Kay melepas tiga kancing bajunya, hingga memperlihatkan dua daging kenyal yang masih terbungkus cup nya, Kay memijitnya sebentar, sakit dan nyeri, itulah yang Kay rasakan, namun ia tetap menyodorkan dadanya itu pada baby Al, saat pu*ti*ng pa*yu*da*ra nya masuk kedalam mulut mungil bayi tersebut, ia merasakan sesuatu yang aneh, apa lagi tiba-tiba baby Al menghisap ****** tersebut, rasanya sedikit berdenyut terasa sedikit sakit.
Nyot-nyot-nyot
Terdengar suara baby Al menyedot asi yang ada didalam dada Kay, dengan sangat lahap hingga bu Dewi bisa mendengar suara cecapan tersebut.
'' Astaga bunyi apa itu Kayla? apa itu bunyi Al yang sedang meminum asi?'' tanya bu Dewi penasaran, wanita yang masih terlihat cantik itu sedikit mengintip sang cucu yang tengah meminum asi.
'' Waah cucu oma lahap sekali minumnya.'' ucap bu Dewi yang entah sejak kapan sudah berada disamping Kay untuk melihat cucunya itu meminum asi dari tubuh Kay, Kay yang sedikit merasa malu hanya menundukan pandangannya.
'' Sepertinya dia sangat menyukai asi milikmu ini Kayla, buktinya dia sangat lahap meminumnya.'' ucap bu Dewi yang masih melihat betapa lahapnya cucunya itu meminum asinya.
Sedangkan Kay sendiri mulai merasakan nyaman ditubuhnya setelah asinya diminum oleh bayi tersebut, rasa sakit nya juga sudah mulai berkurang.
'' Kayla, sebaiknya kamu kasih yang sebelah lagi asinya, agar buah da*da mu nanti gk besar sebelah.'' ucap bu Dewi, yang mampu membuat dahi Kay berkerut sambil menatap bu Dewi.
'' Benarkah? apa mungkin bisa begitu bu? aku sama sekali tidak tau.'' ucap Kay penasaran
'' Tentu saja, sebaiknya jika kamu memberikan asimu pada anakmu kamu jangan hanya memberikannya sebelah saja, tapi harus keduanya biar seimbang, bukan nya kamu sudah memiliki bayi? Lantas kenapa belum mengerti akan hal itu? Jika asi yang sebelah kanan ibarat nasi, dan yang sebelah kiri air minumnya, bagi bayi yang baru lahir,, apa ibumu tidak memberitahukannya padamu?''
Bagai mana aku tau, kan aku belum pernah menikah dan mempunyai anak, menyusui juga hari ini baru perdana itu pun sama cucu anda, karna biasanya aku hanya memompanya saja, dan bukan hanya satu saja, tapi dari kedua buah dada ku.
***
'' Mereka lama sekali mas?'' ucap Sandra saat ini keduanya sudah selesai makan siang sejak lima menit yang lalu, namun belum terlihat ibu dan pegawai nya itu kembali keruangan tersebut.
'' Biar mas yang cari.'' ucap Ray sambil bangkit dari duduknya dan segera melangkah keluar ruangan tersebut, sedangkan Kay terlihat sibuk dengan ponsel ditangannya.
Wildan sudah mencari disetiap tempat, namun laki-laki itu sama sekali belum melihat keberadaan mereka, hanya tinggal ruangan Sandra saja yang belum ia masuki, Wildan pun mulai melangkah menuju ruangan tersebut, sebelum masuk, samar-samar ia mendengar suara orang berbicara, dan Wildan yakin jika itu adalah suara ibunya, perlahan lelaki tersebut memutar knop pintu, Wildan bisa melihat ibunya dan Kay sedang terlihat berbicara sambil menatap bayi yang ia tau adalah Al putranya.
Sebenarnya apa yang sedang mereka bahas, kenapa sepertinya serius sekali hingga tak menyadari kedatanganku.
Batin Wildan sambil terus melangkahkan kakinya mendekati mereka.
'' Kalian sedang apa??'' suara Wildan seketika membuat terkejut kedua wanita itu, terlebih Kay, ia bergegas memasukan buah da*danya kedalam br*a, karna memang baby Al sudah selesai meminum asi nya tersebut.
'' Ada apa ini? kenapa kalian terlihat tegang?'' tanya Widan, saat ini laki-laki itu sudah berada didepan mereka, matanya melirik bayinya yang masih berada dalam gendongan gadis itu, baby Al terlihat tersenyum pada sang ayah membuat Wildan otomatis membalas senyum sang anak.
'' Sini biar saya gendong.'' Wildan mendekat kearah Kay, berniat untuk mengambil bayi nya itu, hingga membuat tubuh mereka begitu dekat, bahkan aroma tubuh keduanya dapat mereka rasakan masing-masing.
'' Sayang sini sama papa, tantenya pasti capek terus-terusan direpoti sama kamu.'' ucap Wildan seolah putra kecilnya itu dapat mengerti, Kay hanya yersenyum menanggapi ucapan Wildan
'' Terimakasih ya? maaf telah merepotkanmu.'' ucap Wildan sambil tersenyum lembut, membuat tubuh Kay mematung, ia sungguh terpesona melihat senyum laki-laki itu, apa lagi dengan kedua lesung pipinya, membuat nya semangkin manis.
'' Haai nona apa kau mendengarku??'' Wildan menjentikan jarinya didepan wajah gadis itu, membuatnya langsung sadar seketika. Sedangkan bu Dewi sejak tadi hanya diam memperhatikan keduanya.
'' Ah iya tidak masalah pak.'' ucap Kay sedikit gugup.
Wildan menatap wajah bayi nya, alisnya bertaut saat melihat sesuatu yang dirasa aneh menurutnya.
'' Apa yang mama berikan tadi pada Al mah?'' tanya Wildan pada bu Dewi.
'' Hah? memangnya kenapa?'' tanya bu Dewi sedikit panik, pasalnya Kay meminta bu Dewi agar tidak memberitahukannya pada siapa pun, sebab Kay sudah menceritakan semuanya pada nya, entah kenapa gadis itu merasa harus menceritakan tentang semuanya, ia pun tak tau kenapa.
'' Apa tadi mama memberikan susu pormula pada Al mah?'' tanya Wildan lagi
'' Enggak kok, mama gk memberikan susu formula.'' jawab bu Dewi
'' Lalu ini apa?'' Wildan menyentuh sudut bibir anaknya yang terdapat air berwarna putih seperti susu, laki-laki itu merasa air tersebut lengket ia juga mencium air tersebut, ada sedikit bau susu sapi namun tidak terlalu menyengat, Wildan yang penasaran akhirnya menjilat air tersebut membuat Kay langsung melototkan matanya.
'' Hem, rasanya manis dan gurih, ini apa ya mah? apa ini asi?'' tebak Al, membuat kedua wanita itu kebingungan harus menjawab apa.
'' Aah sudahlah Wil, jangan kebanyakan tanya, yang penting anakmu ini sudah tenang dan tidak lagi menangis.'' ucap bu Dewi mengalihkan.
'' Eh ternyata kalian disini?'' Sandra tiba-tiba datang membuat ketiga nya menoleh kearah wanita itu.
Kay bangkit dari duduknya.'' Baiklah kalau begitu saya kembali bekerja dulu, permisi semuanya.'' ucap Kay sambil melangkah menuju puntu, namun sebelum gadis itu benar-benar pergi bu Dewi sempat memanggilnya.
'' Kayla, lain kali saya mau kita minum teh bersama apa kamu mau?'' tanya bu Dewi
'' Kay tersenyum, lalu menganggukan kepalanya,'' Baiklah, kapan pun bu Dewi ada waktu saya siap.'' jawab Kay, setelah itu ia langsung keluar dari ruangan tersebut.
Saat ini gadis itu sedang duduk disalah satu kursi yang ada dibelakang, tepatnya disamping dapur.
'' Kay, lama banget loe, disuruh ngapain aja tadi sama mereka?'' Seli tiba-tiba datang dan duduk disamping Kay.
'' Gk ada sih, gue hanya bantuin buat jaga bayi mereka saja.'' jawab Kay
'' Suaminya bu Sandra cakep banget ya? Masih muda juga, gue perkirakan umurnya antara dua puluh lima, atau dua puluh tujuh gitu lah.'' ucap Seli menebak.
'' Sudah jangan mikirin punya orang, udah ada pemiliknya itu.'' sambung Kay, entah kenapa kata-katanya sendiri membuat hatinya merasa nyeri.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Karsini Seftiani
wahh,,,, Wildan sudah icip² nieeee...
2023-06-05
1
Andi Sary Nova
woow sudah mendekati nih buat diemut berdua sama anakx🤭😁😁
2022-12-02
1
ririn
semangt thor
2022-12-02
0