Cinta Tulus Gadis Buta
hari ini, tepat 7 tahun di mana kehidupan seorang Elia Tiara Dewi seperti dijungkirbalikkan. Bagaimana tidak, kehidupan seorang Elia Tiara Dewi yang biasanya bergelimang kemewahan dan juga kasih sayang, seketika itu runtuh saat Gadis itu mengalami kecelakaan bersama dengan kedua orang tuanya.
tepat di usianya yang baru menginjak Sepuluh tahun itu. dan lebih menyakitkannya lagi, sang ibu yang tidak kuat menerima cobaan itu akhir yang memutuskan untuk pergi dari Sisi Elia. dan memutuskan untuk menikah dengan laki-laki lain.
Karena Bu Sherly tidak kuat jika harus melihat kondisi putrinya yang saat itu tengah dalam keadaan koma
Hingga membuat Elia seketika dunianya runtuh. apalagi tak lama setelah itu, sang ayah memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda yang ada di kota itu.
saudara tiri yang bernama Monalisa Liliana itu, awalnya begitu baik dan juga sangat perhatian apa adanya. Namun, hal itu tak berselang lama. kala sang kakak tiri mencoba untuk menyakitinya karena dirinya merasa iri dengan kehidupan yang dimiliki oleh Elia.
Hingga akhirnya misi dari Monalisa pun berhasil saat gadis itu berhasil mendorong tubuh mungil Elia hingga terjerembab dan kepalanya membentur Sebuah batu yang sangat besar hingga membuat penglihatan gadis itu, seketika menghilang. dan saat itulah, kehidupan seorang Elia Tiara Dewi akhirnya berubah total.
tak terasa, air mata Elia seketika membasahi pipi mulusnya saat mengenang masa-masa indah bersama kedua orang tuanya. hingga, masa-masa Indah itu, tergantikan oleh masa kelam saat ibu tiri beserta Kakak tirinya hadir dalam hidup Elia. hingga Gadis itu tersentak kaget saat mendengar suara dari seseorang yang memanggilnya dengan sangat lantang dari belakang.
" Elia! ngapain sih berhenti di tengah-tengah pintu ngalangin tau nggak?!" tanya wanita itu setengah membentak Elia.
hal itu tentu saja membuat gadis itu, seketika menundukkan kepala. dan dengan perlahan, dirinya berjalan menjauhi dari pintu dengan dibantu oleh tongkat yang selalu ia bawa kemana-mana.
" segera cuci piring sama gelas, kamu itu di sini untuk kerja bukan hanya bengong." ucap wanita itu Seraya menatap tajam ke arah Elia.
Namun, sepertinya hal itu sia-sia saja karena Elia tidak akan pernah melihat raut wajahnya yang sangat garang itu.
' Iya Bu, saya akan segera cuci piring sama gelasnya." ujarnya Seraya mulai melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam restoran itu.
Hal itu membuat wanita paruh baya yang baru saja mengomelinya itu, seketika mendegus kesal." Kenapa sih, ibu Nella pakai memberikan pekerjaan segala pada gadis buta itu, nyusahin aja." gerutunya Seraya menghentak-hentakkan kakinya.
Kemudian, wanita paruh baya yang menjadi kepala koki di restoran itu segera masuk ke dalam rumah makan itu. dirinya berpapasan dengan beberapa karyawan yang tengah bersantai. karena memang, pengunjungnya belum begitu ramai.
" Kenapa sih Bu marah-marah terus,?" tanya salah seorang karyawan Seraya duduk di samping wanita paruh baya yang bernama Laksmi itu.
" tuh si cewek ca-cat, Tiap hari kerjaannya nyusahin aja." ucap Bu Laksmi Seraya menatap sinis ke arah Elia yang tengah membersihkan piring dan juga gelas kotor itu.
Hal itu membuat gadis yang tadi berada di samping Laksmi itu, juga ikut menatap sinis ke arah Elia." Kenapa sih Ibu Nella, sampai bela-belain memberikan pekerjaan pada dia? Padahal dia kan nggak bisa apa-apa? Cantik sih tapi kalau nyusahin buat apa?" Sindir Gadis itu yang tak lain bernama Manohara.
" sabar sajalah, nanti kita akan cari cara untuk menyingkirkan gadis itu." ucap Laksmi Seraya menatap ke arah belakang. di mana, Elia sekarang berada.
tak terasa, waktu pun semakin maju dan berjalan cepat seakan mengetahui penderitaan Elia di dalam restoran itu. karena memang, di dalam restoran ini Elia hanya diberi upah makanan satu piring nasi bersama tempe goreng.
Padahal, Ibu pemilik restoran itu sudah memberikan pesan dan wanti-wanti untuk memberikan makanan yang layak dan juga bergizi bagi Elia. Karena, berita paruh baya itu tahu, jika Elia jarang sekali mendapatkan makanan yang layak dari keluarganya.
****
Sementara itu di lain tempat, seorang laki-laki tampan dan juga berwibawa Tengah sibuk dan berkutat dengan laptop yang ada di hadapannya itu. hingga laki-laki itu, tak menyadari kehadiran kedua sahabatnya yang kini tengah berdiri di hadapannya.
" fokus amat sih bro, mending kita cari makan aja, sekalian aja cari angin dan juga cuci mata, siapa tahu dapat cewek yang cantik." ucap salah satu dari mereka kepada laki-laki Tampan itu.
"hais, lu berdua itu ya pikirannya nggak jauh dari yang namanya cewek, Heran gue?" ucap laki-laki itu Seraya menggelengkan kepala.
" yah, Gavin lo kayak nggak tau aja sih, kita itu di dunia ini butuh yang namanya belaian seorang wanita." Ucap orang itu dengan kekehan kecilnya.
" Huh dasar, sekarang ayo kita pergi, gue juga udah laper." ucapnya Seraya membenahi letak jas dan kemejanya.
Dialah Gavin Harsono. pemilik perusahaan budidaya bunga dan juga ikan yang merupakan perusahaan terbesar di kota itu. Bahkan, di usianya yang baru menginjak 23 tahun itu, Gavin telah membuat toko bunga sendiri yang tersebar di beberapa kota.
Gavin juga sudah hidup mandiri. laki-laki itu memutuskan untuk hidup di apartemennya. Karena, laki-laki itu merasa jenuh setiap hari ibunya selalu bertanya tentang kapan dirinya menikah.
Padahal, usia Gavin baru 23 tahun. dan itu adalah usia-usia ideal untuk menikmati masa-masa muda. entah apa yang dipikirkan oleh ibunya. hingga, membuat wanita paruh baya itu, selalu kekeh untuk menyuruhnya dan memerintah laki-laki itu untuk segera menikah.
tak lama berselang, mobil yang dikendarai oleh Gavin dan kedua temannya, kini telah sampai di sebuah restoran yang cukup ramai. Padahal, bangunan itu masih terlihat sederhana dan tidak terlalu mewah.
" eh buset Fin Coba lu lihat sini?" ucap laki-laki itu Seraya menunjuk ke arah restoran." gila rame banget kan ya, Pasti enak tuh." ucapnya Seraya membuka pintu mobil itu. kemudian, berjalan menghampiri restoran itu.
sontak saja, kehadiran seorang Gavin Harsono bersama kedua orang temannya, seketika membuat pengunjung menjadi histeris. dan tak terkecuali para pegawai yang ada di dalam restoran itu.
mereka semua tampak mengeluh-aluhkan ketampanan yang Tuhan ciptakan pada ketiga laki-laki itu.
" gila tuh cowok-cowok ganteng banget, vibesnya kayak pengusaha atau enggak." ucap Manohara Seraya menepuk nepuk pipinya sendiri karena merasa kagum dengan ciptaan tuhan yang begitu luar biasa.
" Duh, ya kita berdoa saja semoga saja, mereka bertiga belum mempunyai pendamping. sehingga kita bisa daftar hehehe." ucap salah satu karyawan bernama Naysila itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments