sepertinya mulai sekarang cucuku harus minum asi, coba lihat perut nya sudah terasa kenyang membuatnya bisa tidur kembali.'' ucapnya sumringah.
'' Iya ibuk benar, den Wil harus cari asi mulai sekarang buk.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Ulil
lanjut moco
2023-08-03
0
Karsini Seftiani
makin penasaran ya pemirsa😁😁
2023-06-03
0
Enny Finaliya
masi bingung thor..sandra itu spanya wildan??🤔
2023-02-26
1