Saat ini, Gavin Tengah bercengkrama dengan kedua sahabatnya. yang merupakan karyawannya juga dalam perusahaan ini.
Tampak, laki-laki Tampan itu. juga menatap Justin dan juga Arman secara bergantian. dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. hingga membuat kedua laki-laki itu seketika Saling pandang.
" ngapain lu lihatin kita berdua kayak gitu? Naksir lu?" tanya Justin Seraya menaik turunkan alisnya.
Pluk
Seketika itu pula, sebuah bantal mendarat mulus di wajah tampan milik Justin. hingga si pemiliknya, seketika mengadu kesakitan. karena memang, lemparan yang dibuat oleh Gavin, sedikit kencang.
" lo ya Gavin, kdp tahu nggak?" ucap Justin Seraya mendengus kesal. Seraya sesekali, meraba hidungnya yang masih terasa sakit.
" lagian lu karo ngomong sembarangan aja. buang sampah aja Ada tempatnya, masa lu ngomong sembarangan." ucap Gavin dengan nada sinisnya.
Arman dan Justin yang mendengarnya, seketika saling berpandangan." Terus lu kenapa lihatin kita berdua seperti itu?" tanya Arman yang kini angkat bicara.
" kalian Kalau cari sekretaris, Kenapa nggak selalu benar?" tanya Gavin yang merasa kesal dengan kedua sahabatnya itu.
" Emangnya kenapa tuh sekretaris yang sekarang?" tanya Justin dengan raut wajah penasarannya.
Mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu, sejenak membuat Gavin terdiam. laki-laki itu mengumpulkan mood-nya yang berantakan akibat insiden yang baru saja terjadi itu.
" memangnya, Apa yang dilakukan oleh Wini,?" tanya Arman yang juga ikut merasa penasaran.
" dia Godain gue," ucapnya dengan raut wajah kesalnya kala mengingat Apa yang dilakukan oleh wanita itu.
" Iya apa yang dilakukan oleh sekretaris itu, lu tuh kalau bicara yang jelas kenapa?!" tanya Arman yang mulai kesal. karena memang, Gavin itu terkenal bertele-tele.
" dia sengaja buka kancing bajunya di depan gue." ujarnya Seraya menghembuskan nafasnya kasar.
Seketika itu pula, Justin dan juga Arman yang mendengarnya, seketika Saling pandang." terus lu tergoda?" tanya Justin.
" Ya enggaklah mana mungkin gue tergoda makhluk seperti lontong itu?" tanyanya dengan nada sinis.
" Wah lu nggak normal ya,?" celetuk Arman dengan segera menggiring tubuhnya menjauh dari laki-laki yang ada di hadapannya itu.
" sialan lu, gini gini gue juga masih normal kali." ucap Gavin dengan nada yang semakin kesal. karena ternyata, percuma juga dirinya mengatakan hal ini pada kedua sahabatnya.
Bukannya solusi yang ia dapat, malah justru hinaan dan ejekan yang ia dapat. hal itu semakin membuat mood Gavin seketika hancur berantakan.
" Iya iya sorry maaf, Lu galau banget deh. kayak cewek yang lagi PMS." Sindir Arman menatap sini ke arah sahabat sekaligus Atasannya itu.
" eh ngomong-ngomong soal cewek, gimana lu udah bisa dapetin gadis Pujaan lo itu?" tanya Justin dengan wajah seriusnya.
"huh, sepertinya susah." ucap Gavin dengan nada Lirih..
" kenapa, apa lu Punya saingan?" kini giliran Arman yang bertanya. karena laki-laki yang mempunyai lesung pipit itu sangat penasaran dengan kisah sahabatnya itu.
Karena Sedari Dulu, Gavin tidak pernah dekat dengan siapapun. Bahkan, sebagian orang yang melihatnya beranggapan jika laki-laki itu adalah seseorang penyuka sesama jenis.
Hal itulah mungkin yang membuat Ibu Gavin selalu getol untuk menjodohkan anaknya. karena memang, Gavin Sedari Dulu tidak pernah dekat dengan seorang perempuan.
Siapa orang tua yang tidak akan khawatir jika mendapati tanda aneh pada anak laki-laki satu-satunya itu.
" kalau saingan, gue nggak tahu. tapi yang jelas, sepertinya Elia akan sulit ditaklukan." ucap Gavin dengan nada datarnya.
" emangnya kenapa?" Justin bertanya dengan nada tak sabarnya.
" dia itu selalu menganggap gue sebagai malaikat penolongnya. bukan sebagai seorang laki-laki yang menyukai seorang wanita." ucap Kevin dengan jelas.
" lah justru baguslah. itu tandanya, dia akan bergantung sama lu." ucap Justin.
" mungkin secara badan Iya, dia akan merasa tergantung sama gue. tapi kalau soal hati, sepertinya tidak. karena gue, akan selalu dianggap sebagai malaikat penolong. yang jatuhnya itu adalah seorang kakak terhadap adiknya." ucap Gavin yang mulai frustasi memikirkan semuanya.
Justin dan Arman yang mendengarnya, seketika menganggukkan kepala. karena mereka berdua pun, juga merasa setuju dengan apa yang dipikirkan oleh sahabat mereka itu.
" rasanya, Gue ingin banget deh ngajak dia jadi sekretaris gantiin wanita lontong itu." gumam Gavin dalam hati.
Akhirnya, mereka bertiga kembali berbincang-bincang seperti biasa. dan sesekali, tertawa lepas saat ada yang lucu di antara mereka.
Memang, Gavin adalah orang yang fleksibel. dirinya akan bersikap tegas kepada karyawan yang berbuat salah. dan akan bersikap ramah dan juga jenaka kepada karyawan yang menuruti apa perintahnya.
Tidak heran jika banyak sekali dari kaum hawa yang tergila-gila padanya. walaupun penampilan Gavin, terlihat sangat acak-acakan.
Tanpa Gavin dan teman-temannya sadari, ada sepasang mata yang menatapnya dengan Tatapan yang sulit diartikan.
" lihat saja bos, kau akan segera menjadi milikku." gumam orang itu yang tak lain adalah Wini. si sekretaris genit itu.
Kemudian wanita seksi itu, segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu.
*****
Sementara itu di lain tempat, lebih tepatnya di sebuah restoran mewah, tampak seorang gadis cantik dan juga glamour, berbincang-bincang dengan teman-temannya.
" Jadi gimana Mon, lu akhirnya jadi sama anak temen nyokap lu itu?" tanya salah satu wanita Seraya menatap ke arah Mona.
Sementara Mona yang mendapati pertanyaan itu, seketika menggelengkan kepala Seraya mendengus kesal.
" Ih nggak usah dibahas, lu mah bikin gue tambah bete aja." ucapnya Seraya mencebikan bibir.
" Yah nggak usah marah lah, gue kan cuma nanya." ucap wanita itu dengan nada sewot.
Lalu, mereka sama-sama terdiam. sampai akhirnya, teman Mona yang lain, mengatakan sesuatu." Eh bagaimana kalau, kita jebak aja Elia." ucapnya Seraya mencondongkan diri terhadap Monalisa.
" gimana caranya?" tanya Mona yang sedikit bingung. Kemudian, dengan segera, gadis yang memakai riasan wajah tebal itu, segera membisikkan sesuatu pada Monalisa.
Mona yang mendengar itu, segera menganggukkan kepala Seraya tersenyum menyeringai." Tunggu saja pembalasanku gadis manis." ucapnya Seraya menatap ke depan dengan tatapan nyalang.
Entahlah, Mengapa Mona dan teman-temannya, begitu membenci sosok Elia Tiara Dewi. sosok yang Bahkan sangatlah rapuh dan juga ringkih itu.
Mengapa mereka sangat membenci gadis Malang itu. terlebih lagi Monalisa. Apa Gadis itu tidak pernah berpikir dan memutar ingatannya ke belakang.
Bagaimana Elia bersikap sangat baik kepadanya. bahkan sering memberikan pakaian mahalnya hanya untuk gadis itu.
Namun apa balasannya didapat oleh Elia. Gadis itu malah menemui penderitaan yang tiada akhir. yang tentu dibuat oleh gadis yang bernama Monalisa Liliana itu.
Nb: mampir nih kak di jamin ngak nyesel 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ita Zarah
jahat banget mona sihir..
kapan dia dpt karma thor dak
sabar gemes
2024-11-08
0
DISTYA ANGGRA MELANI
Bisa gk sih thor elia dpat teman yg baik... Mski hrus cari mkn sendri... Gk kya gtu.. Buat orang yg jhtin dy dresto hrus dipecat tdak hormat donk secepat nya...
2022-11-16
0