Siksaan Fisik & Batin

Pagi hari Vania membuka matanya. Ia bernafas lega karena semalam tidak terjadi apa apa dengannya.

" Pagi." Sapa Leon.

" Pagi Kak." Sahut Vania.

" Sekarang mandilah! Aku sudah menyiapkan gaun untukmu, setelah itu aku akan mengantarmu pulang." Ucap Leon.

" Iya Kak terima kasih." Vania masuk ke dalam kamar mandi.

Lima belas menit ia keluar dari sana. Adi yang baru saja bangun menatap kagum ke arahnya.

" Leon, apa kau menghabiskan malam dengannya sendirian? Kenapa kau tidak membangunkan aku? Kau curang mau menikmatinya sendirian? Sekarang berarti giliran aku yang melakukannya." Adi mendekati Vania.

Leon langsung menghadangnya.

" Tidak terjadi apa apa dengan kami, aku akan mengantarnya pulang." Sahut Leon.

" Bagaimana bisa seorang cassanova sepertimu melepaskan gadis secantik ini? Apa kau sudah tidak waras? Kalau kamu tidak mau biar aku saja yang melakukannya." Ujar Adk.

" Dia istrinya Gavin, kau mau mendapat masalah karena berurusan dengan Gavin?"

Adi melongo tak percaya.

" Dia istrinya Gavin? Kalau begitu aku tidak jadi menyentuhnya." Sahut Adi membuat Vania bernafas lega.

" Ayo Vania!" Ajak Leon.

Leon mengantar Vania pulang ke rumah Gavin. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

" Aku ucapkan terima kasih padamu Kak karena kamu telah menolongku." Ucap Vania.

Leon menatap sekilas ke arah Vania lalu ia fokus melihat depan lagi.

" Tidak perlu berterima kasih padaku, kau menyadarkanku akan perbuatan burukku selama ini." Sahut Leon.

Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di rumah mewah berpagar tinggi milik Gavin. Keduanya turun lalu masuk ke dalam.

" Kak Vania." Ucap Sandia menghampiri Vania.

" Kakak darimana? Kenapa Kakak bersama Kak Leon?" Tanya Sandia.

Belum juga Vania menjawab pertanyaan Sandia, terdengar suara langkah.

Tap tap tap

Gavin berjalan menuruni tangga menghampiri mereka.

" Sandia, masuklah ke kamarmu!" Titah Gavin.

" Baik Kak." Sahut Sandia meninggalkan mereka bertiga.

Gavin menatap Vania dan Leon.

" Tenang saja! Tidak terjadi apa apa di antara kami."

Ucapan Leon membuat Gavin terkejut.

" Kenapa kau tidak melakukannya? Apa dia kurang menarik? Atau kau sudah insyaf?" Tanya Gavin.

" Aku memang pemain wanita bro, tapi aku tidak mau memaksakan kehendakku kepada gadis yang tidak menginginkannya, aku bukan penjahat! Apalagi Vania seperti adikku, aku tidak tega melakukannya." Sahut Leon.

" Kalau begitu aku permisi." Ucap Leon meninggalkan rumah Gavin.

Gavin menatap nyalang ke arah Vania membuat nyali Vania menciut.

Gavin menarik paksa tangan Vania menuju kamarnya.

" Awh Mas sakit!" Keluh Vania.

Sampai di dalam kamar Gavin membanting tubuh Vania ke atas ranjang. Ia mengukung tubuh Vania dengan mata memerah karena amarah.

" A... Apa yang kau lakukan Mas?" Tanya Vania dengan gemetar.

" Aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan semalam." Sahut Gavin menarik kasar rambut Vania.

" Ah sakit Mas." Vania memegangi rambutnya.

" Aku ingin tahu seberapa jelek tubuhmu ini, hingga Leon sang cassanova saja tidak mau menyentuhmu!" Bentak Gavin.

" Mas jangan lakukan itu padaku dengan amarah Mas, ku mohon!" Pinta Vania.

Sret...

Gavin menarik gaun Vania hingga sobek.

" Jangan Mas!" Vania menutup tubuhnya dengan selimut.

Gavin menarik selimut itu lalu membuangnya ke sembarang arah. Vania turun dari ranjang lalu berlari menuju pintu. Ia tidak mau kalau Gavin memaksakan kehendaknya kepadanya.

Gavin segera menarik Vania lalu membanting nya di kasur lagi.

" Mas tenangkan dirimu! Jangan kasar seperti ini! A... Aku akan memberikan hakmu tapi tidak dengan cara seperti ini hiks... Ku mohon!" Isak Vania ketakutan.

Ia tahu kalau ini merupakan kewajibannya, tapi ia tidak mau Gavin berbuat kasar padanya. Ini sangat melukai harga dirinya.

" Kau berani mengaturku hah!" Bentak Gavin.

Plak... Plak...

Gavin menampar kedua pipi Vania membuat Vania meringis kesakitan.

" Rasakan ini!"

Gavin mencekik leher Vania hingga mata Vania melotot. Dadanya terasa sesak sekali, bahkan ia merasa nyawanya akan lepas dari tubuhnya.

" Aku akan memberikanmu pelajaran hingga kau sendiri yang memilih ingin mati, tapi aku tidak akan mengotori tanganku dengan membunuhmu."

Gavin melepas cekikkannya, ia mencengkram kuat dagu Vania lalu mencium kasar bibir Vania, Ia tidak segan menggigir bibir Vania hingga berdarah.

Air mata Vania terus menetes mengiringi kekejaman Gavin yang ia lakukan padanya.

Gavin melepas pakaiannya sendiri, lalu menarik pakaian d*l*m Vania hingga tubuhnya polos.

Tanpa ragu Gavin mengarahkan senjatanya ke goa Vania dengan paksa membuat Vania menjerit kesakitan. Jeritan Vania sangat terdengar menyenangkan di telinga Gavin. Ia terus memacu tubuhnya dengan cepat di atas tubuh Vania.

Berbagai posisi Gavin praktekan hingga membuat tubuh Vania terasa remuk. Gavin nampak begitu menikmati perbuatannya namun tidak dengan Vania.

Harga dirinya luruh sudah sebagai istri Gavin. Setelah mencapai puncaknya, Gavin tumbang di samping Vania.

" Hiks.... " Isak Vania merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya, terutama bagian bawahnya.

Mendengar tangisan Vania, Gavin turun dari ranjang memakai pakaiannya kembali. Ia keluar dari kamarnya.

Deg...

Jantungnya terasa berhenti berdetak saat melihat Sandia berdiri di depan kamarnya.

" San... Sandia." Ucap Gavin.

Sandia menatap Gavin yang terlihat acak acakkan.

" Apa yang Kak Gavin lakukan pada Kak Vania?" Selidik Sandia.

" Kenapa?" Gavin balik bertanya.

" Aku mendengar teriakan Kak Vania, dan aku yakin pasti Kakak memaksakan kehendak Kakak kepadanya." Ujar Sandia.

" Ini urusan rumah tangga Kakak, jadi kau tidak perlu mencampuri nya, tugasmu belajar yang baik supaya kelak kau bisa memimpin perusahaan." Gavin menepuk bahu Sandia.

Ia berlalu menuju kamar tamu.

Ceklek....

Sandia membuka pintunya. Ia menatap iba Vania yang sedang duduk menekuk kedua lututnya sambil terisak. Kondisi kamar kacau, pakaian Vania berserakan di lantai.

Sandia mendekati Vania.

" Kak." Sandia menyentuh Pundak Vania.

Vania mendongak menatap Sandia. Ia langsung mengusap air matanya. Ia tidak mau Sandia tahu perbuatan buruk kakaknya kepadanya, ia tidak mau Sandia kecewa dengan sikap Gavin. Bagaimanapun mereka saling menyayangi satu sama lain.

" Kak aku minta maaf atas nama Kak Gavin, aku tidak menyangka Kak Gavin bisa melakukan ini padamu, yang aku tahu selama ini Kak Gavin pria penyayang, dia selalu menyayangiku melebihi apapun, maafkan Kak Gavin Kak." Ucap Sandia menutup tubuh Vania dengan selimut.

" Tidak Sandia, kau salah paham kepada Kakakmu." Ucap Vania.

Sandia mengerutkan keningnya.

" Dia tidak melakukan apapun padaku, kami suami istri Sandia jadi wajar kan jika kami melakukan ini?" Vania menatap Sandi.

" Lalu kenapa Kak Vania menangis? Aku tadi juga mendengar Kak Vania menjerit. Dan gaun itu... Kenapa gaun itu sobek?" Tanya Sandia.

Vania tersenyum kepada Sandia.

" Sandia setelah kau menikah nanti, kau akan memahami semua ini, Kakakmu tidak sabar ingin menyentuhku, itu sebabnya dia merobek gaun ku, aku menjerit dan menangis karena memang rasanya sakit Sandia, bukankah jika baru pertama kali melakukannya rasanya sakit?"

Sandia menganggukkan kepalanya.

" Sekarang kau tahu kan alasan keadaanku saat ini, Kakakmu tidak bersalah! Maafkan aku karena kau harus melihat semua ini." Ucap Vania.

" Baiklah Kak, maafkan aku juga karena salah paham kepada kalian, dan aku juga sudah lancang masuk ke kamar kalian, aku hanya ingin memastikan kalau kau baik baik saja Kak." Ujar Sandia.

" Aku baik baik saja Sandia, jangan khawatir!" Sahut Vania tersenyum lebar.

" Kalau begitu aku keluar dulu Kak, Kakak langsung mandi aja karena sepertinya Kak Gavin mandi di kamar tamu." Ujar Sandia.

" Ok." Sahut Vania.

Setelah kepergian Sandia, Vania kembali menangis meratapi nasibnya.

" Hiks... Hiks.... Sakit Ya Tuhan... " Isak Vania.

" Kenapa Mas Gavin bersikap seperti ini kepadaku? Apa salahku sebenarnya? Kenapa dia terlihat sangat membenciku? Apa yang telah aku lakukan padanya? Ya Tuhan.... Aku yakin ini baru awalnya saja, aku pasti akan mendapatkan perlakuan yang lebih buruk dari ini, aku harus menanyakannya padanya siapa ya aku tahu dimana letak kesalahanku, aku akan memperbaiki kesalahan itu, dan aku harus bersabar dengan sikap Mas Gavin, ini adalah ujian dalam hidupku dan aku yakin suatu hari nanti dia akan berubah... " Batin Vania.

Pada dasarnya Vania gadis yang baik hati, ia akan menerima apapun perlakuan suaminya. Ia akan mencoba membuat Gavin menyadari kesalahannya dan membuat Gavin menyayanginya suatu hari nanti.

Ada nggak yang sepemikiran dengan Vania nih?

Yuk tekan like koment vote dan kasih 🌹yang banyak buat Vania agar Vania semangat...

Terima kasih untuk readers yang sudah mensuport author semoga sehat selalu...

Miss U All...

TBC...

Terpopuler

Comments

Indri Sukawati

Indri Sukawati

jadi orang kok ga nanya² dulu info yg bener,. konfirmasi ke caranya apa bener dia itu anaknya😥

2023-03-28

1

Sumarni Al Fa

Sumarni Al Fa

aduh thor baru baca udah banjir ni 🥺🥺😭😭😭

2022-12-11

3

MarthaAnna

MarthaAnna

sumpah nyesek banget, semangat Vania.
suamimu mengira kalau kamu anak kandung ibu tiri mu💪💪💪

2022-11-12

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Pernikahan
3 Siksaan Fisik & Batin
4 Gara Gara Kopi
5 Mengetahui Alasannya
6 Semakin Sayang Semakin Kejam
7 Mengikuti Gavin
8 Menemui Ibu Mertua
9 Keajaiban memang Ada
10 Salah Paham
11 Pengorbanan Vania
12 Goyah
13 Tetap Bertahan
14 Pada Akhirnya Aku Menyerah
15 Kehilanganmu
16 Ternyata Salah Sasaran
17 Kebenaran dan Penyesalan
18 Menyadari Perasaan
19 Keadaan Gavin
20 Persalinan
21 Meminta Maaf
22 PDKT dengan VANIA & BABBY
23 KEJUTAN DI RUMAH
24 BERSIKAP DINGIN
25 HILANG KENDALI
26 SADAR dari KOMA
27 Setelah Koma
28 Menyerah pada Perasaan
29 Kehidupan Baru
30 Pesta Pemberian Nama
31 Kecelakaan
32 Melewati Masa Kritis
33 MENGHUKUM TALITA
34 Cinta Terpendam #Leon#
35 Memberi Harapan # Sandia#
36 Seperti orang Bodoh#Leon#
37 Kabar Mengejutkan
38 Mencoba menghindar
39 Penjelasan Leon
40 Cinta menjadi Kebencian
41 Rangga & Sandia
42 Leon Kecelakaan
43 Salah Paham
44 Mengajukan Perang
45 Lebih Baik Mati
46 Pria Asing
47 Keterangan Radit
48 Raditya Mahardika
49 Jangan Anggap Kakakmu
50 Keputusan Sandia
51 Ujian Cinta Sandia
52 Ujian Cinta 2
53 Pertunangan
54 Reyhans Prakoso
55 DUO R
56 SIKAP LEON
57 Permintaan maaf Leon
58 PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59 Ada apa dengan Vania?
60 SIKAP GAVIN
61 KABAR BAHAGIA
62 SIKAP MANJA VANIA
63 MENJENGUK VANIA
64 GARA GARA DURIAN
65 BUKAN UP (PROMOSI)
66 KEDATANGAN SIREN
67 KEKECEWAAN RANGGA
68 KEBENARAN
69 TERHARU
70 NGIDAM NASI GORENG
71 MEMBUJUK BUMIL
72 MOBIL BERGOYANG
73 MENCARI & MENEMUKANMU
74 SYARAT LAMARAN
75 DI TERIMA
76 PERNIKAHAN LEON & DANE
77 INSIDEN DI HARI PERTAMA
78 MEMINTA MAAF
79 LAMARAN GERAL
80 PERSIAPAN PERNIKAHAN
81 DRAMA PERNIKAHAN
82 HAPPY WEDDING
83 RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84 KEBAKARAN JENGGOT
85 MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86 MERASA JANGGAL
87 ADA APA DENGAN LEON?
88 BERUBAH MANIS
89 MEMBUJUK LEON
90 BERTEMU MASA LALU
91 PEMBALASAN MANTAN
92 KEHILANGAN MANTAN
93 MERASA KESAL #VANIA#
94 PERASAAN SANDIA
95 KABAR BAHAGIA
96 SAKIT HATI #RUHI#
97 MEMBERI KEPUTUSAN
98 AKHIRNYA
99 ISTRI JAHIL
100 MASA NGIDAM #SANDIA#
101 INSTING DANESHA
102 KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103 TERUNGKAP SUDAH
104 BAWAAN BAYI
105 BAWAAN BAYI 2
106 RUHI POSESIF
107 THE END
108 Bhonchap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Pernikahan
3
Siksaan Fisik & Batin
4
Gara Gara Kopi
5
Mengetahui Alasannya
6
Semakin Sayang Semakin Kejam
7
Mengikuti Gavin
8
Menemui Ibu Mertua
9
Keajaiban memang Ada
10
Salah Paham
11
Pengorbanan Vania
12
Goyah
13
Tetap Bertahan
14
Pada Akhirnya Aku Menyerah
15
Kehilanganmu
16
Ternyata Salah Sasaran
17
Kebenaran dan Penyesalan
18
Menyadari Perasaan
19
Keadaan Gavin
20
Persalinan
21
Meminta Maaf
22
PDKT dengan VANIA & BABBY
23
KEJUTAN DI RUMAH
24
BERSIKAP DINGIN
25
HILANG KENDALI
26
SADAR dari KOMA
27
Setelah Koma
28
Menyerah pada Perasaan
29
Kehidupan Baru
30
Pesta Pemberian Nama
31
Kecelakaan
32
Melewati Masa Kritis
33
MENGHUKUM TALITA
34
Cinta Terpendam #Leon#
35
Memberi Harapan # Sandia#
36
Seperti orang Bodoh#Leon#
37
Kabar Mengejutkan
38
Mencoba menghindar
39
Penjelasan Leon
40
Cinta menjadi Kebencian
41
Rangga & Sandia
42
Leon Kecelakaan
43
Salah Paham
44
Mengajukan Perang
45
Lebih Baik Mati
46
Pria Asing
47
Keterangan Radit
48
Raditya Mahardika
49
Jangan Anggap Kakakmu
50
Keputusan Sandia
51
Ujian Cinta Sandia
52
Ujian Cinta 2
53
Pertunangan
54
Reyhans Prakoso
55
DUO R
56
SIKAP LEON
57
Permintaan maaf Leon
58
PERNIKAHAN SARANG (Sandia&Rangga)
59
Ada apa dengan Vania?
60
SIKAP GAVIN
61
KABAR BAHAGIA
62
SIKAP MANJA VANIA
63
MENJENGUK VANIA
64
GARA GARA DURIAN
65
BUKAN UP (PROMOSI)
66
KEDATANGAN SIREN
67
KEKECEWAAN RANGGA
68
KEBENARAN
69
TERHARU
70
NGIDAM NASI GORENG
71
MEMBUJUK BUMIL
72
MOBIL BERGOYANG
73
MENCARI & MENEMUKANMU
74
SYARAT LAMARAN
75
DI TERIMA
76
PERNIKAHAN LEON & DANE
77
INSIDEN DI HARI PERTAMA
78
MEMINTA MAAF
79
LAMARAN GERAL
80
PERSIAPAN PERNIKAHAN
81
DRAMA PERNIKAHAN
82
HAPPY WEDDING
83
RUPANYA SAMA SAMA CEMBURU
84
KEBAKARAN JENGGOT
85
MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN
86
MERASA JANGGAL
87
ADA APA DENGAN LEON?
88
BERUBAH MANIS
89
MEMBUJUK LEON
90
BERTEMU MASA LALU
91
PEMBALASAN MANTAN
92
KEHILANGAN MANTAN
93
MERASA KESAL #VANIA#
94
PERASAAN SANDIA
95
KABAR BAHAGIA
96
SAKIT HATI #RUHI#
97
MEMBERI KEPUTUSAN
98
AKHIRNYA
99
ISTRI JAHIL
100
MASA NGIDAM #SANDIA#
101
INSTING DANESHA
102
KETIKA KEPERCAYAAN DI PERTANYAKAN
103
TERUNGKAP SUDAH
104
BAWAAN BAYI
105
BAWAAN BAYI 2
106
RUHI POSESIF
107
THE END
108
Bhonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!