Sementara itu seorang anak laki-laki tengah berlari tergesa-gesa, demi menyampaikan sebuah kabar buruk mengenai kondisi di toko bunga milik tetangganya itu yang tidak terlalu jauh dari tempat kejadian perkara.
"Bibi! Bibi Diana!" teriak sang anak dari luar rumah Lovely.
Ibu Diana membuka pintu dan dirinya terkejut, ketika mendapati seorang anak kecil dari pemilik toko bunga tetangga datang menemuinya dalam kondisi terengah-engah.
"Boy, ada apa datang kemari?" tanya Ibu Diana.
"Bibi .. Ada banyak orang yang datang ke toko Bibi dan ada Paman Marsan juga, mereka ramai-ramai mau bawa kak Lovely pergi!" sahutnya sedikit tersengal.
"Apa!" pekik Ibu Diana.
Wanita paruh baya itu langsung terkejut bukan main, dirinya begitu cemas dan takut akan satu hal. "Ya Tuhan, apa yang ku takuti selama ini akhirnya terjadi juga. Lovely ku," batinnya khawatir.
"Iya Bibi, ayo Bi. Cepat kita kesana!" sahut si bocah lalu menarik tangan Ibu Diana agar segera datang ke toko.
"Iya ayo Boy," sahut Ibu Diana segera berlari bersama Boy.
...***...
Sementara itu Putera mengurungkan niatnya keluar dari mobil, setelah melihat banyak kerumunan pria asing masuk ke dalam toko bunga Lovely.
Pria itu berdecih. "Ramai sekali, tidak ku sangka pelanggan wanita itu ternyata pria semua. Hebat sekali daya tariknya, pasti wanita itu melakukan trik merayu atau menggoda para lelaki agar toko bunganya ramai pengunjung," duga Putera, masih dengan pemikiran sempitnya.
Karena menurut dirinya itu, semua pria tadi adalah pelanggan toko bunga Lovely yang datang untuk membeli atau memesan bunga dengan cara dirayu.
Merasa tidak ingin menganggu orang yang sedang berniaga dan juga ingin tenang saat menyampaikan pesan nanti, akhirnya Putera memilih menunggu saja di dalam mobil sampai keadaan toko itu benar-benar sepi dari pengunjung.
Dan selama menunggu hal tersebut, ia menelepon Martin untuk mengabari jika dirinya akan terlambat datang ke kantor.
...***...
Kembali lagi ke situasi menegangkan di dalam toko bunga.
"Lepaskan aku dasar preman banci, beraninya datang beramai-ramai!" geram Lovely saat dirinya di pegangi oleh kedua pria kekar.
"Sudahlah sayang, jangan banyak protes. Turuti saja kemauan Papa, itu bagus untukmu dan juga untuk semuanya. Kau pasti akan bahagia jika menikah dengan Leo nanti," bujuk rayu Pak Marsan.
"Bedebahhh! Sampai mati pun aku tidak ingin menikah, apalagi dengan pria lintah darat seperti bosmu itu. Lepas!" sentak Lovely lagi.
Pak Marsan habis kesabaran dan mulai menunjukkan amarahnya kepada Lovely, ia merenggut kasar kerah baju yang dikenakan oleh anaknya itu dan mencengkram erat agar tertarik.
"Dasar anak durhaka, sudah untung Papa masih berbaik hati tidak menampar mulutmu itu dan memintamu untuk ikut Papa dengan cara baik-baik. Sekarang tidak akan lagi, karena sepertinya kamu lebih suka cara kekerasan. Ikut cepat!" gertak sang ayah.
Lovely meronta dan mulai berteriak meminta tolong, namun saat warga mulai berdatangan. Keinginan membantu Lovely seketika musnah begitu saja, saat Pak Marsan menyebut satu nama.
"Jangan macam-macam kalian dan jangan ikut campur, ini urusan anak dengan ayahnya. Dan jangan ada yang coba-coba menghentikanku membawanya atau berani melapor polisi. Jika ada dari kalian yang ketahuan membantu menolong lovely anakku ini, maka Bos Leo tidak akan ragu menghancurkan barang-barang dagangan kalian semua dan hutang-hutang kalian padanya akan di lipat gandakan. Paham!" ancam Pak Marsan.
Mereka semua pun tidak berkutik dan hanya bisa tertunduk diam, hutang kepada bos renternir melemahkan kekuatan mereka. Karena jika melawan, mereka sudah tahu akan konsekuensi buruknya.
Begitulah ketidak berdayaan mereka saat melihat Lovely si gadis penjual bunga yang sedang berusaha memberontak dan meminta tolong kepada siapapun manusia yang berada disana.
Alhasil Lovely kini berhasil di tarik keluar dari toko bunga oleh Pak Marsan beserta anak buahnya.
...***...
Sementara itu Putera melihat ada yang tidak beres dengan kejadian di seberang matanya. Pria yang sejak dari tadi diam cuek bebek itu mulai tergerak hatinya.
Saat melihat seorang Ibu-ibu berlari begitu tergesanya memghampiri kerumunan, kemudian menodongkan gunting rumput berukuran besar kepada seorang pria yang menarik Lovely sembari berteriak untuk melepaskan putrinya.
Putera bergegas keluar dari dalam mobil, dikala segerombolan para pria telah berlaku kasar kepada Ibu tersebut. Dia semakin geram ketika melihat para warga hanya menontoninya tanpa tergerak membantu sama sekali.
"Apa mereka sedang syuting film hah! Sampai di tonton ramai-ramai seperti itu?" gumamnya kesal, tapi langkahnya semakin mendekat ke arah kerumunan karena rasa penasarannya yang begitu tinggi.
Tidak mau bertindak gegabah, Putera mulai bertanya kepada salah satu warga sekitar yang berada di tengah kerumunan.
"Maaf Pak, apa sedang ada syuting film?" tanyanya polos sekali seperti bihun putih.
"Tolong gadis itu Nak, mereka orang-orang jahat."
"Apa orang jahat!" kejut Putera. "Pantas saja ekspresi ketakutan mereka alami sekali," gumamnya. Ditambah tidak ada kameramen dimana-mana membuat Putera yakin jika Lovely beserta ibunya sedang dalam bahaya.
Aura menakutkan pria gagah itu mulai muncul, hingga membuat semua orang yang berkumpul disana menyingkir perlahan dengan sendirinya.
Putera mengambil benda apapun yang berada di dekatnya dan melemparkan ke arah pria tidak beradab seperti Pak Marsan tanpa ragu.
PLETAK!!
Begitulah kira-kira bunyi nyaring, saat sebuah sekop taman mendarat tepat di kepala Pak Marsan.
"Bang-s*t!!! Siapa yang berani melempar kepalaku dengan sekop!!!" Bentak Pak Marsan sembari mengaduh kesakitan karena kepalanya telah benjol bertingkat 3.
"Maaf, sekop di tanganku terlepas begitu saja!" sahut Putera dari balik kerumunan.
"Siall!! Mana ada sekop bisa melayang sendiri!" geram Pak Marsan sembari mencari keberadaan orang yang telah berani memukulnya.
Semua mata pun berbondong-bondong mengarah kepada sesosok pria pemberani yang telah mewakili perasaan kesal mereka terhadap Pak Marsan.
"Pak Putera," ucap Lovely lengkap dengan wajah tercengangnya.
"Nyari mati! Jangan ikut campur!" gertak Pak Marsan, lalu memerintahkan kepada orang-orang bawahan Leo untuk menghajar pria yang telah berani menghalangi rencananya.
"Hei kenapa kalian diam saja?" tanya Putera merasa aneh ketika semua orang malah mundur kebelakang dan meninggalkan dirinya sendirian.
"Kami takut Dek," sahut para warga.
Putera berdecih, "Kalau begitu potong saja kejantanan kalian!" gemasnya. Lalu menghajar beberapa pria penyerang dirinya.
"Sial!! Mereka banyak sekali," umpat Putera.
Selama kerusuhan itu terjadi, Pak Marsan menarik Lovely kembali agar ikut dengannya. Wanita itu pun mulai kesal dan menendang perut sang Papa, walau dirinya takut juga akan yang namanya durhaka.
"Anak durhaka, jangan lari kamu!" bentak Pak Marsan sembari memegangi perutnya yang ditendang.
Lovely menarik Ibu Diana agar lari dari kejaran Pak Marsan, kemudian masuk ke dalam toko bersama untuk menghubungi kantor polisi dan meminta bantuan.
Pak Marsan yang mengetahui Lovely memanggil polisi pun, dengan cepat melarikan diri sebelum dirinya di tangkap dan dipenjara. Meninggalkan para anak buah Leo yang masih sibuk bergulat dengan Putera di depan toko bunga.
...***...
Sementara itu petarungan sengit masih terjadi, 5 lawan 1 ya sudah pasti Putera merasa kewalahan. Namun beruntung polisi tiba tepat pada waktunya sebelum Putera kehabisan tenaga.
Petugas kepolisian yang datang dengan segera menangkap semua pelaku kejahatan termasuk Putera yang terlibat perkelahian.
"Giring semua biang kerusuhan ini, jangan ada yang tersisa!" titah Pak polisi.
Lovely segera menahan petugas polisi saat mereka ingin memasukkan Putera ke dalam mobil tahanan.
"Maaf Pak aku yang memanggil kalian dan orang yang kalian bawa ini, dia tidak bersalah. Dia justru telah menolongku dari para pria biang rusuh tadi," bela Lovely.
"Jelaskan semuanya di kantor polisi dan kau juga ikutlah untuk memberi penjelasan," balas Pak petugas dan tetap memborgol Putera.
"T-tapi kenapa dia di borgol? Dia tidak bersa___"
"Sudah tenang saja, aku bisa menyelesaikan ini dengan mudah." serobot Putera percaya diri lalu ikut dengan para petugas menuju kantor polisi untuk di periksa bersama Lovely beserta dengan yang lainnya.
.
.
Bersambung.
...----------------...
Misi babang Putera sama neng Lovely mau lewat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
neng ade
babang Putra emang cakep tapi sayang sifat nya kasar dan angkuh ..
2024-02-29
0
MEMEY
cakep banget babangnya Thor 🤭🤭
2023-01-17
1
Maya●●●
1 bunga untukmu kk novy
2023-01-07
1