Bab. 14 Menyebalkan

"Loh Jun Lo kesini, ada apa?" tanya Millean yang terkejut melihat Juna, sepupunya masuk ke ruangannya.

"Gak ada, lagi main aja." jawab Juna asal. Padahal yang sebenarnya ia tengah mengikuti Naya. Ia ingin tahu keseharian Naya. Benar atau tidak kalau Naya sama saja dengan wanita-wanita di luaran sana.

Semenjak tahu tentang kehidupan Naya, entah kenapa membuat seorang Juna yang tidak pernah perduli dengan orang lain apalagi wanita. Tapi sekarang ia ingin mengetahui kehidupan seorang Naya.

"Mau minum apa Jun?" tanya Millean.

"Seperti biasa aja." jawab Juna.

Millean pun menelpon orang kitchen untuk membawakan minuman yang ia sebutkan ke ruangan nya.

Tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk." karyawan Cafe Millean pun masuk dengan membawa dua gelas Copi dan kentang goreng. Wanita itu sempat terkejut saat melihat Juna ada di dalam ruangan Bosnya. Sedangkan Juna sendiri terus menatap wanita itu dengan wajah datarnya.

"Bu, ini pesanannya?"

"Kamu letakkan saja di meja." jawab Millen.

Selesai meletakkan kopi dan kentang goreng nya, wanita itu langsung keluar.

"Kenapa Lo lihatin karyawan gue sampai seperti itu?!" tanya Millean yang memperhatikan sepupunya terus saja menatap karyawan nya. "Jangan bilang Lo mau niduri tuh cewek!" tanyanya lagi. "Gue tahu Lo tampan banyak duit, tapi jangan coba-coba lo tidur dengan karyawan gue. Lo cari aja sana di club' kan banyak. Tapi jangan karyawan gue."tambah Millen lagi. Ya walaupun Millean sebagai Bos, galak. Tapi ia masih memiliki rasa peduli dengan karyawan nya. Seperti Naya yang di ijinkan selalu masuk di sif sore, karena paginya ia bekerja di tempat lain.

"Apa Lo bilang? tidur dengan karyawan Lo! maaf gue gak pernah selera dengan karyawan Lo!" ucap Juna.

'Tapi beda dengan Naya, gue sangat menginginkan Naya.' ucap Juna dalam hati.

"Bagus deh kalau gitu. Tapi tunggu, kenapa Lo lihatin Naya seperti itu tadi?" tanya nya balik.

"Dia cantik." Jawab Juna jujur.

"Ck, jangan macem-macem Lo sama karyawan gue." kesal Millean.

*

*

Keesokan harinya

"Naya, Lo cepat banget datangnya?" tanya Hani yang melihat Naya sudah mengepel lantai di lobi.

"Hani, apa kamu gak dengar apa kata Pak Danu kemaren, kalau kita harus datang cepat untuk membersihkan semua ruangan, karena tepat hari ini Pak Juna akan berada di kantor ini." Jawab Naya.

"oh ya ampun.. gue lupa Nay." Hani langsung berlari menuju loker untuk meletakkan tasnya. Lalu segera membantu Naya.

"Ya tuhan Nay.. tampan banget sih tu pak Juna." Ucap Hani yang saat ini tengah melihat Juna yang sudah berada di lobi.

"Iya dia memang tampan. Terus mau apa kamu kalau dia tampan?" tanya Naya pada Hani yang mulai lebay kalau sudah meliihat lelaki tampan.

"Gue mau jadi kekasihnya. Eh enggak, gue mau jadi istrinya." jawab Hani dengan antusias mengucapkan nya.

"jangan mimpi terlalu tinggi mbak, entah yang ada jatuh dan sakit. Kita itu tidak sebanding dengannya, kita hanya butiran debu dimatanya." Hani menghela napasnya. Naya selalu mematahkan harapan nya.

"Hei Lo mau kemana Nay!" teriak Hani yang sudah berjalan meninggalkan nya.

"Bawel ah."

"Naya. Tolong kamu buatkan kopi buat Pak Juna, sekalian antar ke ruangan nya." perintah Kepala Cleaning service bernama, Dian.

"Saya, Bu?!"

"Iya kamu! Karena pak Juna sendiri yang memintanya untuk di buatkan kopi." jawab Dian seperti tidak suka.

" baik Bu." balas Naya.

"Apa kamu sebelumnya sudah mengenal pak Juna?" tanya Dian penasaran kenapa Bos besar bisa mengenal Naya.

"Saya? kenal dengan Pak Juna? Ya enggak lah Bu. Saya baru lihat dan tahu waktu ia datang kemaren." Jawab Naya.

"Terus, kenapa pak Juna tahu nama kamu dan meminta kamu untuk buatkan kopinya?" tanyanya lagi.

"Itu, emm, oh ya kemaren pak Juna datang, beliau juga minta kopi dan pas ketepatan saya yang buat kopinya. Jadi pak Juna tahu nama saya." Jawab Naya lega karena memiliki jawaban yang pas kepada Dian.

"Oh, gitu ya!"

"Iya Bu."

"Ya uda cepat buatkan kopinya. entar pak Juna marah karena lama menunggu." ucap Dian ketus.

Naya mengetuk pintu ruangan Juna dan salah satu tangannya sudah ada nampan di atasnya ada secangkir kopi pesanan Juna.

"Masuk" sahut Juna dari dalam ruangannya.

Naya menghela nafasnya panjang kemudian dengan perlahan Naya membuka pintu ruangan Juna, ia lalu melangkah masuk kedalam.

"Pak ini kopinya." ucap Naya lalu meletakkan secangkir kopi dibatas meja Juna.

"Saya permi_-"

"Duduk!" potong Juna.

"Hah!"

"Duduk!" perintah Juna sekali lagi.

"Ta-tapi, pak.."

"Kalau saya bilang duduk, ya duduk!" Naya menghela nafasnya. Lalu ia pun duduk di depan Juna yang terhalang meja kerja Juna. Naya tidak mau berdebat dengan lelaki brengsek yang ada di depannya ini.

"Apa ada yang bapak perlukan lagi?" tanya Naya.

Juna bukannya menjawab , ia malah mengambil secangkir kopi yang di buat Naya. Dengan perlahan Juna meminumnya setelah meniupnya.

"Enak." batin Juna.

"Pak, sebenarnya saya di suruh duduk disini mau ngapain?" tanya Naya yang sudah mulai kesal. Pak saya juga masih banyak kerjaan. Saya harus membersihkan kaca dan lantai." ucap Naya. Juna menatap Naya sejenak, kemudian beralih lagi ke laptop nya.

"Oh ya tuhan..nih orang maunya apa sih!" batin Naya kesal dengan Juna.

"Tolong kamu bersihkan ruangan saya. Dan susun ulang rak buku itu.!" perintah Juna.

"Apa?!"

"Kamu bersihkan ruangan saya.! ucap Juna kembali.

"Tapi pak sebelum Bapak datang, ruangan ini sudah di bersihkan..!" protes Naya.

"Disini siapa, atasannya?"

"Bapak." jawab Naya.

"Ya sudah. Jadi itu terserah saya! saya yang punya ruangan ini. Sekarang cepat bersihkan ruangan saya!" Naya mengepalkan kedua tangannya, geram. Naya tidak menyangka selain mesum, dan brengsek seorang Juna sangat-sangat menyebalkan.

"Cepat! Kok malah bengong!" sentak Juna.

Sontak Naya langsung berdiri dari duduknya. Naya pun berjalan menuju rak buku untuk merapikan kembali, sembari menghentak-hentakakan kakinya yang sudah terlalu kesal dengan Juna.

Sedangkan Juna tersenyum senang sudah membuat seorang Naya kesal.

"Gadis yang menarik." lirih Juna.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!