Bab 17

sementara itu di tempat lain, lebih tepatnya di restoran tempat Elia bekerja, sekarang ini, semua karyawan Tengah berharap cemas karena dari tadi, Elia belum juga keluar dari dalam ruangan Bu Nella.

Walaupun, waktu sudah menunjukkan hampir setengah dua siang. itu berarti, gadis cantik itu berada di ruangan Bu Nella hampir 2 jam setengah.

"ish dia ngomong apa sih? Kenapa lama banget? jangan sampai, dia ngadu yang nggak-nggak. bisa tamat riwayat kita." ucap Manohara Seraya menatap sekelilingnya dengan ekspresi wajah tak tenang.

" Tenangkan dirimu. dia tidak akan pernah berani mengadu." ucap Bu Laksmi dengan suara dan nada setenang mungkin. hal itu tentu saja membuat Manohara yang mendengarnya, seketika mendongak menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan bertanya-tanya.

" Kenapa Ibu bisa yakin sekali, kalau dia tidak akan berani mengadu?" tanya gadis itu ingin tahu.

" karena pasti, ucapannya tidak akan pernah dipercaya. karena saya, sudah menonaktifkan CCTV yang ada di dapur. dan saat ini, baru saya aktifkan." ucap Bu Laksmi dengan nada penuh kemenangan.

" tapi kalau ternyata omongan Elia dipercaya oleh Bu Nella bagaimana,?" tanya gadis itu masih dengan ekspresi gusarnya.

" kalau itu terjadi, siap-siap aja dia akan menerima pembalasan yang sangat pedih dari saya." ucapnya dengan nada penuh ancaman. yang terdengar, begitu menyeramkan di telinga orang lain.

Mendengar ucapan dari kepala pelayan itu, seketika membuat Manohara, tersenyum dengan menghela nafas lega.

*****

Sementara itu di dalam ruangan Bu Nella, tampak Elia terduduk dengan ekspresi wajah lesunya. hal itu tentu saja membuat Bu Nella seketika menetap Gadis itu dengan seksama.

" Kamu kenapa Elia, kok sepertinya kamu sedang ada masalah?" tanya Bu Nella penasaran. Mendengar pertanyaan dari Atasannya itu, seketika membuat Elia menduga menatap wajah cantik wanita itu.

" tidak ada apa-apa Bu, Saya hanya merasa Rindu dengan keberadaan Mami saya." ucapnya tersenyum tipis.

Bu Nella yang mendengarnya, seketika mengusap kepala Elia dengan perasaan sayang.' berdoa saja, semoga, nanti kamu bisa bertemu dengan ibumu kembali." ucap Bu Nella Seraya tersenyum tipis.

" Terima kasih Bu," ucap Elia menganggukkan kepala Seraya membalas senyuman tipis itu. Setelahnya, gadis itu diantar keluar oleh Bu Nella.

Ceklek

Terdengar pintu dibuka dari dalam ruangan. hal itu tentu saja membuat semua karyawan yang tengah beres-beres, seketika menoleh menatap ke arah Elia dan Bu Nella dengan ekspresi wajah palsu mereka.

karena, dapat dipastikan jika mereka menampilkan ekspresi wajah yang sebenarnya, Bu Nella pasti akan langsung marah besar.

Apalagi, jika wanita berusia 20 tahun itu, mengetahui perundungan yang alami oleh Elia, maka mereka semua akan langsung dipecat oleh wanita itu.

Karena memang, wanita itu tidak pernah mau memaafkan yang namanya perundungan. baik itu kecil maupun besar. karena perundungan hanya akan menyebabkan mental seseorang menjadi kacau.

" Mbak Nella mau saya buatin apa?" tanya Bu Laksmi dengan langkah tergesa-gesa menghampiri Atasannya itu.

Wanita cantik itu, menggelengkan kepala." Saya tidak butuh apa-apa. Saya hanya minta, kalian tolong jaga gadis ini. karena saya, sudah menganggapnya seperti adik saya sendiri." ucapnya dengan tatapan mata tajamnya.

Seketika itu pula, Bu Laksmi dan yang lainnya, segera menundukkan kepala karena merasa takut dengan ancaman wanita itu.

" Ya sudah Elia, kalau begitu, Saya permisi dulu. Oh ya kalau kita bertemu di jalan, Tolong jangan panggil saya Ibu. berasa tua saya nanti." ucap Bu Nella sedikit terkekeh pelan.

Elia yang mendengarnya, seketika menganggukkan kepala Seraya tersenyum tipis. Setelahnya, Bu Nella segera melangkahkan kaki untuk meninggalkan restorannya. karena memang, wanita cantik itu sedang mendapatkan kabar dari restorannya yang lain bahwa sedikit ada masalah.

" kalau begitu, saya pamit dulu ya. jangan lupa kalian, harus akur pada Elia. dia sudah saya anggap seperti adik saya sendiri." ucapnya dengan nada tegas.

Sontak saja hal itu membuat Elia yang mendengarnya, seketika merasa terharu. tanpa permisi, air mata Gadis itu seketika meleleh.

Karena dunia ini ternyata sangat adil. di saat dirinya tidak diperhatikan oleh keluarganya sendiri. ternyata Tuhan memberikan pertolongannya melalui kasih sayang orang lain. Bahkan, orang itu tidak memiliki hubungan darah sedikitpun dengannya.

" Loh kenapa menangis,?" tanya Bu Nela yang merasa sedikit terkejut. karena gadis itu, malah menangis dengan sesungguhkan.

" nggak papa Bu, aku hanya terharu saja." ucapnya dengan nada Lirih dan juga menundukkan kepalanya.

Bu Nella yang mendengarnya, seketika terkekeh pelan. dan dengan segera mengusap kepala gadis itu dengan begitu lembutnya.

" kamu ini ada-ada aja, kalau begitu, Saya permisi dulu ya." ucapnya Seraya menepuk bahu Elia.

Tanpa disadari oleh Elia dan juga Ibu Nella, pemandangan dan perlakuan itu seketika menjadi sebuah kebencian bagi Bu Laksmi dan juga Manohara. Bahkan, kedua wanita berbeda generasi itu, menatap tajam ke arah Elia.

Seakan-akan, ingin menguliti gadis itu secara hidup-hidup. Setelahnya, Bu Nela segera melangkah pergi meninggalkan area restoran itu.

" dasar penjilat!" ucap Manohara dengan nada cukup tinggi. hal itu tentu saja dilakukan saat setelah pemilik restoran, telah meninggalkan kawasan itu.

Seketika itu pula, Elia yang mendengar bentakan dari Manohara pun, seketika mundur untuk beberapa langkah. karena saking terkejutnya.

" ma-Maafkan saya. Saya tidak,..." ucapan Elia seketika terhenti. saat gadis itu, mendengar suara meninggi dari Manohara.

" Diam kau, dasar gadis tidak tahu diri. kau itu memang pantas untuk dibenci. karena memang kelakuanmu ini menjijikan!" bentak Manohara dengan nada berapi-api.

Untungnya, restoran ini masih dalam keadaan sepi. karena memang, kebetulan baru ada beberapa orderan. itu pun via online. Sehingga, keributan ini tidak akan pernah diketahui oleh banyak orang.

Jikalaupun, para pengunjung tahu, Mereka pun akan merasa cuek dengan keadaan yang ada. karena nantinya, Bu Laksmi dan Manohara pasti akan memutar balikan fakta.

" aku minta maaf Kak hiks hiks hiks." ucap Elia tak bisa membendung air matanya dan rasa ketakutannya yang teramat sangat.

Karena memang sedari kecil, Elia sama sekali belum pernah dibentak oleh kedua orang tuanya. Bahkan, setelah kecelakaan itu pun, sang ayah juga tidak pernah membentaknya.

Karena kini, Amar sama sekali tidak menegurnya. hal itu yang membuat Elia saat ini menangis tersedu-sedu.

Karena selain bentakan dan hinaan dari para karyawan restoran ini, hati Elia pun juga merasa remuk redam saat mengingat perlakuan ayahnya itu. yang memperlakukannya, bak seperti orang asing.

" nggak usah nangis dan nggak usah jual air mata. itu nggak mempan bagi kita." ucap Bu Laksmi Seraya melempar serbet tepat mengenai muka Elia

Nb: mampir ya, di novel temen author di jamin ngak nyesel

Terpopuler

Comments

Dhevy yuliana

Dhevy yuliana

sabar ya, nanti ada waktunya 🤗🤗

2022-11-16

0

DISTYA ANGGRA MELANI

DISTYA ANGGRA MELANI

Tolong donk kak 2 orang direstoran itu di pecat saja..... Gedeg sendri kak kalo baca itu.. Sumpah

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 BAB 25
26 Bab 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 bab 35
36 Bab 36 Novel Baru Author
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 43
43 Bab 44
44 Bab 45
45 Bab 46
46 Bab 47
47 Bab 48
48 Bab 49
49 Bab 50
50 Bab 51
51 Bab 52
52 Bab 53
53 Bab 54
54 Bab 55
55 Bab 56
56 Bab 57
57 Bab 58
58 Bab 59
59 Bab 60
60 Bab 61
61 Bab 62
62 Bab 63
63 Bab 64
64 Bab 65
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 promo Novel Baru
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 bab 95
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97 + Visual
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
BAB 25
26
Bab 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
bab 35
36
Bab 36 Novel Baru Author
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 43
43
Bab 44
44
Bab 45
45
Bab 46
46
Bab 47
47
Bab 48
48
Bab 49
49
Bab 50
50
Bab 51
51
Bab 52
52
Bab 53
53
Bab 54
54
Bab 55
55
Bab 56
56
Bab 57
57
Bab 58
58
Bab 59
59
Bab 60
60
Bab 61
61
Bab 62
62
Bab 63
63
Bab 64
64
Bab 65
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
promo Novel Baru
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
bab 95
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97 + Visual
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!