Sore harinya Naya sudah berada di tempat kerja yang satunya lagi, yaitu di Cafe Millean.
"Kamu sudah masuk Nay?" tanya Sari pada Naya.
"Iya." jawab Naya singkat.
"Lo kenapa kok mukanya jutek gitu? mana wajah yang selalu ceria.." Naya menghela nafasnya. Kemudian tersenyum kecil sembari menatap Sari. "Aku tahu Nay, ini berat buat Lo. Tapi namanya orang hidup pasti semua akan meninggal Nay. Mungkin ini yang terbaik buat ibu lo. Oke, sayang." ucap Sari yang dikiranya Naya masih belum bisa terima dengan kepergian ibunya. "Udah dong wajahnya jangan jutek gitu. Senyum Nay.." Naya hanya mengangguk saja sembari tersenyum kecil.
"Oh iya Nay, hari ini sepertinya kita pulang bakalan lama deh." ucap Sari
"Lama pulang? emangnya ada apa Sar?" tanya Naya yang memang belum mengetahui nya.
"Lo belum tahu ya kalau malam hari ini Bu Millean akan mengadakan acara pesta ulang tahun Bu Millean di Cafe ini." jawab Sari. "Yang masuk pagi aja, hari ini di suruh lembur semua." tambah Sari lagi.
"Aku gak tahu Sar, kan hari ini aku baru masuk." Sari hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Hei jangan ngobrol terus lihatlah di luar banyak pengunjung. Kalian mau Bu Millean marah!" ucap salah satu karyawan menegur mereka.
"iya, bawel." balas Sari ketus.
Sari dan juga Naya pun keluar dari loker, lalu mulai bekerja.
*
Malam harinya, di Cafe Millean begitu ramai. Karena di Cafe tersebut tengah ada acara ulangtahun pemilik Cafe tersebut. Siapa lagi kalau bukan Millean itu sendiri.
Millean adalah sepupu dari Juna. Tadinya Cafe itu adalah milik orang lain. Karena bangkrut, jadi Cafe tersebut di beli oleh Juna. Dan Juna memberikan Cafe tersebut sebagai hadiah ulangtahun Millean dua tahun yang lalu. Tepat nya malam ini Millen mengundang semua teman-teman nya untuk merayakan ulangtahun nya ke 26 tahun di Cafe milik sendiri. Mereka bebas pesan makanan apa pun.
"Sekali saya ingatkan! jangan ada yang pulang sebelum acara ulangtahun saya selesai. Dan ingat layani tamu-tamu saya dengan baik. Jangan sampai ada yang mengecewakan mereka. Ngerti!" seru Millen kepada karyawan nya.
"Baik, Bu." jawab mereka serentak.
Millean pun langsung meninggalkan karyawan menuju ruangannya untuk bersiap-siap dan menyambut kedatangan teman-temannya.
Tepat jam delapan malam Cafe Millean sudah sangat ramai oleh teman-teman dari Millean. Karyawan dari Millean sudah sibuk melayani mereka semua. Tak lupa juga Millean mengundang penyanyi ibu kota untuk meramaikan acara tersebut.
Dari arah pintu masuk Cafe, ada empat lelaki tampan memasuki Cafe tersebut. Semua wanita yang ada di Cafe itu menatap kagum dan terpesona dengan ketampanan mereka. Begitu juga dengan Millean ia terpesona dengan salah satu dari mereka, Bahakan ia sudah suka dengan lelaki itu sejak masa kuliah.
Mereka adalah Juna, Sam dan Tiger. Tak lupa Felix asisten dari Juna juga ikut. Tapi dia jalan di belakang mereka. Meraka berempat juga di undang oleh Millean karena selain saling mengenal, mereka pernah satu kampus saat kuliah dulu.
"Juna.." panggil Millean sembari berjalan menghampiri Juna dan temannya.
Juna langsung memeluk sepupunya itu. Karena hanya dirinyalah keluaga yang dia miliki setelah papanya meninggal. Sedangkan mamanya, entahlah Juna juga tidak pernah tahu dimana mamanya sekarang.
"Selamat ulangtahun Millean. Semoga kau panjang umur, sehat dan semakin sukses."Ucap Juna memberi selamat.
"Terimakasih kasih, sepupu ku." Balas Millean.
"Selamat ulangtahun Millean.." ucap Tiger, dan Sam bersamaan.
"Thanks." Balas Millean sembari tersenyum menatap mereka semua. " Ayo nikmat pestanya." Mereka pun semua menikmati pesta di Cafe Millean.
Ini dia Millean, sepupu dari Juna. Millean, wanita yang angkuh dan sombong. Millean sendiri memiliki perasaan kepada salah satu teman dari Juna, namun sayang cinta itu tidak terbalaskan.
"Naya, Lo Uda lihat belum sepupu dari Bu Millean yang gue bilang tampan waktu, itu?" tanya Sari.
"Belum? emangnya kenapa?" tanya Naya balik
"Orangnya ada di luar Nay.. Ayo kita lihat. Entar Lo nyesal Lo gak bertemu dia."
"Ck, aku gak akan nyesal." ucap Naya sembari tersenyum menatap Sari.
"Naya, Sari cepat jangan ngobrol aja. Tamu Bu Millean semakin banyak loh." teriak karyawan yang lain.
"Iya, iya.." jawab Sari.
Naya dan Sari pun cepat-cepat mengambil minuman untuk memberikan kepada tamu.
"Hei, coba deh Lo lihat cewek itu." ucap Tiger pada Juna, dan Sam. Mereka pun serentak menoleh kearah yang tunjuk oleh Tiger. "Cantik kan? lihat wajahnya begitu polos. Ini baru cantik alami, tidak banyak dempulan kaya cewek-cewek yang lain." tambah Tiger lagi yang masih terus menatap cewek tersebut.
Sedangkan Juna terkejut siapa cewek yang di maksud Tiger.
"Naya." lirih Juna. "Bukannya dia bekerja di Perusahaan ku, tapi kok dia kerja di Cafe Millean, juga?" batin Juna.
Juna pun tak melepaskan tatapannya dari Naya. Tiger memang benar, Naya sangat cantik meskipun wajahnya tidak memakai make up. Wajah polosnya, begitu putih dan bersih tanpa ada jerawat atau apapun itu. Ia sudah pernah menatap wajah Naya dengan jarak dekat bahkan sangat dekat. "Oh Shitte!!" lirih Juna. Memikirkan itu saja miliknya sudah terbangun. Sungguh luar biasa pengaruh Naya terhadap tubuhnya. Sayangnya Naya tidak mau lagi tidur dengannya, Bahakan ia sudah menawarkan bayaran mahal padanya, tapi dia tetap tidak mau.
"Gue ke toilet dulu." pamit Juna pada temannya. Kemudian Juna berjalan menuju toilet. Juna melirik ke kanan dan ke kiri, mencari Naya. Tepat saat Naya akan jalan menuju ke belakang untuk mengantar gelas yang kotor, Juna langsung menariknya ke belakang Cafe tersebut.
"Hei, kamu siapa? narik orang seenaknya!" Naya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman dari lelaki yang tidak ia kenal. Sampainya di belakang Cafe, Juna langsung melepaskan tangan Naya.
"Apa mau kam_-" Naya menghentikan ucapannya setelah melihat siapa orang yang menarik tangannya. "Ka-kamu?!"
"Iya nih aku. Wah dunia ini ternyata memang sangat sempit ya? kita bertemu lagi disini." ucap Juna sembari menatap Naya tajam
"Mau apa tuan membawa saya kesini. Saya harus masuk, masih banyak yang harus saya kerjakan." Ucap Naya ketus.
"kamu sendiri, ngapain kamu di Cafe Millean?"
"Menurut tuan, saya ngapain disini dengan menggunakan pakaian ini?" tanyanya balik.
"Kamu kerja disini? Kamu kerja di dua tempat sekaligus?" tanya Juna tak percaya.
"Kenapa emang kalau saya bekerja di dua tempat. Ada masalah?! Lagian itu bukan urusan tuan." jawabnya Ketus. Naya pun melangkah kan kakinya untuk masuk kedalam Cafe. Namun tangannya langsung di cekal oleh Juna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments