Bab. 16 Bantuan Juna

"Kenapa kamu yang membuatkan kopi? di mana Naya?" tanya Juna datar. "Saya mau, Naya setiap hari nya yang membuatkan kopi untuk saya!" Hani yang baru saja meletakkan kopi di meja Juna, langsung ketakutan dengan bentakan dari Juna. Ia tidak menyangka seorang Juna yang ia kagumi ternyata sangat galak.

"Ma-maaf Pak, tapi Naya nya tidak masuk hari ini." jawab Hani takut-takut.

"Tidak masuk? kenapa?" tanya Juna lagi yang tidak mengetahui kalau Naya tidak masuk hari ini.

Kemaren juga ia tidak masuk kerja di Millean Cafe, karena emang harinya off. Tapi pagi ini tidak masuk, kenapa?

"I-itu pak, dia ijin karena adiknya sakit. Jadi Naya tidak masuk." jawabnya lagi.

"Oke. Kamu boleh pergi!" ucap Juna dingin.

"Baik Pak." Hani pun langsung keluar dari ruangan Juna, tanpa mau menatap wajah tampannya.

"Kenapa pak Juna meminta Naya yang selalu membuatkan kopi untuknya ya? apa mereka memiliki hubungan? tapi tidak mungkin. Oh, ya ampun Hani.. jelaslah pak Juna meminta Naya untuk membuatkan kopinya. Pak Juna pasti ketagihan kopi buatan Naya, rasa kopi buatan Naya kan memang enak. Apa lagi Naya kerja juga di Cafe, pastinya ia pintar membuat kopi." monolog Hani sembari berjalan menuju pantry.

Setelah Hani pergi dari ruangan Juna, Juna langsung menghubungi Felix, asistennya.

"Iya tua ada apa?" tanya Felix dari seberang telepon.

"Felix, tolong kamu suruh orang kita buat awasi Naya di rumahnya dan laporkan apa saja kegiatan Naya, pada saya." perintahnya.

"Tapi kenapa Tuan? apa dia buat masalah?" tanya Felix.

"udah kerjakan apa yang saya perintahkan, cepat!"

"Baik, tuan."

Di tempat yang berbeda. Di sebuah rumah sederhana, seorang kakak telah memberikan obat kepada adiknya yang lagi demam. Ya dia adalah Naya. Rafa adik dari Naya demam akibat pukulan dari anak buah Rentenir yang menagih hutang kemaren.

"Kenapa kakak gak kerja?" tanya Rafa pada Naya.

"Gimana kakak mau kerja, kamu sakit kayak gini." balas Naya.

"Rafa gak apa-apa kak, kan cuma demam doang istirahat entar juga sembuh." ucap Rafa yang tidak mau ngerepoti kakaknya.

"Apa maksud kamu cuman demam doang?! kamu lihat nih wajah kamu sampai biru-biru semua." kesal Naya pada adiknya. Rafa hanya tersenyum melihat kakaknya kesal padanya.

"Baiklah. Pagi ini kakak ijin, nanti kerja di Cafe kakak masuk saja. Rafa Uda tidak apa-apa kak.." Naya menghela nafasnya sembari menatap adiknya.

"Ya uda iya entar sore kakak kerja." ucap Naya pada adiknya.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu di rumah Naya. "Iya sebentar!" teriak Naya. Tapi suara ketukan pintu bukannya berhenti malah semakin kuat suara ketukannya. "Siapa sih! gak sabaran banget." kesal Naya.

Saat pintu terbuka, Naya terkejut siapa yang berada di depan pintu rumahnya.

"Oh ternyata kau dirumah, bagus kalau gitu! Cepat kau bayar sisa hutang mu 50 Juta lagi. Cepat!!" bentak anak buah dari rentenir yang bernama Teddy.

"A-aku belum ada uang sebanyak itu bang. Kalau aku bayar 10 juta dulu gimana?!" pinta Naya.

"Tidak bisa! bos bilang harus lunas sekarang juga. Kamu sudah nunggak dua bulan! jadi tidak ada toleransi lagi! Cepat kamu bayar 50 juta!" ucap dua Lelaki berbadan kekar tersebut.

"Tapi bang saya belum ada uang sebanyak itu..!" ucap Naya lagi.

"Baiklah dengan sangat terpaksa kamu ikut kami menghadap ke bos langsung." Dua lelaki itu menarik paksa Naya.

"Enggak. Aku gk mau ikut kalian! lepasin!!" teriak Naya yang tidak mau ikut.

Sedangkan Rafa mendengar suara ribut-ribut di luar, langsung keluar kamar untuk melihat.

"Hei jangan bawa kakak ku!" teriak Rafa.

"Bocah ingusan jangan ikut campur! atau kau mau kami pukuli seperti kemarin, hah!" bentaknya.

"Raf, masuk kamu masih sakit." ucap Naya yang tidak mau terjadi sesuatu lagi pada adiknya.

"Gak kak." tolak Rafa tidak mungkin ia membiarkan kakaknya di bawa oleh lelaki berbadan kekar itu.

"Tolong.. tolong..!!" teriak Rafa meminta tolong. Namun sayang tetangga mereka tidak ada yang berani menolongnya. Karena mereka takut dan tidak mau berurusan dengan anak buah dari Rentenir jahat itu.

"Lepasin..! aku tidak mau ikut dengan kalian!" teriak Naya lagi.

"Hahaha tidak bisa, kalau kau tidak bisa bayar hutang mu..! siap-siap lah berhadapan dengan sih bos." ucap Anak buah dari Teddy sembari tertawa.

"Lepasin dia!" tiba-tiba saja terdengar suara laki-laki di belakang mereka, saat anak buah Teddy kembali menyeret Naya. Mereka semua pun menoleh ke belakang.

"Pak Juna." lirih Naya.

Ya, yang datang adalah Juna. Setelah mendapatkan laporan dari anak buahnya, Juna langsung melesat ke rumah Naya.

"Siapa kamu!" ucap lelaki kekar itu.

"Kalian tidak perlu tahu siapa saya! Cepat lepasin Naya!"

"Tidak bisa! Dia harus ikut kami sekarang dan akan menyerahkan nya pada si bos. Karena dia tidak bisa membayar hutang-hutangnya." ucapnya

"Berapa semua hutang-hutangnya!"

"Kenapa? apa kau bayar hutang-hutangnya?!" tantang lelaki itu.

"ini Cek, tulis berapa besar hutang Naya pada bos kalian! Dan jangan pernah kalian menagih lagi ke Naya atupun mengganggu keluarganya. Kalian Mengerti!" Anak buah dari Teddy langsung mengambil cek itu dari tangan Juna.

"Oke. Gini dong dari tadi." ucap salah satu lelaki itu. "Hahaha.. ayo kita pergi! sudah lepaskan wanita itu, kita sudah mendapatkan uangnya." Mereka pun melepaskan Naya dan langsung pergi gitu saja.

"Kakak tidak apa-apa kan?" tanya Rafa kuatir pada kakaknya.

"Tidak apa-apa Raf." jawab Naya.

Kemudian Naya atap Juna, ia bingung kenapa Juna bisa berada di rumahnya dan tahu dari mana dirinya tinggal disini.

"Jangan lihatin saya seperti itu!" ucap Juna datar. Sebenarnya ingin rasanya Juna memeluk Naya, tapi itu tidak mungkin. ia sedih dan tidak tega dengan keadaan Naya dan adiknya. Sekaligus Juna merasa sangat kesal dan emosi dengan kedua lelaki tadi, yang sudah seenaknya menarik Naya secara paksa.

"Kenapa pak Juna membayar utang saya? Dan kok Pak Juna bisa tahu rumah saya?" Naya menatap tajam Juna.

"Kamu tidak perlu tahu saya tahu dari mana kamu tinggal disini." jawab Juna datar.

"Ck, pak Juna yang terhormat seharusnya bapak tidak memberikan uang kepada mereka. Karena Ini urusan saya pada mereka, dan saya yang berhutang." ucap Naya.

"Kalau saya tidak memberikan apa yang mereka minta, apa kamu mau dibawa dengan mereka, hah?" Naya menghela nafasnya sembari menatap Juna.

"pak Juna gimana saya akan membayar itu ke pak Juna?" tanya nya. Juna menyeringai sembari menatap Naya.

"Itu kita bahas nanti. Apa saya boleh masuk? diluar panas sekali.. " Ucap Juna.

"Oh iya pak, masuk saja." balas Rafa langsung.

"Kamu adiknya Naya ya?" tanya Juna.

"Iya, pak." jawab Rafa sembari menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Santai saja, jangan seperti itu." ucapnya. "Oh iya jangan panggil saya Pak."

"Terus aku harus apa dong? bapak kan pasti atasan kak Naya.."

"Terserah kamu aja.." Juna tersenyum menatap Rafa.

"Kalau aku panggil kak aja, gimana?"

"boleh juga." balas Juna

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!