Bab 19

"Pak gimana ini? mereka pasti bakalan mikir yang tidak-tidak tentang saya." ujar Naya.

"Biarkan saja Naya.. jangan pernah perduli kan mereka." ucap Juna padanya. "Sekarang cepat kamu buatkan saya kopi." perintah Juna yang langsung masuk kedalam lift khusus. Sedangkan Naya berjalan menuju pantry untuk membuatkan kopi.

"Wah hebat ya, bisa jalan sama pak Juna?!" ucap Hani dengan memandang sinis Naya.

"Apa maksud mu Han?" tanya Naya tak mengerti.

"Uda deh jangan sok polos Lo Nay. Aku tahu kok kamu satu mobil dengan pak Juna. Heh! dasar munafik, katanya gak suka tapi nyatanya lo udah mendekati pak Juna duluan! Ternyata Lo tuh sama aja ya Nay, sama dengan wanita lainnya. Yang menggoda bosnya sendiri!" ucap Hani yang langsung menusuk ke jantung Naya. Hani langsung pergi meninggalkan Naya yang masih diam mematung dengan apa yang di ucapkan Hani padanya.

"Naya!" bentak kepala Cleaning service yang baru saja masuk ke pantry. Membuat Naya langsung tersadar.

"I-iya Bu." jawab Naya.

"Cepat kamu antar kopi pak Juna! dia sudah marah-marah karena kamu belum mengantarkan kopinya." ucap wanita itu ketus pada Naya.

"Baik Bu." balas Naya sembari membawa kopi yang sudah ia buat dan akan mengantarnya ke ruangan Juna.

"Tunggu Naya." Naya yang sudah berjalan beberapa langkah pun menghentikan langkahnya lalu berbalik arah menatap Dian, kepala Cleaning service mereka.

"Iya Bu, ada apa?" tanya Naya.

"Ada hubungan apa kamu dengan pak Juna! kenapa kamu bisa pergi bersama denganya?!" Tanya Dian ketus.

"I-itu Bu, saya ti_-"

"Jangan kamu pikir semua karyawan disini tidak tahu kalau kamu satu mobil dengan pak Juna!" potong Dian.

"kami tadi tidak sengaja bertemu Bu. Dan pak Juna memberikan tumpangan kepada saya." ucap Naya asal. Gak mungkin kan.. dirinya bilang kalau ia di jemput dengan Juna.

"Semua juga tahu, kalau pak Juna tidak suka wanita mana pun duduk di dalam mobil mewahnya. Apalagi wanitanya seperti kamu! Atau jangan-jangan kamu menggoda pak Juna, iya kan?" lagi-lagi Naya harus bisa sabar dengan orang-orang tidak suka padanya.

"Terserah Bu Dian saja mau ngomong apa! Saya permisi dulu Bu, entar pak Juna semakin marah karena saya lama mengantar kopinya." Naya langsung pergi gitu aja, tanpa mau mendengar jawaban dari Dian.

"Sombong banget kamu Naya! awas aja kamu."kesal Dian.

"Ini pak kopinya." ucap Naya yang baru saja masuk keruangan Juna, lalu meletakkan secangkir kopi di meja kerja lelaki itu.

"Kamu lama banget ngantar kopinya Nay..!" ucap Juna datar tanpa mau menatap Naya, karena sibuk dengan laptopnya.

"Maaf pak. Apa ada yang pak Juna perlukan lagi?! kalau tidak saya akan mengerjakan pekerjaan saya."ucap Naya.

"Kamu tetep disini Nay, dan nanti kamu temani saya makan siang." Naya menghela nafasnya.

"Tapi maaf pak, saya tidak bisa. Lebih baik pak Juna makan siang sendiri." tolak Naya.

"Kamu nolak perintah saya Nay?!" Juna menatap tajam Naya.

"Maaf pak, tapi kali ini saya tidak bisa." jawab Naya. Juna beranjak dari kursinya, kemudian berjalan perlahan mendekati Naya. Naya yang di dekati oleh Juna mundur kebelakang. Sampai tubuhnya membentur pintu di belakangnya. "Pa-pak Juna mau apa!" Naya langsung menunduk kan kepalanya.

Juna yang sudah tepat di depannya Naya, langsung menarik pinggang Naya agar lebih dekat padanya. Lalu Juna mengangkat dagu Naya. Mata mereka bertemu, sejenak Naya terpesona dengan ketampanan Juna. Jantungnya berdetak dengan kencang karena wajah mereka begitu dekat. Begitu juga dengan Juna ia terpesona dengan wajah polos Naya, jangan lupakan jantungnya yang juga berdetak kencang. Ada rasa aneh yang muncul dalam hati Juna yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Juna semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Naya, kemudian Juna mendaratkan bibirnya ke bibir Naya. Juna menciumnya dengan lembut tidak seperti kemarin yang mencium Naya dengan kasar. Naya yang tadi masih menatap wajah Juna langsung melebarkan matanya terkejut.

Naya mendorong dada Juna kebelakang, namun sayang tenaga Juna lebih kuat. Lama-kelamaan Naya pasrah dan karena Juna menciumnya dengan lembut membuat Naya terbuai, ia pun membalas ciuman Juna walaupun masih kaku. Mendapat balasan dari Naya, Juna senang bukan kepalang. Membuat Juna bertambah bergairah.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu membuat Naya sadar, kemudian mendorong tubuh Juna dengan kuat. Juna yang masih asik dengan bibir Naya, sempat kaget karena tubuhnya di dorong Naya tiba-tiba.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!