Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 6
Rico tipe orang yang selalu santai dan tidak suka diburu-buru, selalu meminta beristirahat di tempat yang nyaman dan indah. Tentu saja ini membuat Kelly sering kesal. Hal-hal yang seperti inilah yang membuat mereka sering adu mulut.
"Tidak boleh bersantai-santai di sini! Kita harus secepatnya mencari desa yang terdekat. Karena langit sudah mendung dan kita saat ini sedang berada di tengah-tengah tanah kosong," ucap Kelly sambil menarik paksa Rico yang sudah terlihat ogah-ogahan berjalan.
"Aku ingin cari hewan suci yang bisa berjalan cepat atau melakukan perpindahan tempat dengan cara yang cepat," racau Rico dan membuat Miron tersenyum tipis, tetapi membuat Kelly marah-marah sambil ngomel.
Setelah berjalan cukup lama, tiba-tiba saja turun hujan yang sangat deras dan itu membuat ketiga orang itu berlari mencari tempat berlindung. Namun, saat ini mereka bukan di daerah pemukiman penduduk yang ada rumah atau bangunan yang bisa dijadikan tempat untuk berlindung.
"Ada gua! Ayo, kita berlindung di sana!" seru Rico sambil menunjuk ke arah tebing di bagian atas dinding tanah bebatuan.
Ketiga orang itu menaiki tebing dengan menggunakan hewan suci milik Kelly. Hewan suci berbentuk anjing itu mereka menaiki, lalu pergi berlari ke atas dan masuk ke gua. Mereka pun berlindung di sana.
"Ini gua bukan sarangnya kelelawar atau ular, 'kan?" tanya Rico sambil melihat ke bagian dalam gua yang gelap gulita.
"Untuk mengetahuinya, bagaimana kalau kita lihat ke dalam sana?" tanya Miron dengan jari telunjuk tangannya yang mengeluarkan api.
"Wow, kamu hebat! Bagaimana caranya bisa mengeluarkan api di ujung jari telunjuk begitu?" tanya Rico sambil menatap takjub kepada Miron.
"Tentu saja memakai mantra sihir," jawab laki-laki yang berbadan besar dan tinggi itu.
"Kapan-kapan tolong ajari aku, ya!" pinta Rico dengan tatapan mata dan ekspresi wajah yang memohon.
"Jangan! Nanti bisa-bisa dia membakar dirinya sendiri atau kamu," sahut Kelly.
Perempuan itu dulu pernah mengajari mantra ilmu sihir angin kepada Rico. Hal yang tidak terduga terjadi saat itu.
Pemuda ini merapalkan mantra kekuatan angin untuk memetik buah-buahan yang ada di atas pohon. Namun, yang terjadi adalah angin put_ing beliung yang menghancurkan sebagian hutan. Hal ini terjadi karena Rico belum bisa mengendalikan mana miliknya. Dia tidak bisa mengontrol kekuatan yang dia perlukan untuk membuat suatu ilmu sihir.
"Itu karena kamu tidak benar menjelaskan saat itu. Mana aku tahu kalau kita harus menakar kekuatan mana saat kita merapalkan mantra sihir," balas Rico menggerutu.
'Jadi, selama ini dia asal merapalkan mantra tanpa bisa mengontrol aliran mana yang dibutuhkan. Siapa Rico ini sebenarnya? Kenapa dia mempunyai pedang api yang legendaris itu?' (Miron)
Ketiga orang itu pun masuk ke dalam sana ternyata banyak kelelawar di sana. Tentu saja kedatangan mereka itu membuat hewan-hewan itu bereaksi. Makhluk kecil yang suka makan buah-buahan yang masak itu beterbangan dan mengerubungi mereka.
"Aaaaa-kh! Kelly lakukan sesuatu," teriak Rico sambil melindungi kepalanya dengan menggunakan kedua tangannya.
Miron pun merapalkan mantra dan membuat semua kelelawar itu jatuh berserakan di atas tanah. Tentu saja ini membuat Rico merasa lega sudah selamat dari serangan makhluk berwajah menyeramkan.
"Hebat! Kamu bisa membunuh semua kelelawar ini hanya dengan sekali ucapan mantra," puji Rico dengan penuh kekaguman kepada Miron.
"Mereka tidak mati. Hanya tidur, nanti juga akan terbangun kembali," balas Miron.
Lagi-lagi Rico merasa takjub akan kehebatan laki-laki yang diperkirakan sudah berusia seperempat abad. Dia juga memintanya untuk mengajari mantra sihir untuk membuat tidur.
Kelly tidak protes karena dia menganggap kalau itu merupakan mantra yang lemah dan tidak akan membahayakan kepada orang lain. Namun, perempuan ini nantinya akan merasa menyesal sekali, karena membiarkan Rico belajar membaca mantra agar tertidur.
Ketiganya pun melanjutkan masuk ke dalam gua. Ternyata di dalam gua itu ada sebuah pintu raksasa yang menjulang tinggi dan lebar dengan dua daun pintu.
"Apa ada sesuatu di dalam sana?" tanya Rico dengan cara bergumam.
"Aku merasakan hawa yang tidak enak. Sebaiknya kita jangan masuk ke dalam sana," balas Kelly sambil menarik tangan Rico.
Akan tetapi, pemuda itu malah penasaran ingin masuk ke dalam sana. Siapa tahu dia akan menemukan sesuatu yang menariknya. Rico beranggapan kalau di gua seperti ini adalah tempat terkurungnya hewan suci legendaris. Seperti dulu saat dia menemukan dan membebaskan Marcin.
Lalu, Rico pun mencoba mendorong pintu yang terbuat dari batu itu. Namun, tidak sama sekali terbuka.
"Ini memerlukan suatu tenaga yang sangat besar agar bisa membuka pintu ini," kata Miron.
"Sudahlah, kita kembali saja. Jangan masuk ke tempat seperti ini. Nanti malah akan kita sesali sudah mencoba masuk ke sana," ucap Kelly dengan kesal.
Rico mencoba memeriksa daun pintu itu, dia mencari petunjuk yang mungkin saja akan mempermudahkan dia untuk membuka pintu itu. Ukuran pintu yang tinggi dan lebar membuat pemuda itu kesulitan dalam melihat ke arah bagian atas.
"Kelly, bisa tidak bawa aku terbang ke atas?" tanya Rico sambil menunjuk ke atas.
"Untuk apa? Memangnya kamu mau melakukan apa jika sudah naik ke atas sana?" Kelly malah semakin sewot.
Perempuan ini takut kalau nanti terjadi sesuatu kepada Rico. Akan tetapi, sang pemuda tidak pernah mengerti akan kekhawatiran yang dia rasakan untuknya.
"Aku bisa membawa kamu ke atas sana," kata Miron.
Tentu saja ini membuat laki-laki muda itu senang. Lalu, Miron pun mengeluarkan hewan suci miliknya berupa kupu-kupu dan Rico bisa menaikinya dan itu membuat sang pemuda tertawa senang.
Maka, Rico pun bisa melihat ada ukiran di bagian tengah daun pintu itu. Sama seperti dulu saat membebaskan Marcin, ada tulisan yang terukir di batu itu.
"Ketika jiwa suci terbangun oleh kekuatan dewa. Maka, sudah selayaknya dia menjadi penjaganya."
Rico pun membaca tulisan yang ada yang terukir di sana. Lalu, pintu pun terbuka dengan perlahan dan menimbulkan suara derit yang mengerikan saat bergerak sendiri.
Semua orang yang ada di sana merasa sangat deg-degan. Hewan suci seperti apa yang ada di dalam sana.
***
Hewan suci seperti apakah yang ada di dalam sana? Apakah mereka mampu menaklukkan hewan suci itu? Tunggu kelanjutannya, ya!
Sambil menunggu up bab berikutnya, yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh! Cus meluncur ke novelnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments