"Felix Sudah semua?"
"Sudah bos." jawab Felix yang bingung dengan tuannya itu. Kenapa tuannya memintanya untuk memantau Perusahan RICHARD OTOMOTIF. Sedangkan tuannya akan berada di JRP sampai waktu yang tidak di tentukan.
"Oke." Setelah semuanya beres berkas-berkas yang harus ia selesaikan, sudah ia selesaikan semua. Karena mulai besok dirinya akan berada di JRP. Karena ada sesuatu yang membuatnya tertarik di JRP OTOMOTIF Perusahaan cabangnya.
"Naya apa kamu gak capek harus kerja di dua tempat sekaligus?" tanya Hani.
"Kalau di bilang capek, pastinya iya. Tapi kalau tidak kerja di dua tempat, gak akan cukup buat aku dan biaya sekolah Rafa." jawab Naya sembari tersenyum menatap Hani.
"Iya jangan ga sih. Oh iya Nay, aku dengar-dengar Pak Juna pemilik Perusahaan JRP akan berada di kantor ini loh... setiap harinya." ucap Hani bercerita sembari mereka mengelap dinding kaca di lobi.
Deg
Jantung Naya langsung berdegup kencang mendengar nama Juna lagi. Pastinya ia akan bertemu kembali kepada lelaki mesum dan brengsek itu. Kalau beneran lelaki itu akan berada di Perusahaan ini setiap hari nya.
"Nay..!" panggil Hani. " Ya elah, di ajak bicara malah melamun." Hani memukul lengan Naya keras.
"Aw!" pekik Naya. "Apaan sih kamu Han.. sakit tahu!" ucap Naya sembari mengelus-elus lengannya yang terasa panas akibat pukulan dari Hani yang lumayan keras.
"Habisnya di ajak bicara malah melamun." Naya memutar bola matanya, jengah.
"Iya, gue dengar apa yang lo bicarakan." ujar Naya.
"Lo tahu Nay, Tuan Juna dia sangat tampan, bukan? Jantung ku Nay sampai ingin copot rasanya. Sungguh lelaki yang sangat sempurna." seru Hani membuat Naya mengenyeringit kan dahinya.
"Dasar, lebay. Kamu terlalu berlebihan Hani.."
"Ck, gak usah munafik Lo Nay. Pasti Lo mengakui kalau Pak Juna itu tampan kan?" Naya membenarkan ucapan Hani, kalau Juna itu sangat tampan. Soalnya Naya masih ingat jelas saat mereka berdua berdekatan. Yang waktu itu Juna sempat mengambil kesuciannya. Bahkan ia sampai terpesona dengan ketampanan nya. Lelaki yang sangat tampan dan berkarisma.
Membayangkan itu jantung Naya langsung berdebar. Seketika Naya langsung menggelengkan kepalanya.
"Nay, ada apa?" tanya Hani yang melihat Naya melamun sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada." jawab Naya cepat. Naya langsung meninggalkan Hani gitu aja menuju ruangan peralatan kebersihan.
"Aneh Lo Nay!" Ucap Hani kesal dengan Naya yang pergi gitu saja.
Sore harinya tepat jam Lima sore. Naya keluar dari Perusahaan JRP dan berjalan menuju halte bus.
"Nay..!" panggil seseorang dipinggir jalan tepat di depan halte bus.
"Iyan!" Naya langsung tersenyum melihat siapa yang baru saja memanggil nya.
"Lo baru pulang Nay?" tanya Iyan pada Naya.
"Iya, Yan.." jawab Naya. "Lo darimana mau kemana, Yan?" Tanya Naya balik.
"Gue kebetulan lewat sini Nay, abis dari rumah teman. Dan gue gak sengaja lihat Lo disini, ya Uda gue samperin aja." jawab Iyan. "Mau ke Cafe, kan? yuk gue anter sekalian." tawar Iyan pada Naya.
"Ngerepotin gak nih?" tanya Naya.
"Ya elah Nay, Lo kaya sama siapa aja. Mana mungkin sahabat gue yang cantik ini ngerepotin gue.." jawab Iyan seraya menggoda Naya.
"Bisaan kamu Yan. Lo apa gak kerja Yan?"
"Kerja. Gue masuk jam sepuluh malam Nay." jawab Iyan yang memakaikan helm ke kepala Naya.
"Terimakasih.." Naya pun langsung naik ke motor milik Iyan.
"pegangan Nay.." Iyan kemudian melajukan motornya menuju tepat kerja Naya selanjutnya, yaitu di Millean Cafe.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada yang terus memperhatikan mereka berdua dari dalam mobil hitam. Pemilik mobil itu sangat kesal melihat kedekatan mereka. Apalagi melihat Naya yang begitu sangat cantik tertawa di hadapan laki-laki tersebut. Tawa yang baru pertama Ia melihatnya.
Mobil hitam itu terus saja mengikuti kemana lelaki tersebut membawa Naya.
Tepat di Millean Cafe, Iyan menghentikan motornya. Kemudian Naya memberikan helm kepada Iyan.
"Terimakasih Yan, udah mau nganter aku." ucap Naya.
"Sama-sama Nay." balas Iyan sembari menarik pelan ujung hidung Naya. "Kalau gitu, gue langsung cabut ya.." Iyan pun mensetater motornya.
"iya, hati-hati kamu Yan.."
"Oke. Dah Nay.."
"hmm."
Setelah melihat Iyan sudah tidak terlihat lagi, Naya langsung masuk ke Cafe dari pintu belakang. Sedangkan seseorang yang dari tadi mengikuti Naya sudah sangat kesal dengan perilaku lelaki yang mengantarkan Naya.
"Siapa sih dia?! Apa dia pacarnya? tapi tidak mungkin, saat membaca semua data wanita itu. Wanita itu tidak pernah memiliki hubungan atau pacar sama sekali. Jadi itu siapa?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia akan mencari tahu itu nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Inasitinurhasanah
ada yg mulai tertarik nie ....tpi sayang juna suka gunta ganti cewek 🙈🙈🙈
2024-02-29
1