Bab. 11 Tentangnya

"Mau kemana kamu?!" tanya Juna datar.

"Lepasin! saya mau masuk, saya harus bekerja." Naya berusaha menarik tangannya dari Juna.

"Aku belum selesai bicara sama kamu!" Naya menghela nafasnya, ia sudah sangat kesal dengan lelaki yang ada di depannya ini.

"Mau apa lagi? saya tidak punya urusan dengan tuan. Jadi saya mohon lepasin tangan saya sekarang juga!" Juna bukannya melepasakan Naya, ia malah mendorong bahu Naya kebelakang membuat tubuh Naya terbentur dinding tepat di belakangnya.

"Ma-mau apa kam- ehmmmpp," Juna sudah menutup mulut Naya dengan bibirnya. Juna sudah sangat merindukan manisnya bibir pink milik Naya.

Naya berusaha memberontak tapi tidak bisa, karena tenaganya tidak sekuat Juna. Juna menarik tengkuk leher Naya agar lebih dekat dan ia semakin memperdalam ciumannya.

'Oh shitte, sungguh nikmatnya bibir Naya, bahkan tubuhku sudah sangat bergairah.' ucap Juna dalam hati.

Dengan sekuat tenaga Naya melepasakan diri dari Juna. Setelah terlepas Naya langsung melayangkan tamparan di wajah tampan Juna.

Plak

Juna terkejut saat pipinya mendapatkan tamparan dari Naya, Juna langsung mengepalkan kedua tangannya.

"Berani sekali kau menampar wajah ku!" ucap Juna dingin sembari menatap tajam Naya.

"Saya tidak akan melakukan itu, kalau anda tidak kurang ajar." Jawab Naya tanpa rasa takut.

"Apa? kurang ajar! tidak usah munafik kamu. Gimana dengan dirimu yang kemaren menjual tubuhmu kepadaku, hah!"

"Itu bukan urusan anda, tuan." Naya kembali melangkahkan kakinya ingin masuk ke dalam Cafe. Tapi lagi-lagi tangannya di cekal oleh Juna.

"Sebenarnya apa yang anda inginkan! hah? tolong lepasin saya. Kalau Bu Millean tidak melihat keberadaan saya di Cafe dan tidak melayani tamunya, saya akan kena marah. Dan saya tidak mau di pecat." ujar Naya

"Kalau kau di pecat, jangan takut aku masih memberimu kesempatan menerima tawaran ku pagi tadi." bisik Juna di telinga Naya, membuat Naya mundur seketika. "Gimana? apa kamu menerima tawaran ku?! dari pada kau harus bekerja di dua tempat sekaligus. Kau tenang saja aku akan membayar mu lebih setiap malamnya. Bahkan lebih besar dari gajimu bekerja di dua tempat." ucap Juna masih belum putus asa untuk menerima tawaran nya.

"Ck! Saya lebih baik bekerja di dua tempat sekaligus, dari pada menerima tawaran dari anda. Jadi maaf tuan Juna, saya menolak tawarannya yang anda berikan." balas Naya yang benar-benar sudah sangat kesal dan jengkel dengan Juna.

"Sombong sekali kamu!"

"Saya bukan sombong, tapi karena saya memang tidak minat dengan pekerjaan seperti itu."

"Kalau kau memang tidak berminat, kenapa kamu menjual tubuhmu dengan ku dan meminta bayaran mahal?"

"Tuan Juna yang terhormat. Ini terakhir kalinya saya bicara pada anda. Saya bukanlah wanita ****** yang suka menjajakan tubuhnya kepada lelaki hidung belang, saya bukan wanita seperti itu. Asal tuan Juna tahu. Lebih baik tuan mencari wanita lain yang mau memuaskan hasrat Anda di ranjang. Dan itu bukanlah saya." jelas Naya. "Dan ya satu lagi. Kenapa saya melakukan itu? Saya terpaksa, bahkan sangat-sangat terpaksa harus menjual tubuh saya pada anda. Dan saya sangat menyesal sudah melakukan hal itu." Naya langsung berlari masuk ke dalam Cafe meninggalkan Juna. Mata Naya mulai berkaca-kaca kalau mengingat hal itu lagi. Itulah penyesalan yang begitu dalam yang ia rasakan pada dirinya dan ibunya. Tentunya sangat sulit ia lupakan.

Sedangkan Juna masih diam berdiri di belakang Cafe milik sepupunya, Millean. Juna melihat ada kesedihan di mata indah Naya, saat berbicara barusan. Dan juga penyesalan, seperti apa yang di ucapkan Naya.

"Wanita yang berbeda." lirih Juna sembari tersenyum kecil. Juna semakin penasaran dengan sosok Naya, yang sudah menolaknya dua kali. Padahal dia sudah memberikan penawaran menarik. Mungkin kalau wanita lain langsung kegirangan, bahkan mereka rela tidak di bayar asal bisa tidur dengan nya. Tapi Naya, tidak seperti itu. Naya adalah wanita pertama yang berani menolaknya.

"Lihat saja Naya! kau akan datang sendiri nya padaku, sama seperti waktu itu. Saat kau menawarkan tubuh mu padaku." janji Juna.

Kemudian Juna kembali masuk ke dalam Cafe.

"Lo dari mana aja sih?! ke toilet aja lama banget." ucap Sam pada Juna.

"Biasa toilet ngantri." bohongnya. Gak mungkin kan di bilang, kalau dia baru menemui Naya.

Mata Juna sedari tadi tak berhenti memperhatikan Naya yang melayani para tamu. Naya memang tidak seperti karyawan wanita lain yang melayani tamu sambil tebar pesona. Naya cenderung cuek, tanpa perduli sekitar nya. Fokusnya hanya mengantarkan pesanan ke meja tamu. Bahkan ia tidak menyadari para lelaki menatap dirinya penuh minat.

"Juna, gue cabut duluan yah?! gue udah bosan nih. Biasa.. gue mau ke club, ngamar dulu.." ucap Tiger yang akan beranjak dari kursinya.

"Ngapain ke club'? udah disini aja, bukannya di Cafe ini banyak mangsa?" sambung Sam.

"Gue gak mau, mending gue pakai wanita bayaran. Kalau sama mereka, yang ada di minta pertanggung jawaban, menikah. Dan gue belum siap untuk itu." balas Tiger yang langsung berjalan meninggalkan mereka.

"Lo Sam gak ikut Tiger?" tanya Juna

"Ya, sebentar lagi gue pergi." jawab Sam.

*

Keesokan harinya. Juna sudah di sibukkan dengan segudang pekerjaan dan begitu banyaknya berkas-berkas yang harus ia selesaikan.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu ruangan nya. "masuk.." jawab Juna. Dan Felix pun masuk kedalam.

"Tuan, ini data wanita yang anda minta kemaren." Felix langsung menyodorkan sebuah amplop berwarna cokelat pada Juna.

"Apa ini sudah semua informasi nya?" tanya Juna.

"Sudah, tuan." balasnya.

Juna pun langsung membuka amplop tersebut. Kemudian Juna mulai membaca satu persatu lebaran kertas yang ada di hadapannya.

"Apa? jadi dia menjual tubuhnya demi operasi ibunya?" tanya Juna tak percaya. Naya sampai rela melakukan hal itu. Pantes saja ada rona kesedihan dimatanya saat berbicara hal itu.

"Iya tuan, tapi sayang belum sempat melakukan operasi ibunya sudah meninggal. Dan itu sempat membuat wanita itu terpuruk. Sebenarnya Dokter sudah lama menyarankan Naya untuk melakukan operasi, tapi biayalah yang menjadi kendalanya." ucap Felix menceritakan.

"Tapi apa mereka tidak memiliki saudara untuk membantunya?" tanya Juna yang masih membaca informasi tentang Naya.

"Ada, tuan. Tapi saudara dari Naya tidak pernah mau membantu mereka. Bahkan mereka menggapnya tidak memiliki hubungan lagi." ucap Felix.

Juna langsung terharu setelah membaca data tentang Naya. Ia tidak menyangka seorang Naya, gadis cantik masih muda sudah berjuang sendiri untuk membiayai sekolah adiknya dan pengobatan ibunya. Sampai membuat Naya berkeja di dua tempat sekaligus. Juna pikir hanya dia yang tak pernah menikmati masa mudanya karena terus bekerja membesarkan Perusahaan papanya. Ternyata masih ada lagi yang lebih sulit darinya. Ia masih mending ada Perusahaan milik Papanya, saat ia ditinggal mati oleh Papanya. Jadi ia tinggal hanya mengembangkannya Perusahaan milik papanya. Tetapi Naya, tidak memiliki apa pun. Ia berjuang sendiri untuk membiayai hidupnya, sekolah adiknya dan pengobatan ibunya. Dengan berkerja di dua tempat. Juna yakin pasti itu masih kurang, kurang banyak malah.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!