Bab 18

Hari ini Dinda kembali ke Kantor setelah dua hari tidak datang, saat dalam perjalanan ke Tantor tiba-tiba saja ban mobil Dinda bocor.

''Sial, pakek acara bocor tanpa peringatan ni mobil'' Kesal Dinda sambil memukul setir. Dinda bingung harus mengganti nya gimana, melihat ke kiri dan kanan jalanan sangat sepi karna ini komplek perumahan elit mana mungkin ada taksi yang lewat sini .

Saat sedang menghubungi Weny ingin meminta di jemput oleh nya, tiba-tiba saja ada sebuah mobil mewah yang berhenti di samping nya.

''Apa butuh bantuan? Nona '' Ucap seorang pria dari dalam mobil mewah tersebut yang terlihat kepala nya menyembul keluar dari kaca

''Tidak, eh iya, ban mobil saya kempes'' Jawab Dinda berharap lelaki itu bisa menggantikan ban mobil nya

''Gini saja Nona, saya juga tidak ngerti cara ganti ban gima kalau saya antar saja Nona, kemana tujuan anda ? ''

''Saya mau ke Kantor, tapi apa tidak merepotkan Tuan''

''Tidak sama sekali'' Jawab pria tersebut seraya melihat jam tangan nya, mungkin masih ada waktu untuk dia ke tampat tujuan nyan.

''Baik lah'' Jawab Dinda setelah berfikir sebentar, akhir nya Dinda terima tawaran pria yang tidak di kenali nya itu, Dinda menerima tawaran tersebut karena sedang buru-buru apalgi saat ini dia ada janji dengan calon clien nya, jangan sampai job ini lepas karna clien nya adalah super model top yang ingin menyewa jasa WO mereka.

Tak berselang lama mobil Irfan pun keluar dari Mension, saat melihat mobil nya Dinda terparkir di pinggir jalan Kelvin memberi tahukan kepada Tuan nya.

''Tuan, sepertinya nya itu mobil Nona '' Ucap Kelvin seraya memelan kan mobil nya.

''Kenapa dia ada di situ, apa yang dia lakukan di sana cepat putar balik Vin '' Ucap Irfan penasaran.

''Mobil nya kempes Tuan Muda '' Ucap Kelvin setelah turun dari mobil dan memeriksa mobil Dinda

''Lalu di mana Dinda ''

''Nona tidak ada tlTuan, mungkin Nona meninggalkan mobil di sini'' Jawab Kelviin lagi

''Jalan Vin '' Saat dalam perjalanan, Irfan menghubungi Dinda.

Drrrtt.. drrrtt. getar hp Dinda, Dinda melihat nomor yang tidak di kenal lalu memasukkan lagi hp nya ke dalam tas, Dinda tak ada kontak nya Irfan karna saat Irfan mengirim nya pesan tak di balas Dinda, karna nomor tak di kenal.

Drrtt .... drrtt... hp Dinda kembali bergetar, kembali di matikan oleh nya, sedangkan di sebrang sana Irfan sangat kesal sekali karna Dinda tak menjawab panggilan nya,

''Vin ke kantor Dinda'' Ucap Irfan sangat emosi dan khawatir pada Dinda, Kelvin hanya mengangguk tanpa menjawab.

Saat mobil yang di tumpangi Dinda sudah sampai di depan Kantor, Dinda ber terimakasih dan hendak turun

''Booleh saya tahu nama anda Nona'' Ucap pria tersebut

''Dinda, nama saya Adinda Tuan'' Ucap Dinda seraya mengulurkan tangan

''Nama yang cantik,secantik orang nya, nama saya Nicholas'' Jawab pria tersebut.

''Sekali lagi trimakasih Tuan untuk tumpangan nya'' Ucap Dinda lagi seraya membungkuk tanda hormat, setealah itu Dinda buru-buru masuk ke dalam karna clien nya sudah menunggu.

''Maaf Nona, sudah membuat anda menunggu'' Ucap Dinda saat masuk ke dalam, di sana sudah ada Nona Laura dan ibu nya

''Its oke Nona Dinda, kami juga baru datang''

''Apa sudah ada referensi konsep yang Nona dan pasangan inginkan atau juga boleh Nona lihat-lihat dulu konsep yang kami tawarkan di sini'' Ucap Dinda kemudian

''Kami ingin Garden Party, Nona'' Jawab Nona Laura kemudian.

Saat sedang membicara konsep dan undangan pesta Nona Laura, tiba-tiba saja Irfan masuk dengan terburu-buru yang di ikuti Resepsionis nya Dinda, karna tak bisa menahan Irfan untuk tidak masuk.

Braakk..... Suara pintu terbuka, seketika hening di sana, Dinda yang terkejut melihat Irfan segera bangun dan menghapiri nya.

''Maaf Nona, Tuan ini memaksa untuk masuk ''Ucap sang resepsionis cepat.

''Tidak papa kembali lah bekerja'' Jawab Dinda

''Ada apa kemari ?'' Tanya Dinda pada Irfan

''Nona laura saya permisi sebentar, Wen... lanjutkan dengan Nona laura ya, saya ada sedikit urusan'' Ucap Dinda

''Irfan '' Ucap Laura saat baru menyadari kalau benar itu Irfan yang dia kenal.., Irfan menoleh saat mendengar nama nya di sebutkan

''Laura, kamu Laura '' Jawab Irfan memastikan

''Iya aku Laura'' Laura berjalan seraya memeluk Irfan, sedangkan Dinda dan Weny hanya menonton saja kedua insan yang terlihat akrab

''Kapan kau kembali .? '' Tanya Irfan saat sedang memeluk Laura

''Sudah dua Bulan ini aku kembali Fan, aku mencari mu tapi aku tak ada kontak mu'' Jawab Laura manja,

''Aku akan menikah Fan, kau harus datang denagan Natasya, katakan ucapan maaf ku pada Natasya karna tak dapat datang di hari pernikahan kalian, saat itu aku benar-benar sangat sibuk Fan'' Ucap Laura antusias, Irfan dan dan Dinda saling memandang saat Laura menyebutkan nama Natasya

''Ra... Natasya sudah gak ada'' Jawab Irfan lemah

''Gak ada gimana Fan, apa kalian sudah bercerai ... ?''

Irfan terdiam sesaat, ''Natasya sudah meninggal tepat di hari pernikahan kami raa ''

''APA ..... ???? '' Lura sangat terkejut sampai menutup mulut nya dengan tangan

''Itulah kenyataan nya Raa dan Dinda sekarang Istri ku'' Tunjuk Irfan pada Dinda.

Dinda sedikit terkejut mendengar Irfan mengatakan dia istri nya pada Laura, Laura beralih menatap Dinda saat Irfan mengatakan Istri nya, Irfan berjalan mendekati Dinda dan mengenalkan Laura pada nya

''Dinda, kanalin ini sahabat ku waktu kuliah dulu'' Ucap Irfan saat sudah berada di samping Dinda, Dinda hanya tersenyum dan melambaikan tangan tidak tau harus bersikap seperti apa

''Ra aku pamit dulu ya.. kamu lanjut aja, tapi maaf sekali Dinda harus ku bawa sebentar '' Ucap Irfan seraya menggandeng tangan Dinda dan menyeret nya keluar.

''Wen aku tinggal bentar yaa'' Ucap Dinda saat tersadar dia sudah berjalan mengikuti Irfan yang menyeret nya, sedangkan Weny dan Laura hanya diam saja mematung di tempat.

Dinda ikut masuk ke mobil Irfan, entah kemana tujuan nya Dinda pun tak tahu.

''Kenapa mobil mu di pinggir jalan'' Ucap Irfan memecah kan keheningan

''Ban nya kempes '' Jawab Dinda singkat

''Tadi kamu kemari dengan siapa..? '' Tanya Irfan lagi

''Dengann....... '' Dinda sedikit berpikir,

''Dengan Tuan Nicholas, dia memberi ku tumpangan tadi pagi'' Jawab Dinda polos

''Nicholas ....Siapa itu ?'' Irfan mengeryitkan dahi nya.

''Aku tidak tau, dia memberiki tumpangan aku naik saja''

''Kamu tidak tau lalu kau naik dengan orang yang tidak kau kenal, jika kamu di culik gimana ?'' Kesal Irfan

''Mana mungkin orang akan menculik ku yang udah segede gini ''

''Apanya yang tidak mungkin, terus kenapa telfon ku tak kau angkat .? ''

''Telfon..... '' Bingung Dinda, '' Kapan Tuan menelpon ku ?''

''Coba lihat di hp mu ada atau tidak.... ??''

''Jadi kontak baru ini nomor Tuan, aku tak mengangkat karna tidak mengenal nomor nya, maaf '' Cengir Dinda seraya menampakkan barisan gigi nya kepada Irfan.

''Simpan nomor ku'' Tegas Irfan

''Baiklah Tuan '' Jawab Dinda seraya menunduk patuh tapi terlihat seperti mengejek.

''Apa belum ada panggilan lain untuk ku selain Tuan ... ?'' Tanya Irfan datar

''Sudah'' Jawab Dinda lebih datar

''Terus, kenapa masih kau panggil Tuan'' Kesal Irfan seakan mata nya membelik keluar, Dinda hanya diam saja.

Sampai akhirnya mereka sampai di depan Kantor irfan, tanpa banyak bertanya Dinda terus saja mengekori Irfan berjalan menuju ke ruangan nya di lantai paling atas.

Tbc.......

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

mau diapain dindanya dbwa kkantor

2024-03-27

1

Leni

Leni

cerita a kurng seru, dinda a terlalu cuek cerita a datar

2024-03-22

1

al-del

al-del

Sudah di akui sebagai istri...!

2023-02-01

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!