Bab 6. Diterima bekerja.

"Tidak punya sopan santun, mau pergi kemana. Aku belum selesai bicara denganmu!" sentak Putera saat langkah kaki Lovely sedikit lagi keluar dari pintu.

Namun wanita itu nampaknya sudah kesal, hingga tidak menghiraukan panggilan maupun larangan pergi dari Putera sendiri dan memilih untuk meninggalkan ruangan tersebut sebelum dirinya hilang kendali.

Kesal karena perintahnya tidak ditanggapi oleh wanita yang menurutnya adalah orang suruhan Opa Mahes, Putera segera menahan pintu itu agar Lovely tidak bisa keluar dari ruangannya.

"Kenapa menahanku disini, apa yang ingin Bapak bicarakan lagi denganku?" ucap Lovely masih enggan bertatapan dan membelakangi Putera.

"Kenapa harus terburu-buru pergi, katakan padaku. Berapa banyak Opa Mahes membayarmu untuk merayuku agar aku mau menikah denganmu?" tanya Putera masih tetap dengan pendiriannya.

Lovely terpejam sambil mengepal erat kedua tangannya, merasa kesal karena pria di belakangnya itu masih saja menuduh ia sebagai gadis yang tidak baik.

"Sudah ku katakan, aku tidak mengenal Opa mu. Aku juga bukan orang yang di minta untuk merayu ataupun menikah denganmu, aku tidak dibayar oleh siapapun untuk melakukan apapun seperti yang telah kau katakan tadi!" geramnya.

Putera berdecih lagi, merasa wanita kiriman Opanya kali ini sulit sekali untuk mengakui perbuatan tidak tahu malunya.

"Jika tidak kenal dengan Opa Mahesku, bagaimana caramu menjelaskan ini. Kartu identitas aslimu yang sebelumnya ada di tangan Opa Mahes dan kini sudah berada di tanganku," ucap Putera sembari menunjukkan kartu identitas milik Lovely ke depan mukanya.

Lovely berbalik badan lalu memandangi kartu identitas dirinya yang telah berada di tangan Putera. "Bagaimana kartu identitasku bisa ada padamu?" tanyanya heran lalu merogoh tasnya seperti mencari-cari sesuatu.

Dia lantas terdiam sejenak untuk berusaha mencerna maksud dari perkataan Putera, kemudian mengingat kejadian kemarin saat berkas-berkasnya terjatuh dan berhamburan di lantai saat menabrak pria asing di minimarket.

Pikirannya sedikit terbuka dan dia mulai mengerti, lalu menyebutkan ciri-ciri Kakek tua yang pernah ia tolong kemarin saat menyeberangi sebuah jalan.

"Apa Opa Mahesmu itu, seorang Kakek sudah lanjut usia. Berambut penuh uban, berjalan memakai tongkat dan memakai kacamata. Lalu ada tahi lalat besar pada bagian pergelangan tangan kirinya?" tanya Lovely.

Putera mengulum senyum. "Tepat sekali, bagaimana? Apa kau mau mengaku sekarang. Bukti ada ditanganku dan kau sudah tidak bisa mengelak lagi."

Lovely merampas kartu identitasnya dengan berani. "Kartu ini memang milikku, tapi aku tidak ada hubungan apapun dengan Opa Mahes mu itu. Kami bertemu hanya kebetulan dan bukan direncanakan, aku juga hanya menolongnya di jalan dan bukan mengemis meminta pekerjaan padanya."

"Aku juga bukanlah wanita suruhan atau wanita bayaran Opamu itu untuk merayu pria tidak tahu malu seperti dirimu. Oiya asalkan kau tahu saja, aku tidak tertarik dengan pria seperti kau ini, karena kau bukan tipe pria yang ku sukai."

"Kau bilang apa tadi? Aku wanita bayaran? Baiklah sepertinya aku harus memberitahumu sesuatu, walau ada orang yang sanggup membayarku berapa pun itu untuk menikah denganmu. Maka aku akan secara terang-terang menolaknya tanpa ragu!" tegas Lovely.

Putera mulai terpancing emosi karena wanita dihadapannya begitu berani memaki dan menghina dirinya yang terhormat. Bahkan pria tampan itu tidak suka jika ada seorang wanita yang berani memandang rendah dirinya.

"Beraninya kau!" bentak Putera dengan hantaman keras pada pintu tepat disamping wajah Lovely.

Namun Lovely menatap tak gentar, malah mengulas senyum tertanda bahwa dirinya sangat puas dapat memaki pria yang tidak tahu malu dan keras kepala dihadapannya.

"Jangan pernah kembali kesini lagi, atau aku akan ___"

"Akan apa? Kau akan membuat hidupku menderita hah?" serobot Lovely sebelum Putera menyelesaikan ucapannya.

Putera terperangah dan berubah gusar. "Lebih dari itu!" ancamnya.

Lovely berdecih. "Kau pikir aku takut dengan ancamanmu itu, Pak Putera yang terhormat, asal kau tahu saja. Hidupku ini setiap hari sudah penuh dikelilingi dengan berbagai macam ancaman dari beragam orang asing dan aku juga sudah terbiasa akan hal itu. Jadi Pak Putera, kurasa ancamanmu itu mungkin tidak terlalu berefek padaku."

Putera tersenyum smirk. "Kau gadis yang menarik, tidak ku sangka wanita suruhan Opa kali ini sungguh berbeda. Baiklah, sekarang kau ku terima dan kau harus sanggup bekerja di bawah tekananku."

Lovely menolak dan menyindir. "Aku mengurungkan niatku untuk bekerja disini, aku akan kembali pada pekerjaan lamaku saja sebagai gadis penjual bunga. Walau penghasilannya kecil dan pas-pasan, tapi tidak perlu menghadapi banyak tekanan dari orang lain."

Putera menatap Lovely baik-baik dan mengingat kejadian tadi pagi, saat menunggu sang ayah keluar dari toko bunga Love's Florist. Lalu mencocokkan gadis yang tersenyum ke arahnya, di depan pintu masuk toko dari seberang jalan.

"Tidak ku sangka, selain kenal dengan Opa Mahes kau juga mengenal Papaku."

Lovely pun dibuat terheran-heran kembali dengan ucapan Putera padanya. "Apa maksudmu?" tanyanya.

Putera menghela nafas dan menarik diri, lalu kembali duduk di kursinya. "Sudahlah tidak usah dibahas, sekarang kemarilah. Aku akan menaikkan gajimu 3 kali lipat, asalkan kau mau bekerja disini dan sudi menjadi bawahanku."

Lovely benar-benar bingung sekarang, rasanya ingin sekali menghantam kuat-kuat kepalanya itu ke dinding batu, agar bisa mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi barusan.

"3 kali lipat?" tanyanya ragu.

Putera mengangguk. "Hem, aku serius."

Lovely memutar otaknya, gaji tinggi membuat jiwa perhitungannya kembali. "Ayo Lovely, jika gajimu sangat besar kau bisa membeli apapun yang kau mau, kau bisa membayar cicilan hutang Papa tidak berguna itu dengan cepat. Kau juga bisa membeli mainan banyak untuk Ron dan membuka toko bunga lebih besar lagi." batinnya.

"Bagaimana, cepatlah berpikir. Banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan," serobot Putera sengaja membuyarkan lamunan Lovely.

Lovely menggeleng cepat. "Oh, baiklah. Aku terima bekerja disini," balasnya yakin.

"Bagus! Kalau begitu ambil ini dan kerjakan laporannya sekarang. Jangan sungkan untuk bertanya jika ada kesulitan," ucap Putera.

"B-baiklah," jawab Lovely. "Tapi Pak, bukankah sebaiknya kau memberitahu ku terlebih dahulu bagaimana cara mengerjakannya."

"Kerjakan semampumu, bisa atau tidak aku tidak peduli. Karena ini termasuk tes untukmu," balas Putera cuek bebek.

"Loh, bagaimana mungkin aku bisa mengerjakan ini semua, kalau tidak diajari terlebih dahulu." pikir Lovely bingung.

"Ruanganmu disebelah sana, ada laptop dan juga peralatan kantor penting lainnya. Gunakanlah yang menurutmu bisa berguna," balas Putera acuh tak acuh.

Lovely menghela nafasnya panjang. "Pria dimana-mana sama saja, suka seenaknya sendiri!" umpatnya kesal. Lalu masuk ke dalam ruangan kerja pribadi yang sudah di siapkan sebelumnya.

Sedangkan Putera menarik senyum, setidaknya dia merasa lega karena pekerja wanita kali ini tidak tertarik padanya dan dengan begitu dia bisa bebas dari gangguan permintaan menikah dari Opa Mahes maupun Papa Dira.

Namun itu tetap tidak menurunkan tingkat kewaspadaan Putera sendiri akan setiap wanita di dekatnya.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Thariq Zh

Thariq Zh

lovely pertahankan sikap mu jngn mdh jth cinta

2023-01-28

1

auliasiamatir

auliasiamatir

jangan sampai kamu yang merengek minta menikahi lovely yah putra

2023-01-10

1

Maya●●●

Maya●●●

bgus lovely

2022-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Panggilan untuk wawancara.
2 Bab 2. Permintaan Opa Mahes.
3 Bab 3. Tidak ingin menikah.
4 Bab 4. Toko Bunga.
5 Bab 5. Awal Bertemu.
6 Bab 6. Diterima bekerja.
7 Bab 7. Lulus ujian.
8 Bab 8. Beradu argumen.
9 Bab 9. Menolak mentah mentah.
10 Bab 10. Bertemu
11 Bab 11. Permintaan Tuan Dira.
12 Bab 12. Pria Parasit.
13 Bab 13. Sebuah kesepakatan.
14 Bab 14. Di tangkap.
15 Bab 15. Hukuman.
16 Bab 16. Mengobati.
17 Bab 17. Sedikit demi sedikit.
18 Bab 18. Termakan ucapan.
19 Bab 19. Mencoba mendekati
20 Bab 20. Mengajak makan malam
21 Bab 21. Kedatangan Leo ke toko bunga
22 Bab 22. Mencari butik
23 Bab 23. Menembak langsung.
24 Bab 24. Berkelahi.
25 Bab 25. Menerima.
26 Bab 26. Menikah.
27 Bab 27. Tinggal serumah.
28 Bab 28. Pergi berbulan madu.
29 Bab 29. Mau tidak mau.
30 Bab 30. Tidur seranjang.
31 Bab 31. Merampas ciuman.
32 Bab 32. Undangan makan bersama.
33 Bab 33. Bahan Praktek
34 Bab 34. Acuh.
35 Bab 35. Kembali gatal.
36 Bab 36. Permohonan Tuan Dira.
37 Bab 37. Tertangkap basah.
38 Bab 38. Berusaha menahan.
39 Bab 39. Datang ke toko bunga.
40 Bab 40. Pelanggan baru yang misterius.
41 Bab 41. Memohon.
42 Bab 42. Kebebasan Leo
43 Bab 43. Saudara satu ibu.
44 Bab 44. Sifat asli Alex
45 Bab 45. Peringatan dari Marsan.
46 Bab 46. Menyuapi makan siang.
47 Bab 47. Perkelahian.
48 Bab 48. Kematian Pak Marsan.
49 Bab 49. Cinta itu nyata!
50 Bab 50. Hanya mimpi.
51 Bab 51. Harapan Opa Mahes.
52 Bab 52. Menitipkan Ron.
53 Bab 53. Menerima.
54 Bab 54. Belut listrik.
55 Bab 55. Penangkapan Alex.
56 Bab 56. Meminta bantuan Tuan Dira.
57 Bab 57. Cemburu.
58 Bab 58. Akan bersatu.
59 Bab 59. Penyatuan (21++)
60 Bab 60. Bermain kembali.
61 Bab 61. Suster Vany.
62 Bab 62. Tamu larut malam.
63 Bab 63. Penjelasan.
64 Bab 64. Sarapan pagi.
65 Bab 65. Ikut ke toko bunga.
66 Bab 66. Gagal terbang.
67 Bab 67. Pergilah dari sini!
68 Bab 68. Mencabut tuntutan.
69 Bab 69. Raja Drama.
70 Bab 70. Kehamilan
71 Bab 71. Pamali.
72 Iklan sejenak.
73 Bab 72. Rujak buah.
74 Bab 73. Mengambil inisiatif.
75 Bab 74. Pertunangan Alex.
76 Bab 75. Kelahiran Baby Marcell
77 Bab 76. Membesuk.
78 Bab 77. Dendam lama
79 Bab 78. Malam pertama Alex.
80 Bab 79. Bahasa anak-anak.
81 Bab 80. Rasa rindu.
82 Bab 81. Nama-nama ikan.
83 Bab 82. Cinta itu nyata (End)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Panggilan untuk wawancara.
2
Bab 2. Permintaan Opa Mahes.
3
Bab 3. Tidak ingin menikah.
4
Bab 4. Toko Bunga.
5
Bab 5. Awal Bertemu.
6
Bab 6. Diterima bekerja.
7
Bab 7. Lulus ujian.
8
Bab 8. Beradu argumen.
9
Bab 9. Menolak mentah mentah.
10
Bab 10. Bertemu
11
Bab 11. Permintaan Tuan Dira.
12
Bab 12. Pria Parasit.
13
Bab 13. Sebuah kesepakatan.
14
Bab 14. Di tangkap.
15
Bab 15. Hukuman.
16
Bab 16. Mengobati.
17
Bab 17. Sedikit demi sedikit.
18
Bab 18. Termakan ucapan.
19
Bab 19. Mencoba mendekati
20
Bab 20. Mengajak makan malam
21
Bab 21. Kedatangan Leo ke toko bunga
22
Bab 22. Mencari butik
23
Bab 23. Menembak langsung.
24
Bab 24. Berkelahi.
25
Bab 25. Menerima.
26
Bab 26. Menikah.
27
Bab 27. Tinggal serumah.
28
Bab 28. Pergi berbulan madu.
29
Bab 29. Mau tidak mau.
30
Bab 30. Tidur seranjang.
31
Bab 31. Merampas ciuman.
32
Bab 32. Undangan makan bersama.
33
Bab 33. Bahan Praktek
34
Bab 34. Acuh.
35
Bab 35. Kembali gatal.
36
Bab 36. Permohonan Tuan Dira.
37
Bab 37. Tertangkap basah.
38
Bab 38. Berusaha menahan.
39
Bab 39. Datang ke toko bunga.
40
Bab 40. Pelanggan baru yang misterius.
41
Bab 41. Memohon.
42
Bab 42. Kebebasan Leo
43
Bab 43. Saudara satu ibu.
44
Bab 44. Sifat asli Alex
45
Bab 45. Peringatan dari Marsan.
46
Bab 46. Menyuapi makan siang.
47
Bab 47. Perkelahian.
48
Bab 48. Kematian Pak Marsan.
49
Bab 49. Cinta itu nyata!
50
Bab 50. Hanya mimpi.
51
Bab 51. Harapan Opa Mahes.
52
Bab 52. Menitipkan Ron.
53
Bab 53. Menerima.
54
Bab 54. Belut listrik.
55
Bab 55. Penangkapan Alex.
56
Bab 56. Meminta bantuan Tuan Dira.
57
Bab 57. Cemburu.
58
Bab 58. Akan bersatu.
59
Bab 59. Penyatuan (21++)
60
Bab 60. Bermain kembali.
61
Bab 61. Suster Vany.
62
Bab 62. Tamu larut malam.
63
Bab 63. Penjelasan.
64
Bab 64. Sarapan pagi.
65
Bab 65. Ikut ke toko bunga.
66
Bab 66. Gagal terbang.
67
Bab 67. Pergilah dari sini!
68
Bab 68. Mencabut tuntutan.
69
Bab 69. Raja Drama.
70
Bab 70. Kehamilan
71
Bab 71. Pamali.
72
Iklan sejenak.
73
Bab 72. Rujak buah.
74
Bab 73. Mengambil inisiatif.
75
Bab 74. Pertunangan Alex.
76
Bab 75. Kelahiran Baby Marcell
77
Bab 76. Membesuk.
78
Bab 77. Dendam lama
79
Bab 78. Malam pertama Alex.
80
Bab 79. Bahasa anak-anak.
81
Bab 80. Rasa rindu.
82
Bab 81. Nama-nama ikan.
83
Bab 82. Cinta itu nyata (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!