Bab 5. Pertarungan (2)

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.

***

Bab 5

Rico, Kelly, dan Miron pun menghindari serangan dari makhluk suci itu. Mereka bertiga nyaris saja terkenal semburan api dari kekuatan ketiga makhluk suci. Namun, mereka begitu mereka hendak bangun dua makhluk suci lainnya menyerang.

"Ehno!" Miron mengucapkan mantra sambil mengangkat kedua tangannya membuat dinding pelindung bagi mereka bertiga.

Hal ini membuat mereka bertiga terkejut. Kelly menatap penuh rasa curiga kepada laki-laki yang kini berdiri menahan serangan makhluk.

"Inu!" seru Kelly merapalkan mantra  untuk memanggil hewan suci miliknya yang berbentuk anjing.

Anjing itu pun menyerang balik kepada makhluk suci milik kepala desa. Kekuatan cakaran tajam milik Inu memberikan luka pada salah satu makhluk suci milik kepala desa. Lalu, pada cakaran selanjutnya berhasil mengenai makhluk suci yang lainnya.

Rico yang belum lama ini masuk ke dunia itu, tidak punya makhluk suci untuk dijadikan partnernya dalam bertarung. Dia harus mengandalkan kekuatannya sendiri atau batuan dari rekannya.

"Rico, apa kamu bisa menyerang lawan dengan kekuatan pedang api kamu lagi?" Kelly bicara di sambil berkelahi dengan Aron. Keduanya sedang beradu pedang.

'Sejak kapan mereka berkelahi seperti itu?' Rico melihat Kelly dan Aron bertarung dengan kekuatan cepat. Bahkan mata dia tidak bisa mengikuti gerakan mereka, karena terlalu cepat.

"Akan aku coba," balas Rico dengan memegang pedang api dan membaca mantra.

"Attack!" Api besar pun keluar dari pedangnya.

"Bagus. Arahkan kepada hewan suci yang menyerang Inu!" titah Kelly yang masih bertarung dengan kepala desa dan Rico pun menurutinya.

Makhluk suci milik si kepala desa pun musnah setelah terkena api besar dari pedang milik Rico. Tentu itu membuat Aron murka.

"Akan aku balas perbuatan kalian!" teriak sang kepala desa.

Aron yang merasa sudah diremehkan oleh Kelly, maka dia pun mengeluarkan mantra tingkat tinggi. Laki-laki itu menyerang kepada perempuan yang sejak tadi bertarung dengannya. 

"Jangan kamu alihkan perhatian dari pertarungan ini!" Aron pun melancarkan serangan itu dan berhasil mengenai tubuh Kelly.

"Aaaa-kh!" Tubuh Kelly terlempar jauh dan berguling beberapa kali sampai membentur tanah tebing.

"Kelly!" teriak Rico dan berlari ke arah temannya.

Miron pun menyerang Aron dengan menggunakan rantai sihir. Senjata itu membelit tubuh laki-laki yang kini mulai kehilangan mana-nya.

"Fasher!" Rantai itu semakin membelit kuat tubuh Aron.

"Aaaaa-kh!" Aron berteriak kesakitan saat rantai itu menghisap mana miliknya.

Miron pun membacakan mantra yang membuat tubuh Aron berubah menjadi abu tanah dan tidak bersisa kecuali pakaiannya. Rico dan Kelly terkejut melihat hal itu.

Setelah Aron kalah, para penduduk desa pun ke luar dari tempat persembunyiannya. Mereka merasa sangat senang karena sudah terbebas dari kekuasaan penguasa yang kejam.

"Hore … hore!" 

"Kemenangan atas berakhirnya kekuasaan Aron."

"Kita bebas! Kita bebas!"

Sorak sorai kebahagian para penduduk desa itu, saat tahu Aron sudah mati. Sudah hampir satu dekade mereka hidup dalam ketakutan. Sekarang perasaan itu bisa hilang dalam hidup mereka.

"Terima kasih. Kalian sudah mengalahkan Aron. Kami selama ini tidak ada yang bisa mengalahkan dia. Malah para penyihir di sini meninggal karena mana mereka di hisap sampai habis oleh dia. Hewan-hewan suci juga dia rampas," kata tetua di desa itu. 

"Kalian mulai sekarang harus kerja sama untuk menjaga desa ini. Agar jangan ada lagi penguasa jahat yang menjadi penguasa di sini. Jika kalian bersatu dan membuat strategi, maka tempat ini tidak akan mudah ditaklukan," kata Miron.

Kini keadaan desa itu sudah bisa berjalan layaknya kehidupan desa dahulu. Para penduduk pergi ke ladang dan berdagang. Anak-anak muda juga mulai belajar kembali ilmu sihir. Mereka mempunyai tugas untuk menjaga dan melindungi desa dari kekuatan musuh. 

Para penduduk juga memberikan perbekalan kepada Kelly dan yang lainnya untuk bekal mereka di dalam perjalanan. Setelah tiga hari tinggal di sana, Rico dan Kelly memutuskan untuk pergi ke Hutan Numa.

Tempat itu biasanya menjadi tempat tinggal hewan suci yang tidak memiliki tuan. Orang-orang yang menginginkan hewan suci, biasanya akan pergi ke sana. Begitu juga dengan Rico. Pemuda itu ingin mencari hewan suci untuk dijadikan partner untuk menemani dirinya dalam melakukan perjalanan ini.

"Terima kasih, semuanya. Kita harus segera pergi sekarang agar besok lusa sudah bisa sampai ke Hutan Numa," kata Eico kepada para penduduk desa.

"Kalian harus bekerja sama jika terjadi kembali hal seperti ini," ucap Miron memberi nasehat kepada penduduk desa.

Saat Rico dan Kelly berjalan menuju ke Barat, di mana keberadaan Hutan Numa berada. Namun, Miron berjalan mengikuti mereka.

Rico dan Kelly saling melirik karena Miron yang terus mengikuti mereka. Meski sudah memasuki desa baru, laki-laki itu masih saja mengikuti mereka.

"Miron, kenapa kamu mengikuti kita?" tanya Rico.

"Izinkan aku ikut bersama kalian. Aku juga ingin melawan para penguasa yang suka berbuat jahat kepada penduduk negeri Eleanor ini," jawab Miron.

"Baiklah, dengan banyak teman akan menambah kekuatan kita untuk melawan Raja Didio yang kejam itu," balas Rico.

"Ya, kamu benar makanya kita harus bisa membentuk kekuatan yang besar, agar bisa mengalahkan penguasa jahat itu," ucap Kelly.

Akhirnya, mereka bisa menemukan teman yang sama-sama mempunyai tujuan untuk membebaskan negeri ini dari kekuasaan Didio. Miron adalah seorang ahli sihir yang hebat, hanya saja saat ini kekuatannya sedang terkunci oleh suatu mantra.

"Baiklah, kita pergi menuju Hutan Numa! Cari hewan suci sebanyak-banyaknya!" seru Rico.

Ketiha orang itu pun pergi dengan hati yang senang. Harapan untuk membebaskan negeri dari kekuatan kegelapan mulai terbuka.

***

Hewan suci seperti apa yang akan Rico temukan nanti? Apakah dia akan menemukan partner yang kuat dan setia? Tunggu kelanjutannya, ya!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***