Juna Ricard Permana
Inilah dia si Juna, Lelaki tampan pecinta one night stand. Baginya wanita sama saja hanya menginginkan uang dan uang, satu lagi kepuasan. Itu lah yang ada di benaknya penilaian kepada seorang wanita.
Karena ulah mamanya yang pergi meninggalkan dirinya dan papanya demi lelaki lain yang lebih kaya. Membuat Juna tidak mau mengenal cinta. Yang ada di pikirannya hanyalah, menjadi Lelaki yang sukses agar tidak di sepelekan dengan wanita. Seperti apa yang di lakukan oleh mamanya pada papanya. Dan ingin selalu memajukan Perusahan peninggalan almarhum Papanya agar lebih besar lagi. Walaupun sekarang Perusahaan nya sudah sangat besar dan tak lupa bersenang-senang.
Naya Ariska
Naya Ariska gadis cantik berusia 21 tahun ini, harus kerja keras dan banting tulang demi untuk menghidupi adik dan ibunya yang sakit keras. Tapi walaupun begitu, Naya tidak pernah mengeluh, Naya selalu sabar dan ikhlas menjalaninya. Apa pun yang terjadi dalam hidupnya, di depan orang lain ia selalu ceria. Jadi orang-orang di sekitarnya yang kenal Naya, tidak tahu seberat apa masalah yang Naya hadapi.
*
*
Setelah pulang kerja sebagai Cleaning service. Naya langsung pergi ke rumah sakit mengunjungi Ibunya. Sampainya disana Naya melihat Dokter sedang memeriksa ibunya.
"Naya, bisa kita bicara?" Ucap Dokter saat sudah keluar dari ruangan ibu Naya.
"Ada apa ya Dok?" tanya Naya pada Dokter Heri yang selalu menangani ibunya.
"Mari, ikut keruangan saya. Kita bicara disana." ajak Dokter Heri. Naya pun mengikuti Dokter Heri ke ruangannya.
"Ada apa ya Dok? apa ada masalah dengan kondisi ibu saya?" tanya Naya saat sudah berada di ruangan Dokter Heri.
"Begini Naya, kondisi ibu kamu semakin hari semakin menurun. Seperti yang sudah pernah saya sarankan kepada mu, ibu kamu harus segera di Operasi. Kalau tidak_-" Dokter Heri menghentikan ucapannya, lalu menghela nafasnya.
"Kalau tidak apa Dok?" tanya Naya yang sudah merasa takut dan kuatir.
"Nay, kanker yang menyerang ibumu sudah hampir menjalar keseluruh organ tubuhnya. Kalau kita tidak segera Operasi kami tidak bisa menjamin ibu kamu bertahan atau tidak." ucap Heri menjelaskan.
Lutut Naya seketika lemas. Naya tahu biaya Operasi tidaklah sedikit, tapi ia bingung harus cari uang kemana untuk biaya operasinya. Sebenarnya Dokter sudah lama menyarankan ibunya untuk di operasi, Naya bukannya tidak mau ibunya di operasi, tapi ia tidak memiliki biaya. Ingin rasanya ia menjual rumah ayahnya. Tapi tidak mungkin, sedangkan rumah itu sudah ia gadaikan ke rentenir.
"Ya tuhan aku harus bagaimana?" batin Naya.
"Nay.. Naya!" Panggil Dokter Heri yang langsung menyadarkan ia dari lamunannya.
"Eh, iya Dok."
"Gimana Nay? apa kamu setujuh ibu kamu di operasi?" tanya Dokter Heri.
"kapan ibu saya akan di operasi Dok?"
"Kalau bisa hari ini juga, dan tentunya jika kamu sudah membayar administrasi nya, kami akan langsung mengoperasi ibu kamu." jawab Dokter Heri.
"Dok beri saya waktu untuk menyiapkan uangnya." ucapnya meminta waktu pada Dokter Heri.
"Baiklah. Tapi kalau bisa jangan sampai berhari-hari ya Nay.. ingat kesembuhan ibu kamu lebih penting. Dan penyakit ini jangan di anggap remeh, Nay.. Apa kamu tidak mau ibu mu berkumpul dengan kalian lagi?"
"itulah yang saya dan adik saya harapkan Dok, bisa berkumpul lagi dengan Ibu. Kalau gitu saya permisi Dok, dan saya akan usahakan secepatnya. Sekali lagi terimakasih Dok." ucap Naya.
Setelah dari ruangan Dokter Heri. Naya masuk keruangan ibunya. Tubuh Naya lemas melihat kondisi ibunya yang terus menurun. Sakit rasanya melihat ibunya tak kunjung sembuh dan terus berbaring di rumah sakit.
"Ibu.. hiks. Maafin Naya Bu.. hiks. Ibu, Naya akan lakukan apapun untuk kesembuhan ibu, apapun Bu!tapi Naya mohon Ibu harus sembuh setelah di Operasi, nanti. Ibu bertahan ya.. demi kami Bu." Kemudian Naya mencium kening Ibunya. "Doain Naya Bu, agar cepat mendapatkan uang untuk operasi ibu." sebelum pergi, Naya mencium tangan ibunya meminta restu.
Saat ini Naya lagi duduk di taman rumah sakit sembari menggenggam ponselnya. Naya masih bingung, mau mencari kemana uang sebar itu untuk operasi ibunya. Kemudian Naya menelpon seseorang. Mungkin aja orang tersebut bisa membantunya.
"Bisa kita bertemu?"
"(....)"
"Aku tunggu di tempat biasa ya?"
"(....)"
"Baiklah, kamu emang paling tahu ke adaaku."
Selesai menelpon seseorang, Naya pun langsung beranjak. Lalu pergi ke taman untuk bertemu orang yang di telponnya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Vera Mudya
favorit gw luke,Zhao Lo sgi..cocok thor😍
2024-09-20
0
Rhmad Flash
aduh tor visualnya aku SK banget
2024-03-08
1