Bab 19. Mencoba mendekati

Perusahaan Mahesa Group.

Seminggu telah berlalu, masa hukuman Putera pun telah berakhir dan kini pria tampan itu telah kembali beraktifitas sebagai mana mestinya di perusahaan.

Namun sepanjang dirinya bekerja, Putera hanya menghabiskan waktu dengan melamun seperti memikirkan sesuatu. Karena selama seminggu terakhir ini, ia di hadapkan dengan situasi membingungkan.

Dimana Lovely dan Ibu Diana, selama satu minggu dia bekerja bakti di daerah sana. Kedua wanita beda usia itu menunjukkan sikap baik hati dan juga kepedulian terhadap dirinya.

Namun adapun yang membuat dirinya bimbang adalah ucapan dari pemulung yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Marsan, nyatanya dapat menguncang hati Putera sendiri.

Hingga pria itu pun tidak bisa tidur dengan nyenyak setiap hari di sepanjang malamnya, karena terlalu banyak berpikir.

Dari kedua kenyataan tersebut, manakah yang benar dan manakah yang salah. Begitulah kemelut di dalam hati Putera sendiri, ketika di hadapkan kedua kenyataan yang saling berbeda.

Disatu sisi benarkah yang dikatakan oleh pemulung itu, yang mengatakan jika Lovely beserta ibunya hanyalah wanita jahat yang berpura-pura baik saja dan suka sekali mengkhianati cinta seorang pria dan matrealistis.

Dan di satu sisi lainnya, apakah benar jika Lovely dan ibunya itu memanglah baik hati dan ucapan orang itu adalah salah.

Di tengah hatinya yang tengah gundah gulana, Putera hanya bisa menghela nafasnya berkali-kali. Rasanya kesal sekali menghadapi dua kenyataan yang saling bertolak belakang itu.

"Kenapa aku harus memikirkan semua hal itu, kenapa juga aku harus peduli kepadanya. Dia baik atau jahat apa hubungannya denganku," gumam Putera menepis semua yang selalu mengganggu pikirannya.

Tapi apalah daya, semakin dia melupakan hal tersebut. Semakin melekat pula pikiran Putera akan Lovely selama seminggu ini.

Senyumannya, suara tawanya, perhatian dan juga sikap ramah tamah kepada dirinya. Selalu terngiang dan membekas di dalam benaknya.

Memikirkan hal tersebut, Putera seketika mesam-mesem sendiri.

Tapi dia tiba-tiba berubah geram dan memikirkan kembali, bagaimana kalau sampai perkataan orang asing itu adalah benar.

Bahwa Lovely hanyalah pura-pura baik kepada dirinya dan mencoba mencari perhatian agar bisa dekat dengannya untuk menguras harta orang kaya seperti dirinya itu.

Putera tidak dapat memungkiri hal tersebut, karena selama pengalamannya meneliti tentang wanita, uang dan pria kaya adalah salah satu incaran seorang wanita cantik.

Dengan cara berbaik hati kepada pasangannya, lalu setelah semua pria tidak lagi memiliki uang karena habis di foya-foya, sang wanita pergi begitu saja meninggalkan kekasihnya.

Putera kembali kesal, saat dirinya menduga bahwa Lovely bisa saja termasuk salah satu bagian dari wanita tersebut.

"Tidak akan ku biarkan dia berlaku sama seperti itu kepadaku," gumamnya sembari menatap buket bunga di atas meja kerja, hadiah dari Lovely untuk dirinya.

...***...

Tak berapa lama kemudian Tuan Dira memasuki ruangan Putera, sang pujangga cinta salah satu Bapak paling setia di dunia dengan pasangannya ini, menegur anaknya yang sedang melamun saja.

"Putera, kerjamu tidak ada yang beres. Ternyata kerjamu hanya melamun dan menatapi bunga saja dari tadi," celetuk Tuan Dira.

"Oh Papa, silahkan masuk." Putera menyingkirkan buket bunga dari meja kerjanya.

"Papa sudah masuk sedari tadi dan kau baru sadar, katakan apa yang sedang kau pikirkan? Apa kau memikirkan seorang gadis, hem?" goda Tuan Dira.

Putera merasa gatal. "Apa yang Papa bicarakan, jangan pedulikan pikiranku. Sekarang ada apa kesini?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Menangih janjimu," jawab cepat Tuan Dira.

"Menangih janji apa?" tanya Putera bingung.

"Ini sudah seminggu lebih, masa kau belum juga menenukan siapa wanita yang akan kau nikahi. Papa sudah tidak berhubungan dengan mamamu lagi, harusnya kau juga segera mencari pasangan. Kalau tidak menuruti pesan Papa minggu lalu, itu berarti kau curang namanya," desak Tuan Dira.

Putera menggaruk-garuk lengannya. "Papa aku sedang berusaha memcari wanita yang cocok untukku, tapi ku rasa aku perlu waktu lagi."

Tuan Dira merasa gemas. "Dari sekian banyak wanita di dunia ini, mengapa tidak ada satu pun yang kau sukai hah? Kau ingin Papa dan Opa mu itu menunggu hingga lumutan, hem?"

"Mau bagaimana lagi, itu salah kalian sendiri. Sudah tahu aku tidak ingin menikah dan kalian selalu saja memaksaku. Jadi bersabarlah," balas Putera.

"Kalau kau tidak berhasil mencari pasangan maka jangan salahkan Papa dan Opa ini yang akan mencarikannya untukmu," tegas Tuan Dira.

Putera menatap tidak suka Tuan Dira. "Sudah ku bilang jangan ikut campur dalam usahaku mencari pasangan hidup."

"Makanya cepatlah cari, Papa dan Opa mu itu sudah tidak sabar ingin sekali menggendong cucu dan mendapatkan pewaris untuk perusahaan ini," desak Tuan Dira sembari mengoceh.

Putera terdiam, rasa gatalnya semakin bertambah saat sang Papa berbicara mengenai cucu. Ia kemudian menghela nafas lalu menoleh ke arah buket bunga dari Lovely.

"Baiklah, baik! Satu minggu, beri aku satu minggu untuk membawa wanita pilihanku ke hadapanmu!" tegas Putera.

Tuan Dira diam mengoceh dan langsung menarik senyum, wajahnya nampak senang sekali mendengar hal tersebut.

"Benarkah?" tanyanya ragu.

"Benar, aku berjanji akan membawanya untuk mu minggu ini. Dan sekarang keluarlah dari ruanganku!" jawab tegas Putera.

"Bagus! Papa tunggu loh," balas Tuan Dira kemudian kembali ke dalam ruangan kerjanya.

Sementara itu Putera mengambil buket bunga dari Lovely kembali dan mencoba untuk mendekatkan diri kepada gadis itu.

Karena selama hidup, Lovely lah satu-satunya wanita yang berhasil dekat dengannya sampai sejauh ini.

Tapi, bagaimana dengan ucapan orang asing itu yang masih saja mengganjal di hati Putera. Bagaimana jika perkataan orang itu memang benar nyatanya.

Putera menghembus nafasnya kasar dan akhirnya ia bertekad untuk percaya dengan Lovely dan membuang jauh-jauh ucapan dari orang asing yang tidak berdasar tersebut.

Karena dia belum menemukan bukti yang cukup kuat tentang Lovely dan juga Ibunya yang memiliki hati jahat.

"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya."

.

.

Bersambung.

...----------------...

Bagaimanakah usaha Putera untuk mendekati Lovely?

Apakah Lovely mau di dekati, disaat dirinya juga masih trauma dan membenci pria serta tidak ingin menikah?

Apa yang akan dilakukan Pak Marsan serta Leo saat mengetahui jika Putera masih saja berhubungan dengan Lovely?

Terpopuler

Comments

Alif

Alif

klo msh ragu y tinggal nyewa detektif untuk cr tau dong, orang kaya dn pinter satu ini dikit lambat mikir, ini kerjaan othor psti biar kt emosi

2025-02-25

0

neng ade

neng ade

ya kalo aja km sampe lebih percaya sm orang asing itu nama nya bodoh!

2024-02-29

0

neng ade

neng ade

pemulung aja di percaya .. km orang berkuasa kenapa ga selidiki dan tanyakan sm warga sekitar .. ini malah percaya pemulung .. otak nya korslet. tuh si Putra ..

2024-02-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Panggilan untuk wawancara.
2 Bab 2. Permintaan Opa Mahes.
3 Bab 3. Tidak ingin menikah.
4 Bab 4. Toko Bunga.
5 Bab 5. Awal Bertemu.
6 Bab 6. Diterima bekerja.
7 Bab 7. Lulus ujian.
8 Bab 8. Beradu argumen.
9 Bab 9. Menolak mentah mentah.
10 Bab 10. Bertemu
11 Bab 11. Permintaan Tuan Dira.
12 Bab 12. Pria Parasit.
13 Bab 13. Sebuah kesepakatan.
14 Bab 14. Di tangkap.
15 Bab 15. Hukuman.
16 Bab 16. Mengobati.
17 Bab 17. Sedikit demi sedikit.
18 Bab 18. Termakan ucapan.
19 Bab 19. Mencoba mendekati
20 Bab 20. Mengajak makan malam
21 Bab 21. Kedatangan Leo ke toko bunga
22 Bab 22. Mencari butik
23 Bab 23. Menembak langsung.
24 Bab 24. Berkelahi.
25 Bab 25. Menerima.
26 Bab 26. Menikah.
27 Bab 27. Tinggal serumah.
28 Bab 28. Pergi berbulan madu.
29 Bab 29. Mau tidak mau.
30 Bab 30. Tidur seranjang.
31 Bab 31. Merampas ciuman.
32 Bab 32. Undangan makan bersama.
33 Bab 33. Bahan Praktek
34 Bab 34. Acuh.
35 Bab 35. Kembali gatal.
36 Bab 36. Permohonan Tuan Dira.
37 Bab 37. Tertangkap basah.
38 Bab 38. Berusaha menahan.
39 Bab 39. Datang ke toko bunga.
40 Bab 40. Pelanggan baru yang misterius.
41 Bab 41. Memohon.
42 Bab 42. Kebebasan Leo
43 Bab 43. Saudara satu ibu.
44 Bab 44. Sifat asli Alex
45 Bab 45. Peringatan dari Marsan.
46 Bab 46. Menyuapi makan siang.
47 Bab 47. Perkelahian.
48 Bab 48. Kematian Pak Marsan.
49 Bab 49. Cinta itu nyata!
50 Bab 50. Hanya mimpi.
51 Bab 51. Harapan Opa Mahes.
52 Bab 52. Menitipkan Ron.
53 Bab 53. Menerima.
54 Bab 54. Belut listrik.
55 Bab 55. Penangkapan Alex.
56 Bab 56. Meminta bantuan Tuan Dira.
57 Bab 57. Cemburu.
58 Bab 58. Akan bersatu.
59 Bab 59. Penyatuan (21++)
60 Bab 60. Bermain kembali.
61 Bab 61. Suster Vany.
62 Bab 62. Tamu larut malam.
63 Bab 63. Penjelasan.
64 Bab 64. Sarapan pagi.
65 Bab 65. Ikut ke toko bunga.
66 Bab 66. Gagal terbang.
67 Bab 67. Pergilah dari sini!
68 Bab 68. Mencabut tuntutan.
69 Bab 69. Raja Drama.
70 Bab 70. Kehamilan
71 Bab 71. Pamali.
72 Iklan sejenak.
73 Bab 72. Rujak buah.
74 Bab 73. Mengambil inisiatif.
75 Bab 74. Pertunangan Alex.
76 Bab 75. Kelahiran Baby Marcell
77 Bab 76. Membesuk.
78 Bab 77. Dendam lama
79 Bab 78. Malam pertama Alex.
80 Bab 79. Bahasa anak-anak.
81 Bab 80. Rasa rindu.
82 Bab 81. Nama-nama ikan.
83 Bab 82. Cinta itu nyata (End)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Panggilan untuk wawancara.
2
Bab 2. Permintaan Opa Mahes.
3
Bab 3. Tidak ingin menikah.
4
Bab 4. Toko Bunga.
5
Bab 5. Awal Bertemu.
6
Bab 6. Diterima bekerja.
7
Bab 7. Lulus ujian.
8
Bab 8. Beradu argumen.
9
Bab 9. Menolak mentah mentah.
10
Bab 10. Bertemu
11
Bab 11. Permintaan Tuan Dira.
12
Bab 12. Pria Parasit.
13
Bab 13. Sebuah kesepakatan.
14
Bab 14. Di tangkap.
15
Bab 15. Hukuman.
16
Bab 16. Mengobati.
17
Bab 17. Sedikit demi sedikit.
18
Bab 18. Termakan ucapan.
19
Bab 19. Mencoba mendekati
20
Bab 20. Mengajak makan malam
21
Bab 21. Kedatangan Leo ke toko bunga
22
Bab 22. Mencari butik
23
Bab 23. Menembak langsung.
24
Bab 24. Berkelahi.
25
Bab 25. Menerima.
26
Bab 26. Menikah.
27
Bab 27. Tinggal serumah.
28
Bab 28. Pergi berbulan madu.
29
Bab 29. Mau tidak mau.
30
Bab 30. Tidur seranjang.
31
Bab 31. Merampas ciuman.
32
Bab 32. Undangan makan bersama.
33
Bab 33. Bahan Praktek
34
Bab 34. Acuh.
35
Bab 35. Kembali gatal.
36
Bab 36. Permohonan Tuan Dira.
37
Bab 37. Tertangkap basah.
38
Bab 38. Berusaha menahan.
39
Bab 39. Datang ke toko bunga.
40
Bab 40. Pelanggan baru yang misterius.
41
Bab 41. Memohon.
42
Bab 42. Kebebasan Leo
43
Bab 43. Saudara satu ibu.
44
Bab 44. Sifat asli Alex
45
Bab 45. Peringatan dari Marsan.
46
Bab 46. Menyuapi makan siang.
47
Bab 47. Perkelahian.
48
Bab 48. Kematian Pak Marsan.
49
Bab 49. Cinta itu nyata!
50
Bab 50. Hanya mimpi.
51
Bab 51. Harapan Opa Mahes.
52
Bab 52. Menitipkan Ron.
53
Bab 53. Menerima.
54
Bab 54. Belut listrik.
55
Bab 55. Penangkapan Alex.
56
Bab 56. Meminta bantuan Tuan Dira.
57
Bab 57. Cemburu.
58
Bab 58. Akan bersatu.
59
Bab 59. Penyatuan (21++)
60
Bab 60. Bermain kembali.
61
Bab 61. Suster Vany.
62
Bab 62. Tamu larut malam.
63
Bab 63. Penjelasan.
64
Bab 64. Sarapan pagi.
65
Bab 65. Ikut ke toko bunga.
66
Bab 66. Gagal terbang.
67
Bab 67. Pergilah dari sini!
68
Bab 68. Mencabut tuntutan.
69
Bab 69. Raja Drama.
70
Bab 70. Kehamilan
71
Bab 71. Pamali.
72
Iklan sejenak.
73
Bab 72. Rujak buah.
74
Bab 73. Mengambil inisiatif.
75
Bab 74. Pertunangan Alex.
76
Bab 75. Kelahiran Baby Marcell
77
Bab 76. Membesuk.
78
Bab 77. Dendam lama
79
Bab 78. Malam pertama Alex.
80
Bab 79. Bahasa anak-anak.
81
Bab 80. Rasa rindu.
82
Bab 81. Nama-nama ikan.
83
Bab 82. Cinta itu nyata (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!