Bab 07 Hilangnya Mahkota

Naya sempat terpaku melihat ketampanan yang dimiliki oleh Juna.

"Apa kamu yang bernama Naya?" tanya Juna datar tapi matanya tak berpaling menatap wajah polos Naya.

"I-iya tuan, saya Naya." jawab Naya gugup.

"Cantik." lirih Juna.

"Aku dengar kamu minta bayaran sebesar 80 juta, apakah itu benar?" tanya Juna lagi.

"Be-benar, tuan." jawab Naya takut-takut.

"Kalau saya bayar kamu mahal, apa kamu bisa memuaskan saya, di ranjang?!" tanya Juna dengan tatapan tajam.

Di tanya Juna seperti itu, membuat Naya langsung menelan salivanya susah payah. Ia bingung masalahnya ia tidak punya pengalaman seperti itu.

'Ya ampun bagaimana ini? aku harus jawab apa?' ucapnya dalam hati.

"Kenapa diam! apa kamu bisa memuaskan saya di ranjang?!" Juna mengulangi pertanyaannya.

"Se-sebenarnya sa_-"

"Baiklah akan aku buktikan sendiri!" potong Juna.

Juna jalan perlahan mendekati Naya, membuat Naya mundur kebelakang. Sampai di depan Naya, Juna menarik tangan Naya agar lebih dekat padanya. Mata mereka bertemu, melihat mata Naya jantung Juna berdetak kencang. Ia suka, ia suka dengan mata milik Naya.

Juna bingung, karena sebelumnya ia tidak pernah merasakan seperti ini kepada wanita mana pun. Begitu nyamannya hati Juna saat melihat mata indah Naya. Apalagi menatap wajah polos tanpa ada make up Naya. Sungguh sangat cantik alami. Berbeda dengan wanita yang selama ini tidur dengannya. Kecantikan wajah mereka, palsu.

"Tu-tuan, saya ma.. ehmmmp." Mata Naya terbelalak ketika Juna telah mencium bibirnya.

'Manis, bahkan sangat manis. Rasanya tidak sama dengar bibir para wanita yang sudah pernah aku pakai.' gumam Juna dalam hati.

Juna terus menciumnya tanpa ampun. Ia seakan enggan untuk melepaskan nya. Rasa strawberry dari bibir Naya membuatnya jadi mabuk kepayang.

Naya sendiri tidak membalas, ia hanya diam saja. Naya gugup dan bingung harus apa. Karena ini ciuman pertamanya, ia pun tidak memiliki pengalaman. Ingin rasanya ia memberontak, tapi dirinya sangat takut.

Juna mengeram, karena tidak mendapatkan balasan dari Naya. Dengan kesal, Juna langsung melepaskan ciumannya, sambil menatap Naya tajam.

"Kau tidak membalas ciumanku..!" ucap Juna dingin. "Aaagh! wanita macam apa yang di kirim Felix untukku." geram Juna.

"Ma-maaf tuan, say... ehmmmpp." ucapannya terhenti karena Juna kembali menciumnya.

"Buka mulut kamu." bisik Juna. Naya mencoba menurut. Tapi Naya belum juga membalas ciumannya.

"Kenapa kau tak membalas ciumanku, hah!" bentak Juna yang mulai geram.

Sontak membuat Naya terkejut dan ketakutan. Juna kembali menatap tajam Naya. "kau meminta bayaran mahal padaku, tapi kau saja tidak bisa melakukan apa-apa!" ucap Juna dingin. "jangan bilang ini ciuman pertama kamu!" tebak Juna.

"Ti-tidak tuan." jawab Naya berbohong. Ia takut kalau jujur pada Juna, lelaki itu akan semakin marah.

Juna kembali mencium bibir Naya, Juna seperti berada atas Roller coaster. Jantungnya berdebar gelisah. 'oh Ya ampun.. baru bibirnya saja, tapi sudah membuat Juna bergetar.' gumamnya.

Kemudian Juna membaringkan tubuh Naya ke ranjang. Lalu ciuman nya turun ke leher Naya. Tubuh Naya gemetaran sekaligus merinding.

Sungguh ini pengalaman pertama Naya. Naya merasakan sensasi panas di seluruh tubuhnya. Membuatnya tak sadar kalau pakaian yang ia kenakan sudah di lepas oleh Juna. Tatapan Juna saat melihat tubuh Naya sampai tak berkedip. Tubuh Naya Begitu sangat sempurna, kulitnya putih bersih tanpa ada goresan sedikitpun.

Ditatap Juna seperti itu, sontak Naya langsung menutup tubuhnya dengan kedua tangannya. Jika bukan karena uang untuk biaya operasinya ibunya, ia tidak mau melakukan hal ini.

"Aau! Sakit.." Naya menjerit karena merasakan bawahnya begitu sakit dan perih.

"Oh Shitte! Kau masih perawan!" Juna langsung mengentikan aktivitas nya karena terkejut. "Kenapa kamu tidak bilang kau masih perawan, hah!" bentak Juna. "Kamu tahu, kalau saya tidak mau bermain dengan perawan!"Juna ingin beranjak dari ranjang tapi lengannya di tahan oleh Naya.

"Ta-tapi tuan, uangnya bagaimana?"

"Uang?! tidak ada uang mu! Pergilah dari sini kau bisa cari orang lain!" bentak Juna.

Naya bingung harus gimana. Naya benar-benar butuh uangnya. Apalagi pihak rumah sakit terus saja menghubunginya. Untuk segera melakukan operasi Ibunya.

Tu-tuan saya mohon, saya butuh uang itu." ucap Naya sembari memegang lengan Juna.

Juna semakin menatap tajam Naya. "Baiklah. kau mau uangkan?! aku akan berikan uang seperti yang kau inginkan. Tapi setelah aku puas tentunya!"

'Cih! dasar wanita semua sama saja. Hanya mengingikan uang dan uang!' gumam Gio dalam hati.

Juna kembali mencium bibir Naya. Dan Naya berusaha membalas ciuman dari Juna walaupun masih kaku, tapi ia lebih takut Juna akan marah lagi kalau ia tidak membalasnya.

Naya mengeram, dengan air mata yang menetes di sudut kedua matanya. Karena rasa sakit dan perih yang ia rasakan di bawah sana. Sementara Juna, ia sangat puas dengan sensasi rasa yang berbeda ketika menembus mahkota milik Naya. Sungguh ini sangat luar biasa. Baru kali ini ia benar-benar sangat puas. Jantung Juna masih berdetak kencang bahkan sangat kencang sampai membuat seluruh tubuhnya bergetar. Ya bergetar setelah ia puas dengan apa yang ia dapat.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!