Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
Bab 13
Melihat simbol sihir yang berukuran raksasa dibuat oleh Baba, membuat Kelly dan Miron ketakutan, karena banyak penduduk desa yang sedang berada di sana. Mereka bisa cari korban dari kekuatan sihir penghancur yang besar itu.
"Rasakan ini!" Baba melemparkan simbol sihir itu ke arah penduduk desa.
"Ehno!" teriak Kelly dan Miron merapalkan sihir pelindung level tinggi untuk melindungi para warga.
Terjadi ledakan yang sangat besar dan membuat hawa di sana berubah menjadi sangat panas. Miron pun langsung melapalkan mantra sihir untuk membuat awan besar dan menurunkan hujan. Tentu saja perbuatan laki-laki ini membuat dia ketahuan, kalau dirinya adalah orang yang sudah menurunkan hujan di desa itu sebelumnya.
"Jadi kamu adalah orang yang sudah menurunkan hujan di desa ini?" tanya Baba sambil menatap tajam ke arah Miron.
Kelly menyuruh penduduk desa untuk segera menjauh dari sana. Namun, para prajurit menghadang mereka agar tidak pergi.
"Kalian tidak boleh meninggalkan tempat ini. Semua orang yang sudah melakukan pemberontakan terhadap Tuan Baba harus dihukum," ucap salah satu prajurit berwajah sangat dan berbadan besar.
Para penduduk pun takut hanya bisa berdiam diri di sana. Melihat itu Kelly pun menghadang prajurit kerajaan yang berada di bawah perintah Baba. Dia menantang para prajurit itu dan membiarkan penduduk desa pergi.
"Dasar wanita tidak tahu diri, berani sekali kamu menantang kami!" bentak prajurit tadi.
"Untuk apa aku takut kepada orang-orang pengecut seperti kalian, yang hanya bisa melawan penduduk desa yang lemah dan tidak memiliki kekuatan sihir," balas Kelly.
Para prajurit kerajaan itu berakhirnya berkelahi dengan Kelly. Hewan-hewan suci milik mereka disuruh menyerang pada perempuan itu.
Kelly mengeluarkan tiga hewan suci miliknya untuk melawan para prajurit kerajaan. Inu, Neko, dan Turtle, melawan hewan suci milik para prajurit. Pertempuran sengit pun terjadi di sana.
Kekuatan para hewan suci saling beradu mengakibatkan ledakan dan menghancurkan area desa di sana-sini.
Sementara itu, Miron dikepung oleh banyak prajurit dengan hewan suci yang berukuran besar dan buas. Dia pun mengeluarkan banyak lebah untuk dijadikan partner dalam pertarungan ini.
"Serang!" teriak para prajurit kepada hewan suci miliknya masing-masing.
'Seandainya saja kekuatan sihirku tidak terkunci, aku bisa dengan mudah melawan mereka semua.' (Miron)
Kekuatan sihir Miron saat ini hanya bisa digunakan 3% dari kekuatan aslinya. Hal ini dikarenakan dia merupakan penyihir yang mempunyai kekuatan besar. Gurunya yang ketakutan kalau kekuatan Miron akan dimanfaatkan oleh penguasa negeri ini, maka sebagian besar kekuatannya di segel.
Puluhan makhluk suci menyerang ke arah Miron, dengan menyatukan kekuatan mereka. Ketika bola sihir raksasa hendak menghantam kepada Miron, datang Rico yang menunggangi Kouga.
"Kouga!" Rico memerintahkan hewan sucinya untuk melakukan sesuatu terhadap bola sihir itu. Serigala itu pun melancarkan serangan petir berukuran sangat besar untuk menghancurkan bola sihirnya. Akhirnya, bola sihir itu bisa dihancurkan setelah Kouga mengeluarkan mana-nya yang besar.
Melihat hal itu Baba menetap takjub ke arah Kouga. Dia pun menginginkan hewan suci itu menjadi miliknya.
"Hewan suci itu harus aku dapatkan. Tidak salah lagi hewan suci itu adalah hewan legendaris Wolfgang," gumam Baba.
Kepala desa itu pun sengaja menghampiri Rico. Dia ingin melawan sendiri pemuda itu, agar bisa mendapatkan Kouga.
"Aku akan melawan kamu dan Wolfgang akan menjadi milikku," ucap Baba kepala Rico.
Merasa tidak kenal dengan hewan suci yang bernama Wolfgang, Riko masa bodoh. Sebab, hewan suci miliknya bernama Kouga.
Baba pun mengeluarkan beberapa hewan suci miliknya yang lain. Dia lebih senang bertarung dengan kekuatan penuh dan segera mengakhiri semua itu. Taktik dia ini biasanya selalu jitu, karena kekuatan besar miliknya akan dengan mudah bisa mengalahkan musuh atau lawan. Setelah itu dia akan merampas hewan suci milik lawannya.
"Serang!" teriak Baba kepada hewan suci miliknya yang berjumlah 11 ekor. Hewan-hewan suci itu mempunyai kekuatan yang besar. Hanya saja mereka semua tipe makhluk yang memiliki kekuatan elemen api. Inilah yang membuat laki-laki itu menahan dan mengalihkan hujan di wilayah kekuasaannya dengan menggunakan mantra sihir.
Di sisi lain, Miron melawan para prajurit Kerajaan Eleanor denah memanfaatkan kekuatan lebah. Meski makhluk itu berukuran kecil, tetapi bisa mengalahkan lawan yang berukuran besar.
Jika kita tidak mempunyai kekuatan yang besar maka gunakanlah otak kita saat melawan musuh. Itulah taktik perang yang sering dipegang kuat oleh Miron dalam hidupnya saat ini.
"Bee, berpencar dan serang musuh kalian dari dalam! Buat mereka semua tidak berdaya," perintah Miron kepada hewan suci miliknya.
Lebah-lebah itu pun masuk ke telinga para hewan suci mereka menghisap mana yang ada di dalam tubuhnya. Akibatnya, dalam beberapa waktu semua hewan suci itu jatuh tidak sadarkan diri karena kehabisan mana.
Kelly yang juga melawan prajurit kamu punya hewan suci berelement api mengeluarkan sihir air dan dibantu oleh hewan suci miliknya, agar bisa menghasilkan hujan badai. Hewan-hewan suci milik lawannya pun menjadi lemas karena terlalu lama berada di bawah guyuran air.
"Bagus teman-teman! Kerjasama kita bisa mengalahkan banyak musuh di waktu yang bersamaan," seru Kelly dengan bahagia dan disambut sorak-sorai para penduduk yang ikut bergembira melihat hewan-hewan suci milik para prajurit itu kalah.
"Sekarang serang para prajurit itu!" perintah Kelly kepada hewan sucinya untuk mengakhiri pertarungan mereka.
Hewan suci itu langsung menyerang para prajurit dengan kekuatan yang maksimal, karena para prajurit merapalkan mantra sihir untuk menyerang Kelly dan hewan suci miliknya.
Saat melihat Kelly akan terdesak, para penduduk pun ikut membantu dengan melempari para prajurit dengan batu. Mereka bersatu melawan, tidak ada rasa takut akan mati seperti dulu yang sering mereka rasakan. Akhirnya, para prajurit itu pun bisa dikalahkan.
Rico yang tidak ingin penduduk desa menjadi korban oleh kekuatan adu kekuatan dirinya dengan Baba memutuskan untuk menjauh dari desa. Dia memilih lokasi pertarungan di tanah lapang yang luas.
"Ternyata kau seorang penakut, ya! Berlari sampai lari sejauh ini," ejek Baba sambil tertawa terkekeh.
"Aku tidak suka ada yang mengganggu dalam pertarungan kita," balas Rico beralasan.
"Benar juga, dengan begini tidak akan ada orang yang membantu kamu. Bersiaplah untuk kekalahanmu!" seru Baba.
***
Bagaimanakah cara Rico agar bisa mengalahkan Baba? Tunggu kelanjutannya, ya!
Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh! Cus meluncur ke novelnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments