Bab. 11 Bertemu kembali

Sore harinya Naya sudah berada di tempat kerja yang satunya lagi, yaitu di Cafe Millean.

"Kamu sudah masuk Nay?" tanya Sari pada Naya.

"Iya." jawab Naya singkat.

"Lo kenapa kok mukanya jutek gitu? mana wajah yang selalu ceria.." Naya menghela nafasnya. Kemudian tersenyum kecil sembari menatap Sari. "Aku tahu Nay, ini berat buat Lo. Tapi namanya orang hidup pasti semua akan meninggal Nay. Mungkin ini yang terbaik buat ibu lo. Oke, sayang." ucap Sari yang dikiranya Naya masih belum bisa terima dengan kepergian ibunya. "Udah dong wajahnya jangan jutek gitu. Senyum Nay.." Naya hanya mengangguk saja sembari tersenyum kecil.

"Oh iya Nay, hari ini sepertinya kita pulang bakalan lama deh." ucap Sari

"Lama pulang? emangnya ada apa Sar?" tanya Naya yang memang belum mengetahui nya.

"Lo belum tahu ya kalau malam hari ini Bu Millean akan mengadakan acara pesta ulang tahun Bu Millean di Cafe ini." jawab Sari. "Yang masuk pagi aja, hari ini di suruh lembur semua." tambah Sari lagi.

"Aku gak tahu Sar, kan hari ini aku baru masuk." Sari hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Hei jangan ngobrol terus lihatlah di luar banyak pengunjung. Kalian mau Bu Millean marah!" ucap salah satu karyawan menegur mereka.

"iya, bawel." balas Sari ketus.

Sari dan juga Naya pun keluar dari loker, lalu mulai bekerja.

*

Malam harinya, di Cafe Millean begitu ramai. Karena di Cafe tersebut tengah ada acara ulangtahun pemilik Cafe tersebut. Siapa lagi kalau bukan Millean itu sendiri.

Millean adalah sepupu dari Juna. Tadinya Cafe itu adalah milik orang lain. Karena bangkrut, jadi Cafe tersebut di beli oleh Juna. Dan Juna memberikan Cafe tersebut sebagai hadiah ulangtahun Millean dua tahun yang lalu. Tepat nya malam ini Millen mengundang semua teman-teman nya untuk merayakan ulangtahun nya ke 26 tahun di Cafe milik sendiri. Mereka bebas pesan makanan apa pun.

"Sekali saya ingatkan! jangan ada yang pulang sebelum acara ulangtahun saya selesai. Dan ingat layani tamu-tamu saya dengan baik. Jangan sampai ada yang mengecewakan mereka. Ngerti!" seru Millen kepada karyawan nya.

"Baik, Bu." jawab mereka serentak.

Millean pun langsung meninggalkan karyawan menuju ruangannya untuk bersiap-siap dan menyambut kedatangan teman-temannya.

Tepat jam delapan malam Cafe Millean sudah sangat ramai oleh teman-teman dari Millean. Karyawan dari Millean sudah sibuk melayani mereka semua. Tak lupa juga Millean mengundang penyanyi ibu kota untuk meramaikan acara tersebut.

Dari arah pintu masuk Cafe, ada empat lelaki tampan memasuki Cafe tersebut. Semua wanita yang ada di Cafe itu menatap kagum dan terpesona dengan ketampanan mereka. Begitu juga dengan Millean ia terpesona dengan salah satu dari mereka, Bahakan ia sudah suka dengan lelaki itu sejak masa kuliah.

Mereka adalah Juna, Sam dan Tiger. Tak lupa Felix asisten dari Juna juga ikut. Tapi dia jalan di belakang mereka. Meraka berempat juga di undang oleh Millean karena selain saling mengenal, mereka pernah satu kampus saat kuliah dulu.

"Juna.." panggil Millean sembari berjalan menghampiri Juna dan temannya.

Juna langsung memeluk sepupunya itu. Karena hanya dirinyalah keluaga yang dia miliki setelah papanya meninggal. Sedangkan mamanya, entahlah Juna juga tidak pernah tahu dimana mamanya sekarang.

"Selamat ulangtahun Millean. Semoga kau panjang umur, sehat dan semakin sukses."Ucap Juna memberi selamat.

"Terimakasih kasih, sepupu ku." Balas Millean.

"Selamat ulangtahun Millean.." ucap Tiger, dan Sam bersamaan.

"Thanks." Balas Millean sembari tersenyum menatap mereka semua. " Ayo nikmat pestanya." Mereka pun semua menikmati pesta di Cafe Millean.

Ini dia Millean, sepupu dari Juna. Millean, wanita yang angkuh dan sombong. Millean sendiri memiliki perasaan kepada salah satu teman dari Juna, namun sayang cinta itu tidak terbalaskan.

"Naya, Lo Uda lihat belum sepupu dari Bu Millean yang gue bilang tampan waktu, itu?" tanya Sari.

"Belum? emangnya kenapa?" tanya Naya balik

"Orangnya ada di luar Nay.. Ayo kita lihat. Entar Lo nyesal Lo gak bertemu dia."

"Ck, aku gak akan nyesal." ucap Naya sembari tersenyum menatap Sari.

"Naya, Sari cepat jangan ngobrol aja. Tamu Bu Millean semakin banyak loh." teriak karyawan yang lain.

"Iya, iya.." jawab Sari.

Naya dan Sari pun cepat-cepat mengambil minuman untuk memberikan kepada tamu.

"Hei, coba deh Lo lihat cewek itu." ucap Tiger pada Juna, dan Sam. Mereka pun serentak menoleh kearah yang tunjuk oleh Tiger. "Cantik kan? lihat wajahnya begitu polos. Ini baru cantik alami, tidak banyak dempulan kaya cewek-cewek yang lain." tambah Tiger lagi yang masih terus menatap cewek tersebut.

Sedangkan Juna terkejut siapa cewek yang di maksud Tiger.

"Naya." lirih Juna. "Bukannya dia bekerja di Perusahaan ku, tapi kok dia kerja di Cafe Millean, juga?" batin Juna.

Juna pun tak melepaskan tatapannya dari Naya. Tiger memang benar, Naya sangat cantik meskipun wajahnya tidak memakai make up. Wajah polosnya, begitu putih dan bersih tanpa ada jerawat atau apapun itu. Ia sudah pernah menatap wajah Naya dengan jarak dekat bahkan sangat dekat. "Oh Shitte!!" lirih Juna. Memikirkan itu saja miliknya sudah terbangun. Sungguh luar biasa pengaruh Naya terhadap tubuhnya. Sayangnya Naya tidak mau lagi tidur dengannya, Bahakan ia sudah menawarkan bayaran mahal padanya, tapi dia tetap tidak mau.

"Gue ke toilet dulu." pamit Juna pada temannya. Kemudian Juna berjalan menuju toilet. Juna melirik ke kanan dan ke kiri, mencari Naya. Tepat saat Naya akan jalan menuju ke belakang untuk mengantar gelas yang kotor, Juna langsung menariknya ke belakang Cafe tersebut.

"Hei, kamu siapa? narik orang seenaknya!" Naya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman dari lelaki yang tidak ia kenal. Sampainya di belakang Cafe, Juna langsung melepaskan tangan Naya.

"Apa mau kam_-" Naya menghentikan ucapannya setelah melihat siapa orang yang menarik tangannya. "Ka-kamu?!"

"Iya nih aku. Wah dunia ini ternyata memang sangat sempit ya? kita bertemu lagi disini." ucap Juna sembari menatap Naya tajam

"Mau apa tuan membawa saya kesini. Saya harus masuk, masih banyak yang harus saya kerjakan." Ucap Naya ketus.

"kamu sendiri, ngapain kamu di Cafe Millean?"

"Menurut tuan, saya ngapain disini dengan menggunakan pakaian ini?" tanyanya balik.

"Kamu kerja disini? Kamu kerja di dua tempat sekaligus?" tanya Juna tak percaya.

"Kenapa emang kalau saya bekerja di dua tempat. Ada masalah?! Lagian itu bukan urusan tuan." jawabnya Ketus. Naya pun melangkah kan kakinya untuk masuk kedalam Cafe. Namun tangannya langsung di cekal oleh Juna.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04 Visual
5 Bab 05 Terpaksa
6 Bab 06. Delapan puluh juta
7 Bab 07 Hilangnya Mahkota
8 Bab 08 Terlambat
9 Bab 09 Ikhlas
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab. 11 Bertemu kembali
12 Bab. 11 Tentangnya
13 Bab. 12 Kesal
14 Bab. 14 Menyebalkan
15 Bab. 15 Rentenir
16 Bab. 16 Bantuan Juna
17 Bab. 17 Pergi Bersama
18 Bab. 18
19 Bab 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22 Bab. 22 Kembali
23 Bab. 23 Minta Maaf
24 Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25 Bab. 25 Memaafkannya
26 Bab. 26 Membayar Utang
27 Bab. 27 Menjemput Naya
28 Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29 Bab. 29 Kejutan
30 Bab. 30 Melamar
31 Bab. 31 Melamar 2
32 Bab. 32 Melamar 3
33 Bab. 33 Posesif
34 Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35 Bab. 35 Kesempatan
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Bertemu Sinta
38 Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39 Bab. 39 Cemburu
40 Bab. 40 Kuatir dan Panik
41 Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42 Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43 Bab. 43 Rekaman CCTV
44 44. Rencana
45 Bab. 45 Pengganggu
46 Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47 Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48 Bab. 48 Terkena Jebakan
49 Bab. 49 Mengikuti
50 Bab. 50 Kecelakaan
51 Bab. 51 Sangat Merindukannya
52 Bab. 52 Mengingat Kembali
53 Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54 Bab. 54
55 Bab. 55 Pergi Ke Australia
56 Bab. 56 Berkunjung
57 Bab. 57 Bertemu Rafa
58 Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Tekad Juna
62 Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63 Bab. 63 Merindukannya
64 Bab. 64 Kembali Bersama
65 Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66 Bab. 66 Makan Siang
67 Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68 Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69 Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70 Bab. 70
71 Bab. 71 Naya dan Rafa
72 Bab. 72 Operasi Mata
73 Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74 Bab. 74 Kembali Terapi
75 Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76 Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77 Bab. 77 Bodyguard
78 Bab. 78 Rencana Gagal
79 Bab. 79 Hampir Saja
80 Bab. 80 Naya Sakit
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Wedding
83 Bab. 83 Wedding 2
84 Bab. 84 Menyerah
85 Bab. 85 Rumah Sakit
86 Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87 Bab. 87 Malam Pertama
88 Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89 Bab. 89 Kabur
90 Bab. 90 Curhat
91 Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92 Bab. 92 Haneymoon
93 Bab. 93 Haneymoon 2
94 Bab. 94 Pengganggu
95 Bab. 95 Mual
96 Bab. 96 Sakit
97 Bab. 97
98 Bab. 98 Kembali ke Resort
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101 Pingsan
102 Bab. 102 Hamil
103 Bab. 103 Ngidam
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Ngidam Siomay
106 Bab. 106 Cemburu
107 Bab. 107 Belanja
108 Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109 Bab. 109 Rafa
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115 Manja
116 Bab. 116 Sakit
117 Bab. 117
118 Bab. 118 Salah Paham
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04 Visual
5
Bab 05 Terpaksa
6
Bab 06. Delapan puluh juta
7
Bab 07 Hilangnya Mahkota
8
Bab 08 Terlambat
9
Bab 09 Ikhlas
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab. 11 Bertemu kembali
12
Bab. 11 Tentangnya
13
Bab. 12 Kesal
14
Bab. 14 Menyebalkan
15
Bab. 15 Rentenir
16
Bab. 16 Bantuan Juna
17
Bab. 17 Pergi Bersama
18
Bab. 18
19
Bab 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21 Mulai Ada Getaran
22
Bab. 22 Kembali
23
Bab. 23 Minta Maaf
24
Bab. 24 Tiba-tiba merindukannya
25
Bab. 25 Memaafkannya
26
Bab. 26 Membayar Utang
27
Bab. 27 Menjemput Naya
28
Bab. 28 Tawaran Kuliah di luar negri
29
Bab. 29 Kejutan
30
Bab. 30 Melamar
31
Bab. 31 Melamar 2
32
Bab. 32 Melamar 3
33
Bab. 33 Posesif
34
Bab. 34 Bertemu Calon Mertua
35
Bab. 35 Kesempatan
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Bertemu Sinta
38
Bab. 38 Ingin Miliki Juna
39
Bab. 39 Cemburu
40
Bab. 40 Kuatir dan Panik
41
Bab. 41 Merasa Tak Berguna
42
Bab. 42 Perubahan Sikap Naya
43
Bab. 43 Rekaman CCTV
44
44. Rencana
45
Bab. 45 Pengganggu
46
Bab. 46 Fitting Baju Pengantin
47
Bab. 47 Fitting Baju Pengantin 2
48
Bab. 48 Terkena Jebakan
49
Bab. 49 Mengikuti
50
Bab. 50 Kecelakaan
51
Bab. 51 Sangat Merindukannya
52
Bab. 52 Mengingat Kembali
53
Bab. 53 Mengingat Kembali 2
54
Bab. 54
55
Bab. 55 Pergi Ke Australia
56
Bab. 56 Berkunjung
57
Bab. 57 Bertemu Rafa
58
Bab. 58 Mengetahui Keadaan Naya
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Tekad Juna
62
Bab. 62 Kembali ke Indonesia
63
Bab. 63 Merindukannya
64
Bab. 64 Kembali Bersama
65
Bab. 65 Mengajak Naya Kekantor
66
Bab. 66 Makan Siang
67
Bab. 67 Kembali Mengajak Naya Menikah
68
Bab. 68 Mengetahui Cerita Yang Sebenarnya
69
Bab. 69 Sinta Bertemu Maya
70
Bab. 70
71
Bab. 71 Naya dan Rafa
72
Bab. 72 Operasi Mata
73
Bab. 73 Bisa Melihat Lagi
74
Bab. 74 Kembali Terapi
75
Bab. 75 Sinta Mulai Lelah
76
Bab. 76 Mengintai Juna dan Naya
77
Bab. 77 Bodyguard
78
Bab. 78 Rencana Gagal
79
Bab. 79 Hampir Saja
80
Bab. 80 Naya Sakit
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Wedding
83
Bab. 83 Wedding 2
84
Bab. 84 Menyerah
85
Bab. 85 Rumah Sakit
86
Bab. 86 Memberitahukan Pelakunya
87
Bab. 87 Malam Pertama
88
Bab. 88 Menghabiskan waktu di Apartemen
89
Bab. 89 Kabur
90
Bab. 90 Curhat
91
Bab. 91 Berusaha Ikhlas
92
Bab. 92 Haneymoon
93
Bab. 93 Haneymoon 2
94
Bab. 94 Pengganggu
95
Bab. 95 Mual
96
Bab. 96 Sakit
97
Bab. 97
98
Bab. 98 Kembali ke Resort
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101 Pingsan
102
Bab. 102 Hamil
103
Bab. 103 Ngidam
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Ngidam Siomay
106
Bab. 106 Cemburu
107
Bab. 107 Belanja
108
Bab. 108 Bertemu Sahabat Lama
109
Bab. 109 Rafa
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115 Manja
116
Bab. 116 Sakit
117
Bab. 117
118
Bab. 118 Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!