Menemui Ibu Mertua

Hari ini Vania diam diam menemui nyonya Rindu di rumah sakit. Ia membawakan bekal makanan untuknya. Saat ia hendak masuk ke ruangannya, seorang suster menghentikannya.

" Maaf Nona, anda siapa? Pasien di dalam tidak boleh di jenguk oleh siapapun kecuali anak anaknya." Ucap suster.

" Saya Vania Sus, istrinya Mas Gavin." Sahut Vania.

" Apa anda di perbolehkan kemari? Kenapa tuan Gavin tidak menelepon saya terlebih dulu?" Selidik suster.

" Sebenarnya Mas Gavin tidak pernah memberitahu saya kalau dia masih punya seorang mama, dia malu Sus dengan keadaan mamanya yang seperti ini, jadi saya mohon jangan beritahu Mas Gavin tentang masalah ini, atau Mas Gavin tidak akan bisa menatap mataku lagi." Ujar Vania.

" Maafkan aku Mas, aku berbohong pada suster itu, tapi memang benar kan kalau kau tidak pernah memberitahu tahu aku soal ibumu." Batin Vania.

" Baiklah Nona, silahkan masuk!" Ucap suster setelah berpikir sejenak. Ia membukakan pintu ruangan itu.

Vania masuk ke dalam, ia menatap ibu mertuanya yang duduk di atas ranjang sambil menatapnya.

Vania berjalan menghampirinya.

" Mama." Ucap Vania.

Nyonya Rindu menatap Vania dengan tatapan kosong.

" Perkenalkan Ma, aku Vania istrinya Mas Gavin." Ucap Vania.

Tidak ada respon sama sekali.

" Aku membawakan makanan untuk Mama, aku lihat kemarin Mama suka dengan masakanku, aku suapin ya Ma." Ujar Vania.

Vania mencuci tangannya di wastafel, setelah itu ia membuka kotak makannya.

" A' Ma." Vania menyodorkan sesendok makanan ke mulut nyonya Rindu.

Nyonya Rindu menerima suapan itu sambil terus menatapnya hingga makanan itu habis.

" Wah hebat Nyonya! Sekarang saatnya minum obat." Ucap suster.

" Sus, tolong jangan berikan obat lagi kepada mertua saya! Berikan saja kalau dia histeris atau mengamuk, tapi kalau dia seperti ini tolong hentikan pemberian obat itu!" Ujar Vania. Ia tahu kalau yang di minum ibu mertuanya semacam obat penenang.

" Tapi itu anjuran dari dokter Nona, saya tidak bisa melanggarnya." Sahut suster.

" Saya yang akan bertanggung jawab atas semua ini Sus." Sahut Vania.

" Obat ini hanya menenangkannya saja kan bukan menyembuhkannya? Mama akan sembuh tanpa obat itu, aku yang akan menyembuhkannya." Ucap Vania.

" Bagaimana caranya Nona?" Tanya suster.

" Saya akan ke sini setiap hari untuk menghiburnya, saya akan mengajaknya jalan jalan supaya pikirannya tidak terpacu pada satu hal, saya berjanji akan membuat hatinya merasa senang." Ujar Vania.

" Baiklah Nona, tapi kalau tuan Gavin tahu Nona harus bertanggung jawab sendiri atas semua ini." Ujar suster.

" Baik Sus, terima kasih atas bantuannya." Sahut Vania

" Sama sama Nona." Sahut suster.

" Mama ayo kita jalan jalan!" Ajak Vania.

Vania dan suster membantu nyonya Rindu duduk di kursi rodanya. Setelah itu Vania mendorongnya keluar ruangan menuju taman.

" Lihatlah Ma! Tanaman itu nampak indah kan? Apa Mama tidak mau menikmati indahnya dunia ini?" Tanya Vania walaupun ia tahu kalau mama mertuanya tidak akan meresponnya.

" Ma." Vania menggenggam tangan nyonya Rindu

" Mama harus bisa melupakan masa lalu! Jangan terpacu di masa lalu yang seharusnya Mama lupakan Ma, pikirkanlah masa depan Mama dan anak anak Mama, Mas Gavin dan Sandia sangat membutuhkan Mama, mereka ingin hidup bahagia bersama Mama seperti dulu lagi, apa Mama tidak ingin menimang cucu Mama dariku dan Mas Gavin? Aku mohon ikhlaskan semua Ma karena hanya dengan ikhlas kita bisa menghadapi masalah seberat apapun masalah itu, Vania mohon Ma! Mulai sekarang Mama harus melupakan masa lalu Mama, ikhlaskan semua ya Ma... Yang datang pasti akan pergi, yang hidup pasti akan mati, begitulah kehidupan Ma, aku yakin kalau Mama bisa melakukan itu semua, Mama pasti akan sembuh, kita akan hidup bersama sama dengan bahagia Ma." Ujar Vania panjang lebar.

Tiba tiba nyonya Rindu meneteskan air mata.

" Menangislah Ma! Kalau itu bisa membuat hati Mama lega." Ucap Vania.

Suster yang melihatnya merasa heran dengan apa yang ia lihat.

" Ini perkembangan yang sangat luar biasa Nona, nyonya Rindu mampu memberikan respon ucapan anda walaupun hanya dengan air mata saja, anda membawa keajaiban Nona." Ucap suster.

" Tidak Sus, Allahlah yang memberikan semua ini." Sahut Vania.

Suster terkagum melihat kerendahan hati Vania. Ia berpikir Gavin benar benar beruntung memiliki istri sepertinya.

Vania mengelap air mata Mama mertuanya menggunakan tisu.

" Kalau sedihnya sudah berkurang, Mama jangan menangis lagi ya, Mama harus terus tersenyum bahagia demi kami anak anak Mama yang selalu menanti kepulangan Mama di rumah." Ujar Vania.

Vania menemani ibu mertuanya hingga sore hari. Bahkan ia yang memandikan nyonya Rindu. Ia memberi pijatan di kepala nyonya Rindu setelah itu supaya syaraf syarafnya relax.

" Ya Tuhan sudah jam lima, Mas Gavin sebentar lagi pulang." Gumam Vania menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia baru menyadari kalau hari sudah sore.

" Ma, aku harus pulang! Mas Gavin sebentar lagi pulang dari kantor, aku takut dia akan marah kalau dia lebih dulu sampai rumah, aku pulang dulu ya Ma, kalau ada kesempatan besok aku akan kemari lagi." Ucap Vania.

" Sus saya pulang dulu ya, saya titip mama mertua saya." Vania menatap suster.

" Baik Nona, hati hati di jalan." Sahur suster di balas senyumam oleh Vania.

Saat Vania hendak melangkah tiba tiba nyonya Rindu mencekal tangannya. Vania menoleh ke belakang.

" Mama.. " Pekik Vania senang melihat ada perubahan pada mama mertuanya.

" Ma aku harus pulang, aku janji besok aku akan ke sini lagi, aku akan mengajak Sandia bersamaku supaya kita bisa bermain bersama, tapi saat ini aku harus pulang dulu, Mas Gavin menungguku di rumah Ma." Ucap Vania.

Nyonya Rindu melepas cekalannya. Vania menangkup wajah ibu mertuanya, ia jadi teringat dengan ibunya sendiri.

Cup.. Cup

Vania mencium kedua pipi mama mertuanya.

" Sehat sehat ya Ma, jaga kestabilan emosi Mama, sekarang saatnya lupakan masa lalu dan sambutlah masa depan, aku pulang Ma." Vania mencium punggung tangan nyonya Rindu lalu ia berlalu meninggalkan ruangan itu.

Nyonya Rindu menatap kepergiannya dengan perasaan yang hanya dia sendiri yang tahu.

Setelah turun dari mobil Vania langsung berlari masuk ke dalam kamarnya setelah ia melihat mobil Gavin sudah terparkir rapi di garasi. Itu tandanya Gavin sudah pulang sedari tadi.

Brak...

Vania membuka kasar pintu kamarnya. Gavin menatap tajam ke arahnya.

" Bagus.. Jam segini baru ingat pulang, suami pulang kerja bukannya di sambut malah di tinggal pergi." Gavin mendekatinya.

Tubuh Vania gemetar, Ia takut Gavin akan menyiksanya lagi.

" Maaf Mas." Uvap Vania.

" Dari mana saja kau?" Tanya Gavin.

" A... Aku pergi mencari ayahku." Dusta Vania.

" Apa?" Pekik Gavin.

" Kau berani mencari orang tuamu tanpa sepengetahuan aku? Dasar wanita sialan!" Gavin menarik rambut Vania dengan kasar. Ia mendorong tubuh Vania di atas ranjang.

" Maaf Mas." Ucap Vania.

" Aku tidak akan memaafkanmu, aku akan menghukummu!" Bentak Gavin.

Gavin membuka semua bajunya, ia merobek kasar seluruh pakaian yang menempel pada tubuh Vania.

Tanpa melakukan pemanasan terlebih dulu, Gavin menancapkan miliknya dengan kuat ke dalam goa milik Vania membuat Vania meringis. Gavin memacu tubuhnya dengan cepat menikmati indahnya surga dunia yang membuatnya ingin dan ingin melakukannya lagi.

Air mata Vania kembali mengiri kegiatan panas mereka. Rasanya sakit luar dalam di perlakukan seperti ini.

" Ya Tuhan tidak henti hentinya aku meminta kekuatan padamu, bantu aku untuk memperbaiki semuanya supaya Mas Gavin tidak lagi memperlakukan aku seperti ini." Batin Vania.

Jangan lupa like koment vote dan kasih 🌹yang banyak buat author..

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...

Miss U All...

Tbc....

Terpopuler

Comments

Meity

Meity

klo suamiku ngga ada di smpingku skrg,mgkn aku da nangis2 😭sedih bnget cerita ini.smcm pnderitaanku saja..tp ini lebih kejam😭😭😭

2023-03-08

2

Jatmiko Ipunk

Jatmiko Ipunk

sedih..

2022-12-28

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Pernikahan
3 Siksaan Fisik & Batin
4 Gara Gara Kopi
5 Mengetahui Alasannya
6 Semakin Sayang Semakin Kejam
7 Mengikuti Gavin
8 Menemui Ibu Mertua
9 Keajaiban memang Ada
10 Salah Paham
11 Pengorbanan Vania
12 Goyah
13 Tetap Bertahan
14 Pada Akhirnya Aku Menyerah
15 Kehilanganmu
16 Ternyata Salah Sasaran
17 Kebenaran dan Penyesalan
18 Menyadari Perasaan
19 Keadaan Gavin
20 Persalinan
21 Meminta Maaf
22 PDKT dengan VANIA & BABBY
23 KEJUTAN DI RUMAH
24 BERSIKAP DINGIN
25 HILANG KENDALI
26 SADAR dari KOMA
27 Setelah Koma
28 Menyerah pada Perasaan
29 Kehidupan Baru
30 Pesta Pemberian Nama
31 Kecelakaan
32 Melewati Masa Kritis
33 MENGHUKUM TALITA
34 Cinta Terpendam #Leon#
35 Memberi Harapan # Sandia#
36 Seperti orang Bodoh#Leon#
37 Kabar Mengejutkan
38 Mencoba menghindar
39 Penjelasan Leon
40 Cinta menjadi Kebencian
41 Rangga & Sandia
42 Leon Kecelakaan
43 Salah Paham
44 Mengajukan Perang
45 Lebih Baik Mati
46 Pria Asing
47 Keterangan Radit
48 Raditya Mahardika
49 Jangan Anggap Kakakmu
50 Keputusan Sandia
51 Ujian Cinta Sandia
52 Ujian Cinta 2
53 Pertunangan
54 Reyhans Prakoso
55 DUO R
56 SIKAP LEON
57 Permintaan maaf Leon
58 PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59 Ada apa dengan Vania?
60 SIKAP GAVIN
61 KABAR BAHAGIA
62 SIKAP MANJA VANIA
63 MENJENGUK VANIA
64 GARA GARA DURIAN
65 BUKAN UP (PROMOSI)
66 KEDATANGAN SIREN
67 KEKECEWAAN RANGGA
68 KEBENARAN
69 TERHARU
70 NGIDAM NASI GORENG
71 MEMBUJUK BUMIL
72 MOBIL BERGOYANG
73 MENCARI & MENEMUKANMU
74 SYARAT LAMARAN
75 DI TERIMA
76 PERNIKAHAN LEON & DANE
77 INSIDEN DI HARI PERTAMA
78 MEMINTA MAAF
79 LAMARAN GERAL
80 PERSIAPAN PERNIKAHAN
81 DRAMA PERNIKAHAN
82 HAPPY WEDDING
83 RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84 KEBAKARAN JENGGOT
85 MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86 MERASA JANGGAL
87 ADA APA DENGAN LEON?
88 BERUBAH MANIS
89 MEMBUJUK LEON
90 BERTEMU MASA LALU
91 PEMBALASAN MANTAN
92 KEHILANGAN MANTAN
93 MERASA KESAL #VANIA#
94 PERASAAN SANDIA
95 KABAR BAHAGIA
96 SAKIT HATI #RUHI#
97 MEMBERI KEPUTUSAN
98 AKHIRNYA
99 ISTRI JAHIL
100 MASA NGIDAM #SANDIA#
101 INSTING DANESHA
102 KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103 TERUNGKAP SUDAH
104 BAWAAN BAYI
105 BAWAAN BAYI 2
106 RUHI POSESIF
107 THE END
108 Bhonchap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Pernikahan
3
Siksaan Fisik & Batin
4
Gara Gara Kopi
5
Mengetahui Alasannya
6
Semakin Sayang Semakin Kejam
7
Mengikuti Gavin
8
Menemui Ibu Mertua
9
Keajaiban memang Ada
10
Salah Paham
11
Pengorbanan Vania
12
Goyah
13
Tetap Bertahan
14
Pada Akhirnya Aku Menyerah
15
Kehilanganmu
16
Ternyata Salah Sasaran
17
Kebenaran dan Penyesalan
18
Menyadari Perasaan
19
Keadaan Gavin
20
Persalinan
21
Meminta Maaf
22
PDKT dengan VANIA & BABBY
23
KEJUTAN DI RUMAH
24
BERSIKAP DINGIN
25
HILANG KENDALI
26
SADAR dari KOMA
27
Setelah Koma
28
Menyerah pada Perasaan
29
Kehidupan Baru
30
Pesta Pemberian Nama
31
Kecelakaan
32
Melewati Masa Kritis
33
MENGHUKUM TALITA
34
Cinta Terpendam #Leon#
35
Memberi Harapan # Sandia#
36
Seperti orang Bodoh#Leon#
37
Kabar Mengejutkan
38
Mencoba menghindar
39
Penjelasan Leon
40
Cinta menjadi Kebencian
41
Rangga & Sandia
42
Leon Kecelakaan
43
Salah Paham
44
Mengajukan Perang
45
Lebih Baik Mati
46
Pria Asing
47
Keterangan Radit
48
Raditya Mahardika
49
Jangan Anggap Kakakmu
50
Keputusan Sandia
51
Ujian Cinta Sandia
52
Ujian Cinta 2
53
Pertunangan
54
Reyhans Prakoso
55
DUO R
56
SIKAP LEON
57
Permintaan maaf Leon
58
PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59
Ada apa dengan Vania?
60
SIKAP GAVIN
61
KABAR BAHAGIA
62
SIKAP MANJA VANIA
63
MENJENGUK VANIA
64
GARA GARA DURIAN
65
BUKAN UP (PROMOSI)
66
KEDATANGAN SIREN
67
KEKECEWAAN RANGGA
68
KEBENARAN
69
TERHARU
70
NGIDAM NASI GORENG
71
MEMBUJUK BUMIL
72
MOBIL BERGOYANG
73
MENCARI & MENEMUKANMU
74
SYARAT LAMARAN
75
DI TERIMA
76
PERNIKAHAN LEON & DANE
77
INSIDEN DI HARI PERTAMA
78
MEMINTA MAAF
79
LAMARAN GERAL
80
PERSIAPAN PERNIKAHAN
81
DRAMA PERNIKAHAN
82
HAPPY WEDDING
83
RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84
KEBAKARAN JENGGOT
85
MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86
MERASA JANGGAL
87
ADA APA DENGAN LEON?
88
BERUBAH MANIS
89
MEMBUJUK LEON
90
BERTEMU MASA LALU
91
PEMBALASAN MANTAN
92
KEHILANGAN MANTAN
93
MERASA KESAL #VANIA#
94
PERASAAN SANDIA
95
KABAR BAHAGIA
96
SAKIT HATI #RUHI#
97
MEMBERI KEPUTUSAN
98
AKHIRNYA
99
ISTRI JAHIL
100
MASA NGIDAM #SANDIA#
101
INSTING DANESHA
102
KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103
TERUNGKAP SUDAH
104
BAWAAN BAYI
105
BAWAAN BAYI 2
106
RUHI POSESIF
107
THE END
108
Bhonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!