Bab 7. Lulus ujian.

Sementara itu di lain tempat, seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari rumah mewahnya, saat mengetahui ada buket bunga mawar merah tertulis untuk dirinya.

Seperti biasa ia mendapatkan kiriman bunga itu setiap pagi, dari si pengirim tanpa nama. Namun satu hal yang pasti, sang pengirim bunga misterius tersebut sangat tahu betul, bunga kesukaan, serta jam kosong dimana suaminya telah berangkat bekerja.

"Apakah kau yang selalu mengirim bunga ini untukku setiap hari," gumamnya sembari membaca kartu ucapan berisi kata cinta.

..."Aku masih mencintaimu dan selamanya akan selalu begitu ... Rosa."...

Setelah membaca kartu ucapan tersebut, kedua netranya mulai berembun. Ia sungguh tidak menyangka, jika mantan suaminya lah yang selalu mengirim bunga untuknya setiap hari di tiap pagi.

"Ternyata itu benar dirimu, mengapa kau tidak mengerti juga Dira. Kalau aku sudah menikah lagi dengan pria lain," gumamnya lalu menyimpan kartu ucapan tersebut diatas tumpukan kartu ucapan lainnya.

Nyonya Rose menghela nafas lalu memejamkan kedua matanya, kemudian bayang-bayang kenangan masa lalu kembali terlintas di dalam benaknya.

Dimana ia pernah melakukan kesalahan satu malam bersama dengan mantan suaminya itu, saat dirinya di perkosaa dalam keadaan tidak sadarkan diri. Hingga dirinya hamil, lalu pergi begitu saja setelah melahirkan seorang bayi tanpa membawa pergi Putera anaknya.

Maafkanlah aku karena pergi darimu tanpa pamit, aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita ini. Aku akan selalu berterima kasih kepadamu, karena kau telah bertanggung jawab atas semua perbuatanmu kepadaku.

Maafkan aku Dira, selama ini aku tidak bisa memberikan cinta yang tulus untukmu, karena aku mencintai kekasihku.

Kau yang menginginkan anak ini bukan, maka rawatlah dia dengan sebaik-baiknya.

Nyonya Rose menaruh bunga tersebut ke dalam vas dan akan pergi ke perusahaan Mahesa Group, karena ingin berbicara kepada mantan suaminya itu agar berhenti mengirimkan sesuatu untuk dirinya.

...----------------...

Perusahaan Mahesa Group.

Lovely memandangi ruang kerjanya, ukuran yang cukup besar dan juga nyaman. Lalu memulai pekerjaan yang sama sekali dia tidak mengerti, sesekali mengumpat kesal kepada atasan barunya.

"Dasar atasan tidak berguna! Bisa-bisanya dia melepasku begitu saja tanpa bimbingan sama sekali. Bagaimana bisa aku mengerjakan semua pekerjaan ini jika tidak di ajari terlebih dahulu."

"Ah siall sekali, harusnya ku tolak saja tawarannya itu!" umpatnya sembari mengerucutkan bibir.

Lovely sama sekali tidak mengerti, mulai dari mana dia harus mengerjakan. Program apa yang digunakan untuk mengerjakan semua tugas ini.

Alhasil sudah satu jam setengah, Lovely belum mengerjakan laporan apapun. Wanita itu hampir setengah gila, entah apa alasan Putera melakukan hal itu kepada dirinya.

Tapi satu hal yang pasti, pria itu tidak peduli dengan kesulitan bawahannya. Syukur-syukur kalau Lovely segera menyerah dan mengundurkan diri dengan sendirinya.

"Gaji 3 kali lipat memang menggiurkan bukan? Semua wanita memang suka begitu kan? Uang dan uang. Cih!" gumam Putera menyamaratakan seluruh perempuan di muka bumi ini.

...***...

Beberapa saat kemudian.

"Perlu bantuan?" tanya seorang pria datang menghampiri Lovely.

Lovely menoleh dan menatapi pria yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. "Sudah pasti aku butuh bantuan," balasnya.

"Baiklah, aku akan membantumu mengerjakan laporan ini. Tapi jangan beritahu pada Pak Putera jika aku yang membantumu ya," ucapnya yang ternyata adalah Martin, anak buah Putera sendiri.

Lovely megedarkan pandangannya kesekeliling, lalu mengangguk. "Eh tapi tunggu dulu, apa ini semacam jebakan?" gumamnya waspada.

"Apa kau menginginkan sesuatu atau imbalan setelah membantuku mengerjakan semua tugas ini?" tanya Lovely tidak percaya.

Martin tersenyum tipis. "Jangan khawatir, aku tidak menginginkan apapun darimu."

"Baiklah, kau boleh membantuku dan aku juga tidak akan memberi tahu siapapun tentang bantuanmu ini."

Martin menggeser duduknya agar mendekat. "Baiklah, perhatikan ini baik-baik. Aku akan mengajarimu sekali, setelah ini aku akan pergi dari sini."

"Baiklah, terima kasih. Oiya, siapa namamu? Lalu kenapa kau mau membantuku?" tanya Lovely.

"Namaku Martin, aku diperintahkan oleh Opa Mahes untuk membantumu mengerjakan tes ujian ini agar lulus." balas Martin sembari mengajari Lovely.

"Opa Mahes? Kenapa dia begitu baik membantuku?" tanyanya heran.

"Tidak tahu, yang jelas kita harus cepat. Karena kalau ketahuan, Pak Putera bisa mematahkan leher kita berdua."

Lovely meneguk ludahnya kasar, merasa takut juga jika itu benar-benar terjadi. "Kau bisa becanda juga, mana mungkin ada orang yang marah sampai segitunya."

"Pak Putera memang tidak akan mematahkan leher sungguhan, hanya saja dia akan membuat kita tidak bisa bekerja disini dengan tenang."

Lovely mencebik dan mengumpat sekali lagi. "Ini sebenarnya perusahaan atau neraka?"

Martin berdecak. "Sudah jangan berisik, perhatikan dengan serius."

"Ah maaf, baiklah." Lovely menurut, lalu mendengarkan penjelasan Martin mengenai tugasnya dengan seksama.

...***...

Tak berapa lama kemudian, laporan Lovely telah selesai berkat bantuan Martin.

"Terima kasih," ucap Lovely sebelum Martin meninggalkan ruangannya.

"Sama-sama, ingat pesanku tadi ya. Jangan membahas masalah yang berkaitan dengan cinta di hadapan Pak Putera, jangan memberitahu aku yang telah membantumu atau orang yang telah menyuruhku kesini," pesan Martin.

Lovely mengangguk. "Tenang saja aku akan mengingat semua pesanmu," balasnya. Lalu memikirkan kembali pesan Martin mengenai larangan membahas masalah cinta di depan atasannya.

"Siapa juga yang mau membahas masalah percintaan dengan pria kaku seperti dia," gumam Lovely sambil berjalan menuju ruangan Putera.

"Siapa yang kau bilang kaku, hem?" tegur Putera.

Lovely gelagapan seketika, saat berpapasan dengan atasannya di muka pintu. "Ah tidak! Maksudku kertas ini begitu kaku," alasannya sembari mengebar-gebar beberapa kertas laporan ukuran A4 ditangan.

Putera menyambar laporan dari tangan Lovely lalu membaca semua laporan alias ujian yang telah dia berikan kepada wanita itu sebelumnya dan ia sedikit terkesan, karena laporan tersebut dikerjakan dengan benar.

"Bagus! Aku tidak tahu bagaimana caramu bisa mengerjakan semua laporan ini tanpa salah sedikitpun, tapi ini masih belum cukup untuk membuktikan kalau kau layak menjadi bawahanku begitu saja," ucap Putera.

"Apa ada tes lagi?" tanya Lovely.

Putera menatap jam. "Sudah jam istirahat kurasa tesnya cukup sampai disini dan kau lulus ujian. Setelah istirahat, bergabunglah dengan Martin. Ruangannya ada di sebelah ruanganmu dan dia yang akan memberikan tugas lainnya untukmu," balasnya.

Lovely mengangguk. "Baiklah, terima kasih." Lalu berbalik badan dan menjauh.

Putera merasa aneh, bagaimana mungkin wanita yang tidak punya pengalaman sama sekali bisa mengerjakan laporan sulit seperti ini.

"Opa Mahes atau Papa Dira, salah satunya sudah pasti telah mengirim seseorang untuk membantu wanita itu," duga Putera.

...***...

Setelah istirahat Lovely segera menemui Martin, selain perintah dari sang atasan. Wanita itu juga ingin berterima kasih karena telah membantunya dalam melewati ujian sulit.

"Terima kasih karena telah membantuku, tapi aku tidak tahu mengapa Opa Mahes sampai mengirimmu untuk membantuku?" tanya Lovely.

"Sudah ku bilang aku tidak tahu," balas Martin.

"Begitu ya," ucap Lovely lalu terdiam.

"Sudah jangan banyak berpikir, sekarang kita harus bekerja. Pak Putera tidak suka dengan karyawan yang suka menggosip," ucap Martin kemudian memberikan sebuah pekerjaan mudah untuk Lovely.

"Baiklah, ini tugas apa?" tanyanya bingung.

"Ini pembukuan, kau harus memindahan semua angka yang ada di buku ini ke dalam program keuangan seperti ini," balas Martin.

"Oh begitu ... Baiklah aku sudah mengerti," balas Lovely lalu segera kembali ke dalam ruangannya untuk bekerja.

Saat tiba di dalam ruang kerjanya, Lovely di kejutkan dengan kedatangan seorang pria tua yang sudah tidak asing lagi baginya. Dia adalah Opa Mahesa, yang sengaja datang untuk bertemu dengan Lovely.

"Nak Ly," sapa Opa Mahesa sembari tersenyum.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

hati hati yah putera , bentar lagi kamu bakal terjebak cinta lovely

2023-01-28

1

Maya●●●

Maya●●●

semngt kk novy

2022-12-19

2

Maya●●●

Maya●●●

oh ternyata ada campur tangan opa mahes

2022-12-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Panggilan untuk wawancara.
2 Bab 2. Permintaan Opa Mahes.
3 Bab 3. Tidak ingin menikah.
4 Bab 4. Toko Bunga.
5 Bab 5. Awal Bertemu.
6 Bab 6. Diterima bekerja.
7 Bab 7. Lulus ujian.
8 Bab 8. Beradu argumen.
9 Bab 9. Menolak mentah mentah.
10 Bab 10. Bertemu
11 Bab 11. Permintaan Tuan Dira.
12 Bab 12. Pria Parasit.
13 Bab 13. Sebuah kesepakatan.
14 Bab 14. Di tangkap.
15 Bab 15. Hukuman.
16 Bab 16. Mengobati.
17 Bab 17. Sedikit demi sedikit.
18 Bab 18. Termakan ucapan.
19 Bab 19. Mencoba mendekati
20 Bab 20. Mengajak makan malam
21 Bab 21. Kedatangan Leo ke toko bunga
22 Bab 22. Mencari butik
23 Bab 23. Menembak langsung.
24 Bab 24. Berkelahi.
25 Bab 25. Menerima.
26 Bab 26. Menikah.
27 Bab 27. Tinggal serumah.
28 Bab 28. Pergi berbulan madu.
29 Bab 29. Mau tidak mau.
30 Bab 30. Tidur seranjang.
31 Bab 31. Merampas ciuman.
32 Bab 32. Undangan makan bersama.
33 Bab 33. Bahan Praktek
34 Bab 34. Acuh.
35 Bab 35. Kembali gatal.
36 Bab 36. Permohonan Tuan Dira.
37 Bab 37. Tertangkap basah.
38 Bab 38. Berusaha menahan.
39 Bab 39. Datang ke toko bunga.
40 Bab 40. Pelanggan baru yang misterius.
41 Bab 41. Memohon.
42 Bab 42. Kebebasan Leo
43 Bab 43. Saudara satu ibu.
44 Bab 44. Sifat asli Alex
45 Bab 45. Peringatan dari Marsan.
46 Bab 46. Menyuapi makan siang.
47 Bab 47. Perkelahian.
48 Bab 48. Kematian Pak Marsan.
49 Bab 49. Cinta itu nyata!
50 Bab 50. Hanya mimpi.
51 Bab 51. Harapan Opa Mahes.
52 Bab 52. Menitipkan Ron.
53 Bab 53. Menerima.
54 Bab 54. Belut listrik.
55 Bab 55. Penangkapan Alex.
56 Bab 56. Meminta bantuan Tuan Dira.
57 Bab 57. Cemburu.
58 Bab 58. Akan bersatu.
59 Bab 59. Penyatuan (21++)
60 Bab 60. Bermain kembali.
61 Bab 61. Suster Vany.
62 Bab 62. Tamu larut malam.
63 Bab 63. Penjelasan.
64 Bab 64. Sarapan pagi.
65 Bab 65. Ikut ke toko bunga.
66 Bab 66. Gagal terbang.
67 Bab 67. Pergilah dari sini!
68 Bab 68. Mencabut tuntutan.
69 Bab 69. Raja Drama.
70 Bab 70. Kehamilan
71 Bab 71. Pamali.
72 Iklan sejenak.
73 Bab 72. Rujak buah.
74 Bab 73. Mengambil inisiatif.
75 Bab 74. Pertunangan Alex.
76 Bab 75. Kelahiran Baby Marcell
77 Bab 76. Membesuk.
78 Bab 77. Dendam lama
79 Bab 78. Malam pertama Alex.
80 Bab 79. Bahasa anak-anak.
81 Bab 80. Rasa rindu.
82 Bab 81. Nama-nama ikan.
83 Bab 82. Cinta itu nyata (End)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Panggilan untuk wawancara.
2
Bab 2. Permintaan Opa Mahes.
3
Bab 3. Tidak ingin menikah.
4
Bab 4. Toko Bunga.
5
Bab 5. Awal Bertemu.
6
Bab 6. Diterima bekerja.
7
Bab 7. Lulus ujian.
8
Bab 8. Beradu argumen.
9
Bab 9. Menolak mentah mentah.
10
Bab 10. Bertemu
11
Bab 11. Permintaan Tuan Dira.
12
Bab 12. Pria Parasit.
13
Bab 13. Sebuah kesepakatan.
14
Bab 14. Di tangkap.
15
Bab 15. Hukuman.
16
Bab 16. Mengobati.
17
Bab 17. Sedikit demi sedikit.
18
Bab 18. Termakan ucapan.
19
Bab 19. Mencoba mendekati
20
Bab 20. Mengajak makan malam
21
Bab 21. Kedatangan Leo ke toko bunga
22
Bab 22. Mencari butik
23
Bab 23. Menembak langsung.
24
Bab 24. Berkelahi.
25
Bab 25. Menerima.
26
Bab 26. Menikah.
27
Bab 27. Tinggal serumah.
28
Bab 28. Pergi berbulan madu.
29
Bab 29. Mau tidak mau.
30
Bab 30. Tidur seranjang.
31
Bab 31. Merampas ciuman.
32
Bab 32. Undangan makan bersama.
33
Bab 33. Bahan Praktek
34
Bab 34. Acuh.
35
Bab 35. Kembali gatal.
36
Bab 36. Permohonan Tuan Dira.
37
Bab 37. Tertangkap basah.
38
Bab 38. Berusaha menahan.
39
Bab 39. Datang ke toko bunga.
40
Bab 40. Pelanggan baru yang misterius.
41
Bab 41. Memohon.
42
Bab 42. Kebebasan Leo
43
Bab 43. Saudara satu ibu.
44
Bab 44. Sifat asli Alex
45
Bab 45. Peringatan dari Marsan.
46
Bab 46. Menyuapi makan siang.
47
Bab 47. Perkelahian.
48
Bab 48. Kematian Pak Marsan.
49
Bab 49. Cinta itu nyata!
50
Bab 50. Hanya mimpi.
51
Bab 51. Harapan Opa Mahes.
52
Bab 52. Menitipkan Ron.
53
Bab 53. Menerima.
54
Bab 54. Belut listrik.
55
Bab 55. Penangkapan Alex.
56
Bab 56. Meminta bantuan Tuan Dira.
57
Bab 57. Cemburu.
58
Bab 58. Akan bersatu.
59
Bab 59. Penyatuan (21++)
60
Bab 60. Bermain kembali.
61
Bab 61. Suster Vany.
62
Bab 62. Tamu larut malam.
63
Bab 63. Penjelasan.
64
Bab 64. Sarapan pagi.
65
Bab 65. Ikut ke toko bunga.
66
Bab 66. Gagal terbang.
67
Bab 67. Pergilah dari sini!
68
Bab 68. Mencabut tuntutan.
69
Bab 69. Raja Drama.
70
Bab 70. Kehamilan
71
Bab 71. Pamali.
72
Iklan sejenak.
73
Bab 72. Rujak buah.
74
Bab 73. Mengambil inisiatif.
75
Bab 74. Pertunangan Alex.
76
Bab 75. Kelahiran Baby Marcell
77
Bab 76. Membesuk.
78
Bab 77. Dendam lama
79
Bab 78. Malam pertama Alex.
80
Bab 79. Bahasa anak-anak.
81
Bab 80. Rasa rindu.
82
Bab 81. Nama-nama ikan.
83
Bab 82. Cinta itu nyata (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!