Pertanyaan

"Assalamualaikum, Mbak, ini saya bawakan makanan," ucap salah seorang penghuni pesantren. Dia adalah Ayu, yang bekerja di bagian dapur.

Nara hanya diam sambil terus menatap ke jendela. Karena salamnya tidak digubris, Ayu pun langsung meletakkan nampan berisi makanan dan minuman di atas meja yang tak jauh dari Nara duduk.

"Mbak, ini makanan silakan dimakan, ya. Oh ya, jika ingin keluar, gunakan gamis dan jilbab di lemari, ya."

Lagi-lagi ucapan Ayu tidak digubris. Dia pun segera pergi keluar dari ruangan itu.

"Gimana?" tanya Ustazah Hilma saat Ayu melapor ke ruangannya.

"Nggak mau, Ustazah. Bahkan salam saya pun nggak digubris," sahut Ayu.

"Sepertinya dia masih trauma. Dia harus menyesuaikan diri lagi di sini."

"Memangnya dia kenapa, Ustazah? Apa dia sama seperti Mbak Zea yang hampir dicelakai temannya sendiri?" tanya Ayu penasaran. Memang, dalam hal ini, yang mengetahui tentang asal usul Nara hanyalah keluarga Ustazah Hilma dan juga Jihan selaku nakes di daerah itu yang sempat menangani Nara.

"Sudahlah, sekarang kamu kembali ke dapur saja, sebentar lagi jamnya makan siang, kan?"

"Iya, Ustazah, saya permisi dulu," sahut Ayu. Dia pun langsung kembali ke dapur untuk membantu rekan-rekannya mempersiapkan makan siang yang akan dilakukan selepas salat dzuhur.

"Assalamualaikum, Umi." Terdengar suara pintu diketuk oleh Syahil.

"Waalaikumsalam, masuk, Nak."

Syahil pun masuk ke dalam ruangan ibunya. Dia duduk di hadapan sang ibu yang sedang bekerja.

"Ada apa, Nak?" tanya Hilma heran yang melihat wajah Syahil yang sepertinya penuh dengan kebimbangan.

"Begini, Umi, bagaimana kabar Zea sekarang?" tanyanya ragu. Dia takut ibunya akan marah karena dia menanyakan kabar istri orang.

"Dia baik-baik saja," ucap Hilma sambil tersenyum lembut.

"Apakah pernikahannya dengan pria itu bahagia, Umi?"

"Astaghfirullah, mengapa kamu nanya begini, Nak? Dia itu sudah menjadi istri orang lain? Apa yang kamu harapkan dari dia?"

"Maaf, Umi, Syahil hanya tidak ingin melihat Zea tidak bahagia. Karena Syahil tahu Steven itu pria yang kurang baik. Bagaimana kalau dia mengalami..."

"Hentikan, Syahil, sejak kapan kamu mencampuri urusan rumah tangga orang lain? Dia sudah menjadi istri orang, mengapa kamu masih menanyakannya?" Hilma mulai menegur Syahil yang dirasa sudah berbicara terlalu jauh.

"Astaghfirullah, maaf, Umi, maaf." Syahil menundukkan kepalanya. Menyadari apa yang dilakukannya saat ini memang salah.

"Lupakan dia, Nak, kalau dia jodohmu, dia pasti akan kembali padamu tanpa perlu kamu kejar. Tapi, dia sudah menikah dengan pria lain. Ikhlaskan dia." Hilma menatap prihatin pada putranya. Dia tahu bahwa Zea adalah cinta pertama bagi Syahil. Namun, Zea sudah menikah dengan Steven, mereka bisa apa?

"Iya, Umi, Syahil pergi dulu, ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam wr wb." Hilma menatap kepergian anaknya dengan tatapan kasihan. Pernikah pertama Syahil yang gagal karena telah dijebak tentu membuatnya sulit untuk mencari pasangan lagi. Namun, setelah dia menemukan Zea, ternyata wanita itu berjodoh dengan orang lain.

"Assalamualaikum, ustaz," sapa Rianti yang tiba-tiba sudah ada di depannya. Membuat Syahil terkejut dan memundurkan langkahnya.

"Waalaikumsalam, ada apa, Rianti."

"Ini, saya ingin berikan ini pada ustaz," ucap Rianti sambil menyerahkan paper bag padanya.

Melihat Rianti hanya seorang diri dan status mereka yang hanya berdua membuat Syahil langsung mengambil paper bag itu dan segera pergi.

"Terima kasih, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, jangan lupa dipakai, ya, Ustaz," ucap Rianti dengan girang. Dia benar-benar mengira apa yang selama ini diberikannya akan dibuka atau dipakai oleh Syahil. Nyatanya tidak, Syahil malah menyimpannya di dalam lemari. Dia hanya tinggal menunggu Rianti lulus dan kemudian akan memberikannya pada orang lain agar tidak menyinggung perasaan Rianti. Karena, menyimpan barang yang tak digunakan terlalu lama juga akan menjadi mubazir dan itu hal yang tidak disukai Allah.

Terpopuler

Comments

renita gunawan

renita gunawan

kamu yang sabar ya,syahil.jika zea emang jodohmu,zea pasti akan kembali padamu.

2023-01-10

1

Ayas Waty

Ayas Waty

sabar n ikhlas bang Syahil....klo jodoh gk akan kemana.... ma'af Rianti dulu aq kira kamu terlibat dg kasus mbk Aisyah...

2022-11-14

1

tse

tse

sabar syahil in syaa Allah kalo jodoh kamu zea pasti akan kembali padamu, hanya Allah yg tau tentang jodohmu

2022-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!