Mengetahui Alasannya

Hari ini Gavin ada pertemuan penting dengan client. Ia sedang mencari kemeja putih kesayangannya di almari namun tidak ada.

" Vania... Vania." Teriak Gavin.

Tidak ada sahutan dari Vania membuat Gavin geram.

Gavin turun ke bawah mencari Vania di dapur. Ia menatap tajam Vania yang sedang memasak.

" Vania." Bentak Gavin membuat Vania berjingkrak kaget.

" Iya Mas." Vania membalikkan badannya.

" Aku memanggilmu sampai berteriak, apa kau tidak mendengarnya hah!" Gavin kembali membentak Vania.

" Maaf Mas aku sedang menggoreng ikan jadi tidak mendengarnya." Ucap Vania.

Vania mematikan kompornya lalu mendekati Gavin.

" Bau amis sekali, jorok kamu!" Gavin menutup hidungnya membuat Vania mundur.

" Apa yang kau butuhkan Mas?" Tanya Vania.

" Baju putih kesayanganku! Yang ada logo perusahaan ku di bagian dada sebelah kanan." Ucap Gavin.

Vania menundukkan kepalanya.

" Ma... Maaf Mas!" Ucap Vania gugup.

" Maaf? Maaf untuk apa?" Gavin mendekati Vania.

" Ba.. Baju itu... " Tubuh Vania merasa gemetar, ia takut untuk mengatakan yang sebenarnya.

" Kenapa dengan baju itu hah!" Gavin menarik rambut Vania hingga membuat Vania mendongak.

" Baju itu kelunturan celana hitammu yang baru."

" Apa? Bagaimana bisa hah? Aku kan sudah bilang kalau celana itu akan luntur saat pertama kali di cuci, kenapa kau tidak memisahkannya hah, kau benar benar bego', bagaimana kau bisa seceroboh ini hah!" Gavin semakin kasar menarik rambut Vania membuat Vania meringis kesakitan.

" Ah sakit Mas." Vania menahan rambutnya.

" Kau harus di beri pelajaran!" Gavin menarik rambut Vania menuju kamarnya.

" Mas lepaskan rambutku! Sakit Mas." Rintih Vania.

Gavin tidak mempedulikannya.

Brak...

Gavin mendorong kasar tubuh Vania hingga terpentok almari.

" Awh." Rintih Vania.

Gavin masuk ke kamar mandi mengisi bathup hingga penuh. Setelah itu ia kembali menarik Vania masuk ke kamar mandi.

Tanpa belas kasihan Gavin mendorong kepala Vania ke dalam bathup hingga wajahnya terbenam di dalam air. Hal itu membuat Vania sulit bernafas.

" Mpt... Mpt.. "

Di rasa Vania mulai kehabisan nafas, Gavin menarik kembali kepala Vania. Begitu berulang ulang sampai pada akhirnya tubuh Vania lemas.

Vania tidak sadarkan diri membuat Gavin sedikit ketakutan.

" Vania.. Vania." Gavin menepuk pipi Vania.

Vania tidak bergeming.

" Vania bangun! Kau tidak boleh mati Vania! Aku belum puas menyiksamu, bangun aku bilang!" Gavin terus menepuk pipi Vania.

" Uhuk.... Uhuk.... " Vania terbatuk. Ia menatap Gavin lalu mengembangkan senyumannya.

" Aku tidak pa pa Mas." Sahut Vania.

Gavin pergi meninggalkannya dengan perasaan kacau.

" Sial! Hampir saja aku membunuhnya, aku tidak akan membiarkan dia mati dengan mudah, niatku membuatnya gila bukan membuatnya mati." Gavin keluar kamarnya. Ia berangkat ke kantornya.

Sandia yang sedari tadi hanya berani mengintainya memberanikan diri masuk ke dalam kamar Gavin. Ia berdiri di depan pintu kamar mandi menatap iba Vania yang sedang duduk menekuk kedua lututnya.

" Hiks... Ya Tuhan... Hal buruk apa lagi yang akan aku dapatkan setelah ini? Nyawaku hampir saja melayang karena perbuatan Mas Gavin. Aku berusaha memberikannya cinta namun justru aku mendapatkan siksaan ini, berikan aku kekuatan dalam menghadapi ujianmu ya Rob, jangan biarkan aku menyerah sebelum aku berhasil membuat Mas Gavin menyayangiku hiks.. Aku ingin mempertahankan pernikahan ini, karena bagiku menikah hanya sekali seumur hidupku... Apa sebenarnya kesalahan yang aku lakukan padanya? Setiap aku menanyakannya dia tidak pernah mau memberitahu alasannya, berikan petunjuk kepada hamba agar hamba bisa mempertimbangkan keputusan, haruskah aku bertahan atau menyerah." Vania mengusap air matanya.

" Aku akan membantumu mencari tahu alasan kak Gavin melakukan semua ini Kak, setelah kau tahu alasannya aku harap kau bisa mengambil keputusan dengan benar." Batin Sandia mengusap air mata di sudut matanya.

Sandia keluar dari kamar Gavin. Ingin sekali ia menghampiri Vania dan membantunya, namun Sandia tidak mau membuat Vania terus berbohong kepadanya. Vania pasti akan menutupi kesalahan Gavin darinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam hari Gavin baru saja pulang dari kantornya. Ia masuk ke dalam kamarnya menatap Vania yang sudah tertidur di ranjangnya. Sekilas bayangan nyonya Ratna melintas di pikirannya membuat emosinya memuncak.

Gavin menghampiri Vania lalu menarik selimutnya.

Glek...

Gavin menelan kasar salivanya saat melihat paha Vania yang terekspos karena dress nya menyingkap ke atas.

Vania yang kaget langsung duduk menatap Gavin.

" Mas kamu sudah pulang?" Tanya Vania.

Tanpa membuang waktu Gavin segera melepas semua pakaiannya. Vania beringsut mundur, ia takut Gavin akan memperlakukannya dengan kasar lagi.

Akibat perbuatan Gavin semalam saja masih menyisakan ruam di beberapa bagian tubuhnya.

Gavin mendorong tubuh Vania lalu menindihnya, ia mencium kasar bibir Vania dengan penuh nafsu. Tangannya ia gunakan untuk membuka pakaian Vania hingga keduanya sama sama polos.

Gavin menggagahi Vania dengan kasar seperti sebelum sebelumnya. Entah mengapa tubuh Vania menjadi candu untuknya. Ia tidak rela melepas tubuh Vania begitu saja. Rasanya ingin lagi, lagi dan lagi.

Setelah puas mencapai klimaksnya, Gavin segera masuk ke kamar mandi membersihkan keringat yang menempel di tubuhnya. Vania menutup tubuhnya dengan selimutnya.

" Aku istrimu Mas, bagaimana pun perlakuanmu aku ikhlas menerimanya, aku tidak akan menyimpan kebencian untuk dirimu, surgaku ada pada ridhomu." Monolog Vania.

Setelah Gavin keluar dari kamar mandi, sekarang gantian Vania yang mandi.

Gavin keluar kamarnya menuju kamar Sandia.

Tok tok...

" Masuk!" Sahut Sandia dari dalam.

Ceklek...

Gavin masuk ke kamar Sandia tanpa menutup pintunya kembali.

" Kak Gavin, ada apa?" Sandia duduk nersila di atas ranjang sambil menatapnya.

" Apa kau mengadukan sesuatu pada Leon?" Tanya Gavin.

" Tidak! Emangnya apa yang bisa aku adukan padanya Kak?" Sandia balik bertanya.

" Soal sikapku kepada Vania, kakak merasa dia tahu tentang apa yang aku lakukan pada Vania sehingga dia bersikeras ingin membuat Vania menjadi miliknya." Ujar Gavin.

" Maafkan aku kak! Aku memang meminta bantuan kak Leon untuk membebaskan kak Vania dari rumah ini, dua hari aku melihat kekejammu padanya aku sudah tidak kuat, apalagi jika aku harus melihatnya selama bertahun-tahun, aku tidak bisa membayangkan jika rasa hormat ini akan menjadi kebencian untukmu." Ujar Sandia dalam hati.

" Kak, kenapa kau memperlakukan kak Vania seperti itu? Bukankah Kakak menikahinya karena Kakak mencintainya?" Selidik Sandia.

Sandia tahu jika di depan kamarnya ada Vania, ia bisa melihat bayangan Vania berdiri di sana.

" Tidak! Aku sama sekali tidak mencintainya." Sahut Gavin.

" Perlu kau tahu Sandia, Kakak menikahinya karena Kakak ingin membalas dendam Kakak kepada nyonya Ratna, dialah yang bertanggung jawab atas keadaan mama sayang, mama menjadi seperti sekarang ini karena perbuatan wanita itu yang telah merebut papa kita, selama ini hidup mama sangat menderita, papa tidak pernah mempedulikan mama lagi sejak berhubungan dengan wanita ular itu, kita masih kecil, masih butuh biaya banyak namun papa meninggalkan kita tanpa uang sepersen pun, bahkan papa mengusir kita dari rumahnya di saat hari turun hujan... Mama menjadi stress karena memikirkan semua itu Sandia... Hingga mama berakhir di dalam rumah sakit jiwa itu." Gavin mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

" Dan saat ini aku ingin putri dari wanita ular itu merasakan apa yang mama kita rasakan, aku akan menyiksanya dan terus menyiksanya hingga membuatnya menjadi gila, lalu aku akan mengirimkannya ke rumah sakit jiwa menggantikan mama." Ucap Gavin.

" Tapi kak Vania tidak bersalah Kak, dia tidak tahu apa apa, kalau itu kesalahan ibunya harusnya Kakak hancurkan saja ibunya, kau buat dia menjadi gila seperti mama, jangan kau membalasnya kepada Kak Vania, Kak Vania orang baik Kak, dia terlihat sangat menyayangi kita, walaupun aku baru mengenalnya, tapi cinta yang dia berikan seperti cinta mama kepada kita, sorot matanya sama dengan sorot mata mama yang tidak pernah memancarkan kebencian Kak, aku harap Kakak bisa mengerti itu." Ucap Sandia panjang lebar.

" Kau tidak perlu memikirkan akan hal itu! Sekarang tidurlah! Maaf Kakak telah mengganggumu." Gavin keluar dari kamar Sandia.

Vania merapatkan tubuhnya di balik pintu agar tak terlihat oleh Gavin. Air matanya menetes begitu saja.

Ia menuju dapur melanjutkan niatnya untuk mengambil minum. Di sana ia duduk termenung menatap ke depan.

" Ternyata mama orang yang jahat, dia menghancurkan hidup orang lain demi kesenangannya sendiri, aku tidak pernah menyangka jika mama tega melakukan ini, ma.. Karena perbuatanmu aku yang harus menanggung akibatnya, jika menyiksaku dan membuatku gila bisa membuatmu bahagia dan bisa mengembalikan keadaan ibumu seperti semula, aku siap menerimanya Mas." Monolog Vania.

Vania terlalu baik, hatinya terlalu lembut membuatnya seperti orang bodoh saja. Jika orang lain, pasti dia akan meninggalkan Gavin. Namun Vania memilih untuk bertahan mengikis kebencian Gavin kepadanya. Besar harapannya jika Gavin akan berubah menyayanginya suatu saat nanti.

TBC....

Jangan lupa untuk like koment vote dan 🌹nya ya...

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author, semoga sehat selalu...

Miss U All....

Terpopuler

Comments

Enok Wahyu.S GM Surabaya

Enok Wahyu.S GM Surabaya

lha kenapa g blg aja kalo km itu hybank Tori .aneh deh 😁

2023-07-11

1

amalia gati subagio

amalia gati subagio

perempuan ogeb, beremak ular, laki bajigur tengik, menilih jd budak apa itu pilihan? melecehkan akal budi yg diberikan sang pencipta

2022-12-10

1

MarthaAnna

MarthaAnna

menunggu penyesalan Gavin dimana saat itu Vania hanya bisa menatap kosong dirinya 😭😭😭😭

2022-11-14

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Pernikahan
3 Siksaan Fisik & Batin
4 Gara Gara Kopi
5 Mengetahui Alasannya
6 Semakin Sayang Semakin Kejam
7 Mengikuti Gavin
8 Menemui Ibu Mertua
9 Keajaiban memang Ada
10 Salah Paham
11 Pengorbanan Vania
12 Goyah
13 Tetap Bertahan
14 Pada Akhirnya Aku Menyerah
15 Kehilanganmu
16 Ternyata Salah Sasaran
17 Kebenaran dan Penyesalan
18 Menyadari Perasaan
19 Keadaan Gavin
20 Persalinan
21 Meminta Maaf
22 PDKT dengan VANIA & BABBY
23 KEJUTAN DI RUMAH
24 BERSIKAP DINGIN
25 HILANG KENDALI
26 SADAR dari KOMA
27 Setelah Koma
28 Menyerah pada Perasaan
29 Kehidupan Baru
30 Pesta Pemberian Nama
31 Kecelakaan
32 Melewati Masa Kritis
33 MENGHUKUM TALITA
34 Cinta Terpendam #Leon#
35 Memberi Harapan # Sandia#
36 Seperti orang Bodoh#Leon#
37 Kabar Mengejutkan
38 Mencoba menghindar
39 Penjelasan Leon
40 Cinta menjadi Kebencian
41 Rangga & Sandia
42 Leon Kecelakaan
43 Salah Paham
44 Mengajukan Perang
45 Lebih Baik Mati
46 Pria Asing
47 Keterangan Radit
48 Raditya Mahardika
49 Jangan Anggap Kakakmu
50 Keputusan Sandia
51 Ujian Cinta Sandia
52 Ujian Cinta 2
53 Pertunangan
54 Reyhans Prakoso
55 DUO R
56 SIKAP LEON
57 Permintaan maaf Leon
58 PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59 Ada apa dengan Vania?
60 SIKAP GAVIN
61 KABAR BAHAGIA
62 SIKAP MANJA VANIA
63 MENJENGUK VANIA
64 GARA GARA DURIAN
65 BUKAN UP (PROMOSI)
66 KEDATANGAN SIREN
67 KEKECEWAAN RANGGA
68 KEBENARAN
69 TERHARU
70 NGIDAM NASI GORENG
71 MEMBUJUK BUMIL
72 MOBIL BERGOYANG
73 MENCARI & MENEMUKANMU
74 SYARAT LAMARAN
75 DI TERIMA
76 PERNIKAHAN LEON & DANE
77 INSIDEN DI HARI PERTAMA
78 MEMINTA MAAF
79 LAMARAN GERAL
80 PERSIAPAN PERNIKAHAN
81 DRAMA PERNIKAHAN
82 HAPPY WEDDING
83 RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84 KEBAKARAN JENGGOT
85 MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86 MERASA JANGGAL
87 ADA APA DENGAN LEON?
88 BERUBAH MANIS
89 MEMBUJUK LEON
90 BERTEMU MASA LALU
91 PEMBALASAN MANTAN
92 KEHILANGAN MANTAN
93 MERASA KESAL #VANIA#
94 PERASAAN SANDIA
95 KABAR BAHAGIA
96 SAKIT HATI #RUHI#
97 MEMBERI KEPUTUSAN
98 AKHIRNYA
99 ISTRI JAHIL
100 MASA NGIDAM #SANDIA#
101 INSTING DANESHA
102 KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103 TERUNGKAP SUDAH
104 BAWAAN BAYI
105 BAWAAN BAYI 2
106 RUHI POSESIF
107 THE END
108 Bhonchap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Pernikahan
3
Siksaan Fisik & Batin
4
Gara Gara Kopi
5
Mengetahui Alasannya
6
Semakin Sayang Semakin Kejam
7
Mengikuti Gavin
8
Menemui Ibu Mertua
9
Keajaiban memang Ada
10
Salah Paham
11
Pengorbanan Vania
12
Goyah
13
Tetap Bertahan
14
Pada Akhirnya Aku Menyerah
15
Kehilanganmu
16
Ternyata Salah Sasaran
17
Kebenaran dan Penyesalan
18
Menyadari Perasaan
19
Keadaan Gavin
20
Persalinan
21
Meminta Maaf
22
PDKT dengan VANIA & BABBY
23
KEJUTAN DI RUMAH
24
BERSIKAP DINGIN
25
HILANG KENDALI
26
SADAR dari KOMA
27
Setelah Koma
28
Menyerah pada Perasaan
29
Kehidupan Baru
30
Pesta Pemberian Nama
31
Kecelakaan
32
Melewati Masa Kritis
33
MENGHUKUM TALITA
34
Cinta Terpendam #Leon#
35
Memberi Harapan # Sandia#
36
Seperti orang Bodoh#Leon#
37
Kabar Mengejutkan
38
Mencoba menghindar
39
Penjelasan Leon
40
Cinta menjadi Kebencian
41
Rangga & Sandia
42
Leon Kecelakaan
43
Salah Paham
44
Mengajukan Perang
45
Lebih Baik Mati
46
Pria Asing
47
Keterangan Radit
48
Raditya Mahardika
49
Jangan Anggap Kakakmu
50
Keputusan Sandia
51
Ujian Cinta Sandia
52
Ujian Cinta 2
53
Pertunangan
54
Reyhans Prakoso
55
DUO R
56
SIKAP LEON
57
Permintaan maaf Leon
58
PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59
Ada apa dengan Vania?
60
SIKAP GAVIN
61
KABAR BAHAGIA
62
SIKAP MANJA VANIA
63
MENJENGUK VANIA
64
GARA GARA DURIAN
65
BUKAN UP (PROMOSI)
66
KEDATANGAN SIREN
67
KEKECEWAAN RANGGA
68
KEBENARAN
69
TERHARU
70
NGIDAM NASI GORENG
71
MEMBUJUK BUMIL
72
MOBIL BERGOYANG
73
MENCARI & MENEMUKANMU
74
SYARAT LAMARAN
75
DI TERIMA
76
PERNIKAHAN LEON & DANE
77
INSIDEN DI HARI PERTAMA
78
MEMINTA MAAF
79
LAMARAN GERAL
80
PERSIAPAN PERNIKAHAN
81
DRAMA PERNIKAHAN
82
HAPPY WEDDING
83
RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84
KEBAKARAN JENGGOT
85
MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86
MERASA JANGGAL
87
ADA APA DENGAN LEON?
88
BERUBAH MANIS
89
MEMBUJUK LEON
90
BERTEMU MASA LALU
91
PEMBALASAN MANTAN
92
KEHILANGAN MANTAN
93
MERASA KESAL #VANIA#
94
PERASAAN SANDIA
95
KABAR BAHAGIA
96
SAKIT HATI #RUHI#
97
MEMBERI KEPUTUSAN
98
AKHIRNYA
99
ISTRI JAHIL
100
MASA NGIDAM #SANDIA#
101
INSTING DANESHA
102
KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103
TERUNGKAP SUDAH
104
BAWAAN BAYI
105
BAWAAN BAYI 2
106
RUHI POSESIF
107
THE END
108
Bhonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!