Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 14
Rico berhadapan dengan Baba. Hewan suci berwujud banteng itu dengan ganas menyeruduk Kouga dan Rico. Namun, dengan kedua kaki depannya serigala itu dapat menahan serangan musuh. Memanfaatkan kesempatan itu. Rico pun menggunakan pedang api untuk menyerang Baba. Api besar dia lemparkan ke arah laki-laki itu.
Melihat api yang berukuran sangat besar seperti itu, Baba pun memanggil hewan suci lainnya yang berbentuk singa. Hewan ini langsung melakukan sihir teleportasi dan memindahkan Baba ke tempat belakang Kouga. Dia pun menyerang Rico dengan kekuatan sihir miliknya.
Api yang berbentuk seperti tali pecut mengarah kepada Rico dan memecut punggung dia. Pemuda itu mengerang kesakitan dan terjatuh terduduk masih di punggung Kouga.
Rico membalikan badannya dan melihat ada Baba di sana sedang bersiap menyerangnya kembali. Namun, Rico dengan cepat merapalkan mantra dan api keluar dari pedang api miliknya. Kali ini Rico juga membuat bentuk api yang tipis dan memanjang seperti pecut.
Kini di sana terjadi adu tali api untuk menyerang lawannya. Hewan suci mereka pun beradu kekuatan. Kouga melawan dua ekor hewan suci milik Baba secara bersamaan.
Kini terjadi dua kubu pertempuran di sana. Para hewan suci itu pindah ke lembah, karena di sana lebih luas dan tidak akan mengganggu tuan mereka saat bertarung.
Rico percaya kalau Kouga bisa mengatasi kedua hewan suci milik Bara. Kini dia lebih fokus untuk melawan lawannya.
Bara menyerang Rico dengan kekuatan rantai api, sedangkan pemuda itu membalas dengan angin tornado. Ketika rantai api mengarah kepadanya, seketika itu juga membuat sebuah badai api yang sangat besar membentuk sebuah pusara dan menyerang Baba.
"Aaaa-kh!" terian Baba mengerang kesakitan sambil berguling di tanah dan terpental jauh.
Banyak darah keluar dari mulutnya, lalu dia pun memanggil hewan suci lainnya yang berjumlah sangat banyak. Lebih banyak dari tadi. Mungkin lebih dari dua puluh ekor, mulai dari yang berukuran kecil, sedang, sampai berukuran besar.
Rico yang melihat itu berpikir untuk memanggil naga Marcin, tetapi tiba-tiba saja ada serangan dadakan ke arah hewan suci milik Baba. Sebuah serangan yang sangat besar dan itu memberikan efek yang cukup membuat hewan para suci itu terluka.
"Serang!" teriak Kelly dan burung Garuda pun langsung menyerang pada hewan suci milik Baba.
Kelly datang bersama dengan Miron. Hewan-hewan suci milik mereka pun sudah bersiap untuk melawan Baba. Kelly yang mempunyai jenis hewan suci peliharaan rumahan yang berwujud kucing, anjing, kura-kura, dan burung. Sementara itu, Miron mempunyai hewan suci sejenis bangsa serangga, kupu-kupu, lebah, dan kumbang.
Rico menatap takjub pada hewan itu. Burung raksasa yang memiliki sayap-sayap yang kokoh dan terbang di atas langit biru. Setiap musuh melancarkan serangannya. Garuda akan mengibaskannya dengan menggunakan sayap dan membuat serangan itu kembali pada musuh.
"Kalian hebat!" seru Rico.
Kouga pun tidak mau kalah dia menggunakan kekuatan halilintar yang sangat besar dan di hantamkan kepada hewan suci milik Baba, yaitu banteng dan singa. Kedua makhluk itu langsung terkapar tidak berdaya. Namun, setelah itu Kouga kelelahan karena sudah menggunakan mana yang cukup banyak untuk membuat dua halilintar tadi.
"Rico bacakan mantra untuk mentransfer energi kamu dalam jumlah yang sangat besar kepadaku," ucap Kouga dan pemuda itu pun berlari ke arah lembah di bantu oleh Garuda.
Baba yang semakin marah karena kedua makhluk suci kesayangannya mati bersamaan. Kini meminta semua hewan suci itu menyerang Kelly, Miron, dan Rico dia menanganinya sendiri.
Baba kemudian menyuruh hewan-hewan suci itu menyerang secara bertubi-tubi tanpa henti kepada mereka bertiga. Hewan suci milik Baba semua kekuatannya elemen api dan termasuk jenis hewan buas dari golongan carnivora. Tentu saja ini membuat hewan suci milik Miron terancam.
Pertarungan kembali terjadi di tanah lapang itu. Kekuatan sihir saling beradu dan Miron adalah orang yang paling keras mengatur strategi agar bisa menyerang, bertahan, dan melindungi hewan suci miliknya di waktu yang bersamaan.
"Garuda kamu keluarkan kekuatan angin tornado!" titah Rico seenaknya sendiri menyuruh hewan suci milik orang lain.
"Ratu lebah perintahkan para lebah pekerja agar masuk ke dalam tubuh para hewan suci itu dan lakukan seperti yang dulu kalian lakukan pada gajah," lanjut Rico.
"Turtle. Keluarkan kekuatan air yang sangat besar seperti saat mengalahkan Garuda dahulu!" tambah pemuda itu membuat strategi.
Kelly dan Miron pun memerintahkan hewan sucinya untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Rico. Ketika, semua hewan suci bersiap dengan kekuatannya masing-masing, Kouga juga sudah siap dengan kekuatan halilintar yang sangat kuat.
"Dengarkan aba-aba dari aku! Pada hitungan ke tiga, lemparkan serangan kalian secara bersamaan!" teriak Rico memberi tahu.
"Satu! Dua! Tiga! Serang!"
Ketiga kekuatan angin topan, air, dan halilintar menjadi satu dan tercipta sebuah badai yang sangat mengerikan. Hewan-hewan suci milik Baba tersapu badai halilintar dan tidak bisa menggunakan kekuatannya karena tertahan oleh kekuatan elemen air dari Turtle.
Hewan-hewan suci itu kini bergelimpangan dalam tidak sadarkan diri, lalu perlahan berubah menjadi abu semua. Ini menandakan hewan-hewan suci itu mati tidak bersisa. Miron pun menarik mana milik Baba sampai habis dan penjahat itu sekarat.
Penduduk desa sangat senang mengetahui kalau Baba sudah dikalahkan dan kini para penduduk desa mengeksekusi mati Baba.
Kedamaian pun sudah kembali ke Desa Rumput. Para penduduknya juga sudah kembali ke ladang dan memulai kehidupan baru di sana. Selain itu, para penduduk pun mulai belajar ilmu sihir.
***
Rico dan yang lainnya kembali melanjutkan perjalan mereka menuju ibu kota. Sudah hampir dua minggu mereka berjalan keluar masuk hutan. Tidak ada desa penduduk yang dilalui. Sampai pada hari ke-15, mereka menemukan sebuah kota megah dan mewah. Para penduduk kota itu sangat beragam dan terlihat glamor.
"Apa ini ibu kota?" tanya Rico yang melihat kemegahan suasana kota.
"Bukan ini adalah Kota Magas, kota yang terkenal memiliki banyak tempat judi karena mempunyai arena gladiator dan orang-orang akan bertaruh hewan suci milik siapa yang paling kuat dialah yang akan mempunyai kesempatan mendapatkan uang yang banyak. Begitu juga bagi para penonton akan mendapatkan senjata atau uang jika hewan taruhannya menang.
"Selamat datang di kota Magas!" teriak seseorang yang berada di persimpangan jalan.
***
Petualangan apa yang akan terjadi kepada Rico dan teman-temannya di kota Magas yang terkenal dengan arena gladiator-nya? Tunggu kelanjutannya, ya!
Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh! Cus meluncur ke novelnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments