Bab. 15 Rentenir

"Gadis yang menarik." lirih Juna sembari tersenyum kecil. Ia tidak akan melepaskan seorang Naya begitu saja. Apalagi ia orang pertama yang pernah merasakan mahkota milik Naya. Dan itu sangat susah iya lupakan.

Ya setelah kejadian itu, Juna terus memikirkan Naya. Awalnya ia kira mungkin hanya gairah dan nafsunya saja yang menginginkan tubuh Naya yang menurutnya sangat nikmat. Berbeda dengan wanita-wanita yang sudah ia pakai. Tetapi ternyata ia salah, sepertinya ia sudah mulai menyukai wanita itu. Entahlah. Karena saat Tiger menatap Wajah cantik Naya saat di Cafe Millean, ia sangat kesal. Apalagi waktu Naya di bonceng pakai motor dengan lelaki lain kemaren, ia sangat emosi dan ingin sekali menghajar lelaki itu karena sudah berani menyentuh Naya. Tapi Leo memberitahu kan kalau lelaki itu adalah sahabat dari Naya dan ternyata lelaki itu yang membawa Naya padanya.

Apalagi saat mengetahui kehidupan Naya yang sebenarnya, membuat Juna ingin lebih mengenal sosok seorang Naya Ariska. Tapi sebelum itu ia harus memastikan kembali, apakah Naya itu sama saja seperti wanita-wanita di luaran sana yang matre dan sukanya memanfaatkan lelaki-lelaki kaya raya.

"Dasar Juna mesum! bajingan! brengsek! menyebalkan! kalau bukan pemilik Perusahaan ini Uda aku geplak tuh kepalanya." lirih Naya.

"Saya dengar apa yang kamu ucapkan!" membuat Naya langsung menoleh ke Juna. "Dari pada mengumpat terus, lebih baik cepat kerjakan yang saya perintahkan..!" ucap Juna dingin.

"Oh ya ampun, sabar Naya, sabar.." ucap Naya sembari mengelus-elus dadanya.

Sedangkan Juna yang memperhatikan Naya, tersenyum-senyum. Sebenarnya ia sengaja menahan Naya berada di ruangan nya. Agar ia bisa terus menatap wajah ayu Naya. Ternyata membuat Naya kesal itu sangat menyenangkan bagi dirinya serasa memiliki hiburan tersendiri. Dan Ia belum pernah sesenang ini. Padahal ia jarang tersenyum di depan wanita maupun orang lain.

Siang harinya.

"Bapak mau bawa saya kemana?" tanya Naya bingung. Karena tiba-tiba Juna menarik tangannya lalu membawanya masuk kedalam lift. Tiba nya di lobi, tapi Naya tidak mau keluar dari lift.

"Cepat keluar!" ucap Juna datar.

"saya tidak mau keluar." tolak Naya. Gak mungkin kan ia jalan berdua dengan Juna, apa kata karyawan yang lain kalau melihat dirinya sedang bersama pemilik Perusahaan JRP. Yang ada mereka berpikiran yang tidak-tidak.

"Kamu keluar sekarang juga, atau_-"

"Atau apa?!" Juna menyeringai sembari menatap Naya.

Kemudian Juna menggendong Naya, membuat Naya terpekik karena terkejut.

"turunin gak?!"

"No!" Gio sama sekali tidak mau menurunkan Naya.

"Oke, oke. Saya ikut bapak, tapi turunkan saya dulu." ucap Naya akhirnya mau ikut dengan Juna.

Juna menatap dalam mata indah Naya. "Oh, ya ampun saya tidak akan bohong. Ia saya ikut dengan Pak Juna." ucap Naya yang tahu tatapan dari Juna padanya.

Juna pun menurunkan Naya dari gendongannya. Kemudian Juna jalan menuju pintu lobi dengan santai dan Naya mengikutinya dari belakang.

"Masuk!" perintah Juna saat sesudah berada di parkiran.

"Iya tapi kita mau kemana?" tanya Naya.

"Uda jangan banyak tanya, nanti kamu juga tahu. Cepat masuk ke mobil." ucap Juna lagi.

Dengan terpaksa Naya pun masuk kedalam mobil Juna. Setelah Naya masuk kedalam mobil, Juna pun masuk. Kemudian Juna melajukan mobilnya keluar dari Gedung Perusahaannya.

Lima belas menit mobil Juna berhenti di sebuah restoran mewah.

"Ayo turun!" Naya melihat sekeliling mereka ada dimana sekarang. "Cepetan turun! saya sudah lapar."Ucap Juna sembari membuka seatbeltnya.

"Pak ngapain kita kesini?" tanya Naya.

"Kamu pikir kalau kita ke restoran mewah ini, mau ngapain?" Kemudian Juna membukakan seatbelt Naya.

"Dasar lelaki sombong! mesum! brengsek! dan bajingan!" Juna malah terkekeh mendengar umpatan Naya.

"Itu memang saya!" balas Juna tersenyum kecil. "Uda cepat keluar." Naya pun keluar dari mobil dengan menutup pintu mobil dengan keras. Membuat Juna terkekeh geli.

Mereka pun masuk kedalam Restauran tersebut. Banyak pengunjung yang menatap mereka berdua. Ada yang terpesona dengan ketampanan Juna.

"Apa anda tidak malu membawa saya ke Restoran mewah ini?" tanya Naya pada Juna.

"Kenapa harus malu?!" Ucap Juna sembari menaikan satu alisnya.

"Seorang pengusaha sukses dan terkenal dengan penampilan oke seperti anda, apa tidak malu jalan dan makan berdua di Restauran mahal dengan Cleaning service?" ucap Naya. "Lihatlah mereka semua pada ngelihatin kita." Juna pun melihat sekeliling Restauran dan benar saja semua pengunjung pada melihat ke arahnya.

"Kenapa harus malu..! tidak ada larangan kan, kalau makan bersama cleaning service? Uda Ayo, jangan perdulikan mereka. Mereka itu hanya iri saja, karena melihat cleaning service seperti kamu bisa makan bersama lelaki tampan seperti saya!" Juna langsung melanjutkan langkahnya menuju ruangan VIP yang sudah ia pesan sebelumnya. Dalam hati ingin rasanya ia mengutuk lelaki yang ada di depannya ini.

Sore harinya saat Naya pulang kerumah, Naya di kejutkan dengan rumahnya berantakan. Barang-barang semua berserakan dimana-mana.

"Ya tuhan.. kenapa bisa seperti ini?!" teriak Naya. "Rafa..! Raf kamu dimana?" panggil Naya mencari adiknya.

"ka-kak. Kak Nay aku disini..!" teriak Rafa yang posisinya di dalam kamar. Naya langsung masuk kedalam kamar setelah mendengar suara adiknya.

Saat sudah masuk kedalam kamar adiknya, Naya lebih terkejut dan syok melihat wajah adiknya luka dan lebam.

"Raf kamu kenapa?" Tanya Naya panik dan kuatir. "Rafa, rumah kita kok bisa berantakan seperti itu? apa rumah kita di masukin maling?" beberapa pertanyaan di lontarkan oleh Naya pada adiknya.

"Bukan kak, tapi rentenir yang Kakak pinjam uang dengannya mereka datang kesini dan menagih hutang." jawab Rafa sembari meringis menahan sakit. " tapi karena Rafa bilang belum ada, anak buah Rentenir itu berantakin barang-barang dan mukulin Rafa kak.." aduh Rafa pada Naya.

Naya Langsung memeluk adiknya sedih melihat adiknya sampai di pukuli.

"Maafin kak, Raf.. maafin kak. Kak emang gak becus jadi kakak kamu." ucap Naya merasa bersalah.

"Ya tuhan aku harus bagaimana? aku tidak memiliki uang lagi. Sedangkan uang yang aku dapat dengan menjual diriku, aku pakai untuk membayar sisa rumah sakit saat ibu di rawat. Dan itu hanya tersisa 10 juta lagi. Sedangkan utang yang harus aku bayar ke rentinir tua itu 50 juta lagi." Gumam Naya dalam hati.

"Maafin kak ya Raf.."

"Enggak kak, kak gak salah." ucap Rafa yang tidak mau kakaknya merasa bersalah.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!