Bab 18

Sementara itu di tempat lain, terlihat Monalisa seperti tengah berbincang-bincang pada seseorang dengan sesekali tersenyum menyeringai.

" bagaimana, Apakah kau sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Monalisa Seraya menatap ke arah orang itu.

" Sudah bos bos tenang saja." Ucap orang itu Seraya tersenyum lebar. Monalisa yang mendengarnya, menganggukkan kepala. Seraya memberi isyarat, agar orang itu segera meninggalkan tempat ini.

" mampus kau Elia. sebentar lagi, penderitaanmu pasti akan langsung bertambah berkali-kali lipat." ucapnya Seraya menatap lurus ke depan.

tak lama berselang, wanita itu segera melangkah pergi dari sana. dan menghampiri teman-temannya yang numpang pasti ada di dalam restoran mewah itu.

" bagaimana Mon,?" tanya temannya dengan wajah sumringahnya. Monalisa yang mendengarnya, tersenyum penuh dengan kemenangan.

" kau tenang saja, setelah ini, gadis siaran itu pasti akan langsung ingin mengakhiri hidupnya. karena sudah merasa tidak kuat dengan apa yang akan terjadi padanya." ucapnya dengan senyuman manis.

Mereka semua, akhirnya kembali duduk dan berbincang-bincang. sementara Mona, Gadis itu menatap tajam sekaligus nanar lurus ke depan.

Tangannya menghafal cukup buat saat berada di bawah meja. gadis itu, seakan teringat apa yang dikatakan oleh teman ibunya itu.

" dasar tidak tahu diri, sudah bagus saya mau menjodohkan kamu dengan anak saya. deh kamu malah menolaknya," cibir wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Gavin.

Yap setelah acara pertemuan keluarga yang gagal, tidak sengaja, Monalisa bertemu dengan Bu Hesti Aulia. dan akhirnya, adegan saling hina itu tak dapat dihindari.

tentu saja hal itu membuat Monalisa, seketika membenci sosok teman ibunya itu. Karena, dengan lantangnya, Bu Hesti sampai menghina ibu kandung dari Monalisa.

Hal itulah yang membuat gadis cantik dan montok itu, bersumpah akan menghancurkan wanita paruh baya yang bernama Hesti Aulia beserta dengan keluarganya.

Setelah selesai merencanakan sesuatu, akhirnya Monalisa dan teman-temannya, memutuskan untuk pergi meninggalkan restoran itu.

******

Sementara itu di lain tempat, seorang gadis cantik Tengah membersihkan piring piring kotor yang ada di tempat itu. siapa lagi jika bukan Elia.

Gadis malang itu, sama sekali belum menyentuh makanan sedari tadi. Padahal, waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. hal itu tentu saja membuat Elia sesekali merintih karena merasa kesakitan.

Karena memang gadis itu memiliki riwayat penyakit lambung yang jika telat sedikit saja, penyakit lambungnya itu akan langsung kambuh.

Tentu saja itu, segera dimanfaatkan oleh Manohara dan yang lainnya. untuk memberikan pelajaran pada gadis Malang yang bernama Elia Tiara Dewi itu.

" Apa boleh saya boleh minta makan?" tanya Gadis itu dengan raut wajah memelas. sontak saja, Hal itu membuat Manohara dan juga Bu Laksmi seketika menarik rambut gadis itu.

" Apa kau bilang, kau ingin makan? Hmm," ucapnya Seraya menarik rambut gadis itu semakin kuat. hingga membuatnya, merintih kesakitan.

" Ampun Bu sakit, hiks hiks hiks" ucapnya di sela-sela Isak tangisnya.

Plak

Seketika itu pula, wajah cantik Elia ditampar oleh Bu Laksmi dengan Sedikit keras. hingga membuat sudut bibir gadis itu, mengeluarkan darah segar.

"Itu hukuman mu karena kamu sudah berani cari muka depan Mbak Nella" ucap wanita paruh baya itu dengan dada menyeramkan.

Kini, giliran Manohara yang akan maju untuk memberikan pelajaran pada gadis itu. namun, seketika, tindakannya terhenti saat mendengar ucapan dari karyawan lain.

" eh maaf Bu Laksmi, di depan ada mobil yang tadi pagi mengantarkan gadis ini." ucapnya Seraya menunjuk ke arah Elia.

Hal itu sudah saja membuat kedua wanita itu, seketika menjadi kelabakan. dan dengan segera, wanita paruh baya itu menarik tangan Elia untuk berjongkok di sebelah kursi kayu.

Setelahnya, Bu Laksmi dan yang lainnya segera pergi dari sana. Mereka semua akan bersembunyi di tempat-tempat yang berbeda.

Tak lama berselang, tiga orang laki-laki, datang memasuki karya restoran itu. dan betapa terkejutnya orang-orang itu, saat melihat Elia sedang meraba-raba dimana keberadaan tongkatnya.

Melihat hal itu, Gavin dan kedua temannya segera berlari menghampiri Elia dan langsung membantunya untuk berdiri.

" Kamu ngapain Di Sini?" tanya laki-laki Tampan itu dengan ekspresi wajah yang begitu khawatir. hal itu tentu saja membuat Arman dan Justin yang melihatnya, seketika Saling pandang.

Karena ini akan menjadi sejarah baru dalam kehidupan seorang Gavin Harsono. di mana laki-laki itu, yang biasanya cuek dan Acuh Tak Acuh pada seorang gadis, ini tampak begitu perhatian dan mereka berdua dapat melihat, ada raut kekhawatiran yang cukup besar tertera dalam wajah tampannya.

" Fin mending lu Obatin dulu deh dia, kasihan memar Tuh pipinya." ucap Arman dari belakang.

Hal itu membuat Gavin yang mendengarnya, seketika tersadar. dan dengan segera, laki-laki itu membawa Elia ke taman samping restoran dan segera mengobatinya.

" Kamu duduk saja di sini, Arman, Justin, Tolong ambilkan kotak P3K di dalam mobil." perintah Gavin pada sahabat sekaligus bawahannya itu.

Dengan segera, mereka berdua segera menganggukkan kepala. dan segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkan area taman samping restoran itu.

" apa Ada yang sakit?" tanya laki-laki itu Seraya meneliti wajah cantik gadis itu.

Sementara Elia yang mendengarnya, seketika menggelengkan kepala. Seraya sesekali, tersenyum tipis.

" tidak apa-apa tuan, saya baik-baik saja." ucap Elia mengulas senyum tipis.

hal itu tentu saja membuat Gavin seketika terdiam. Mengapa, gadis ini berkata dengan sangat formal kembali, Padahal, Baru tadi pagi Gadis itu memanggilnya dengan sebutan "Kak" namun, sekarang sudah kembali menjadi" tuan"

" kamu kenapa,?" tanya Gavin Seraya menyentuh kedua pundak gadis itu.

Seketika itu pula, Elia menepis tangan laki-laki itu secara tiba-tiba. itu tentu saja membuat Gavin yang melihatnya, semakin merasa bingung dan juga terkejut.

" Kenapa dengan gadis ini?" tanya laki-laki itu dalam hati. Seraya sesekali, menatap dan meneliti ekspresi wajah gadis itu.

Gavin sangat yakin jika terjadi apa-apa dengan gadis cantik yang ada di hadapannya itu. Terbukti, dengan raut wajah Elia yang berubah sangat drastis.

Karena pagi tadi, Gadis itu masih tampak baik-baik saja. namun sekarang, Mengapa gadis ini terlihat begitu berbeda,

" aku harus mencari tahu semuanya." gumam Gavin dalam hati.

tak lama berselang, Arman dan juga Justin yang baru saja kembali mengambil obat P3K, akhirnya kembali dengan membawa barang itu.

" ini Bos," ucap Arman Soraya menyerahkan kotak P3K itu. Gavin yang mendengarnya, segera meraih dan membuka kotak P3K itu.

Namun, sungguh semua di luar dugaan. karena ternyata, Gadis itu menolak diobati oleh Gavin. dan malah memilih kedua teman laki-laki itu.

Nb: mampir ya gays, sama cerita teman author, ceritanya bagus lho.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 BAB 25
26 Bab 26
27 BAB 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 bab 35
36 Bab 36 Novel Baru Author
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 43
43 Bab 44
44 Bab 45
45 Bab 46
46 Bab 47
47 Bab 48
48 Bab 49
49 Bab 50
50 Bab 51
51 Bab 52
52 Bab 53
53 Bab 54
54 Bab 55
55 Bab 56
56 Bab 57
57 Bab 58
58 Bab 59
59 Bab 60
60 Bab 61
61 Bab 62
62 Bab 63
63 Bab 64
64 Bab 65
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 promo Novel Baru
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 bab 95
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97 + Visual
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
BAB 25
26
Bab 26
27
BAB 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
bab 35
36
Bab 36 Novel Baru Author
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 43
43
Bab 44
44
Bab 45
45
Bab 46
46
Bab 47
47
Bab 48
48
Bab 49
49
Bab 50
50
Bab 51
51
Bab 52
52
Bab 53
53
Bab 54
54
Bab 55
55
Bab 56
56
Bab 57
57
Bab 58
58
Bab 59
59
Bab 60
60
Bab 61
61
Bab 62
62
Bab 63
63
Bab 64
64
Bab 65
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
promo Novel Baru
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
bab 95
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97 + Visual
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!