Bab 09 Ikhlas

Seminggu telah berlalu. Setelah kepergian ibunya, tapi Naya masih mengurung diri di kamar. Naya belum bisa menerima kenyataan atas kepergian sang ibu dan ia merasa bersalah serta menyesal karena tidak bisa menyelamatkan ibunya, seharusnya ia bisa lebih cepat lagi mencari uang untuk biaya ibunya operasi.

"Kak, makan dulu. Kakak dari semalam belum makan loh. Jangan seperti ini kak.." bujuk Rafa pada kakaknya yang belum juga mau keluar kamar. "kak, kalau kakak seperti ini terus? pasti ibu bakalan sedih disana kak? Kakak harus ikhlas, mungkin ini yang terbaik buat ibu, agar ibu tidak merasakan sakit lagi." ucap Rafa lagi. Rafa walaupun masih muda tapi pemikiran ia sangat dewasa dan bijak. Rafa menghela nafasnya panjang, gimana lagi ia membujuk kakaknya. "Kak, Rafa mohon keluar ya kak. Apa kak gak kasian dengan Rafa yang jelas masih membutuhkan kak."ucapnya mencoba lagi.

Sedangkan Naya yang berada didalam kamar, seketika tersadar dari lamunannya. Adiknya benar, seharusnya ia tidak seperti ini. Masih ada Rafa,adiknya yang harus ia urus dan memenuhi kebutuhan nya serta biaya sekolahnya. Dan Rafa benar mungkin ini yang terbaik dari Tuhan, agar ibunya tidak merasakan sakit lagi. Mungkin memang sudah saatnya ibunya bertemu dengan ayahnya di surga sana.

"Ibu maafin Naya. Karena belum bisa menerima kenyataan kalau ibu sudah pergi, membuat Naya melupakan Rafa." Naya langsung membuka pintu kamarnya, dan ia pun keluar dari kamarnya.

"Kak. Ya ampun akhirnya kak keluar juga dari kamar."Ucap Rafa merasa lega, kakaknya sudah mau keluar dari kamar.

"Maafin kak Raf.." Rafa langsung memeluk kakaknya.

"Gak apa-apa kak. Rafa juga sedih kak, ibu pergi ninggalin kita, tapi kita harus ikhlas. Ini yang terbaik buat ibu, jadi Rafa mohon jangan seperti ini lagi. Rafa cuma punya kakak sekarang."

"Iya maafin kak Raf.. kakak akan berusaha ikhlas." balas Naya.

*

Keesokan harinya. Naya sudah merasa lebih baik, dan akan kembali bekerja setelah kemaren meminta cuti beberapa hari pada atasannya.

"Kak, semangat." ucap Rafa pada sang kakak.

"Iya Raf, makasih." balas Naya dengan tersenyum kecil. "Ya uda kak pergi kerja dulu ya? kamu hati-hati nanti berangkat sekolahnya." Naya pun langsung pergi menuju tempat kerjanya sebagai Cleaning service.

Tibanya di tempat kerja, teman-teman Naya satu profesi nya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya ibu dari Naya. Mereka meminta maaf karena tidak bisa datang ke pemakaman ibunya.

"Nay, kok sudah masuk?" tanya Hani salah satu temannya.

"Iya, kalau aku di rumah terus bakalan ke ingat sama ibu." jawab Naya sembari meletakkan tasnya di loker.

"Oh iya Nay, katanya bos besar kita mau datang berkunjung ke sini loh?" ucap Hani memberitahukan.

"Loh bukannya bos kita itu, pak Danu ya?" tanya Naya.

"Enggak Nay, yang datang ini pemilik Perusahaan. Kalau pak Danu itu, Manajer di Perusahaan ini. Lagian Perusahaan tempat kita bekerja, itu Kantor cabang. Kalau Perusahan besarnya ada di jalan apa ya? aku lupa tepatnya dimana." jawab Hani menjelaskan.

"Perusahaan sebesar ini, cabangnya..! gimana Perusahaan pusatnya ya? pasti lebih besar lagi Han?" ujar Naya takjub. Membuat nya jadi penasaran siapa pemilik Perusahaan JRP OTOMOTIF.

"Pastinya dong Nay? kalau tidak salah nama Perusahaan nya itu, RICARD OTOMOTIF. Ya, itu nama nya Nay." tambah Hani lagi.

"Udah ah kita cepat bersih-bersihnya, jam 9 pagi bos besar kita sampai disini." Naya dan juga Hani mempercepat kerjanya.

Tepat jam sembilan pagi. Pemilik Perusahaan JRP OTOMOTIF tiba di Perusahaan nya. Dengan begitu gagahnya Pemilik Perusahaan JRP berjalan masuk ke lobi. Beberapa karyawan wanita yang ada di lobi terpesona menatap sosok lelaki tampan yang mereka kenal pemilik Perusahaan tempat mereka bekerja.

"Selamat pagi tuan, Juna." sapa Danu selaku Manager di Perusahaan JRP OTOMOTIF.

"Pagi Danu." balas Juna datar. "Pak Danu, tolong kamu serahkan laporan Perusahaan, dan saya tunggu di ruangan saya." ucap Juna yang langsung berjalan menuju lift tanpa menunggu jawaban dari Danu.

"Nay, kamu aja yah yang memberikan kopi ke tuan Juna.." ucap Hani.

"Apa? Juna?" tanya Naya sembari berpikir yang seperti mengenal nama itu.

"Iya.. Juna nama pemilik Perusahaan ini? Lo pasti belum pernah bertemu ya?" tanya Hani.

"Belum. Tapi.. namanya seperti tidak asing." tutur Naya masih berpikir tentang nama Juna.

Setelah selesai membuatkan kopi, Naya langsung mengantarkan kopi tersebut ke lantai 5 tepatnya di ruangan Juna. Naya Sebenarnya takut, karena ia tidak pernah tahu pemilik Perusahaan JRP apalagi ia sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di lantai lima.

Terpopuler

Comments

Inasitinurhasanah

Inasitinurhasanah

ceritanya sedih bngt,,,kasian naya

2023-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!