Kamu mau bicara apa?" tanya Amar saat mereka sudah sama-sama terdiam cukup lama. seketika itu pula, Elia tersadar dari lamunannya. seketika itu pula, gadis cantik itu menggelengkan kepala.
" tidak jadi, kalau begitu, Elia pamit ke kamar dulu." ucap gadis itu Seraya beranjak dari duduknya. Kemudian, berjalan secara perlahan untuk menjauhi tempat di mana ayah, ibu tiri, dan juga Kakak tirinya berada.
Sementara Monalisa yang melihat itu, tersenyum Cukup puas. Gadis itu merasa puas saat Elia digerakkan seperti itu. oleh ayah kandungnya.
entahlah Mengapa, Monalisa bisa merasakan kebencian yang cukup hebat pada gadis yang bernama Elia Tiara Dewi itu. mungkin karena, gadis itu mempunyai fisik yang hampir sempurna.
kulit putih bak pualam hidung mancung berwarna merah jambu mata bulat dengan bulu mata lentik. Hal itulah yang membuat Monalisa nekat mencelakai gadis itu.
Padahal, Elia sudah sangat baik terhadapnya. bahkan gadis itu, sering sekali dulu pakaian kesayangannya pada Mona. saat gadis itu menatap kagum pada beberapa Pakaiannya yang memang sangat indah.
Namun itu membuat Mona semakin merasa bahwa apa yang dimiliki oleh Elia harus ia miliki. hingga akhirnya, tercetuslah ide untuk mencelakai adik tirinya itu.
flashback on.
Pagi ini, saat Mona dan juga Elia sedang bermain ayunan di rumahnya. Gadis dengan tubuh bongsor itu, mengajak Elia sang adik tiri, untuk bermain ayunan.
" Dik ayo main ayunan yuk, kakak yang Dorong kamu kamu yang naik ya." ucap gadis itu Seraya memegangi tali yang menjadi penyangga ayunan itu.
Elia yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepala. dan kemudian, bergegas naik ke ayunan yang terbuat dari kayu dengan penyangga tali itu.
" Mona, mainnya jangan kenceng-kenceng!" teriak Bu Sofia dari arah teras rumahnya. Namun, bukannya mendengarkan ucapan ibunya, Monalisa Malah semakin kencang Mengayunkan ayunan itu hingga akhirnya,...
Brugh
"aaaaakhhh," seketika itu pula, Elia terjatuh dari ayunannya dengan posisi kepala menghantam batu yang memang ada di sana. hal itu tentu saja membuat Bu Sofia yang melihat itu, seketika berlari dengan panik.
" Mona Apa yang kamu lakukan?" tanya wanita paruh baya itu dengan ekspresi wajah khawatirnya. sementara Mona yang mendengar itu, hanya bergeming di tempatnya.
Dengan senyuman puas yang tercetak dari bibirnya." Akhirnya aku bisa mencelakai anak manja ini" ucap Mona dengan tersenyum Penuh kan menangan.
Kemudian, gadis bertubuh bongsor itu menatap ke arah ibunya dengan ekspresi wajah tak bersalahnya." kenapa Mama membela dia? aku memang sengaja mencelakainya mah" ucap Mona tanpa dosa.
Hal itu sontak saja membuat Bu Sofia yang mendengarnya, seketika membulatkan matanya kerasa merasa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh anak kesayangannya itu.
" sayang, Bukan begitu maksud Mama. Kamu tahu kan, kalau Elia ini anak kesayangan dari Papanya. Bisa-bisa, kita nanti diusir dari sini." ucap Bu Sofia dengan wajah frustasinya.
Dengan segera wanita paruh baya itu menggendong tubuh mungil Elia untuk masuk ke dalam rumah. dan setelahnya, wanita paruh baya itu segera menghubungi suaminya.
Sementara Mona, seketika menjadi ketakutan. seakan apa yang baru saja ia lakukan itu, keluar dari kehendak hatinya. dengan gemetar, gadis bongsor itu meraih tangan ibunya kemudian menggenggamnya dengan bergetar hebat.
" Mama, aku takut Mah. Bagaimana kalau kita diusir dari sini?" tanya Gadis itu Seraya mengeluarkan kristal-kristal bening dari dalam matanya.
Bu Sofia yang mendengar itu, menghela nafas panjang. Kemudian, dengan segera menatap ke arah anak kesayangannya itu." Sebenarnya apa yang kamu lakukan?" tanya Bu Sofia dengan mengusap pipi gadis itu.
" aku hanya iri dengan hidup gadis itu. makanya aku mencelakainya." ucapnya Seraya menundukkan kepala.
Mendengar jawaban dari Putri kesayangannya itu, dengan segera Bu Sofia mendekatnya membawanya ke dalam pelukan hangatnya." tenang, Mama akan membantumu." ujarnya lembut.
Tak lama berselang, Amar masuk ke dalam kamar bersama dengan dokter pribadi mereka. dan dengan segera, para tenaga medis memeriksa keadaan Elia.
" Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya laki-laki paruh baya itu menatap Mona dan juga Bu Sofia dengan wajah mengerasnya. pertanda emosinya akan meledak-ledak.
Sejenak, Bu Sofia terdiam. wanita paruh baya itu berusaha untuk mencari alasan yang tepat agar anak kesayangannya tidak mendapatkan kamu kan dari suami barunya ini.
" dia main ayunan terlalu kentang Pah. tadi Mona sudah melarangnya. namun Elia tetap kekeh untuk bermain dan akhirnya tali itu putus hingga membuat kepala Elia terbentur ke arah batu cukup keras." ucap Bu Sofia dengan ekspresi wajah sedihnya.
Begitupun dengan Mona. Gadis berusia 12 tahun itu, juga memasang wajah bersedihnya. dan tak lama berselang, dokter yang memeriksa Elia, keluar dari dalam ruangan yang memang sudah dipersiapkan oleh keluarga Amar.
" maaf Tuan, Nyonya, sepertinya ada masalah dengan Nona Elia." ucap dokter itu dengan nafas beratnya.
" apa yang terjadi pada putriku?" tanya Amar dengan cepat dan juga menarik kerah dokter itu. setelah saya periksa, sepertinya Nona Elia akan mengalami kondisi tidak bisa melihat." ucap dokter itu lirih.
Degh
Seketika itu pula, jantung laki-laki paruh baya itu tak akan lembut lepas dari tempatnya. dan semenjak saat itu, Amar menjadi sangat dingin pada gadis Malang itu. hingga membuat Bu Sofia dan juga Mona, semakin leluasa untuk menyiksa gadis itu.
flashback off
Mona tersenyum mengingat peristiwa yang membuat hidup Elia menjadi seperti sekarang ini." aku akan selalu membuatmu menderita gadis kecil" gumamnya dalam hati.
****
Sementara itu di kamarnya, Elia tampak menangis sesenggukan." Kenapa Papa berubah seperti ini?" tanya gadis itu Seraya meraba foto kedua orang tuanya yang ada di dalam bingkai foto.
Elia segera mengusap air matanya yang mengalir seperti air bah yang tak ada halangannya. Setelah puas menangis, Gadis itu segera bangkit untuk segera membersihkan diri.
Hai hai gais aku punya karya bagus nih dari author terkenal Mama Reni bagus ceritanya yuk mampir.
blurb:Khayra menikah dengan Ferdinan hanya karena memenuhi sebuah perjanjian perjodohan yang telah dilakukan oleh kedua orang tua mereka yang telah bersahabat sejak lama.
Tapi malang tidak dapat dihindar, pada malam pengantin mereka, justru Khayra malah menghabiskan malam pertamanya dengan pria lain. Saat terbangun dia malah mendapati tidur dengan barra mantan kekesihnya yang ternyata mantan kekasihnya.
Meski status mereka sudah berubah, namun Barra tetap memiliki rasa kepada kakak iparnya itu. Sampai suati saat Ferdinan menyadarinya dan malah dengab semen-mena memberi tahu tentang rasa terlarang itu kepada seluruh keluarga. Padahal Ferdinan sendiri sedang menjalin kasih dengana adik tiri Khayra.
Akankah Barra dan Khayra bisa mendapatkan bukti perselingkuhan Ferdinan, dan akankah bukti itu nantinya menjadi kunci bagi Khayra dan Barra untuk bersatu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
DISTYA ANGGRA MELANI
Kpn ini kebusukan ibuk & anak itu di ketahui oleh ayah elia.. Btp menyesali nnti setelah tw kenyataan.. Mngkn kah sang anak mampu memaafkan smw itu..
2022-11-15
0