Pernikahan

Malam ini keluarga Vania sedang makan malam bersama.

" Vania, tadi pagi ada yang mengajukan lamaran untukmu." Ucap nyonya Ratna.

" Lamaran? Siapa Ma?" Vania menatap mamanya.

" Namanya Gavin, dia dari keluarga terpandang, dia bilang menyukaimu pada pandangan pertama." Sahut nyonya Ratna.

" Memangnya kapan dia bertemu denganku?" Vania bertanya lagi.

" Tadi pagi di Bandara." Sahut nyonya Ratna.

Vania langsung mengingat pria yang ia tabrak tadi.

" Oh namanya Gavin." Batin Vania.

" Tapi aku belum siap untuk menikah Ma, aku masih fokus mau mencari pekerjaan, aku tidak mau kuliahku selama ini sia sia." Ujar Vania.

Nyonya Ratna nampak kesal mendengar ucapan Vania.

" Tapi Vania, Mama sudah menerima lamarannya."

" Apa?" Pekik Vania.

" Bagaimana bisa Mama menerima lamarannya begitu saja tanpa bertanya kepadaku Ma?" Ujar Vania.

" Vania, Papamu sudah tua, dia sakit sakitan, Mama berpikir jika kamu tidak segera menikah Papamu tidak bisa melihat pernikahanmu suatu hari nanti, umur tidak ada yang tahu sayang, bukan begitu Pa?" Nyonya Ratna menatap tuan Ziko.

Tuan Ziko berpikir ada benarnya juga ucapan nyonya Ratna. Ia memang ingin melihat Vania menikah sebelum kepergiaannya.

" Mamamu benar Vania, sebelum Papa tiada, Papa ingin melihatmu menikah Nak, Papa ingin menjalankan kewajiban terakhir Papa dengan menjadi wali nikahmu, mungkin ini kesempatan yang Tuhan berikan kepada Papa." Ujar tuan Ziko.

" Tapi Pa, aku tidak mengenal Gavin, bagaimana sifatnya, bagaimana peringainya dan...

" Mama lihat dia anak baik Vania, sopan dan Mama yakin dia pasti akan mencintai dan membuatmu bahagia." Sahut nyonya Ratna.

" Yah walaupun Mama baru pertama kali bertemu dengannya, namun Mama bisa melihat cinta yang tulus di matanya, kau pasti akan bahagia hidup bersamanya sayang, Mama harap kau mau mewujudkan keinginan Papamu, Mama tidak tahu apa yang terjadi jika sampai keinginannya tidak terwujud, yang jelas kau pasti akan menyesalinya." Ujar nyonya Ratna sedih.

" Aku yakin kau pasti mau menerimanya Vania, kau anak penurut dan gadis yang baik, selama ini kau tidak pernah membantah ucapanku." Ujar nyonya Ratna dalam hati.

Vania menatap sang ayah, begitupun sebaliknya.

" Apa Papa yakin dengan pernikahanku ini?" Tanya Vania.

" Papa yakin sayang, Papa percaya pada Mamamu karena dia tidak mungkin memilihkan lelaki yang salah untukmu, Papa akan sangat bahagia jika kau bisa menikah dalam waktu dekat ini." Ucap tuan Ziko.

Bukan tanpa alasan tuan Ziko menyetujui pernikahan ini. Ia merasa umurnya tidak akan lama lagi karena penyakit kanker paru paru yang menggerogoti tubuhnya. Namun ia menyembunyikan penyakitnya dari Vania.

" Baiklah aku menerima pernikahan ini, semoga pernikahan ini membawa kebahagiaan untuk kita semua." Ucap Vania.

" Alhamdulillah sayang, terima kasih sudah mewujudkan keinginan Papa, semoga kau selalu bahagia." Ucap tuan Ziko.

" Amin." Sahut Vania.

Nyonya Ratna tersenyum lebar.

" Akhirnya aku akan mendapatkan uang dua milyar itu, aku akan menggunakan uang itu untuk membeli apapun yang aku mau, apalagi selama ini uang penghasilan cafe habis hanya untuk pengobatan Mas Ziko saja." Batin nyonya Ratna.

...****************...

Di ballroom sebuah hotel ternama, pernikahan Gavin dan Vania baru saja selesai. Gavin mengucapkan ijab qobul dengan lantang dan sekali tarikan.

Vania mencium punggung tangan Gavin, sedangkan Gavin mencium keningnya dengan terpaksa.

Sandia dan yang lainnya memberikan ucapan selamat dan doa terbaik untuk kedua mempelai.

Setelah acara selesai, Gavin membawa Vania ke kamar pengantin mereka.

Vania mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Nampak ranjang yang di hias dengan banyaknya kelopak bunga mawar di sertai nyala lilin di sekitarnya.

Ia berpikir jika malam ini ia akan menyerahkan seluruh hidupnya kepada suaminya. Walaupun rasa cinta belum ada dalam hatinya, tapi bukankah ini sudah menjadi kewajibannya?

" Mas apa kau mau mandi? Biar aku siapkan air hangatnya dulu." Vania menatap Gavin.

" Nanti saja, kau saja duluan yang mandi." Sahut Gavin.

" Baiklah." Sahut Vania masuk ke kamar mandi.

Gavin keluar kamarnya, entah kemana dia akan pergi.

Vania keluar dari kamar mandi dengan memakai dress selutut.

" Kemana Mas Gavin? Tadi katanya mau mandi, kenapa tidak ada di sini?" Monolog Vania.

Vania naik ke atas ranjang menunggu Gavin kembali.

" Aku berharap banyak pada pernikahan ini, semoga kita hidup bahagia Mas." Ucap Vania.

Jam dua belas malam Gavin kembali masuk ke dalam kamarnya.

" Mas kamu darimana?" Vania menghampirinya.

Vania termangu saat Gavin tidak sendiri melainkan dengan dua temannya, Adi dan Leon. Vania tidak habis pikir kenapa Gavin membawa mereka di saat mereka mabuk.

" Mas kenapa kamu membawa mereka ke sini? Mereka sedang mabuk Mas." Ucap Vania.

" Gavin... Siapa dia? Dia cantik sekali... Apa kau mau bersenang senang denganku? Kita akan menghabiskan malam ini bersama." Racau Adi mendekati Vania, Vania menghindar hingga Adi tergeletak tak sadarkan diri di ranjang.

Leon menatap Vania dengan tatapan laparnya, namun ia masih bisa menguasai dirinya karena ia tidak semabuk Adi.

" Dia cantik sekali, aku berharap bisa menghabiskan malam bersamanya." Batin Leon.

Vania menatap Gavin.

" Kau belum menjawab pertanyaanku Mas." Ujar Vania.

" Kau akan menghabiskan malam pertamamu dengan mereka di sini."

Jeduar....

" A.. Apa?" Pekik Vania.

" Apa maksudmu Mas?" Tanya Vania tidak percaya.

" Kau tahu paham akan maksudku Vania." Tekan Gavin.

" Leon, selamat bersenang senang." Gavin keluar dari kamar.

" Mas tunggu! Mas Gavin." Teriak Vania mengejar Gavin.

Gavin mengunci pintunya dari luar.

" Penderitaanmu di mulai dari sekarang Vania, kau tidak akan bisa lepas dari cassanova seperti Leon, setelah kau kehilangan kehormatanmu, aku akan menggunakan alasan ini untuk mempermalukan keluargamu." Gavin tersenyum smirk meninggalkan kamar Vania.

Di dalam kamar,

" Mas buka pintunya! Jangan tinggalkan aku di sini Mas! Jangan lakukan ini padaku! Mas Gavin buka pintunya!" Teriak Vania menggedor pintu.

Leon mendekati Vania.

" Nona cantik, Gavin tidak mau sama kamu, mending kita menikmati malam yang indah ini berdua, aku akan membuatmu terbang melayang dan terus meneriakkan namaku di sepanjang malam." Leon mengelus pipi Vania.

" Aku mohon jangan lakukan ini hiks!" Ucap Vania menangis.

Tanpa membuang waktu Leon mengukung tubuh Vania di sofa.

" Aku tidak tahu mengapa Gavin tidak tertarik padamu, padahal kau sangat cantik, aku akan membuatmu senang malam ini sayang." Ucap Leon.

" Aku mohon jangan lakukan itu hikssss.... Aku tidak mau berbuat dosa dengan berzina denganmu, tolong lepaskan aku dan antarkan aku ke rumah suamiku." Ucap Vania menghiba mengharap belas kasih dari Leon.

" Apakah aku harus melepaskan mangsa secantik dirimu? Apalagi Gavin sendiri yang memberikanmu kepadaku hmm, sudahlah jangan menangis! Kita nikmati saja malam ini." Leon mengusap air mata Vania.

Vania menatap mata Leon begitupun sebaliknya.

" Aku yakin kau adalah orang yang baik, kau tidak akan melakukan semua ini padaku, apa kau tahu? Aku wanita malang yang di berikan kepadamu oleh suamiku sendiri hiks... Entah apa kesalahanku padanya sehingga dia tega melakukan semua ini padaku... Seandainya kau memiliki adik perempuan, apakah kau akan tega melakukan semua ini kepadanya? Jika kau tidak punya adik perempuan makan aggaplah aku sebagai adik perempuanmu, adik yang membutuhkan pertolonganmu." Isak Vania tak dapat membendung air matanya.

Ia berharap pria yang berada di atas tubuhnya saat ini tersentuh hatinya dan mau melepaskannya.

Ucapan Vania membuat Leon teringat akan adiknya. Hatinya terbuka untuk membantu Vania.

Leon segera beranjak dari tubuh Vania. Vania segera mengubah posisinya menjadi duduk.

" Baiklah aku tidak akan menyakitimu, kau seperti adik perempuanku." Sahut Leon.

" Terima kasih Kak." Ucap Vania senang mengusap air matanya.

Leon menatap iba pada Vania. Ia tidak menyangka kalau Gavin bisa melakukan hal serendah ini, apalagi Gavin juga memiliki adik perempuan.

" Aku akan mengantarmu besok pagi, karena jika aku antar sekarang, Gavin pasti akan memberikanmu pada orang lain, dan belum tentu orang itu mau melepaskanmu seperti aku." Ujar Leon.

" Terima kasih Kak, lalu bagaimana dengan temanmu itu?" Vania menunjuk Adi di atas ranjang.

" Tenang saja! Aku akan menjagamu di sini. Sekarang kau istirahatlah!" Ucap Leon.

Leon mengambil selimut dan bantal untuk Vania. Vania berbaring miring membelakangi Leon di atas sofa.

" Kenapa kau lakukan ini padaku Mas? Kesalahan apa yang aku perbuat hingga membuatmu setega ini padaku? Aku baru sadar kalau ternyata mama membodohi ku, aku yakin kau tidak mencintaiku, itu hanya akal akalan mama saja supaya aku menerima pernikahan ini, ingin sekali aku pulang ke rumah, namun bagaimana dengan papa? Papa pasti akan sangat terluka dengan apa yang aku alami saat ini, ya Tuhan... Berikan kekuatan kepadaku untuk menghadapi hal yang lebih menyakitkan dari ini, aku tidak tahu siapa pria yang sudah aku nikahi, yang jelas dia suamiku saat ini, jika dia membuat kesalahan aku akan membuatnya menyadari kesalahan itu, jika dia tersesat maka aku akan menunjukkan jalan yang benar, jika dia membenciku, aku akan membuatnya mencintaiku, jika dia memperlakukan aku dengan kasar, aku akan memperlakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang, itulah janjiku kepada ibu dulu, aku akan menjadi istri yang baik bagi suamiku." Tekad Vania dalam hati.

Apa lagi yang Gavin lakukan setelah rencananya gagal?

Tunggu di bab selanjutnya ya....

Jangan lupa untuk tekan like, koment vote dan kasih banyak 🌹 biar author makin semangat...

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...

Miss U All....

TBC....

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

gavin dakah alamat. drnfamnya

2023-10-07

1

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

hampir saja ingin meninggal kan kisah ini thor jika rencana Gavin berhasil, 😔

2022-11-10

4

sella surya amanda

sella surya amanda

next

2022-11-10

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Pernikahan
3 Siksaan Fisik & Batin
4 Gara Gara Kopi
5 Mengetahui Alasannya
6 Semakin Sayang Semakin Kejam
7 Mengikuti Gavin
8 Menemui Ibu Mertua
9 Keajaiban memang Ada
10 Salah Paham
11 Pengorbanan Vania
12 Goyah
13 Tetap Bertahan
14 Pada Akhirnya Aku Menyerah
15 Kehilanganmu
16 Ternyata Salah Sasaran
17 Kebenaran dan Penyesalan
18 Menyadari Perasaan
19 Keadaan Gavin
20 Persalinan
21 Meminta Maaf
22 PDKT dengan VANIA & BABBY
23 KEJUTAN DI RUMAH
24 BERSIKAP DINGIN
25 HILANG KENDALI
26 SADAR dari KOMA
27 Setelah Koma
28 Menyerah pada Perasaan
29 Kehidupan Baru
30 Pesta Pemberian Nama
31 Kecelakaan
32 Melewati Masa Kritis
33 MENGHUKUM TALITA
34 Cinta Terpendam #Leon#
35 Memberi Harapan # Sandia#
36 Seperti orang Bodoh#Leon#
37 Kabar Mengejutkan
38 Mencoba menghindar
39 Penjelasan Leon
40 Cinta menjadi Kebencian
41 Rangga & Sandia
42 Leon Kecelakaan
43 Salah Paham
44 Mengajukan Perang
45 Lebih Baik Mati
46 Pria Asing
47 Keterangan Radit
48 Raditya Mahardika
49 Jangan Anggap Kakakmu
50 Keputusan Sandia
51 Ujian Cinta Sandia
52 Ujian Cinta 2
53 Pertunangan
54 Reyhans Prakoso
55 DUO R
56 SIKAP LEON
57 Permintaan maaf Leon
58 PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59 Ada apa dengan Vania?
60 SIKAP GAVIN
61 KABAR BAHAGIA
62 SIKAP MANJA VANIA
63 MENJENGUK VANIA
64 GARA GARA DURIAN
65 BUKAN UP (PROMOSI)
66 KEDATANGAN SIREN
67 KEKECEWAAN RANGGA
68 KEBENARAN
69 TERHARU
70 NGIDAM NASI GORENG
71 MEMBUJUK BUMIL
72 MOBIL BERGOYANG
73 MENCARI & MENEMUKANMU
74 SYARAT LAMARAN
75 DI TERIMA
76 PERNIKAHAN LEON & DANE
77 INSIDEN DI HARI PERTAMA
78 MEMINTA MAAF
79 LAMARAN GERAL
80 PERSIAPAN PERNIKAHAN
81 DRAMA PERNIKAHAN
82 HAPPY WEDDING
83 RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84 KEBAKARAN JENGGOT
85 MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86 MERASA JANGGAL
87 ADA APA DENGAN LEON?
88 BERUBAH MANIS
89 MEMBUJUK LEON
90 BERTEMU MASA LALU
91 PEMBALASAN MANTAN
92 KEHILANGAN MANTAN
93 MERASA KESAL #VANIA#
94 PERASAAN SANDIA
95 KABAR BAHAGIA
96 SAKIT HATI #RUHI#
97 MEMBERI KEPUTUSAN
98 AKHIRNYA
99 ISTRI JAHIL
100 MASA NGIDAM #SANDIA#
101 INSTING DANESHA
102 KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103 TERUNGKAP SUDAH
104 BAWAAN BAYI
105 BAWAAN BAYI 2
106 RUHI POSESIF
107 THE END
108 Bhonchap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Pernikahan
3
Siksaan Fisik & Batin
4
Gara Gara Kopi
5
Mengetahui Alasannya
6
Semakin Sayang Semakin Kejam
7
Mengikuti Gavin
8
Menemui Ibu Mertua
9
Keajaiban memang Ada
10
Salah Paham
11
Pengorbanan Vania
12
Goyah
13
Tetap Bertahan
14
Pada Akhirnya Aku Menyerah
15
Kehilanganmu
16
Ternyata Salah Sasaran
17
Kebenaran dan Penyesalan
18
Menyadari Perasaan
19
Keadaan Gavin
20
Persalinan
21
Meminta Maaf
22
PDKT dengan VANIA & BABBY
23
KEJUTAN DI RUMAH
24
BERSIKAP DINGIN
25
HILANG KENDALI
26
SADAR dari KOMA
27
Setelah Koma
28
Menyerah pada Perasaan
29
Kehidupan Baru
30
Pesta Pemberian Nama
31
Kecelakaan
32
Melewati Masa Kritis
33
MENGHUKUM TALITA
34
Cinta Terpendam #Leon#
35
Memberi Harapan # Sandia#
36
Seperti orang Bodoh#Leon#
37
Kabar Mengejutkan
38
Mencoba menghindar
39
Penjelasan Leon
40
Cinta menjadi Kebencian
41
Rangga & Sandia
42
Leon Kecelakaan
43
Salah Paham
44
Mengajukan Perang
45
Lebih Baik Mati
46
Pria Asing
47
Keterangan Radit
48
Raditya Mahardika
49
Jangan Anggap Kakakmu
50
Keputusan Sandia
51
Ujian Cinta Sandia
52
Ujian Cinta 2
53
Pertunangan
54
Reyhans Prakoso
55
DUO R
56
SIKAP LEON
57
Permintaan maaf Leon
58
PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59
Ada apa dengan Vania?
60
SIKAP GAVIN
61
KABAR BAHAGIA
62
SIKAP MANJA VANIA
63
MENJENGUK VANIA
64
GARA GARA DURIAN
65
BUKAN UP (PROMOSI)
66
KEDATANGAN SIREN
67
KEKECEWAAN RANGGA
68
KEBENARAN
69
TERHARU
70
NGIDAM NASI GORENG
71
MEMBUJUK BUMIL
72
MOBIL BERGOYANG
73
MENCARI & MENEMUKANMU
74
SYARAT LAMARAN
75
DI TERIMA
76
PERNIKAHAN LEON & DANE
77
INSIDEN DI HARI PERTAMA
78
MEMINTA MAAF
79
LAMARAN GERAL
80
PERSIAPAN PERNIKAHAN
81
DRAMA PERNIKAHAN
82
HAPPY WEDDING
83
RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84
KEBAKARAN JENGGOT
85
MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86
MERASA JANGGAL
87
ADA APA DENGAN LEON?
88
BERUBAH MANIS
89
MEMBUJUK LEON
90
BERTEMU MASA LALU
91
PEMBALASAN MANTAN
92
KEHILANGAN MANTAN
93
MERASA KESAL #VANIA#
94
PERASAAN SANDIA
95
KABAR BAHAGIA
96
SAKIT HATI #RUHI#
97
MEMBERI KEPUTUSAN
98
AKHIRNYA
99
ISTRI JAHIL
100
MASA NGIDAM #SANDIA#
101
INSTING DANESHA
102
KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103
TERUNGKAP SUDAH
104
BAWAAN BAYI
105
BAWAAN BAYI 2
106
RUHI POSESIF
107
THE END
108
Bhonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!