Pengorbanan Vania

Satu bulan berlalu setelah kejadian itu Vania tidak bisa pergi kemana mana. Ia di kurung oleh Gavin di dalam rumahnya. Bahkan Sandia tidak berani mendekati Vania. Bukan karena Sandia takut di hukum tapi Gavin mengancam akan menyiksa Vania dengan kejam.

Saat ini Vania duduk di tepi ranjang memainkan tangannya sendiri dengan perasaan cemas.

" Sudah satu bulan aku tidak mengunjungi mama, mama pasti menungguku, aku yakin mama juga tidak makan dengan baik, kasihan mama... Ya Tuhan bantu aku meluluhkan Mas Gavin supaya dia membebaskan aku lagi." Monolog Vania.

Ceklek...

Vania menoleh ke arah pintu, ia mengerutkan keningnya menatap Gavin yang berjalan ke arahnya.

" Mas kamu sudah pulang?" Vania menghampirinya.

" Siapkan baju ganti untuk beberapa hari ke dalam tas!" Titah Gavin.

" Kamu mau kemana Mas?" Tanya Vania.

" Kemanapun aku pergi bukan urusanmu! Dan jangan pernah campuri urusanku!" Sahut Gavin.

" Tapi Mas...

" Aku sudah bilang jangan urusi urusanku! Lakukan saja apa yang aku mau!" Bentak Gavin mendorong tubuh Vania hingga terjerembab di lantai.

" Maaf Mas." Vania segera beranjak melakukan apa yang Gavin mau.

Setelah selesai Gavin segera membawa tasnya keluar kamar. Vania mengikutinya dari belakang sampai ke teras.

Nampak seorang wanita cantik menunggu Gavin di depan mobil.

" Ayo Vin!" Ucapnya.

Gavin memberikan tasnya kepadanya lalu masuk ke kursi kemudi. Gavin segera melajukan mobilnya meninggalkan rumahnya.

" Kemana Mas Gavin pergi? Dan siapa wanita itu? Apakah dia pacar Mas Gavin? Sandia... Aku akan tanya Sandia, siapa tahu dia tahu kemana perginya Mas Gavin." Vania masuk ke dalam menuju kamar Sandai.

Ceklek...

" Sandia." Vania menghampiri Sandia yang saat ini sedang menangis.

" Kakak hiks." Sandia memeluk Vania.

" Sandia ada apa? Kenapa kamu menangis?" Tanya Vania.

" Mama Kak... Mama masuk rumah sakit, kata dokter mama terkena penyakit gagal ginjal stadium akhir dan mama harus melakukan transplantasi ginjal, mama butuh donor ginjal Kak." Ucap Sandia.

" Apa?" Pekik Vania tidak percaya.

" Iya Kak, tolong bantu mencari donor ginjal untuk mama segera Kak! Karena mama harus secepatnya di operasi." Sandia mengusap air matanya.

" Aku akan membantumu, sekarang tenanglah dulu! Tenangkan hatimu!" Sahut Vania mengelus punggung Sandia.

" Di rumah sakit mana mama di rawat?" Tanya Vania.

" Rumah sakit sehat sentosa Kak." Sahut Sandia.

Vania menganggukkan kepalanya.

Siang hari tanpa sepengetahuan orang rumah, Vania pergi ke rumah sakit dimana nyonya Rindu di rawat. Diam diam ia menemui dokter yang menangani mertuanya.

" Apa anda serius Nona ingin mendonorkan ginjal anda untuk nyonya Rindu? Anda masih muda Nona, hidup anda masih panjang." Ucap dokter Anton.

" Saya serius Dok! Lakukan yang terbaik untuk mama mertua saya!" Ucap Vania.

" Baiklah Nona sebelum itu cek kesehatan anda terlebih dahulu!" Ujar dokter.

" Silahkan Dok!" Sahut Vania.

Vania melakukan cek kesehatan dan tes golongan darah. Entah kebetulan atau keajaiban, Vania memliki golongan darah yang sama dengan nyonya Rindu. Dan operasi transplantasi ginjal akan di lakukan malam nanti.

Vania keluar ruangan dan...

Deg...

Jantungnya berdetak kencang saat melihat Leon berdiri di depannya.

" Kenapa kamu lakukan ini?" Leon menatapnya.

" Me.. Melakukan apa Kak?" Vania pura pura tidak tahu.

" Kamu rela mendonorkan satu ginjalmu untuk ibu dari seorang pria yang telah menyiksamu selama ini, apa kau sama sekali tidak ada rasa dendam ataupun benci kepada Gavin?" Tanya Leon.

" Dia suamiku Kak, aku menerima dia apa adanya termasuk semua sikapnya kepadaku, karena Kak Leon sudah tahu semuanya aku mohon padamu Kak! Jangan beritahu Mas Gavin soal ini! Atau dia tidak akan menerimanya, saat ini mama sangat membutuhkan ginjal ku, tidak ada waktu untuk mencari pendonor lain Kak, aku mohon berjanjilah padaku!" Vania menatap Leon dengan penuh harap.

" Tapi Vania, Gavin harus tahu soal ini! Siapa tahu Gavin akan berubah jika tahu kau telah menyelamatkan mamanya." Ujar Leon.

" Semua ini belum jelas Kak, operasinya masih nanti malam, kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan kan? Aku mohon padamu Kak!" Vania mengatupkan kedua tangannya.

" Baiklah Vania, aku tidak akan memberitahu Gavin." Sahut Leon tidak tega menolak permintaan Vania.

" Terima kasih Kak." Ucap Vania.

" Aku tidak akan memberitahu Gavin, tapi ijinkan aku menemanimu setelah operasi nanti." Ucap Leon.

" Baik Kak, sebelumnya terima kasih." Sahut Vania.

" Sekarang kamu mau kemana?" Tanya Leon.

" Aku pulang dulu Kak, sebelum Mas Gavin melihatku di sini." Ujar Vania.

" Ayo aku antar!"

" Iya Kak."

Keduanya berjalan meninggalkan rumah sakit.

Di dalam ruangan dokter, Gavin sedang berbincang dengan dokter yang akan menangani operasi mamanya.

" Kami sudah menemukan pendonor yang akan mendonorkan ginjalnya untuk ibu anda Tuan." Ucap dokter Anton.

" Alhamdulillah, siapa orangnya Dok? Saya akan memberikan imbalan yang sangat banyak kepadanya." Ucap Gavin.

" Kalau soal itu maaf Tuan, kami tidak bisa memberitahu identitasnya karena pendonor sendiri tidak mau di ketahui identitasnya oleh siapapun, niatnya menolong ibu anda ikhlas Tuan, jadi pendonor tidak meminta imbalan apapun." Sahut dokter.

" Kenapa masih ada orang seperti itu Dok? Apa Dokter yakin tidak salah mendengar ucapannya?" Tanya Gavin memastikan.

" Tidak Tuan! Doakan saja operasinya berjalan dengan lancar, kami akan melakukan operasi itu nanti malam." Ucap dokter.

" Baiklah Dok saya akan berdoa semoga pendonor itu panjang umur dan hidup bahagia selamanya." Sahut Gavin.

Gavin keluar dari ruangan dokter dengan perasaan bahagia. Ia tidak menyangka akan mendapat pendonor secepat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Operasi sedang berlangsung, kedua wanita beda usia terbaring di atas brankar dalam kondisi terbius. Operasi berlangsung selama tiga jam lamanya. Gavin menunggu di depan dengan Sandia.

" Sandia apakah operasinya akan berjalan lancar? Kenapa dari tadi belum selesai juga? Kakak takut mama dan pendonor itu kenapa napa." Gavin menatap Sandia.

" Sabar Kak! Pasti operasinya akan berjalan dengan lancar, mama akan sembuh Kak dan orang baik itu akan baik baik saja." Sahut Sandia.

Gavin menganggukkan kepalanya.

" Dimana Vania? Kenapa kau meninggalkannya sendiri? Kalau dia pergi gimana? Dia selalu pergi mencari keberadaan orang tuanya yang entah kemana." Ucap Gavin.

" Iya... Kemana Kak Vania ya? Sedari tadi aku tidak melihatnya di rumah, apa benar dia pergi dari rumah? Tapi kemana dia? Mama kan ada di sini? Atau jangan jangan.... " Batin Sandia.

" Sandia." Panggil Gavin.

" Eh tadi ada di rumah Kak." Sahut Sandia.

" Minta padanya mulai besok kirimkan makanan untuk Mama ke sini." Ucap Gavin.

" Iya Kak." Sahut Sandia.

Tak lama dokter keluar dari ruangan operasi.

" Bagaimana operasinya Dok?" Gavin menghampiri dokter.

" Operasinya berjalan dengan lancar Tuan, kondisi pasien dan pendonor juga stabil, kami akan memindahkan nyonya Rindu ke ruang rawat." Ujar dokter.

" Alhamdulillah." Ucap Sandia dan Gavin bersamaan.

" Terima kasih Dok." Ucap Gavin.

" Dok apakah saya boleh menemui orang yang sudah mendonorkan ginjalnya untuk mama? Saya ingin mengucapkan terima kasih padanya." Ujar Sandia.

" Iya Dok." Sahut Gavin.

" Maaf Nona, Tuan! Beliau tidak mau di temui." Sahut dokter membuat keduanya menghela nafas.

" Baiklah kalau begitu saya pamit dulu." Dokter meninggalkan mereka.

" Aku semakin yakin kalau kau yang ada di dalam sana Kak, sungguh besar pengorbananmu kepada kesembuhan mama Kak, semoga Kak Gavin segera menyadari kebaikanmu dan bisa menyayangimu seperti dia menyayangi kami Kak." Batin Sandia.

Jangan lupa like koment vote dan kasih🌹yang banyak buat author.

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...

Miss U All...

TBC....

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-11-21

3

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Pernikahan
3 Siksaan Fisik & Batin
4 Gara Gara Kopi
5 Mengetahui Alasannya
6 Semakin Sayang Semakin Kejam
7 Mengikuti Gavin
8 Menemui Ibu Mertua
9 Keajaiban memang Ada
10 Salah Paham
11 Pengorbanan Vania
12 Goyah
13 Tetap Bertahan
14 Pada Akhirnya Aku Menyerah
15 Kehilanganmu
16 Ternyata Salah Sasaran
17 Kebenaran dan Penyesalan
18 Menyadari Perasaan
19 Keadaan Gavin
20 Persalinan
21 Meminta Maaf
22 PDKT dengan VANIA & BABBY
23 KEJUTAN DI RUMAH
24 BERSIKAP DINGIN
25 HILANG KENDALI
26 SADAR dari KOMA
27 Setelah Koma
28 Menyerah pada Perasaan
29 Kehidupan Baru
30 Pesta Pemberian Nama
31 Kecelakaan
32 Melewati Masa Kritis
33 MENGHUKUM TALITA
34 Cinta Terpendam #Leon#
35 Memberi Harapan # Sandia#
36 Seperti orang Bodoh#Leon#
37 Kabar Mengejutkan
38 Mencoba menghindar
39 Penjelasan Leon
40 Cinta menjadi Kebencian
41 Rangga & Sandia
42 Leon Kecelakaan
43 Salah Paham
44 Mengajukan Perang
45 Lebih Baik Mati
46 Pria Asing
47 Keterangan Radit
48 Raditya Mahardika
49 Jangan Anggap Kakakmu
50 Keputusan Sandia
51 Ujian Cinta Sandia
52 Ujian Cinta 2
53 Pertunangan
54 Reyhans Prakoso
55 DUO R
56 SIKAP LEON
57 Permintaan maaf Leon
58 PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59 Ada apa dengan Vania?
60 SIKAP GAVIN
61 KABAR BAHAGIA
62 SIKAP MANJA VANIA
63 MENJENGUK VANIA
64 GARA GARA DURIAN
65 BUKAN UP (PROMOSI)
66 KEDATANGAN SIREN
67 KEKECEWAAN RANGGA
68 KEBENARAN
69 TERHARU
70 NGIDAM NASI GORENG
71 MEMBUJUK BUMIL
72 MOBIL BERGOYANG
73 MENCARI & MENEMUKANMU
74 SYARAT LAMARAN
75 DI TERIMA
76 PERNIKAHAN LEON & DANE
77 INSIDEN DI HARI PERTAMA
78 MEMINTA MAAF
79 LAMARAN GERAL
80 PERSIAPAN PERNIKAHAN
81 DRAMA PERNIKAHAN
82 HAPPY WEDDING
83 RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84 KEBAKARAN JENGGOT
85 MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86 MERASA JANGGAL
87 ADA APA DENGAN LEON?
88 BERUBAH MANIS
89 MEMBUJUK LEON
90 BERTEMU MASA LALU
91 PEMBALASAN MANTAN
92 KEHILANGAN MANTAN
93 MERASA KESAL #VANIA#
94 PERASAAN SANDIA
95 KABAR BAHAGIA
96 SAKIT HATI #RUHI#
97 MEMBERI KEPUTUSAN
98 AKHIRNYA
99 ISTRI JAHIL
100 MASA NGIDAM #SANDIA#
101 INSTING DANESHA
102 KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103 TERUNGKAP SUDAH
104 BAWAAN BAYI
105 BAWAAN BAYI 2
106 RUHI POSESIF
107 THE END
108 Bhonchap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Pernikahan
3
Siksaan Fisik & Batin
4
Gara Gara Kopi
5
Mengetahui Alasannya
6
Semakin Sayang Semakin Kejam
7
Mengikuti Gavin
8
Menemui Ibu Mertua
9
Keajaiban memang Ada
10
Salah Paham
11
Pengorbanan Vania
12
Goyah
13
Tetap Bertahan
14
Pada Akhirnya Aku Menyerah
15
Kehilanganmu
16
Ternyata Salah Sasaran
17
Kebenaran dan Penyesalan
18
Menyadari Perasaan
19
Keadaan Gavin
20
Persalinan
21
Meminta Maaf
22
PDKT dengan VANIA & BABBY
23
KEJUTAN DI RUMAH
24
BERSIKAP DINGIN
25
HILANG KENDALI
26
SADAR dari KOMA
27
Setelah Koma
28
Menyerah pada Perasaan
29
Kehidupan Baru
30
Pesta Pemberian Nama
31
Kecelakaan
32
Melewati Masa Kritis
33
MENGHUKUM TALITA
34
Cinta Terpendam #Leon#
35
Memberi Harapan # Sandia#
36
Seperti orang Bodoh#Leon#
37
Kabar Mengejutkan
38
Mencoba menghindar
39
Penjelasan Leon
40
Cinta menjadi Kebencian
41
Rangga & Sandia
42
Leon Kecelakaan
43
Salah Paham
44
Mengajukan Perang
45
Lebih Baik Mati
46
Pria Asing
47
Keterangan Radit
48
Raditya Mahardika
49
Jangan Anggap Kakakmu
50
Keputusan Sandia
51
Ujian Cinta Sandia
52
Ujian Cinta 2
53
Pertunangan
54
Reyhans Prakoso
55
DUO R
56
SIKAP LEON
57
Permintaan maaf Leon
58
PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59
Ada apa dengan Vania?
60
SIKAP GAVIN
61
KABAR BAHAGIA
62
SIKAP MANJA VANIA
63
MENJENGUK VANIA
64
GARA GARA DURIAN
65
BUKAN UP (PROMOSI)
66
KEDATANGAN SIREN
67
KEKECEWAAN RANGGA
68
KEBENARAN
69
TERHARU
70
NGIDAM NASI GORENG
71
MEMBUJUK BUMIL
72
MOBIL BERGOYANG
73
MENCARI & MENEMUKANMU
74
SYARAT LAMARAN
75
DI TERIMA
76
PERNIKAHAN LEON & DANE
77
INSIDEN DI HARI PERTAMA
78
MEMINTA MAAF
79
LAMARAN GERAL
80
PERSIAPAN PERNIKAHAN
81
DRAMA PERNIKAHAN
82
HAPPY WEDDING
83
RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84
KEBAKARAN JENGGOT
85
MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86
MERASA JANGGAL
87
ADA APA DENGAN LEON?
88
BERUBAH MANIS
89
MEMBUJUK LEON
90
BERTEMU MASA LALU
91
PEMBALASAN MANTAN
92
KEHILANGAN MANTAN
93
MERASA KESAL #VANIA#
94
PERASAAN SANDIA
95
KABAR BAHAGIA
96
SAKIT HATI #RUHI#
97
MEMBERI KEPUTUSAN
98
AKHIRNYA
99
ISTRI JAHIL
100
MASA NGIDAM #SANDIA#
101
INSTING DANESHA
102
KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103
TERUNGKAP SUDAH
104
BAWAAN BAYI
105
BAWAAN BAYI 2
106
RUHI POSESIF
107
THE END
108
Bhonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!