Bab 3
Sudah seminggu Rico dan Kelly memulai perjalanan mereka. Selama itu mereka juga belajar menggunakan pedang dan mantra. Kelly sering membantu pemuda itu untuk memahami segala hal yang ada di sana. Perempuan itu sudah tahu kalau Rico adakah manusia dari dunia lain. Dia meminta untuk menyembunyikan hal itu dari orang lain, karena akan banyak orang yang mengincar dirinya. Mana milik Rico terasa kuat dan itu bisa dirasakan oleh orang lain. Maka, harus belajar untuk menyembunyikan mana miliknya agar tidak terdeteksi oleh orang lain, apalagi sama musuh.
"Kelly, lihat ada perkampungan!" seru Rico sambil menunjuk ke arah lereng bukit.
"Akhirnya, setelah satu minggu aku bisa melihat manusia selain kamu," ucap Kelly dengan penuh haru.
Mendengar ucapan teman seperjalanan itu membuat Rico mendengus kesal. Memang selama ini dia sering mendengar omelan Kelly, karena merasa kesepian. Katanya dia ingin melihat banyak orang dan bersenda gurau dengan mereka.
Rico itu tipe orang yang tidak suka banyak bicara, apalagi kepada orang yang tidak dia kenal. Dia lebih suka membaca daripada bicara.
Mereka pun bergegas menuruni lereng bukit itu. Baru tengah hari keduanya sampai di pemukiman penduduk. Namun, keadaan di sana sangat sepi sekali. Tidak terasa adanya tanda-tanda kehidupan.
"Apa ini desa mati? Sudah ditinggalkan oleh penduduknya," tanya Rico sambil mengedarkan pandangannya.
Kelly diam, dia sedang merasakan mana milik penghuni di desa sana. Perempuan itu bisa merasakan banyak mana di tempat itu. Namun, entah kenapa tidak ada aktivitas warganya di sana. Bahkan ladang dibiarkan begitu saja. Buah-buahan yang sudah masak pun tidak di panen.
"Sepertinya di sini sedang terjadi sesuatu," bisik Kelly sambil menarik tangan Rico menjauh dari desa itu.
"Apa ada pasukan prajurit kerajaan yang membuat desa menjadi seperti ini?" tanya Rico yang kini berjalan bersisian dengan Kelly.
"Iya, sepertinya begitu. Di desa ini aku bisa merasakan banyak mana milik penduduk desa. Namun, tidak ada aktivitas sama sekali di sini," jawab Kelly.
Keduanya kini sudah berada di tepi sungai. Saat Rico hendak mencari makanan yang bisa dimakan oleh mereka, terlihat ada seseorang yang tergeletak di tanah dekat pohon rindang. Maka, laki-laki itu pun menghampiri dan menelisik keadaannya.
Rico menduga kalau itu adalah mayat. Sebab, tidak ada pergerakan sama sekali.
"Apa ini mayat?" tanya Rico dalam posisi siaga jika orang ini pura-pura mati.
"Ada apa?" teriak Kelly dari kejauhan.
"Ada orang mati!" teriak Rico.
Kelly pun berlari ke arah sana, dia melihat ada orang yang berbaring di tanah dalam posisi telungkup. Lalu, dia pun membalikan tubuh itu dan memeriksa detak jantung juga nadinya.
"Dia masih hidup," kata Kelly lalu mengucapkan mantra pengobatan.
Tangan Kelly di letakan di atas tubuh laki-laki itu. Dia membacakan mantra penyembuh. Perempuan ini mempunyai mana yang kuat, sehingga dia bisa menyembuhkan orang lain.
Wajah laki-laki itu yang tadi terlihat sangat pucat pasi seperti mayat. Kini sudah berubah menjadi lebih segar. Betapa bahagianya Kelly saat melihat orang yang sudah ditolongnya itu perlahan membuka mata.
"Hai, kamu bangun!" Kelly menepuk-nepuk wajah laki-laki itu.
Laki-laki itu pun membuka matanya dengan sempurna. Dia merasa senang karena masih hidup.
"Ternyata aku belum mati. Syukurlah!" ucapnya sambil tersenyum.
Rico dan Kelly menatap kepada laki-laki itu. Mereka merasa kalau orang yang sudah ditolongnya ini bukanlah penjahat. Sebab, orang ini terus mengucapkan terima kasih kepada mereka.
"Terima kasih Nona, terima kasih Tuan. Berkat kalian aku tidak jadi mati kelaparan," kata laki-laki yang berpenampilan lusuh.
"Nama kamu siapa?" tanya Kelly dengan tatapan menelisik pada laki-laki yang kini sedang duduk di depannya.
"Nama aku, Miron. Kebetulan aku sedang berkelana dan pingsan karena kelaparan sudah hampir seminggu tidak makan," jawab laki-laki berpostur tinggi besar itu malu-malu.
Miron menceritakan kalau banyak sekali desa yang sudah dia datangi itu ditinggalkan oleh penduduknya. Hal ini dikarenakan para kesatria dan orang-orang yang selalu melindungi desa, mati oleh para penguasa wilayah.
***
"Kita cari makanan dulu, kamu diam saja di sana jika merasa lelah," kata Rico kepada Kelly yang terlalu banyak mengeluarkan mana miliknya saat mengobati Miron tadi.
Kelly pun jatuh tertidur. Itu sudah menjadi kebiasaan para pemilik mana yang belum terlalu mahir dalam penguasaan mantra level tinggi. Mana mereka kadang terbuang sia-sia, karena tidak bisa mengontrol mana yang ke luar tubuhnya
Rico turun ke sungai, dia menggunakan kekuatan sihir level rendah untuk bisa menangkap ikan. Ini dikarenakan sangat sedikit sekali ikan yang hidup di sungai itu.
Mana mereka bertiga memancing kehadiran orang yang menjadi penguasa di wilayah itu. Saat ketiganya sedang mempersiapkan api unggun untuk membakar ikan yang berhasil di tangkap tadi. Tiba-tiba saja datang salah satu makhluk suci di sana.
Merasakan ada suatu kekuatan yang besar menuju ke arah sana, membuat ketiga orang itu waspada. Apalagi Kelly yang sensitif dan bisa merasakan mana seseorang meski sedikit.
"Ada kekuatan besar datang ke sini!" pekik Kelly.
"Apa dia pemilik makhluk suci ini?" tanya Rico sambil melihat makhluk berbentuk kera besar yang kini sedang berdiri di hadapan mereka.
Sang pemilik makhluk suci itu kini sudah sampai di hadapan mereka dengan menaiki makhluk suci lainnya yang berbentuk kuda. Laki-laki berwajah sangar itu menatap tajam ke arah mereka.
"Siapa pemilik mana tadi?" tanya laki-laki yang nanti akan diketahui bernama Aron.
Ketiga orang itu tahu kalau dia akan mengincar orang pemilik mana, apalagi jika orang itu memiliki kekuatan yang besar. Sudah pasti akan menjadi incarannya. Untungnya ketiga orang itu saat ini tidak mengeluarkan mana. Bahkan Aron sendiri tidak bisa merasakan mana itu sekarang. Berbeda dengan tadi, ada kekuatan mana yang terpencar di desa ini. Makanya, dia langsung bergegas untuk mencari sumber kekuatan itu.
"Baiklah akan aku paksa kalian untuk mengeluarkan nama yang kalian miliki!" teriak Aron.
Kedua hewan suci itu menyerang Rico, Kelly, dan Miron. Makhluk itu mengeluarkan mantra-mantra sihir untuk mengeluarkan kekuatannya.
"Rico, hati-hati!" Kelly mengingatkan temannya.
Rico langsung mengucapkan mantra pelindung untuk melindungi dirinya.
"Blaz!" teriak Rico dengan kedua tangan terangkat di depannya.
Ternyata kekuatan sihir dari makhluk-makhluk itu sangat kuat dan Rico tidak bisa menahan serangan kekuatan dari lawannya. Dia sampai terpental jauh akibat dari terkena serangan kekuatan musuh
"Rico!" teriak Kelly dan Miron bersamaan.
"Kalian tidak akan punya waktu mempedulikan keadaan teman kalian," ucap Aron dan merapalkan mantra sihir yang mempunyai kekuatan besar dan menghasilkan ledakan yang kuat dan mengenai ketiganya sampai terkapar tidak berdaya.
"Kalian pikir bisa mengalahkan aku!" Aron tertawa dan berbicara sombong.
"Baiklah kini saatnya aku akan menghisap mana milik kalian bertiga," ucap Aron sambil berjalan mendekati Kelly yang paling dekat jaraknya.
***
Keadaan ketiganya sudah terdesak. Bagaimana mereka akan melakukan perlawanan kepada Aron? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments