Bab 05 Terpaksa

"Ada apa?" tanya seorang yang baru saja datang.

"Iyan kamu Uda datang.." ucap Naya.

Ya, yang datang adalah Iyan sahabat Naya dari kecil. Hanya Iyan lah yang tahu setiap masalah yang di miliki Naya. Sayangnya Iyan bukan orang yang kaya, jadi ia tidak bisa membantu Naya soal uang. Iyan hanya menjadi pendengar setia dari curahan hati Naya.

Iyan pun duduk di samping Naya, sembari memberikan air mineral kepada Naya yang baru saja Iyan beli di pinggir jalan.

"Ayo cerita, ada masalah apa lagi?" Iyan tanya kembali.

"Ibu ku harus di operasi, soalnya kondisi ibu semakin menurun." balas Naya

"Lalu?"

"Aku bingung Yan harus cari uang untuk Operasi ibu kemana lagi." Naya menghela nafasnya sambil matanya menatap lurus ke depan.

"Andai gue orang kaya Nay. Uda gue kasih berapa pun uang yang lo butuhkan. Sayangnya gue orang biasa Nay. Kerjaan gue aja hanya karyawan di sebuah Club malam. Kita yang hanya lulusan SMA mau cari kerjaan yang bagus susah banget, Nay." ucap Iyan. "Kenapa Lo gak pinjam sama bos Lo yang di Cafe aja? siapa tahu dia bisa bantu Lo." tambah Iyan memberikan usul.

"Aku Uda pernah pinjam dengan Bu Millen, tapi dia tidak mau ngasih pinjam uang sebanyak itu Yan.. jadi gue hanya bisa pinjam 10 juta untuk biaya ibu selama di rawat di rumah sakit, dan itu pun masih kurang." Naya memijat keningnya karena kepalanya Uda mulai pusing akibat banyaknya yang ia pikirkan.

"Nay, sebenarnya gue ada solusi, tapi gue gak tahu Lo mau atau gak." ucap Iyan.

"Solusi apa Yan?" tanya Naya penasaran.

Iyan menarik nafasnya, ia sedikit ragu ingin ngomongnya pada Naya. Tapi menurut nya hanya itu jalan satu-satunya mendapat uang sebanyak yang diinginkan Naya.

"Nay, tapi ini gak mudah buat Lo. Sebelum nya maaf bukan maksud gue menjerumuskan Lo. Tapi ini yang bisa Lo lakuin. Di dunia ini mana ada orang yang mau meminjamkan uang atau memberikan uang sebesar itu tanpa ada imbalannya." tutur Iyan yang sebenarnya masih ragu ingin memberikan solusi pada Naya.

"Ngomong aja Yan.. apa solusinya. Siapa tau bisa aku pikirkan." balas Naya.

"Ju-jual diri Lo dengan orang kaya, Nay.." Naya melebarkan matanya tak percaya dengan solusi dari sahabatnya itu.

"Gila kamu Yan! enggak, aku gak mau !" bantah Naya cepat. Yang benar saja, Iyan memberi solusi seperti itu.

"Ya uda kalau Lo gak mau. Gue hanya kasih solusi aja." ucap Iyan.

"tapi gak itu juga dong Yan saran kamu!" ucap Naya kesal.

"terus mau Lo gimana Nay? jaman sekarang gak ada yang mau minjamin uang sampai 80juta gitu aja. Lagian ini demi nyawa ibu Lo Nay. Lo mau ibu Lo meninggal?"

"Iyan!" bentak Naya langsung.

"maaf Nay." ucap Iyan merasa bersalah.

"Itukan sama aja aku seperti wanita ****** di luaran sana, Yan?"

"Gak Nay.. lo kan hanya ngelakuin sekali. Setelah itu Lo gak akan ngelakuin lagi. Beda sama wanita yang di clup malam, yang memang kerjaan mereka setiap harinya." jelas Iyan. "Gue janji ini rahasia kita berdua kalau ia Lo mau. Maaf bukan gue mau menjerumuskan sahabat gue sendiri, tapi hanya itu solusi satu-satunya, Nay." tambah Iyan lagi.

"Uda ah aku mau pulang, pusing kepala mikirin nya." Naya pun beranjak dari kursi taman.

"Nay, tunggu." panggil Iyan saat Naya mau jalan meninggalkan nya. "Mending pikirin dulu saran dari gue. Entar kalau Lo setujuh, Lo bisa telpon gue lagi. Ingat Nay, kesembuhan ibu Lo lebih penting dari apapun itu." tambah Iyan. "Ayo gue anter pulang." Iyan pun menarik tangan Naya dan membawanya ke parkiran taman di mana letak sepeda motornya.

*

Nara sudah tiba di rumahnya setelah Iyan mengatar nya pulang. Sedangkan Iyan sendiri akan langsung pergi bekerja karena ia sif malam.

Sedari tadi dirinya memikirkan saran dari Iyan. Apakah ia mengambil tawaran itu atau tidak. Tapi apa yang di bilang Iyan benar, di zaman sekarang ini siapa yang mau meminjamkan uang sebanyak itu. Tetapi kalau ia tidak segera mendapatkan uang untuk Operasi ibunya, kondisi ibunya semakin parah.

"Ya tuhan apa yang harus aku lakukan?" batin Naya.

Setelah semalaman Naya memikirkan saran dari Iyan. Dan akhirnya Naya memutuskan menyetujui tawaran Iyan. Ia tidak bisa menunggu lama lagi, Dokter Heri juga terus menanyakan kapan operasi akan di lakukan. Kemudian Naya pun menghubungi Iyan.

"Halo.. Ada apa Nay? apa lo Uda memikirkan tawaran dari gue?"

"Yan a-aku."

"Aku apa Nay?"

"Oke, aku ambil saran dari kamu."

"Apa Lo Uda pikirin ini matang-matang Nay?"

"Uda Yan.. ini demi Ibu."

"Baiklah. Gue akan carikan orangnya, soalnya di Club' tempat gue kerja banyak sekali Pengusaha-pengusaha kaya. Aku yakin mereka pasti bakalan berani bayar Lo mahal kalau tahu Lo masih perawan." ucap Iyan dari seberang telepon.

"Iyan, tapi aku takut.. entar Lo ngasih gue Pengusaha yang sudah tua lagi! ngebayangin aja aku Uda ngerih."

"Hahaha Lo tenang aja, gue akan cari kan yang tampan sampai bikin Lo terpesona."

"Ya uda Lo tunggu kabar dari gue lagi. Nay maafkan gue, tapi ini demi ibu kamu Nay.. lagian setelah sudah mendapatkan uang nya Lo tidak perlu melakukan kaya gitu lagi."

"Iya gak apa-apa Yan, mungkin emang sudah seperti ini jalannya.

Sambungan telpon terputus. Naya menghela nafasnya panjang. Sebenarnya ia takut, karena ini adalah yang pertama untuk nya.

"Ibu maafin Naya, kalau cara Naya mendapatkan uang untuk Operasi ibu itu salah. Tapi Naya gak punya pilihan lain Bu? Naya terpaksa Bu, terpaksa." monolog Naya sembari menangis dalam diam.

Terpopuler

Comments

Mustarika

Mustarika

gk pakai bbjs ye thor

2023-10-21

2

Mustarika

Mustarika

kesian klai nay..

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!