"Ada apa?" tanya seorang yang baru saja datang.
"Iyan kamu Uda datang.." ucap Naya.
Ya, yang datang adalah Iyan sahabat Naya dari kecil. Hanya Iyan lah yang tahu setiap masalah yang di miliki Naya. Sayangnya Iyan bukan orang yang kaya, jadi ia tidak bisa membantu Naya soal uang. Iyan hanya menjadi pendengar setia dari curahan hati Naya.
Iyan pun duduk di samping Naya, sembari memberikan air mineral kepada Naya yang baru saja Iyan beli di pinggir jalan.
"Ayo cerita, ada masalah apa lagi?" Iyan tanya kembali.
"Ibu ku harus di operasi, soalnya kondisi ibu semakin menurun." balas Naya
"Lalu?"
"Aku bingung Yan harus cari uang untuk Operasi ibu kemana lagi." Naya menghela nafasnya sambil matanya menatap lurus ke depan.
"Andai gue orang kaya Nay. Uda gue kasih berapa pun uang yang lo butuhkan. Sayangnya gue orang biasa Nay. Kerjaan gue aja hanya karyawan di sebuah Club malam. Kita yang hanya lulusan SMA mau cari kerjaan yang bagus susah banget, Nay." ucap Iyan. "Kenapa Lo gak pinjam sama bos Lo yang di Cafe aja? siapa tahu dia bisa bantu Lo." tambah Iyan memberikan usul.
"Aku Uda pernah pinjam dengan Bu Millen, tapi dia tidak mau ngasih pinjam uang sebanyak itu Yan.. jadi gue hanya bisa pinjam 10 juta untuk biaya ibu selama di rawat di rumah sakit, dan itu pun masih kurang." Naya memijat keningnya karena kepalanya Uda mulai pusing akibat banyaknya yang ia pikirkan.
"Nay, sebenarnya gue ada solusi, tapi gue gak tahu Lo mau atau gak." ucap Iyan.
"Solusi apa Yan?" tanya Naya penasaran.
Iyan menarik nafasnya, ia sedikit ragu ingin ngomongnya pada Naya. Tapi menurut nya hanya itu jalan satu-satunya mendapat uang sebanyak yang diinginkan Naya.
"Nay, tapi ini gak mudah buat Lo. Sebelum nya maaf bukan maksud gue menjerumuskan Lo. Tapi ini yang bisa Lo lakuin. Di dunia ini mana ada orang yang mau meminjamkan uang atau memberikan uang sebesar itu tanpa ada imbalannya." tutur Iyan yang sebenarnya masih ragu ingin memberikan solusi pada Naya.
"Ngomong aja Yan.. apa solusinya. Siapa tau bisa aku pikirkan." balas Naya.
"Ju-jual diri Lo dengan orang kaya, Nay.." Naya melebarkan matanya tak percaya dengan solusi dari sahabatnya itu.
"Gila kamu Yan! enggak, aku gak mau !" bantah Naya cepat. Yang benar saja, Iyan memberi solusi seperti itu.
"Ya uda kalau Lo gak mau. Gue hanya kasih solusi aja." ucap Iyan.
"tapi gak itu juga dong Yan saran kamu!" ucap Naya kesal.
"terus mau Lo gimana Nay? jaman sekarang gak ada yang mau minjamin uang sampai 80juta gitu aja. Lagian ini demi nyawa ibu Lo Nay. Lo mau ibu Lo meninggal?"
"Iyan!" bentak Naya langsung.
"maaf Nay." ucap Iyan merasa bersalah.
"Itukan sama aja aku seperti wanita ****** di luaran sana, Yan?"
"Gak Nay.. lo kan hanya ngelakuin sekali. Setelah itu Lo gak akan ngelakuin lagi. Beda sama wanita yang di clup malam, yang memang kerjaan mereka setiap harinya." jelas Iyan. "Gue janji ini rahasia kita berdua kalau ia Lo mau. Maaf bukan gue mau menjerumuskan sahabat gue sendiri, tapi hanya itu solusi satu-satunya, Nay." tambah Iyan lagi.
"Uda ah aku mau pulang, pusing kepala mikirin nya." Naya pun beranjak dari kursi taman.
"Nay, tunggu." panggil Iyan saat Naya mau jalan meninggalkan nya. "Mending pikirin dulu saran dari gue. Entar kalau Lo setujuh, Lo bisa telpon gue lagi. Ingat Nay, kesembuhan ibu Lo lebih penting dari apapun itu." tambah Iyan. "Ayo gue anter pulang." Iyan pun menarik tangan Naya dan membawanya ke parkiran taman di mana letak sepeda motornya.
*
Nara sudah tiba di rumahnya setelah Iyan mengatar nya pulang. Sedangkan Iyan sendiri akan langsung pergi bekerja karena ia sif malam.
Sedari tadi dirinya memikirkan saran dari Iyan. Apakah ia mengambil tawaran itu atau tidak. Tapi apa yang di bilang Iyan benar, di zaman sekarang ini siapa yang mau meminjamkan uang sebanyak itu. Tetapi kalau ia tidak segera mendapatkan uang untuk Operasi ibunya, kondisi ibunya semakin parah.
"Ya tuhan apa yang harus aku lakukan?" batin Naya.
Setelah semalaman Naya memikirkan saran dari Iyan. Dan akhirnya Naya memutuskan menyetujui tawaran Iyan. Ia tidak bisa menunggu lama lagi, Dokter Heri juga terus menanyakan kapan operasi akan di lakukan. Kemudian Naya pun menghubungi Iyan.
"Halo.. Ada apa Nay? apa lo Uda memikirkan tawaran dari gue?"
"Yan a-aku."
"Aku apa Nay?"
"Oke, aku ambil saran dari kamu."
"Apa Lo Uda pikirin ini matang-matang Nay?"
"Uda Yan.. ini demi Ibu."
"Baiklah. Gue akan carikan orangnya, soalnya di Club' tempat gue kerja banyak sekali Pengusaha-pengusaha kaya. Aku yakin mereka pasti bakalan berani bayar Lo mahal kalau tahu Lo masih perawan." ucap Iyan dari seberang telepon.
"Iyan, tapi aku takut.. entar Lo ngasih gue Pengusaha yang sudah tua lagi! ngebayangin aja aku Uda ngerih."
"Hahaha Lo tenang aja, gue akan cari kan yang tampan sampai bikin Lo terpesona."
"Ya uda Lo tunggu kabar dari gue lagi. Nay maafkan gue, tapi ini demi ibu kamu Nay.. lagian setelah sudah mendapatkan uang nya Lo tidak perlu melakukan kaya gitu lagi."
"Iya gak apa-apa Yan, mungkin emang sudah seperti ini jalannya.
Sambungan telpon terputus. Naya menghela nafasnya panjang. Sebenarnya ia takut, karena ini adalah yang pertama untuk nya.
"Ibu maafin Naya, kalau cara Naya mendapatkan uang untuk Operasi ibu itu salah. Tapi Naya gak punya pilihan lain Bu? Naya terpaksa Bu, terpaksa." monolog Naya sembari menangis dalam diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Mustarika
gk pakai bbjs ye thor
2023-10-21
2
Mustarika
kesian klai nay..
2023-10-21
0