Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 9
Waktu telah berlalu tiga hari semenjak Kelly mendapatkan makhluk suci burung garuda. Kini mereka bertiga sudah sampai ke hutan Numa. Tempat yang di huni oleh makhluk suci itu menyimpan banyak misteri di sana. Banyak orang yang tidak bisa kembali lagi setelah masuk ke sana. Hanya orang-orang beruntung dan punya tekad kuat saja yang bisa ke luar dari sana.
"Ini hutan Numa itu?" tanya Rico sambil menatap hutan yang luas dan sangat rimbun. Pohon-pohon yang tumbuh di sana sangat tinggi dan besar, tidak bisa diukur berapa tinggi batang-batang pohon itu. Bahkan akar-akarnya juga muncul ke permukaan tanah.
"Kalian harus berhati-hati saat masuk ke sana. Jangan sampai terpisah, karena bisa saja kalian tersesat dan sulit akan kembali lagi nanti," kata Miron memberi peringatan kepada Rico dan Kelly.
"Apa kamu pernah datang ke sini sebelumnya?" tanya Kelly melirik ke arah laki-laki berbadan tinggi besar itu.
Miron terdiam tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Meski dia sudah berteman baik dengan mereka berdua, tetapi untuk urusan yang pribadi belum bisa terbuka. Sekarang ini kepercayaan orang-orang di negeri Eleanor sangat diragukan.
"Aku sering mendengar itu dari para pengelana," balas Miron.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam hutan Numa. Suasana di sana terang tidak gelap meski tumbuhannya sangat banyak, mungkin karena kebanyakan batang pohon yang tinggi, sehingga banyak cahaya matahari masuk.
Banyak hewan suci yang berupa hewan liar di sana, ayam jantan, kelinci, kijang, landak, ular, babi hutan, dan sejenis hewan yang sering jadi penghuni hutan di dunia Rico. Kelly mengambil satu hewan suci berupa kelinci, itu karena dia merasa kasihan melihatnya yang sedang terluka.
"Kasihan sekali kamu," ucap Kelly sambil mengobati hewan itu. Gadis ini bisa menggunakan mantra penyembuh dan dalam beberapa detik luka pada tubuh kelinci itu langsung sembuh.
"Sebaiknya kamu pikirkan kembali untuk mengambil kelinci itu sebagai partner. Karena bisa saja hewan suci itu hanya akan menghisap mana milik kamu saja dan tidak bisa diandalkan dalam pertarungan nanti," ucap Miron saat Kelly sedang menimang-nimang kelinci kecil itu.
Mendengar ucapan Miron barusan menyadarkan Kelly. Dia membenarkan perkataan temannya itu. Lalu, dia pun mengucapkan mantra membatalkan perjanjian. Namun, ketika mereka pergi meninggalkannya, kelinci itu mengikuti secara diam-diam.
Semakin masuk ke dalam hutan, hewan-hewan suci itu semakin banyak jenisnya dan sering menyerang mereka jika merasa terusik. Seperti saat ini, ada seekor gajah yang menyemburkan air melalui belalainya. Tentu saja mendapatkan serangan dari makhluk suci berukuran raksasa itu membuat mereka kesulitan. Kekuatan kakinya saat dihentakan membuat ketiga orang itu jatuh ke tanah, tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.
Serangan gajah itu semakin menjadi dan membuat mereka tidak berdaya. Ditambah serangan dari lebah-lebah yang merasa terusik saat sarangnya terkena tubuh Rico yang terpental tadi.
"Kenapa para makhluk suci ini begitu mengerikan!" teriak Rico yang sedang mengayunkan pedangnya saat mendapat serangan dari hewan yang memiliki jarum di pantatnya itu.
"Kalau kamu mau punya hewan suci yang bermanfaat, lebih bisa menjadi pilihan," ucap Miron sambil memegang ratu lebah yang kini sudah berada dalam genggamannya.
Rico pun tercengang saat lebah-lebah yang menyerang dirinya tadi kini pergi entah ke mana. Tinggal tersisa satu lebah yang ada dekat Miron.
"Slow attack!" titah Miron pada hewan suci baru miliknya itu untuk menyerang gajah yang sudah berdiri mengangkat kedua kaki depannya dan hendak menginjak mereka bertiga.
Ratu lebah itu pun menyerang dan berubah banyak menjadi ukuran kecil-kecil. Makhluk suci itu masuk melalui telinga dan belalai. Tidak lama kemudian, gajah itu memekik dengan keras dan jatuh tidak sadarkan diri. Tubuhnya yang sangat besar itu menghantam tanah dan membuat hutan Numa bergetar.
"Lihatlah, hewan yang sering dianggap lemah itu justru yang paling bisa diandalkan di saat situasi genting seperti barusan," ujar laki-laki yang suka jenis serangga sebagai hewan suci miliknya.
Mereka melanjutkan lagi perjalanan mencari makhluk suci yang diinginkan oleh Rico. Saat mereka sampai ke sebuah danau, ada banyak makhluk suci berada di sana. Makhluk-makhluk itu hidup berdampingan dengan tenang. Namun, saat menyadari kehadiran mereka ada di dekat sumber air itu, membuat hewan-hewan suci itu marah. Mereka semua langsung menyerang ketiganya.
"Apa-apaan mereka itu. Kenapa tiba-tiba saja menyerang kita?" tanya Rico sambil berteriak dan bersembunyi di balik akar pohon yang besar.
Kelly juga bersembunyi tidak jauh dari Rico. Perempuan itu tadi sempat terkena serangan musuh. Dia sekarang sedang mengobati tubuhnya sendiri.
"Mungkin mereka tidak suka dengan kehadiran kita," jawab Kelly.
"Apa kita harus menyerang mereka dan membuat kekacauan dulu untuk menjadikan mereka milik kita?" tanya Rico.
"Rata-rata makhluk suci selalu menyerang manusia. Mereka tidak mau kalau dijadikan alat saja. Karena jika mantra pengikat terucap, mereka tidak bisa apa-apa. Bahkan mereka harus mau bertempur jika diminta oleh tuannya," jelas Kelly.
"Lalu, kenapa Marcin tidak seperti itu dulu?" tanya pemuda itu.
***
Kenapa Marcin mudah didapatkan oleh Rico? Apakah Rico akan mendapatkan mahkluk suci di sana? Tunggu kelanjutannya, ya!
Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh! Cus meluncur ke novelnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments